28-06-2013 13:31
permisi mimin momod,moga2 ane kaga repost
kali ini ane akan bagi2 pengetahuan tentang rem angin pada kendaraan berat seperti truk, bus, kereta api dll
jangan lupa
sejarah
Spoiler for sejarah penemuan:
SEJARAH penemuan rem angin Westinghouse ini cukup sederhana. Pada suatu hari Westinghouse mengadakan perjalanan dengan kereta api dan mengalami keterlambatan beberapa jam. Penyebabnya, dua
kereta api telah bertabrakan dan memblokir rel yang akan dilalui. Atas kejadian itu, Westinghouse menjadi tertarik untuk menciptakan suatu sistem rem kereta api yang relatif aman. Ia mempunyai gagasan rem itu
harus praktis. Cukup digerakkan seorang masinis dari dalam lokomotif. Selain itu, dalam pikirannya rem kereta api harus bekerja efektif. Artinya, rem tersebut ketika bekerja dapat menghentikan lokomotif dan
rangkaian gerbong seketika.
Gagasan itu akhirnya diwujudkannya setelah ada membaca artikel dari suatu majalah. Sebetulnya artikel itu menceritakan tentang penggunaan udara yang dimampatkan untuk menjalankan bor pemecah batuan di
pegunungan Alpen di Swiss. Tepatnya, pekerja yang menggunakan bor berada di dalam sebuah terowongan, sedangkan kompresor yang menyediakan udara bertekanan tinggi berada di mulut terowongan yang
letaknya sekitar satu kilometer jauhnya. Kemudian ia berpendapat kalau tenaga udara yang dimampatkan dapat juga dipergunakan secara efektif untuk menjalankan rem kereta api sebagai pengganti tenaga
manusia. Baru pada tahun 1868, ia menemukan rem angin yang menjadi cita-citanya. Tetapi, rem Westinghouse ini tentu masih harus menjalani pengujian lebih dahulu.
Singkatnya, pada suatu hari sebuah kereta api yang dilengkapi dengan sistem rem Westinghouse meluncur cepat keluar dari sebuah terowongan. Masinis yang ada di lokomotif mendadak melihat sebuah gerbong
menghadang tidak jauh dari mulut terowongan. Ia berpendapat, suatu tabrakan tidak dapat dihindarkan lagi. Dalam keadaan kalut, ia membunyikan peluit lokomotif sebagai tanda bagi tukang rem untuk
menjalankan tugasnya dengan segera. Di samping itu, ia menggerakkan sebuah tuas yang menjalankan rem angin Westinghouse.
Hasilnya, seluruh kereta api berhenti seketika hanya beberapa meter dari gerbong yang menghadang, sehingga terhindarlah suatu kecelakaan tersebut.
Pokoknya, sistem kerja rem angin Westinghouse itu sangat efektif. Dari kejadian inilah, akhirnya rem angin Westinghuose digunakan secara luas, baik untuk kereta api maupun untuk keperluan rem kendaraan-
kendaraan berat yang lainnya, seperti truk dan bus. Jadi, atas jasa George Westinghouse itulah, kita merasa nyaman dalam menggunakan kendaraan-kendaraan berat, termasuk dalam dunia perkeretaapian.
G. Rasional ( Menguntungkan )
1. pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2. komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen peralatan hidrolik.
I. Aman
1. sama sekali tidak ada bahaya dalam hubungan penggunan pneumatik, juga tidak jika digunakan dalam ruang-ruang lembab atau udara luar. Pada alat-alat elektrik ada bahaya hubungan singkat.
huff....
Spoiler for biginilah akibatnya gan :cd:
Skema sistem pengereman full air brake Prinsip kerja sederhananya kurang lebih sebagai berikut:
Spoiler for gambar 2:
Gambar 2 adalah kondisi air brake chamber off, dimana tidak ada udara compressor yang dialirkan oleh treadle valve (pedal rem tidak diinjak). Tekanan di chamber 0 kg/cm2
Spoiler for gambar 3:
Gambar 3 adalah kondisi air brake chamber on, dimana udara compressor masuk setelah treadle valve diinjak. Semakin dalam treadle valve diinjak, semakin tinggi tekanan dalam chamber (0-10 kg/cm2) dan
semakin kuat chamber mendorong pushrod yang menggerakkan kampas rem. Ketika pedal rem dilepas maka tekanan di chamber dibuang ke atmosfir (pada treadle valve berbunyi cess…!!!) Dan chamber pun
kembali ke posisi off karena ada tekanan balik dari pegas. Untuk roda belakang merupakan kombinasi antara air brake chamber dengan spring brake chamber. Berikut gambar penampangnya:
Spoiler for gambar 4:
Gambar 4 adalah kondisi service brake off (penjelasannya persis seperti diatas / roda depan) dan spring brake chamber posisi off. Pada saat spring brake chamber posisi off didalamnya ada tekanan udara
compressor (3-10kg/cm2) yang dialirkan melalui spring brake release valve (tuas rem parkir) Tuas rem parkir off berarti udara compressor mengalir ke spring brake chamber.
Spoiler for gambar 5:
Gambar 5 adalah kondisi service brake on (treadle valve diinjak) dan spring brake chamber posisi off (tuas rem parkir tidak diaktifkan)
Spoiler for gambar 6:
Gambar 6 adalah kondisi spring brake chamber on, dimana pegas menekan pushrod yang kemudian menggerakkan kampas rem. Kondisi ini terjadi karena udara yang ada di chamber di buang / tuas rem parkir
diaktifkan. Makanya pada saat tuas diaktifkan akan berbunyi ceesss…!!! Kondisi seperti pada gambar 6 inilah yang terjadi apabila ada kegagalan sistem. Inilah keunggulannya bila dibandingkan dengan sistem
hidrolik. Pada sistem hidrolik bila ada kebocoran selang rem maka minyak akan muncrat keluar bila pedal rem diinjak dan rem tidak akan berfungsi. Pada sistem full air bila ada kebocoran selang udara, rem akan
terkunci oleh tekanan dari pegas yang ada di dalam spring brake chamber. Maka dari itu pada sistem pengereman full air, driver wajib selalu mengecek tekanan udara kompressor. Karena bila tekanan semakin
drop maka pegas akan semakin mendorong pushrod untuk menggerakkan kampas rem dan pada akhirnya terkunci.
and finnaly