Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

DINAS KESEHATAN
Telepon : (0542) 8542204, E-mail :dinkesppu17@gmail.co
Jalan Propinsi KM. 9 Nipah-Nipah, Kalimantan Timur

KERANGKA ACUAN KEGIATAN / TOR (TERM OF REFERENCE )


KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT
DAK NON FISIK TAHUN 2020

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementerian Kesehatan RI


UNIT ESELON II/SATKER : Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara
LOKASI KEGIATAN : Kabupaten Penajam Paser Utara
SASARAN PROGRAM : Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta
percepatan perbaikan gizi masyarakat.
KEGIATAN : - Penguatan Audit Maternal Perinatal (AMP)
Surveilans dan respon
- Penguatan P4K terintegrasi program
kerjasama dalam pelayanan darah
- Penguatan pelayanan bayi baru lahir (BBL),
termasuk Skrining Hipotiroid Kongenital
(SHK)
- Orientasi SDIDTK dan sosialisasi kelas balita
bagi kader kesehatan, Guru PAUD/TK/RA
- Pelatihan pemberian makanan bayi dan anak
- Pelacakan dan konfirmasi masalah Gizi dan
monitoringevaluasi kegiatan Gizi
SASARAN KEGIATAN : Petugas Puskesmas, Guru PAUD
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : - Peningkatan kegiatan dan kemampuan
Petugas dalam pelaksanaan AMP, pelayanan
bayi baru lahir dan balita termasuk SHK dan
SDIDTK
- Membangun potensi dan kepedulian
masyarakat untuk persiapan dan tindakan
penyelamatan ibu dan anak
KELUARAN (OUT PUT) : Peningkatan kapasitas Petugas dalam
memberikan pelayanan ibu , bayi baru lahir,
balita, anak pra sekolah dan Lansia. Termasuk
Gizi Masyarakat

INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT) : 11 Puskesmas, PKK, Guru PAUD dan Kader

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan , menyebutkan bahwa,


setiap upaya untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan investasi bagi
pembangunan negara. Pasal 138 Undang-undang Kesehatan menyebutkan bahwa upaya
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat
dan produktif secara sosial dan ekonomis dan pemerintah wajib menjamin ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan bagi Lanjut Salah satu permasalahan yang sangat mendasar
pada lanjut Usia adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan upaya menyeluruh untuk
meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya kelompok pra lanjut Usia dan
Lanjut Usia serta upaya dilakukan Deteksi Dini kesehatan lansia agar segera dilakukan
pengobatan secara dini dan tidak menjadi beban bagi keluarganya, apabila ditemukan
masalah dalam kesehatnnya Lansia. Usia agar tetap hidup mandiri dan produktif secara
sosial dan ekonomis.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan
Seksual. Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan pada perempuan sejak saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka
menyiapkan perempuan menjadi hamil sehat. 2. Pelayanan Kesehatan Masa Hamil adalah
setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa
konsepsi hingga melahirkan. 3. Pelayanan Kesehatan Masa Melahirkan, yang selanjutnya
disebut Persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan
pada ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah melahirkan. 4.
Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan ditujukan pada ibu selama masa nifas dan
pelayanan yang mendukung bayi yang dilahirkannya sampai berusia 2 (dua) tahun. 5.
Pelayanan Kesehatan Seksual adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan pada kesehatan seksualitas. 6. Audit Maternal Perinatal adalah serangkaian
kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan ibu, perinatal dan neonatal guna
mencegah kesakitan atau kematian serupa di masa yang akan datang.
Pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Gerakan
Seribu (1000) Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) sebagai salah satu upaya dalam
mengurangi dan mencegah stunting di Indonesia. Anak stunting tidak semata mata
disebabkan oleh keturunan, tetapi lebih banyak disebabkan oleh rendahnya asupan gizi
dan penyakit berulang yang didasari oleh lingkungan yang tidak sehat.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat berupa MP-ASI Bufferstok, MP-
ASI lokal (PMT Penyuluhan) dan PMT Pemulihan. MP-ASI Bufferstok adalah MP-ASI
pabrikan yang disiapkan oleh kementerian Kesehtan RI dalam rangka pencegahan dan
penggulangan gizi.MP-ASI lokal (PMT Penyuluhan )adalah MP-ASI yang dibuat dari
makanan lokal setempat dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan
tenaga kesehatan. PMT penyuluhan biasa di berikan pada saat Posyandu Balita.Sasaran
MP-ASI Bufferstok dan MP-ASI lokal (PMT Penyuluhan) adalah Balita.Terutama Balita
gizi kurang. Sedangkan PMT pemulihan dapat berupa Bufferstok maupun makanan lokal
yang diberikan selama 90 hari makan dengan sasaran balita gizi buruk dan ibu hamil
Kurang Energi Kronik (KEK). PMT pemulihan untuk baita gizi buruk adalah makanan
padat gizi dengan kandungan 350-400 kalori dan 10-15 gr protein. PMT bumil KEK
mengandung 50 kalori dan 15 gr protein.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
- Penanggung Jawab program Ibu, anak, Lansia, Ahli Gizi dan Bidan Koordinator di
11 Puskesmas (44 orang)
- Tim Penggerak PKK (2 Orang)
- Ketua Himpaudi (1 Orang)
- Camat dan Lurah (15 Orang)
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan
a. Pemberian Materi
b. Praktek mengajar/melatih sesuai topik (Ceramah singkat dan tanya jawab, Curah
pendapat, Penugasan berupa latihan/exercise, diskusi kelompok, dan presentasi)
c. Evaluasi hasil ajar/latih
d. Rencana Tindak Lanjut

