Anda di halaman 1dari 40

HEMANGIOMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hemangioma merupakan tumor lidah jinak vaskuler yang sering dijumpai padamasa
kanak-kanak dan sekitar 30% timbul didaerah kepala dan leher. Lesi ini terutamasangat sering
ditemukan pada bibir, lidah, dan mukosa bukal. Penatalaksanaan denganbedah diindikasikan
pada kasus hemangioma dengan pertumbuhan menuju ke arahgangguan fungsi atau gangguan
perkembangan atau yang menimbulkan komplikasi.Dilaporkan suatu kasus hemangioma kapilare
pada anak laki-laki usia 4 tahun, datangdengan keluhan adanya benjolan berwarna kemerahan
pada sisi lidah kiri yangmengganggu fungsi bicara dan pengunyahan.
Kemudian dilakukan tindakan esktripasibedah dengan anestesi umum untuk
mengangkat massa hemangioma. Evaluasi selamatiga bulan tidak ditemukan adanya rekurensi
dan fungsi bicara serta pengunyahankembali normal disertai dengan adanya perbaikan berat
badan anak.1 Hemangioma termasuk kedalam golongan tumor jinak pada jaringan
pembuluhdarah baru akibat dari malformasi jaringan angioblastik selama pertumbuhan
fetus,terdiri dari sel-sel endothelium yang berproliferasi, serta sering dijumoai pada bayi
dananak-anak.
Malformasi vaskuler ini umumnya talah tampak sejak lahir sekitar 1,1%sampai 2,6%
dan dapat berkembang hingga usia anak-anak bahkan dewasa.1 Hemangioma dapat mengalami
involusi atau regresi secara spontan selama masakanak-kanak usia 5-7 tahun bahkan sampai usia
10-12 tahun

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI

Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir
dan pada anak berusia kurang dari 1 satu tahun (5-10%). Biasanya Hemangioma sudah nampak
sejak bayi dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%).
Hemangioma muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti : kepala, leher, muka, kaki
atau dada. Umumnya hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus
hemangioma dapat hilang setelah kelahiran.
Hemangioma infantil adalah neoplasma vaskuler jinak yang memiliki perjalanan klinis
karakteristik ditandai dengan proliferasi awal dan diikuti dengan involusi spontan. Selama fase
proliferatif pada periode neonatal atau awal masa bayi, proliferasi sel endotel cepat membagi
bertanggung jawab untuk pembesaran hemangioma kekanak-kanakan. Akhirnya, fase
involusional terjadi, dimana hemangioma infantil kebanyakan klinis diselesaikan pada usia 9
tahun.
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling
infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin
menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung
atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat
dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.

B. KLASIFIKASI HEMANGIOMA

Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler dan
hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma) terjadi pada kulit
bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada kulit yang lebih dalam, biasanya
pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa kasus kedua jenis hemangioma ini dapat terjadi
bersamaan atau disebut hemangioma campuran.

A. Hemangioma kapiler
1. Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)

Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Lebih
sering terjadi pada bayi prematur dan akan menghilang dalam beberapa hari atau beberapa
minggu (Hall, 2005). Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya
menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan.
Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang
dan lebih mendatar

2. Granuloma piogenik

Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh
karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat
terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering
mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat.
Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.

B. Hemangioma kavernosum

Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna
merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan cepat mengembung lagi apabila dilepas.
Lesi terdiri dari elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi
spontan.Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam,
pada otot atau organ dalam.

C. Hemangioma campuran

Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum. Gambaran
klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada
ekstremitas inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak.
Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya
dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa . Lokasi hemangioma campuran pada lapisan
kulit superfisial dan dalam, atau organ dalam.

Beberapa literatur menyebutkan hemangioma yang lain diantaranya:


1. Intramuscular hemangioma
Intramuscular hemangioma sering terjadi pada dewasa muda, 80-90% diderita oleh orang
yang berumur kurang dari 30 tahun. Hemangioma ini lebih sering terjadi pada ekstremitas
inferior, terutama di paha dan khas ditunjukkan dengan massa pada palpasi dan perubahan warna
pada permukaan kulit di sekitar area hemangioma. Intramuscular hemangioma bisa
asimptomatik atau dapat juga muncul dengan gejala-gejala seperti pembesaran ekstremitas,
peningkatan suhu pada area hemangioma, perubahan warna pada permukaan kulit, dan sakit.

2. Synovial hemangioma
Synovial hemangioma kasusnya jarang terjadi. Pada artikulasio sinovial terdapat eksudat
cairan yang berulang, nyeri, dan menunjukkan gejala gangguan mekanik.

3. Osseus hemangioma
Osseus hemangioma sering ditemukan dalam bentuk kecil-kecil, tetapi dapat
menyebabkan nyeri dan bengkak. Pada tulang tengkorak dapat berhubungan dengan bengkak,
eritema, lunak, atau kelainan bentuk. Pada kasus-kasus yang jarang, vertebrae hemangioma bisa
menyebabkan penekanan pada korda dan fraktur, tapi kebanyakan vertebrae hemangioma
biasanya asimptomatik.

Osseus hemangioma biasanya solid (melibatkan satu tulang) atau fokal (melibatkan satu
tulang atau tulang di dekatnya pada satu area). Penulis lain memberi definisi yang berbeda.
Beberapa penulis mengatakan bahwa hemangiomatosis merupakan multipel hemangioma yang
berlokasi di antara tulang yang saling berdekatan atau bersebelahan. Multipel hemangioma juga
dihubungkan dengan cystic angiomatosis tulang dimana tidak didapatkan komponen jaringan
lunak. Skeletal-ektraskeletal angiomatosis diartikan sebagai hemangioma yang mempengaruhi
kanalis vertebralis, selama tidak berada satu tempat.

4. Choroidal hemangioma
Choroidal hemangioma dapat tumbuh di dalam pembuluh darah retina yang
disebut koroid. Jika terdapat pada makula (pusat penglihatan) atau terdapat kebocoran cairan
dapat menyebabkan pelepasan jaringan retina (retinal detachment). Perubahan ini dapat
mempengaruhi penglihatan. Kebanyakan choroidal hemangioma tidak pernah tumbuh atau
terjadi kebocoran cairan dan mungkin dapat diobservasi tanpa pengobatan.

