Disusun Oleh :
NOVA MARDIANA
ANNIZA YULIANTI
SEPTIAN PRATAMA
MUHAMMAD IBNU
PENDAHULUAN
dengan
CR (mpy) = corrosion rate (mils per year)
W = berat yang hilang (mg)
D = massa jenis spesimen (g/cm3)
A = surface area (in2)
T = waktu yang diperlukan (hour)
K= konstanta faktor
Metode ini adalah mengukur kembali berat awal dari benda uji
(objek yang ingin diketahui laju korosi yang terjadi padanya), kekurangan
berat dari pada berat awal merupakan nilai kehilangan berat. Kekurangan
berat dikembalikan kedalam rumus untuk mendapatkan laju kehilangan
beratnya. Metode ini bila dijalankan dengan waktu yang lama dan
suistinable dapat dijadikan acuan terhadap kondisi tempat objek diletakkan
(dapat diketahui seberapa korosif daerah tersebut) juga dapat dijadikan
referensi untuk treatment yang harus diterapkan pada daerah dan kondisi
tempat objek tersebut.
Perhitungan kehilangan berat dilakukan dengan menggunakan
selisih antara berat awal dan berat akhir seperti pada rumus
Dw = Wo – Wa
Dimana,
Dw = Selisih berat (g)
Wo = Berat sebelum uji (g)
Wa = Berat setelah uji
2. Metode Elektrokimia
Metode elektrokimia adalah metode mengukur laju korosi dengan
mengukur beda potensial objek hingga didapat laju korosi yang terjadi,
metode ini mengukur laju korosi pada saat diukur saja dimana
memperkirakan laju tersebut dengan waktu yang panjang (memperkirakan
walaupun hasil yang terjadi antara satu waktu dengan waktu lainnya
berbeda). Kelemahan metode ini adalah tidak dapat menggambarkan secara
pasti laju korosi yang terjadi secara akurat karena hanya dapat mengukur
laju korosi hanya pada waktu tertentu saja, hingga secara umur pemakaian
maupun kondisi untuk dapat ditreatmen tidak dapat diketahui. Kelebihan
metode ini adalah kita langsung dapat mengetahui laju korosi pada saat di
ukur, hingga waktu pengukuran tidak memakan waktu yang lama.
Metode elektrokimia ini meggunakan rumus yang didasari pada
Hukum Faraday yaitu menggunakan rumus
dimana:
Laju korosi dengan satuan mm/year atau mmpy
a = berat atom logam yang terkorosi (gram / mol)
i = ikorr = kerapatan arus (μA / cm2)
k = konstanta (0.129 untuk satuan mpy dan 0.00327 untuk satuan mmpy)
n = jumlah elektron yang dilepas pada logam terkorosi
D = massa jenis logam terkorosi (gram / cm3)
Konversi:
1 mpy = 0.0254 mm/yr = 25.4 m/yr = 2.90 nm/yr = 0.805 pm/SG
Keterangan :
n = number of electrons freed by the corrosion reaction
M = atomic mass
d = density
1. Spesimen baja karbon rendah dengan ukuran 0,2 x 0,1 x 0,03 m dipaparkan
pada lingkungan industri kimia. Dalam waktu 1 minggu, setelah dilakukan
produk korosinya dihilangan ternyata berat spesimen berkurang sebanyak
0,006 kg. Hitunglah laju korosi dari spesimen tersebut.
Penyelesaian
d1 :
dimensi spesimen baja karbon rendah : 0,2 x 0,1 x 0,03 m
eksposur time : 1 minggu = 168 jam
weight loss : 0,0006 kg = 0,6 gr
densitas baja karbon : 7,86 gr/cm3
Dilihat dari dimensinya, bentuk spesimen adalah balok, maka untuk surface
areanya adalah :
𝐴 = 2 𝑥 (𝑝 𝑥 𝑙 + 𝑝 𝑥 𝑡 + 𝑙 𝑥 𝑡)
𝐴 = 2 𝑥 (0,2 𝑥 0,1 + 0,2 𝑥 0,03 + 0,1 𝑥 0,03)
𝐴 = 0,058 𝑚2 = 580 𝑐𝑚2
Maka,
𝑚𝑚 534 𝑊
𝐶𝑅 ( )=
𝑦 𝐷𝐴𝑇
𝑚𝑚 534 𝑥 0,6 𝑔𝑟
𝐶𝑅 ( )= 𝑔𝑟 = 4,281 𝑥 10−4
𝑦 2
7,68 3 𝑥 580 𝑐𝑚 𝑥 168 𝑗𝑎𝑚
𝑐𝑚
Contoh perhitungan laju korosi dengan metode elektrokimia (taffel)
1. Sepotong baja yang berada dalam larutan HCl (air-free) mengalami korosi
dengan densitas arus 1 µA/cm2. Hitung laju korosi dalam mpy untuk baja
tersebut ?
Penyelesaian
d1 :
Sepotong baja berada dalam larutan HCl (air-free)
Densitas arus, i = 1 µA/cm2
Massa atom Fe, a = 55,847
Masaa jenis Fe, D = 7,86 g/cm3
Jadi,
55,847 𝑋 1µA/cm2
CR(mpy) = 0,129 2 𝑋 7,86 g/cm3 = 0,548 mpy
DAFTAR RUJUKAN
https://media.neliti.com/media/publications/134004-ID-analisa-pengaruh-luasan-
scratch-permukaa.pdf
http://m10mechanicalengineering.blogspot.com/2013/11/laju-korosi.html
https://www.academia.edu/16804414/bab_2_Arus_Densitas
https://id.scribd.com/document/376358183/Rumus-Laju-Korosi
http://irianpoo.blogspot.com/2010/01/laju-korosi.html
https://dokumen.tips/documents/perhitungan-laju-korosi.html