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Tahapan Pelaksanaan kegiatan terdiri dari:
1) Persiapan pelaksanaan Kegiatan
2) Pelaksanaan kegiatan
3) Penyelesaian SPJ dan Administrasi

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN DAN KELUARAN

Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des
Persiapan
X
Pelaksanaan di
X X X X X X
Kabupaten

Penyusunan
X X X
Laporan

E. BIAYA YANG DI PERLUKAN


Kegiatan ini dibiayai oleh dana Dak Non Fisik Tahun Anggaran 2020 dengan jumlah biaya
NO SPM/ KEGIATAN PAGU ANGGARAN KETERANGAN
KESEHATAN KEKUARGA
1 Pelayanan Kesehatan Ibu
 Penguatan Audit Maternal Empat puluh empat
Perinatal (AMP) Surveilans dan juta empat ratus tujuh
respon puluh lima ribu rupiah
 Penguatan P4K terintegrasi
program kerjasama dalam
pelayanan darah
2 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
Lahir
 Penguatan pelayanan bayi baru Seratus dua puluh
lahir (BBL), termasuk Skrining tujuh jutadua ratus
Hipotiroid Kongenital (SHK) lima puluh ribu rupiah
3 Pelayanan Kesehatan anaka Balita
dan Apras
 Orientasi SDIDTK dan sosialisasi Lima puluh juta
kelas balita bagi kader kesehatan, seratus lima ribu
Guru PAUD/TK/RA rupiah

4 Peningkatan Pelayanan Lanjut Usia


 Orientasi pedoman seri kesehatan
Lansia
GIZI MASYARAKAT
1 ■ Pemberian makanan bayi/ anak 109.095.000 Seratus sembilan juta
Sembilan puluh lima
ribu rupiah
2 ■ Pelacakan dan monev kasus gizi 17.000.000 Tujuh belas juta
buruk rupiah
Dua ratus delapan
TOTAL puluh empat juta tujuh
puluh lima ribu rupiah

Penajam, 19 September 2019


Kepala Dinas Kesehatan

Dr. Arnold Wayong,MM


Pembina Utama Muda/IVc
Nip.196001010 1989011 1 003

Anda mungkin juga menyukai