5. Spindle cell hemangioma


Spindle cell hemangioma (hemangioendothelioma) merupakan lesi vaskular yang tidak
jelas dimana biasanya berlokasi di dermis atau subkutis dari ekstremitas distal (terutama sekali
pada tangan).
6. Gorham disease
Gorham disease dapat menimbulkan nyeri tumpul atau lemah dan jarang dicurigai lebih
awal pada evaluasi dengan radiografi. Penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Secara
histologi Gorham disease khas menampakkan hipervaskularisasi dari tulang. Proliferasi vaskular
sering mengisi kanalis medularis

7. Kassabach-Merritt syndrome
Kassabach-Merritt syndrome komplikasi dari pembesaran pembuluh darah yang cepat
yang ditandai dengan hemolitik anemia, trombositopeni, dan koagulopati. Kassabach-Merritt
syndrome terlihat berhubungan dengan stagnasi aliran pada hemangioma yang besar, dengan
banyaknya trombosit yang tertahan dan terjadi penggunaan faktor koagulan yang tidak diketahui
sebabnya (consumptive coagulopathy)

C. PATOFISIOLOGI

Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol dari pertumbuhan dan involusi
hemangioma tidak begitu dimengerti, pengetahuan mengenai pertumbuhan dari pembuluh darah
yang normal dan proses angiogenesis dapat dijadikan petunjuk. Vaskulogenesis menunjukkan
suatu proses dimana prekursor sel endotel meningkatkan pembentukan pembuluh darah,
mengingat angiogenesis berhubungan dengan perkembangan dari pembuluh darah baru yang ada
dalam sistem vaskular tubuh. Selama fase proliferasi,
hemangioma mengubah kepadatan dari sel-sel endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel
marker dari angiogenesis, termasuk proliferasi dari antigen inti sel, collagenase tipe IV, basic
fibroblastic growth factor, vascular endothelial growth factor, urokinase, dan E-selectin, dapat
dikenali oleh analisis imunokimiawi

Hemangioma superfisial dan dalam, mengalami fase pertumbuhan cepat dimana ukuran
dan volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti dengan fase istirahat, dimana perubahan
hemangioma sangat sedikit, dan fase involusi dimana hemangioma mengalami regresi secara
spontan. Selama fase involusi, hemangioma dapat hilang tanpa bekas. Hemangioma kavernosa
yang besar mengubah kulit sekitarnya, dan meskipun fase involusi sempurna, akhirnya
meninggalkan bekas pada kulit yang terlihat. Beberapa hemangioma kapiler dapat involusi
lengkap, tidak meninggalkan bekas

D. ETIOLOGI

Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya
memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth
Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam
proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan
kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan
transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma
E. TANDA GEJALA

Untuk memastikan apakah seorang bayi mengalami hemangioma, perhatikan gejala seperti :

 Awalnya seperti tanda merah biasa namun pertumbuhannya semakin cepat pada usia 6-12
bulan
 Pertumbuhan ini akan melambat di usia 1-7 tahun, menciut atau bahkan hilang sama
sekali sekitar usia 13 tahun
 Terkadang hemangioma terasa timbul dan bertekstur (disebut hemangioma stroberi
karena berwarna merah layaknya buah stroberi.)

Hemangioma yang tidak terlalu parah dapat memudar bahkan hilang bersamaan dengan
bertambahnya usia. Tetapi ada juga yang tidak berkurang bahkan bertambah besar, gelap dan
tebal. Hemangioma yang terlalu besar dapat dikurangi dengan sinar laser, pemberian suntikan
steroid dan obat minum dari golongan steroid. Pemberian suntikan tidak dilakukan sekali atau
dua kali, tetapi beberapa kali tergantung besarnya benjolan. Misalnya hemangioma dengan
diameter 3-4 cm bisa disuntikkan 10-20 kali. Bisa juga dilakukan pembedahan bila dirasa perlu.

F. PENATALAKSANAAN

Ada 2 cara pengobatan:

1) Cara konservatif

Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-
bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan
sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun (Hamzah,
1999).Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi. Apabila
hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat normal (Kantor, 2004).

2) Cara aktif

Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah hemangioma yang
tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang
mengalami perdarahan; hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami
infeksi; hemangioma yang mengalami pertumbuhan cepat dan terjadi deformitas jaringan
(Anonim, 2005).
 Pembedahan
Indikasi :
1. Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa
minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.
2. Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
3. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6-7 tahun.
Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang tumbuh cepat, mungkin
memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya (Hamzah, 1999).

 Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah banyak ditinggalkan karena:
 Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat
aktif.
 Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama.
 Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu
tindakan.
Walaupun radiasi digunakan secara luas dalam masa lampau untuk mengobati hemangioma,
pada saat ini jarang digunakan karena komplikasi jangka lama terapi radiasi, serta fakta bahwa
kebanyakan hemangioma kapiler akan beregresi (Hamzah, 1999).

 Kortikosteroid
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah:
1. Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.
2. Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.
3. Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.
4. Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia.
5. Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednison yang mengakibatkan hemangioma
mengadakan regresi, yaitu untuk bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran. Dosisnya per
oral 20-30 mg perhari selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan diturunkan, lama pengobatan
sampai 3 bulan. Terapi dengan kortikosteroid dalam dosis besar kadang-kadang akan
menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat (Hamzah, 1999).
Hemangioma kavernosa yang tumbuh pada kelopak mata dan mengganggu penglihatan
umumnya diobati dengan steroid injeksi yang menurunkan ukuran lesi secara cepat, sehingga
perkembangan penglihatan bisa normal. Hemangioma kavernosa atau hemangioma campuran
dapat diobati bila steroid diberikan secara oral dan injeksi langsung pada hemangioma (Kantor,
2004).
Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang lama dapat meningkatkan infeksi sistemik,
tekanan darah, diabetes, iritasi lambung, serta pertumbuhan terhambat (Anonim, 2005).

 Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya dengan namor rhocate 50%, HCl
kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak
disukai karena rasa nyeri dan menimbulkan sikatrik (Hamzah, 1999).

 Elektrokoagulasi
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya, juga untuk hemangioma
senilis dan granuloma piogenik (Hamzah, 1999).

 Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair (Hamzah, 1999).

 Antibiotik
Antibiotik diberikan pada hemangioma yang mengalami ulserasi. Selain itu dilakukan perawatan
luka secara steril (Anonim, 2005)

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma paling
infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak mungkin
menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi gagal jantung
atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma infantil kulit dapat
dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.

SARAN
Dalam makalah ini tidak menutup kemungkinan masih terdapat banyak kekurangan baik
menyangkut isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya dan kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya dalam menambah wawasan
pengetahuan tentang kelainan- kelainan yang terjadi pada bayi baru lahir.
Bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua untuk mengantisipasi
setiap faktor resiko terjadinya Hemangioma.

ASKEB HEMANGIOMA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat
mengalami keadaan - keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap
beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk
sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.

