Anda di halaman 1dari 3

Patent Ductus Arteriosus

Patent ductus arteriosus (PDA) merupakan kelainan jantung bawaan yang disebabkan
kegagalan penutupan fisiologis normal dari duktus arteriousus sehingga terdapat hubungan
antara aorta thoraks desenden dengan arteri pulmonalis. Patensi ini dipromosikan oleh
produksi prostaglandin E2 (PGE2) oleh duktus. Ductus arteriosus normalnya terbuka selama
kehidupan janin. Duktus berperan pada sebagian besar aliran keluar ventrikel kanan dan
berkontribusi terhadap 60% dari total curah jantung, sejak minggu ke-6 kehidupan janin.
Pada sirkulasi janin, hanya 5-10% dari alirannya yang melewati paru-paru, sehinga paten
ductus arteriosus (PDA) akan menyebabkan pirau kiri ke kanan, dengan kata lain
memungkinkan darah untuk pergi dari sirkulasi sistemik ke sirkulasi paru-paru, sehingga
aliran darah paru meningkat. 17

Gambar 2.6 Diagram Perubahan Hemodinamik pada Patent Ductus Arteriosus7

Terdapat gradien tekanan yang signifikan antara aorta dan arteri pulmonalis pada
saat sistol dan diastol, sehingga pirau kiri-ke-kanan terjadi pada kedua fase siklus jantung dan
menghasilkan murmur kontinu yang khas pada kondisi ini. Murmur kontinu pada PDA terdiri
dari dua komponen yaitu kresendo sistolik dan dekresendo diastolik, dengan puncak
intensitas di bunyi jantung 2. 18 Murmur paling jelas terdengar pada regio subclavicular kiri.7
Apabila terjadi gangguan pembuluh darah paru, gradien antara aorta dan arteri
pulmonalis akan berkurang, sehingga aliran melalui duktus arteriosus berkurang dan murmur
menjadi lebih pendek.7 PDA besar yang tidak ditatalaksana juga dapat menghasilkan penyakit
obstruktif vaskular paru, dengan pirau dua arah (yaitu, kanan-ke-kiri dan kiri-ke-kanan) pada
level ductus. Pirau dua arah dapat menghasilkan sianosis hanya di bagian bawah tubuh
(sianosis diferensial). Auskultasi tidak lagi mengungkapkan murmur kontinu atau gemuruh
apikal sebagai akibat dari berkurangnya pirau. BJ2 akan terdengar tunggal dan keras karena
hipertensi paru-paru. 19
Pasien dengan PDA kecil umumnya asimptomatik (tidak ada gejala). Pasien dengan
PDA berukuran sedang, gejala yang bisa terjadi yaitu kelelahan, dispnea, dan jantung
berdebar. Bila anak memiliki pirau kiri-ke-kanan yang besar, anak bisa mengalami gagal
jantung kongestif dini dengan takikardia. Atrium fibrilasi juga bisa terjadi akibat dilatasi
atrium kiri.7

Coarctasio Aorta
Coarctasio aorta (CoA) adalah penyempitan di aorta yang menyebabkan obstruksi
aliran darah. CoA dapat terjadi di daerah mana saja di aorta toraks dan abdominal. Lokasi
yang paling umum untuk CoA yaitu distal arteri subklavia kiri pada titik di mana ductus
arteriosus terhubung ke aorta. Biasanya terdapat penebalan medial yang menonjol di lumen
aorta dari dinding aorta posterior dan biasanya terdapat dilatasi segera pada distal segmen
koarktasio (dilatasi poststenotik).4
Murmur ejeksi midsistolik (disebabkan oleh aliran melalui koarktasio) dapat
didengar dada dan / atau punggung.7 Pada anak yang lebih besar, murmur sistolik dengan
kontinuasi diastolik dapat didengar di daerah infraskapular kiri. Murmur ini dapat mewakili
aliran darah yang melintasi koarktasio atau melalui kolateral yang melebar. Karena banyak
dari pasien ini juga memiliki katup aorta abnormal (paling sering katup aorta bikuspid),
murmur AS lemah, klik ejeksi, dan sesekali murmur AR mungkin terdengar. 3
Pasien dengan koarktasio berat biasanya datang segera setelah lahir dengan gejala
gagal jantung. Pada koarktasio ringan, pasien bisa asimtomatik atau hanya mengalami
kelemahan ringan atau nyeri pada ekstremitas bawah setelah latihan. Pada kasus
asimptomatik, koarktasio aorta dicurigai bila ditemukannya hipertensi pada ekstremitas atas.7

Daftar Singkatan

PDA = Patent ductus arteriosus

CoA = Coarctasio aorta

BJ 2 = Bunyi Jantung 2

AS = Aorta Stenosis

AR = Aorta Regurgitasi

Daftar Gambar

Gambar 2.6 Diagram Perubahan Hemodinamik pada Patent Ductus Arteriosus7


Daftar Pustaka

17. Dice JE, Bathia J. Patent Ductus Arteriosus: An Overview. J Pediatr Pharmacol Ther.
2009 Jul-Sep; 12(3): 138–146.
7. Leonard SL. Patophysiology of heart disease. 5th edition. Philadelphia :Wolters
Kluwer Lippincott Williams and Wilkins. 2011
18. C Ginghină, OA Năstase, I Ghiorghiu, L Egher. Continuous murmur - the auscultatory
expression of a variety of pathological conditions. J Med Life. 2012 Feb 22; 5(1): 39–
46.
19. Kun PM. Park’s Pediatric Cardiology for Practitioners. 6th ed. US: Elsevier Inc; 2014.
p 230-40.
20. Doshi AR, Chikkabyrappa S. Coarctation of Aorta in Children. Cureus. 2018 Dec;
10(12): e3690.

Anda mungkin juga menyukai