PENDAHULUAN
I. I Latar Belakang
Hemangioma adalah tumor yang paling sering terjadi pada bayi. Biasanya
tidak langsung muncul pada saat lahir. Mulai tampak pada minggu ke 4-6
kehidupan. Berproliferasi cepat pada tahun pertama kehidupan dan diikuti periode
involusi yang lambat.1 Termasuk salah satu dari berbagai malformasi vaskular.2
Hemangioma terjadi pada 10-20 % dari populasi kaukasia. Mereka lebih
jarang terlihat diantara bayi asia dan amerika afrika dan lebih umum diantara bayi
prematur dengan berat lahir <1000 gram (22% dari keseluruhan). 1,3,4 Rasio antara
laki-laki dan perempuan adalah 1:6. Sekitar 60% lesi ini terletak dikepala dan
leher dan 25% terdapat dibatang tubuh.1,5
1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui asuhan kebidanan
A B C
Gambar 7. Perjalanan klinis hemangioma
A. Fase Proliferasi, B. Fase Involusi, dan C. Fase involusi berakhir
2) Kortikosteroid
a. Kortikosteroid lokal
Kutaneus hemangioma dengan batas yang jelas yang
terletak di ujung hidung, pipi, bibir, kelopak mata dapat di terapi
dengan injeksi kortikosteroid intralesi. Triamcinolone (25mg/cc)
di suntikan secara berlahan dengan tekanan rendah pada lesi
(Syringe 3 cc, jarum no 25). Dosis setiap kali pemberian tidak
boleh melebihi 3-5 mg/kgBB. Biasanya dibutuhkan 3 sampai 5
injeksi diperlukan.
Dengan interval pemberian 6 8 minggu. Respon terapi
local injeksi sama dengan sistemik terapi.
b. Kortikosteroid sistemik
Kortikosteroid sistemik masih merupakan fist-line terapi
untuk hemangioma yang besar, destruktif, atau mengancam
jiwa. Prednison atau prednisolone oral dosis 2 mg/kgBB/hari
diberikan pagi hari selama 4 6 minggu.
Selanjutnya dilakukan tapering dosis selam beberapa bulan.
Hemangioma yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi
pada beberapa hari pemberian kortikosteroid. Pada kondisi akut,
misalnya pada sumbatan airway atau gangguan visual karena
hemangioma, diberikan dosis yang setara berupa injeksi intravena.
Terapi ini akan memberikan respon yang cepat pada hemangioma
yang sensitif.
Dengan penggunaan kortikosteroid oral, intravena, atau
intralesi, 30% hemangioma memberikan regresi yang cepat, 40%
repon lambat, dan 30% tidak berespon sama sekali. Jika tidak ada
respon yang berupa memudarnya warna, menjadi lembut, atau
berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus dihentikan. Jika
respon terapi tampak, maka dosis dan durasi pemberian
kortikosteroid dipertahankan sesuai dengan lokasi dan maturitas
hemangioma. Pertumbuhan biasanya akan kembali tampak bila
tapering dosis dilakukan secara cepat. Pemberian kortikosteroid
dilanjutkan sampai pasien usia 8 10 bulan. Pemberian terapi dua
hari sekali akan menurunkan kejadian komplikasi berupa
anoreksia, penurunan berat badan, Gangguan pertumbuhan, dan
facies cushingoid. Pemberian imunisasi polio, measles, mumps,
rubella, dan varicella sebaiknya ditunda selama terapi
3) Radiasi
Pengobatan dengan radiasi dewasa ini sudah banyak
ditinggalkan karena berakibat kurang baik pada tulang, juga
menimbulkan komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka
waktu lama dan dapat menimbulkan fibrosis pada kulit yang sehat.
Jenis flameus ditanggulangi dengan eksisi, kalau perlu ditambah
dengan cangkok kulit. Dapat juga dilakukan perajahan (tatoasi) untuk
menyamarkan warna. Penanggulan dengan laser Argon umumnya
cukup memuaskan.
Untuk hemangioma kavernosum, satu-satunya cara terapi ialah
ekstripasi. Pada jenis yang luas dapat dibantu dengan panduan
angiografi. Embolisasi membantu memperkecil tumor untuk
memudahkan tindakan bedah. Kadang infiltrasi menyusup jauh ke
dalam sehingga diperlukan pembedahan luas. Kelainan ini dapat
kambuh dari sisa hemangioma yang sukar dicapai pada pembedahan.
Di daerah leher, hemagioma biasanya berjenis kavernosa yang
merupakan benjolan lunak yang mengempis bila ditekan dan
melembung saat dilepaskan lagi. Tumor ini ditangani dengan
ektripasi. Bila besar, perlu perispan berupan arteriografi atau
flebografi.
4) Terapi Laser
Terapi laser cukup popular untuk penaganan hemangioma yang
letaknya superfisial. Beberapa peneliti mengatakan bahwa
fotokoagulasi, bila diberikan seawal mungkin pada hemangioma,
akan mencegah penyebaran atau pembesaran hemangioma, dan
timbulnya komplikasi. Chantal et al (1988) menyatakan bahwa tidak
ada perbedaan nyata terapi ini apabila diberikan pada lebih awal atau
tidak.
Flashlamp pulsed dye laser (585 nm) Memberikan hasil yang
baik untuk terapi hemangioma superficial maupun profunda, juga
hemangioma dengan ulserasi. Kemungkinan laser ini menyebabkan
fotothermolisis yang mengakibatkan berhentinya perkembangan
hemangioma dan mempercepat regresi.Laser ini menembus kulit
sampai ketebalan 0.75 1 cm.Tindakan ini akan memudarkan warna
hemangioma. Sampai saat ini, belum ada bukti pemberian laser
berulang akan menghancurkan sebgian besar lesi atau menpercepat
fase involusi.
Gambar 9. Hasil terapi Flashlamp pulsed dye laser-
kiri : Sebelum terapi, dan Kanan : Sesudah terapi