Istilah hemangioma yang digunakan sangatlah luas. Hemangioma dipakai sebagai istilah untuk
menjelaskan berbagai kelainan perkembangan vaskular, termasuk di dalamnya penyakit akibat
malformasi vaskular. Banyaknya klasifikasi-klasifikasi serta kemiripannya secara klinis membuat klinisi
sulit membedakan lesi/tumor akibat malformasi vaskular dengan lesi/tumor hemangioma. Hemangioma
muncul saat lahir, meskipun demikian dapat hilang sendiri beberapa bulan setelah lahir. Hemangioma
dapat muncul pada setiap bagian tubuh, meskipun demikian hemangioma lebih mengganggu bagi para
orang tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau kepala bayi

Hemangioma adalah tumor jaringan lunak yang tersering pada bayi baru lahir dengan
persentase 5-10% pada anak-anak yang berusia kurang dari satu tahun. Meskipun dilihat dari jumlah
kejadian hemangioma yang cukup besar pada anak-anak, tapi patogenesisnya tidak sepenuhnya dapat
dimengerti, dan penanganan yang terbaik untuk hemangioma masih controversial. Prevalensi
hemangioma ± 1 – 3% pada neonatus dan ± 10% pada bayi sampai umur 1 tahun. Lokasi tersering pada
hemangioma pada kepala dan leher (60%), dan sekitar 20%-nya merupakan lesi yang multiple. Bayi baru
lahir prematur merupakan faktor resiko yang telah teridentifikasi, terutama neonatus dengan berat
badan lahir di bawah 1500 gram. Rasio kejadian wanita dibanding pria 3 : 1.

. Adanya kesalahpahaman konsep bahwa kebanyakan dari lesi/tumor ini akan menghilang secara
spontan dalam tahun-tahun awal kehidupan mengakibatkan terjadinya kesalahan diagnosa. Akibatnya,
lesi/tumor yang seharusnya dirawat, malah dibiarkan tanpa perawatan. Hal itu tentu sangat merugikan
pasien. maka Dari itu kami selaku pembuat makalah tentang Hemangioma ingin meluruskan apa yang
dimaksud dengan Hemangioma itu sendiri, dengan harapan dapat memberikan suatu masukkan untuk
bahan pertimbangan terhadap maksud dan arti Hemangioma.
1.2 RUMUSAN MASALAH

 Apa yang dimaksud dengan Hemangioma?

 Bagaimana penatalaksanaan Hemangioma?

 Bagaimanakah Asuhan Kebidanan tentang Hemangioma?

1.3 TUJUAN

 Mengetahui Definisi Hemangioma

 Mengetahui Macam-macam Hemangioma

 Mengetahui Hemangioma

 Mengetahui Manifestasi Klinis Hemangioma

 Mengetahui Patofisiologi Dan Patogenesis

 Mengetahui Komplikasi

 Mengetahui Penegakkan Diagnosa

 Mengetahui Pencegahan Hemangioma

 Mengetahui Penatalaksanaan Hemangioma

 Mengetahui Asuhan Kebidanan yang dapat diaplikasikan kepada anak dengan Hemangioma
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Hemangioma adalah proliferasi dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada
setiap jaringan pembuluh darah. Hemangioma adalah suatu tumor jinak yang sering terjadi pada bayi
baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1 tahun.

Hemangioma dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan berbagai kelainan perkembangan vaskular,
termasuk di dalamnya penyakit akibat malformasi vaskular. Banyaknya klasifikasi-klasifikasi serta
kemiripannya secara klinis membuat klinisi sulit membedakan lesi/tumor akibat malformasi vaskular
dengan lesi/tumor hemangioma. Adanya kesalahpahaman konsep bahwa kebanyakan dari lesi/tumor ini
akan menghilang secara spontan dalam tahun-tahun awal kehidupan mengakibatkan terjadinya
kesalahan diagnosa. Akibatnya, lesi/tumor yang seharusnya dirawat, malah dibiarkan tanpa perawatan.
Hal itu tentu sangat merugikan pasien.

Untuk mengurangi kesalahan akibat banyaknya klasifikasi kelainan vaskular, maka pada tahun 1982
John Mulliken dan Julie Glowacki membuat klasifikasi tumor vasoformatif yang didasarkan pada
gambaran histologi dan perilaku biologi lesi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu hemangioma dan
malformasi vaskular. Klasifikasi ini paling banyak diterima dan dipakai di dunia.

Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak. Meskipun tidak
menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua, contohnya adalah cherry hemangioma atau
angioma senilis yang biasanya jinak, kecil, red-purple papule pada kulit orang tua. Umumnya
hemangioma tidak membahayakan karena sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang dengan
sendirinya beberapa bulan kemudian setelah kelahiran. Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di
bagian tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian
besar tempat tersebut akan mengganggu proses makan dan penglihatan, atau bila hemangioma terjadi
pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ tersebut.
Hemangioma lebih mengganggu bagi para orang tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau
kepala bayi.
2.2 KLASIFIKASI

Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler dan hemangioma
kavernosum. Hemangioma kapiler (superfisial hemangioma) terjadi pada kulit bagian atas, sedangkan
hemangioma kavernosum terjadi pada kulit yang lebih dalam, biasanya pada bagian dermis dan
subkutis.

A. Hemangioma kapiler

1. Strawberry hemangioma (hemangioma simplek)

Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Lebih sering
terjadi pada bayi prematur dan akan menghilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu . Tampak
sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan
berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Involusi spontan ditandai oleh
memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar .

Gambar 1. Strawberry hemangioma (Drolet, et al., 2004).

2. Granuloma piogenik

Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena
proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada
semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami
trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat
mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah .

B. Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah
sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan cepat mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari
elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan .

Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau
organ dalam .

C. Hemangioma campuran

Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya juga
terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior,
biasanya unilateral, soliter, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak,
berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik
dan verukosa . Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial dan dalam, atau organ
dalam.

Gambar 2. Hemangioma kapiler dan hemangioma kavernosum (Drolet, et al., 2004).

Hemangioma yang lain diantaranya:

1. Intramuscular hemangioma

Intramuscular hemangioma sering terjadi pada dewasa muda, 80-90% diderita oleh orang yang
berumur kurang dari 30 tahun. Hemangioma ini lebih sering terjadi pada ekstremitas inferior, terutama
di paha dan khas ditunjukkan dengan massa pada palpasi dan perubahan warna pada permukaan kulit di
sekitar area hemangioma. Intramuscular hemangioma bisa asimptomatik atau dapat juga muncul
dengan gejala-gejala seperti pembesaran ekstremitas, peningkatan suhu pada area hemangioma,
perubahan warna pada permukaan kulit, dan sakit.

Gambar 3. Hasil pencitraan T1 dan T2 MRI dari intramuscular hemangioma pada kaki. Gambaran yang menyerupai
ular pada pembuluh darah menunjukkan tanda yang kuat dari hemangioma (Katz, et al., 2002).

Gambar 4. T1 (time to repetition [TR]=500, time to echo [TE]=15.0/1) dan T2 (TR=3000, TE=15/Ef) hasil pencitraan
pada intramuscular hemangioma pada kaki. Hemangioma radiolusen pada T1 dan radioopak pada T2 menunjukkan
bahwa hemangioma seperti gambaran lemak atau hasil nonliquid (Katz, et al., 2002).

2. Synovial hemangioma

Synovial hemangioma kasusnya jarang terjadi. Pada artikulasio sinovial terdapat eksudat cairan
yang berulang, nyeri, dan menunjukkan gejala gangguan mekanik.
Gambar 5. Magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan lesi yang berat pada sinovial dengan penonjolan pada
kapsul lateral dan komplek retinakuler, tulang dan meniscus normal (MacDonald, et al., 1999).

Gambar 6. Artroskopi menunjukkan suatu pedunkulasi, lesi mirip anggur muncul dari sinovial pada lateral
parapatella (arrowhead) (MacDonald, et al., 1999).

3. Osseus hemangioma

Osseus hemangioma sering ditemukan dalam bentuk kecil-kecil, tetapi dapat menyebabkan
nyeri dan bengkak. Pada tulang tengkorak dapat berhubungan dengan bengkak, eritema, lunak, atau
kelainan bentuk. Pada kasus-kasus yang jarang, vertebrae hemangioma bisa menyebabkan penekanan
pada korda dan fraktur, tapi kebanyakan vertebrae hemangioma biasanya asimptomatik.

Osseus hemangioma biasanya solid (melibatkan satu tulang) atau fokal (melibatkan satu tulang atau
tulang di dekatnya pada satu area). hemangiomatosis merupakan multipel hemangioma yang berlokasi
di antara tulang yang saling berdekatan atau bersebelahan. Multipel hemangioma juga dihubungkan
dengan cystic angiomatosis tulang dimana tidak didapatkan komponen jaringan lunak. Skeletal-
ektraskeletal angiomatosis diartikan sebagai hemangioma yang mempengaruhi kanalis vertebralis,
selama tidak berada satu tempat .

Gambar 7. Kortek tibia berbatasan dengan intramuscular hemangioma pada kaki

(Katz, et al., 2002).

4. Choroidal hemangioma

Choroidal hemangioma dapat tumbuh di dalam pembuluh darah retina yang disebut koroid. Jika
terdapat pada makula (pusat penglihatan) atau terdapat kebocoran cairan dapat menyebabkan
pelepasan jaringan retina (retinal detachment). Perubahan ini dapat mempengaruhi penglihatan.
Kebanyakan choroidal hemangioma tidak pernah tumbuh atau terjadi kebocoran cairan dan mungkin
dapat diobservasi tanpa pengobatan.

Gambar 8. Choroidal hemangioma ini berada di atas saraf optikus, tapi bisa sampai ke fovea. Walaupun tidak
terdapat robekan, kista pada retina dengan degenerasi fovea menyebabkan penurunan ketajaman visus sampai
20/200 (Finger, 2004).
Gambar 9. Choroidal hemangioma berbentuk bulat dan berwarna reddish-orange. Tumor ini bisa meluas, tapi
berada di bawah fovea dan visus 20/20 (Finger, 2004).

5. Spindle cell hemangioma

Spindle cell hemangioma (hemangioendothelioma) merupakan lesi vaskular yang tidak jelas
dimana biasanya berlokasi di dermis atau subkutis dari ekstremitas distal (terutama sekali pada tangan).

6. Gorham disease

Gorham disease dapat menimbulkan nyeri tumpul atau lemah dan jarang dicurigai lebih awal
pada evaluasi dengan radiografi. Penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Secara histologi
Gorham disease khas menampakkan hipervaskularisasi dari tulang. Proliferasi vaskular sering mengisi
kanalis medularis.

Gambar 10. Gambaran radiografi pada pasien dengan Gorham disease menunjukkan terputusnya tulang (Katz, et
al., 2002).
7. Kassabach-Merritt syndrome

Kassabach-Merritt syndrome komplikasi dari pembesaran pembuluh darah yang cepat yang
ditandai dengan hemolitik anemia, trombositopeni, dan koagulopati. Kassabach-Merritt syndrome
terlihat berhubungan dengan stagnasi aliran pada hemangioma yang besar, dengan banyaknya
trombosit yang tertahan dan terjadi penggunaan faktor koagulan yang tidak diketahui sebabnya
(consumptive coagulopathy).
2.3 ETIOLOGI

Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum diketahui, namun
diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari kontrol pertumbuhan pembuluh darah. Angiogenesis
sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast
Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam
proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar
angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming
growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.

2.4 PATOFISIOLOGIS

Hemangioma merupakan proliferasi sel endothel. Hemangioma merupakan suatu tipe

angiogenesis murni yang mampu meningkatnya faktor angiogenesis dan berkurangnya

faktor supresi sel-sel

Hemangioma superfisial dan dalam mengalami fase pertumbuhan cepat, ukuran dan volume
bertambah secara progresif kemudian membelah dengan sangat cepat. Fase ini diikuti dengan fase
istirahat , perubahan hemangioma sangat sedikit, serta fase involusi dimana aktivitas endotel berkurang
dalam beberapa waktu mengalami regresi secara spontan. hemangioma dapat hilang tanpa bekas
(hemangioma kapiler) & meninggalkan bekas (hemangioma Kavernosa)

2.5 TANDA DAN GEJALA

Tanda-Tanda Hemangioma

A. Hemangioma kapiler

Tanda-tanda Hemangioma kapiler, berupa:

o Terdapat pada waktu lahir dan timbul beberapahari sesudah lahir.

o Tampak sebagi bercak berwarna merah menyala,tegang


berbentuk lobular, berbatas tegas dan keras pada
perabaan dan makin lama makin besar.

o Ukuran dan dlm nya sangat bervariasi, ada yang subkutan berwarna kebiruan.
o Involiusi spontan ditandai oleh memucatnyawarna didaerah sentral,lesi menjadi kurang tegang dan lebih
mendatar.

B. Hemangioma kavernosum

o Lesi tidak berbtas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah
sampai ungu

o Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi lagi bila dilepas

o Lesi terdiri atas elemen vaskular yang matang.

o Bentuk kevernosum jarang terjadi involusi

C. Hemangioma Campuran.

o Campuarn antara jenis kapiler dan kavernosum.

o Tanda dan gejala terdiri atas gambaran ke 2 jenis hemangioma.

o Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas inferior, biasanya unilateral, solitar.

o Dapat terjadi sejak lahir/masa anak-anak

o Lasi berupa tumor yg lunak , berwarna merah kebiruan yg kmdian pada perkembangannya dapat
memberi gambaran keratotik dan verakosa

gejala klinis

- Tergantung macamnya :

A. Hemangioma kapiler, “Port wine stain” tidak ada benjolan kulit.

B. “Strawberry mark”, menonjol seperti buah murbai.


C. Hemangioma kavernosum, teraba hangat dan “compressible”.

2.6 DIAGNOSA

Penentuan diagnosis hemangioma dilihat dari riwayat pasien dan pemeriksaan klinis yang tepat.
Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau tidak menonjol dengan warna
kemerah-merahan,Tumor bersifat “compressible”. Bisa ditunjang dengan pemeriksaan angiografi.

Diagnosis banding dari hemangioma adalah terhadap tumor kulit lainnya yaitu limfangioma, higroma,
lipoma, neurofibroma, malformasi vaskular kongenital, venous stars, dan herediter hemorragik
telangiektasis (Rendu-Osler-Weber Syndrome).

Penentuan Diagnosa banding :

Perbedaan Hemangioma Malformasi vaskuler

Saat timbul Saat lahir lesi samara atau belum Sejak lahir sudah nampak
tampak sama sekali lahir

Perjalanan penyakit Fase proliferasi, fase involusi Tumbuh selaras dengan


pertumbuhan anak dan menetap

Insidensi (wanita:pria) 3:1 1:1

Radiologis • Tak terdapat jaringan parenkim • Kaya akan jaringan parenkim


lobuler dengan batas tegas
• Gambaran dominan pembuluh
darah

Histologis • Sel endotel matur dengan • Sel epitel immatur dengan


turnover lambat turnover cepat

• Sedikit mast cell • Banyak mast cell

• Membran basalis tipis • Membran basalis multilaminer


A B

Gambar 2. perbandingan gambaran histopatologis malformasi vaskuler dan hemangioma.

A) Malformasi vaskuler B) Hemangioma

2.7 PENATALAKSANAAN

2.7.1 Medis / Pengobatan

a). Cara Konservatif

Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam bulan-bulan
pertama, kemudian mencapai pembesaran maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar
umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun. Hemangioma superfisial atau
hemangioma kapiler atau hemangioma strawberry sering tidak diterapi karena hemangioma jenis ini
bila dibiarkan akan hilang dengan sendirinya dan kulit terlihat normal.

b). Cara Aktif

Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah hemangioma yang tumbuh
pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami
perdarahan; hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi;hemangioma
yang mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan. Penatalaksanaan
hemangioma secara aktif, antara lain :

• Pemeriksaan penunjang

Kebanyakan hemangioma mudah didiagnosis tanpa memerlukan pemeriksaan penunjang.


Namun demikian hemangioma profunda atau lesi superfisialis yang meragukan memerlukan
pemeriksaan penunjang untuk komfirmasi diagnosis dan evaluasi ekstensinya.

1. Radiografi

Radiografi mempunyai manfaat yang terbatas dalam penegakan diagnosis hemangioma.


Gambaran yang ditunjukan bisa berupa bayangan masa yang isodens dengan otot, bila di dekat tulang
dapat memberikan gambaran periosteal reaction.

2. Ultrasonografi (USG)

USG merupakan pemeriksaan nonivasif yang umumnya digunakan sebagai penunjang diagnosis
untuk hemangioma profunda dan viseralis. Gambaran USG hemangioma bervariasi dan tidak spesifik
misalnya pada hemangioma hepar, yang memberikan gambaran ekogenic.

3. CT-Scan

Pada CT-Scan tanpa kontras, hemangioma akan tampak sebagai lesi hipodens (low-density mass) dan
adanya pendesakan terhadap jaringan normal sekitarnya.

2.7.2 Kebidanan

Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan memberikan
konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan Hemangioma,
menjelaskan macam-macam hemangioma, dan penangannya.

Untuk hemangioma kapiler atau superfisial tidak perlu penanganan khusus, oleh karena akan
menghilang dan kulit terlihat normal. Namun, untuk hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti
pada mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang
mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi;hemangioma yang mengalami pertumbuhan
cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan, harus segera dilakukan penanganan. Bantu ibu
untuk dilakukan rujukan untuk pemeriksaan lanjutan.

2.8 PROGNOSA

Pada umumnya prognosis bergantung pada letak tumor, komplikasi serta penanganan

yang baik

2.9 KOMPLIKASI

1. Perdarahan

Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya. Penyebabnya ialah trauma
dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan
hemangioma, sedangkan pembuluh darah di bawahnya terus tumbuh.

2. Ulkus

Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan, dan sikatrik. Ulkus
merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat ruptur. Hemangioma kavernosa yang
besar dapat diikuti dengan ulserasi dan infeksi sekunder.

3. Trombositopenia

Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu dikira bahwa trombositopenia
disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat
pengumpulan trombosit yang mengalami sekuesterisasi.

4. Gangguan Penglihatan

Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus lebih sering
dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu penglihatan (visual axis).
Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam
bola mata atau desakan tumor ke ruang retrobulbar. Hemangioma pada kelopak mata bisa mengganggu
perkembangan penglihatan normal dan harus diterapi pada beberapa bulan pertama kehidupan.
5. Masalah Psikososial

6. Dengan persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan obstruksi jalan nafas, gagal
jantung.

2.10 PENCEGAHAN

Tidak ada cara untuk mencegah hemangioma, baik yang dilakukan sebelum maupun selama
kehamilan.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN pada BAYI ”R”

UMUR 9 BULAN DENGAN HEMANGIOMA

I. PENGKAJIAN

Anamnesa dilakukan oleh : Bidan ”A” di : BPS KATANG

Pada tanggal :1 September 2011, pukul : 10.30 WIB

1.1 DATA SUBYEKTIF

1.1.1 Identitas

Nama bayi : By. Ny. K

Umur : 9 Bulan

Tanggal / jam lahir : 1 Desember 2010 / 19.00 WIB

Jenis kelamin : Laki - laki

Nama ibu : Ny. K Nama ayah : Tn. J

Umur : 25 th Umur : 26 th

Suku : Jawa/Indonesia Suku : Jawa / Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh Pabrik

Penghasilan :- Penghasilan : 900rb/bulan

Alamat : Kampung Rawa Tengah RT 06/RW 07 No.10,kediri


1.1.2 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama

Ibu pasien mengatakan bayinya rewel, badan teraba panas, dan ada Benjolan pada
tengkuk dengan kemerahan pada area tengkuk kanan. Kemudian semakin membesar

1.1.3. Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran

Ibu mengatakan ini kelahiran anak yang pertama.

Prenatal : Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah menderita penyakit kronis ataupun menular, ibu
makan seperti biasa porsi 3x sehari dan meperhatikan pola kebersihannya.

Natal : Ibu mengatakan selama kehamilan juga tidak pernah mendapatkan keluhan yang menggangu
dan tidak mengidap penyakit kronis. Selama kehamlan ibu memeriksakan kehamilannya 6 kali di
Bidan, dan ibu mendapatkan 2 kali imunisasi TT, mendapatkan tablet vitamin Fe, serta janin
bergerak aktif.

Postnatal : Ibu melahirkan pada usia kehamilan 40 minggu dengan penolong persalinan bidan, lahir
spontan, menangis keras, warna kulit kemerahan, BB: 3700 gram PB: 47 cm. Bayi menangis
kuat, gerak aktif, kulit berwarna kemerahan.selama postnatal tidak ada keluhan, bayi minum ASI
dan tidak diberikan tambahan

1.1.4 Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit menular, menahun ataupun menurun
seperti asma, diabetes mellitus, penyakit gangguan jiwa,dll.

1.1.5 Riwayat Sosial

Yang mengasuh bayi : Orang tua

Hubungan dengan anggota keluarga : Anak kandung


1.1.6 Kebutuhan Dasar

Makanan : ASI, 10x/hari

Pola tidur : malam selama 12 jam

Siang selama 4 jam

Mandi : 2x sehari dengan air hangat,memakai sabun dikeringkan dengan handuk dan bedak gatal untuk
mengobati biang keringat.

Eliminasi : BAB 1x/hari, warna kekuning - kuningan, BAK ± 8x sehari,masih ngompol, tidak memakai pampers dengan
alas an mahal.

Imunisasi : HB Uniject.

1.2 DATA OBYEKTIF

1.2.1 Keadaan umum : Baik, composmentis,tampak sakit ringan.

1.2.2 Pemeriksaan umum

Tekanan Darah : -

Nadi : 100 x/menit

RR : 58 x/menit

Suhu : 36,5º C

Berat Badan : 9,5 Kg

Tinggi Badan : 60 Cm

1.2.3 Pemeriksaan fisik

Kepala : Rambut hitam, tidak ada benjolan, kepala bersih,tidak ada sefal hematoma, tidak
ada kaput sucsedanium.
Mata : Simetris, conjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna putih, bersih ,tidak
ada odema. (kanan/kiri)

Hidung : Simetris, bersih ,tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada gerakan cuping hidung,
tidak ada pilek.

Telinga : tidak terdapat perlukaan, Simetris, bersih, tidak ada secret , teraba tulang rawan.
(kanan/kiri)

Mulut : bersih, tidak terdapat stomatitis. Gigi atas tumbuh empat buah dan gigi bawah dua
buah.

Leher : terdapat benjolan sebesar telur puyuh pada area sebelah kanan belakang (tengkuk),
mengeluarkan darah, tidak terdapat kaku kuduk,tidak ada pembesaran kelenjaran thyroid dan
vena jugularis.

Dada : Kanan dan kiri simetris, tidak ada ronchi/wheezing, tidak ada retraksi dada saat
bernafas,tidak tampak adanya chest indrawing.

Perut : Normal tidak ada pembengkakan hepar,tidak distensi, tidak ada tanda-tanda infeksi
pada tali pusat, tidak ada kembung, tidak ada perdarahan pada tali pusat.

Punggung : Tidak ada benjolan spina bifida, bentuk punggung lordosis,banyak bekas cacar
air dan terdapat bintik biang keringat.

Genetalia : tidak dikaji

Anus : tidak dikaji

Ekstremitas : Jari lengkap, normal, tidak ada polidaktili/sindaktili (kanan/kiri).

1.2.4 Antopometri

Ukuran kepala :

 Suboccipito bregmatika : -
 Fronto occipitalis :-

 Mento occipitalis :-

1.2.5 Pemeriksaan tingkat perkembangan

 Adaptasi social : anak masih malu-malu dan takut pada orang baru dan belum bisa lepas dari ibu atau
bapaknya.

 Bahasa : anak sudah bisa menggumamkan kata-kata yang belum bermakna misalnya ma… ma…..
pa….

 Motorik halus : anak sudah bisa memegang benda kecil dengan jempol dan jari telunjuk tetapi belum
begitu sempurna.

 Motorik kasar : anak sudah bisa berdiri dengan pegangan, anak bisa berjalan dengan dituntun dan
belum bisa berdiri tanpa pegangan.

II. Intrepretasi data dasar

Dx/Masalah/
Data Subjektif Data Objektif
Kebutuhan

Dx : By.”R” usia 9 Bulan Ibu pasien mengatakan Keadaan umum : Baik,


dengan Hemangioma bayinya rewel, badan teraba composmentis,tampak sakit
panas, dan ada Benjolan ringan.
pada tengkuk dimulai pada
40 hari setelah kelahiran Pemeriksaan umum:
dengan kemerahan pada
 Perawatan luka  TD : -
area tengkuk kanan.
pada bayi dengan
Kemudian 
semakin Nadi : 100 x/menit
hemangioma yang
membesar
mengakibatkan  RR : 58 x/menit
perdarahan
 Suhu : 38º C
 Pejelasan tempat
 BB : 9,5 Kg
rujukan segera

 TB : 60 Cm
o
Pemeriksaan Fisik :

terdapat benjolan sebesar


telur puyuh pada area
sebelah kanan belakang
(tengkuk), mengeluarkan
darah, tidak terdapat kaku
kuduk,tidak ada pembesaran
kelenjaran thyroid dan vena
jugularis.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

IV. KEBUTUHAN SEGERA

V. INTERVENSI
Tanggal : 1 Sepember 2011 Jam : 10.30 WIB

RENCANA RASIONAL

1. Berikan motifasi kepada ibu agar ibu lebih


1. Dengan memberikan motifasi kepada ibu, ibu
tenang untuk menerima kenyataan yang terjadi mampi lebih kuat untuk menerima kenyataan
dan ibu akan lebih lapang serta siap untuk
2. Jelaskan kondisi keadaan bayi pada ibu.
mengambil keputusan
3. Berikan konseling tentang penatalaksanaan
2. Dengan penjelasan tentang Hemangioma,
kompres hangat pada ibu untuk bayinya
akan membantu mengurangi rasa cemas pada
4. Pantau keadaan umum dan TTV. ibu.

5. Berikan konseling kepada ibu untuk memilih


3. Diberikannya kompres hangat dan penjelasan
terapi pengobatan kepada anaknya kompres hangat pada ibu mampu untuk
memandirikan ibu apabila menghadapi
6. Berikan penyuluhan pada orangtua untuk
bayinya yang sedang panas, dan supaya suhu
menjaga luka tetap bersih
bayinya cepat stabil.
7. Berikan penyuluhan pada keluarga tentang cara
4. Pemantauan keadaan bayi berguna untuk
membersihkan nanah atau darah dengan cara
mengetahui perkembangan keadaan bayi.
yang bersih
5. Dengan memberikan konseling kepada ibu
8. Observasi adanya tanda-tanda infeksi sesering
tentang pemilihan terapi, membantu ibu
mungkin.
untuk mempermudah mengambil keputusan
9. Anjurkan ibu untuk memperhatikan konsumsi yang terbaik untuk kesembuhan bayinya.
makanan anaknya, pola nutrisi.
6. Menjaga luka mampu mengurangi infeksi dan
10. Kolaborasi dengan tenaga medis lain, rujukan. membantu luka agar tidak semakin parah

7. Cara yang bersih dalam pembersihan nanah


mengurangi kejadian infeksi pada luka

8. Observasi infeksi mempu memantau


pengeluarang yang ada sehingga tidak
semakin infeksi
9. Memperhatikan konsumsi makanan
anak maka membantu proses penyembuhan
melewati nutrisi .

10. Dengan berkolaborasi dengan pihak lain


mampu mengatasi kelainan pada anak dan
mengurangi resiko kesalahan penanganan.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 1 September 2011 Jam : 10.50 WIB

TANGGAL/JAM PELAKSANAAN

10.50 1. memberikan motifasi kepada ibu, ibu mampu lebih kuat


untuk menerima kenyataan dan ibu akan lebih lapang
serta siap untuk mengambil keputusan dengan cara
menjelaskan bahwa semua manusia tidak ada yang
sempurna dan semua penyakit bisa disembuhkan
dengan penanganan medis yang benar.

2. Memberikan penjelasan tentang penatalaksanaan


kompres hangat pada ibu membantu memandirikn ibu
untuk mrnghadapi bayinya yang sedang panas seperti
mengompres pada derh ketiak, leher, lipatan-lipatan
11.08 badan.
3. memberikan penjelasan tentang Hemangioma, akan
membantu mengurangi rasa cemas pada ibu dengan
pemberitahuan obat-obatan beserta tata laksananya
pada terapi,ataupun dengan penjelasan tentang dampak
negatifnya yang bisa ditanggulangi.

11.18

4. Memantauan keadaan bayi berguna untuk mengetahui


perkembangan keadaan bayi seperti pemantaun tanda-
tanda vital, mulai dari nadi, RR, suhu dan tekanan darah.

5. memberikan konseling kepada ibu tentang pemilihan


terapi, membantu ibu untuk mempermudah mengambil
keputusan yang terbaik untuk kesembuhan bayinya
seperti terapi, dll.

11.25

6. Memberikan konseling tentang Menjaga luka mampu


mengurangi infeksi dan membantu luka agar tidak
semakin parah, seperti tidak menggaruk luka.

11.35 7. Memberikan pelatihan Cara yang bersih dalam


pembersihan nanah mengurangi kejadian infeksi pada
luka seperti mengganti kasa lama dengan kasa yang steril
dan kering.
8. Mengobservasi infeksi mempu memantau pengeluarang
yang ada sehingga tidak semakin infeksi seperti melihat
11.45
warna pengeluaran dan jenis pengeluarannya sehingga
apabila ada kelainan gera bisa ditangani.

9. Memperhatikan konsumsi makanan anak maka


membantu proses penyembuhan melewati nutrisi
seperti mengurangi konsumsi lemak yang berlebihan dan
makan sayuran yang bervitamin seprti bayam, sawi,dll.

11.50

10. Merujuk pasien adalah jalan yang paling tepat karena


penanganan bayi dengan Hemangioma bukan
merupakan kewenangan bidan, seperti dirujuk ke rumah
sakit dengan penanganan dokter yang lebih berwenang.

11.53

12.00
Contoh Makalah Hemangioma

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang berproliferasi dari sel-sel endotelium
pembuluh darah diikuti involusi terus menerus meyebabkan kelainan yang merupakan hasil dari anomali
perkembangan pleksus vaskular. Hemangioma sering terjadi pada bayi yaitu 1,1% sampai 2,6% dan
anak-anak yaitu 10% sampai 12%. Lesi ini lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria dengan rasio
3:1. Lesi hemangioma tidak ada pada saat kelahiran. Mereka bermanifestasi pada bulan pertama
kehidupan, menunjukkan fase proliferasi yang cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk lesi
yang sempurna.3,4
Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas, ada banyak hipotesis yang menyatakan tentang
etiologi hemangioma. Namun proses angiogenesis memegang peranan penting. Sitokin, seperti basic
fibroblast growth factor (bFGF) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) telah terbukti
berhubungan dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar faktor angiogenesis tersebut dan atau
berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon (Ύ-IF), tumor necrosis factor-beta
(TNF-β) dan transforming growth factor-beta (TGF-β) diduga menjadi penyebab terjadinya hemangioma.

I.2. Tujuan Penulisan


A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi
penderita Hemangioma dan mendapatkan gambaran epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan, isu
dan program penanganan penyakit Hemangioma

B. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengkajian pada penyakit Hemangioma
b. Mengetahui pengertian pada penyakit Hemangioma
c. Mengetahui Etiologi, gejala, tindakan yang tepat untuk mengatasi Hemangioma
d. Mengetahui evaluasi yang di harapkan

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Hemangioma adalah salah satu jenis kelainan pembuluh darah. Orang lebih mengenalnya sebagai tanda
lahir, sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak berbentuk benjolan.
Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.

Hemangioma, sekitar 60 % berada di sekitar kepala dan leher. Sekitar 25 % berada di tubuh, dan 15 %
terdapat di lengan atau kaki. Hemangioma juga bisa muncul di lapisan bawah kulit ataupun organ dalam
tubuh, seperti hati, saluran pencernaan, dan otak.

Secara pasti, sampai saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan hemangioma ini. Akan tetapi,
penyakit ini lebih cenderung menyerang:
1. Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
2. Lebih sering terjadi pada anak kembar.
3. Lebih sering dijumpai pada ras Kaukasia daripada ras Asia atau Afrika
Beberapa klasifikasi telah digunakan untuk mengelompokkan berbagai bentuk hemangioma, tetapi tidak
seluruhnya dijelaskan secara rinci. Pada tahun 1982 Mulliken dan Glowacki memperkenalkan skema
klasifikasi hemangioma berdasarkan pemeriksaan fisik, sifat klinik dan selular dari lesi. Mereka membagi
tumor vasoformatif ke dalam dua kategori yaitu hemangioma dan malformasi vaskular.
Secara umum para ahli mengklasifikasikan hemangioma menjadi tiga jenis yaitu (1) hemangioma kapiler,
yang terdiri atas hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus, strawberry nevus), granuloma
piogenik, dan cherry-spot. (2) hemangioma kavernosum dan (3) hemangioma campuran. Malformasi
vaskular lebih lanjut terbagi menjadi malformasi arterial, venous, kapilari, dan malformasi limfatik.
Neville dkk, mengklasifikasikan hemangioma menjadi hemangioma kapiler, hemangioma juvenile,
hemangioma kavernosa dan hemangioma arterivenosa. Hemangioma kapiler merupakan yang paling
sering ditemukan, karena warnanya disebut juga hemangioma stroberi. Hemangioma juvenile lebih
sering ditemukan pada daerah parotis, hemangioma kavernosa umumnya diameternya lebih besar serta
melibatkan struktur yang lebih dalam. Hemangioma arterivenosa merupakan suatu keadaan dimana
terjadi hubungan yang abnormal antara arteri dan vena.
Sebuah klasifikasi sederhana yang dibuat oleh Watson dan McCarty berdasarkan 1308 jenis tumor
pembuluh darah yaitu hemangioma kapiler, hemangioma kavernous, hemangioma
hipertrophik/angioblastik, hemangioma recemose, hemangioma sistemik difus, hemangioma metastase
(menyebar), nevus vinosus atau port-wine stain, dan telangiektasia hemoragik herediter. Lesi pada
hampir seluruh kasus hemangioma muncul saat bayi baru lahir dan meningkat pada tahun pertama.
Menurut laporan Watson dan McCarthy, 85% dari 1308 lesi telah terbentuk pada akhir tahun pertama
usia bayi. Daerah yang paling sering terkena lesi adalah kepala dan leher yaitu sekitar 56% kasus,
sementara sisanya dapat terjadi pada enam sampai tujuh permukaan kulit tubuh.
Gambaran klinis hemangioma bervariasi sesuai dengan jenisnya. Hemangioma kapiler (nevus
strawberry) tampak sebagai bercak merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, yang
dapat timbul pada berbagai tempat pada tubuh. Berbeda dengan hemangioma kapiler, lesi pada
hemangioma kavernosum tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung kembali apabila
dilepas.
2.2 Patofisiologi

Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari hemangioma, diantaranya
menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari sel-sel endotelium yang belum
teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur dengan membentuk pembuluh darah yang
berbentuk lobus dengan lumen yang berisi sel-sel darah. Sifat
pertumbuhan endotelium tersebut jinak dan memiliki membran basalis tipis. Proliferasi tersebut akan
melambat dan akhirnya berhenti.4
Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari kehamilan, di dalam fetus
terbentuk endotelium immature bersama dengan pericyte yang juga immature yang memiliki
kemampuan melakukan proliferasi terbatas dimulai pada usia 8 bulan sampai dengan 18 bulan pertama
masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia demikian terbentuk hemangioma.4
Selama aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan tissue inhibitors of
metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan jaringan). Proliferasi endotelium kembali normal
setelah fase proliferasi berhenti atau involusi. Sebagian besar hemangioma akan mengalami involusi
spontan pada usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-12 tahun.4

2.3 Tanda dan Gejala


Tampak seperti tanda lahir, tetapi pertumbuhannya terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
1. Pertumbuhan ini mulai menyusut dan melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada usia
10-12 tahun, kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
2. Adanya pola merah terang yang timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut
hemangioma stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
3. Pembuluh darah vena yang menyebar dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat hemangioma
mulai menyusut, warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu umumnya akan hilang saat
anak berusia 7 tahun.
4. Untuk hemangioma yang muncul pada lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam), terlihat seperti
lebam atau kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah tidak tampak sama sekali. Lebam ini
biasanya terlihat pada saat anak berusia 2-4 bulan.

2.4 Komplikasi
1. Perdarahan.
2. Pada tempat tertentu, dapat mengganggu fungsi, seperti : ambliopia, sesak nafas, gangguan kencing.
3. Trombositopenia, D.I.C.

2.5 Penatalaksanaan

Untuk mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit. Akan tetapi, jika anak telah
lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda
hemangioma, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah
perkembangan hemangioma lebih lanjut.

Dari segi pengobatan, karena adanya persamaan-persamaan dalam tindakan, maka dapat digolongkan
atas 3 golongan yaitu :

Golongan I :
a ”Strawbery mark”
b. Hemangioma kavernosum
c. Hemangioma campuran

Golongan II
a. ”Salmon patch”
b. ”Port wine stain”

Golongan III
a.”Spider angioma” dengan ”central arteriole”
Pengobatan untuk Golongan I
1. Radiasi : radiasi dapat membuat involusi, tapi komplikasi-komplikasi radiasi jauh lebih berbahaya dari
pada hemangiomanya sendiri bila tidak diobati.
2. Pembedahan
a. Eksisi hemangioma
Bukan cara yang ideal karena kesukaran teknis, perdarahan banyak, tidak dapat mengambil secara
tuntas tanpa merusak organ setempat, untuk hemangioma kecil kurang dari 1 cm, di daerah nasolabialis
eksisi akan memberi hasil baik.
b. Ligasi arteri proksimal : kurang memuaskan
c. Ligasi ”a-v shunt”
d. Elektro koagulasi : untuk ”spider angioma”
e. ”Sclerozing agent”
Dipakai 5% sod. Morhuate. Dipergunakan hanya di daerah skalp, lidah, mucosa, dimana sikatriks yang
timbul tidak akan menyusahkan kelak.
f. Kortikosteroid : dosis pemberian per oral 20-30 mg/hari selama 2-3 minggu, dan pelan-pelan
diturunkan sampai 3 bulan.
Kortikosteroid, menambah sensitifnya pembuluh darah terhadap vaso constricting agent.
3. Menunggu :
Tindakan ini dilakukan atas dasar pertimbangan, bahwa hemangioma ini akan mengalami involusi
spontan. Hemangioma ini sudah ada sejak lahir atau timbul sementara sesudah lahir. Kemudian
membesar dengan cepat sampai umur 6-9 bulan. Selama 1 tahun berikutnya ia tumbuh pelan sampai
maksimum besarnya pada lebih kurang umur 1 tahun. Kemudian mulai terjadi involusi spontan.
Perjalanan involusi ini berjalan bertahun-tahun, sampai umur 7 tahun.
Pengobatan Golongan II :
“Salmon patch” dan “Port wine statis”, tidak mengadakan regresi spontan. Tindakan eksisi kemudian
defek ditutup dengan skin graft atau dengan flap memberikan hasil lebih jelek dari sebelum operasi.
Penanganan yang memberi hasil memuaskan dengan sinar Laser Argon.

Anda mungkin juga menyukai