Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR STATISTIKA FMIPA UNPAD 2019 (SNS VIII)

ISSN Cetak : 2087-2590 ISSN Online: 2599-2546

Pengaruh Restribusi Wisatawan, Pajak Hotel Serta


Pajak Restoran Terhadap Penerimaan Asli Daerah
Sektor Pariwisata Di Kabupaten Sleman
Anggit Novietasari1, Nadia Ihya Muthi2, Yolla Torina3, Edy Widodo4
Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia1,2,3,4
edywidodo@uii.ac.id4

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu dengan mengoptimalkan potensi
dalam sektor pariwisata. Keterkaitan industri pariwisata dengan penerimaan daerah berjalan melalui jalur
PAD dan bagi hasil pajak atau bukan pajak. Pajak hotel dan pajak restoran merupakan dua jenis pajak
yang potensinya semakin berkembang dengan diperhatikan adanya kompenen pendukung dari sektor jasa,
pembanguan maupun pariwisata dalam peningkatan pembangunan daerah. Pemerintah Kabupaten Sleman
dalam pelaksanaan pemungutan pajaknya mengupayakan terlaksananya pembangunan yang potensial
terhadap pencapaian target serta realisasi yang lebih baik. Keberhasilan pengembangan sektor
kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan
merupakan komponen utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya,
seperti: retribusi wisatawan yang artinya pungutan daerah terhadap wisatawan sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan pada tempat wisata.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Restribusi Wisatawan, Pajak Hotel serta Pajak
Restoran terhadap Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata dan untuk mengetahui besarnya kontribusi
Retribusi Wisatawan pajak hotel dan pajak restoran terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Sektor
Pariwisata Kabupaten Sleman. Penelitian ini menghasilkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Yogyakartata yaitu faktor dari Retribusi Wisatawan, Pajak
Hotel serta Pajak Restoran dengan model regresi nya yaitu :
𝑌 = 482400312,277 + 1,290(𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛) + 1,020(𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑡𝑒𝑙) + 1,083(𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑅𝑒𝑠𝑡𝑜𝑟𝑎𝑛).
Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah, Pariwisata, Retribusi Wisatawan, Pajak Hotel, Pajak Restoran

I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah yaitu dengan mengoptimalkan
potensi dalam sektor pariwisata. Keterkaitan industri pariwisata dengan penerimaan daerah
berjalan melalui jalur PAD dan bagi hasil pajak atau bukan pajak.
Pajak hotel dan pajak restoran merupakan dua jenis pajak yang potensinya semakin
berkembang dengan diperhatikan adanya komponen pendukung dari sektor jasa, pembanguan
maupun pariwisata dalam peningkatan pembangunan daerah. Keberhasilan pengembangan
sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana
kepariwisataan merupakan komponen utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor
yang mempengaruhinya, seperti: retribusi wisatawan yang artinya pungutan daerah terhadap
wisatawan sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
pada tempat wisata.
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan oleh Penulis, maka terdapat rumusan
masalah yang dapat disusun, yaitu bagaimana Restribusi Wisatawan, Pajak Hotel serta Pajak
Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Sleman dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda yang akan menghasilkan model regresi terbaik
dan dapat memudahkan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.

II. METODE PENELITIAN


Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu wisatawan baik dalam dan luar
Negeri Indonesia.

SEMINAR NASIONAL STATISTIKA FMIPA UNPAD 2018 (SNS VII)


Website: http://prosiding.statistics.unpad.ac.id
Published by Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran
SEMINAR NASIONAL STATISTIKAFMIPA UNPAD 2019 (SNS VIII)
ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah: Penerimaan Sektor Pariwisata Kabupaten
Sleman. Peneliti mengambil variable dependen ini untuk mengetahui angka realisasi penerimaan
sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperolah dari Dinas Pariwisata dan Dinas Badan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Sleman .
Penelitian ini menggunakan Regresi Liniear Berganda dan Hasil dari regresi linier berganda
adalah berupa model regresi yang menggambarkan hubungan antara lebih dari satu variabel
penjelas (𝑋) dengan variabel responnya (𝑦). Menurut [1], hubungan antara satu variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan dalam model regresi
linear.

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut :

Gambar 1 Flowchart dari tahap penelitian


Penjelasan alur dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Dimulai menentukan populasi penelitian dan, menentukan objek penelitian.
2. Menentukan variabel dependen dan variabel independen dari data.
3. Mulai untuk mengumpulkan data penelitian.
4. Dilakukan identifikasi terhadap model.
5. Dilakukan estimasi model.
6. Uji overall untuk mengetahui model layak digunakan atau tidak yaitu, terdapat salah
satu 𝛽0, 𝛽 1, 𝛽 2, 𝛽 3 ≠ 0
7. Dilakukan uji parsial untuk mengetahui untuk menguji bagaimana pengaruh masing-
masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.

SEMINAR NASIONAL STATISTIKA FMIPA UNPAD 2019 (SNS VII)


ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590
Published by Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran
SEMINAR NASIONAL STATISTIKAFMIPA UNPAD 2019 (SNS VIII)
ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590

8. Dilakukan uji-uji asumsi yaitu normalitas, autokorelasi, homoskedastisitas dan


multikolinearitas.
9. Interpretasi model regresi nya.
.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji ini memuat deskriptif statistik mengenai Perkembangan Retribusi Wisatawan,
Perkembangan Pajak Hotel, Perkembangan Pajak Restoran serta Perkembangan PAD di
Kabupaten Sleman Yogyakarta. Hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Gambar. 2 Grafik perkembangan Retribusi Wisatawan, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran (2006-
2017)
Grafik Dari Variabel X1,X2, X3 dan Y
5E+10

0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Retribusi Pariwisata (X1)
Pajak Hotel (X2)
Pajak Restoran (X3)
Gambar. 2 Grafik perkembangan Retribusi Wisatawan, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran
(2006-2017)
IDENTIFIKASI MODEL
Langkah pertama dalam analisis regresi linier berganda yaitu identifikasi model. Pada
penelitian ini dimiliki variabel bebas nya sebanyak tiga variabel maka parameter 𝛽 ada tiga
yaitu 𝛽0 , 𝛽1 , 𝛽2 , 𝛽3 maka model regresi nya seperti berikut :
𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + ɛ (1)
ESTIMASI MODEL ANALISIS REGRESI BERGANDA
Berdasarkan output tabel Coefficient diperoleh estimasi model awal untuk analisis regresi
berganda adalah sebagai berikut.
𝑌 = 482400312,277 + 1,290(𝑋1 ) + 1,020(𝑋2 ) + 1,083(𝑋3 )
UJI SIGNIFIKANSI
Uji Overall merupakan tahapan awal mengidentifikasi suatu model regresi layak atau tidak
dan, uji parsial atau uji t dalam regresi digunakan untuk menguji apakah parameter yang diduga
untuk mengestimasi persamaan dari model regresi saling berpengaruh atau tidak.
Tabel 1 Tabel uji overall dan parsial
Uji Hipotesis Var P-Value Keputusan
Signifikansi
Uji Overall H0: 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 0 (Model Regression 0,00 Tolak H0
tidak sesuai)
H1: ∃βi ≠ 0, i =1,2,3. (Model
sesuai)
Uji Parsial H0 : 𝛽𝑖 = 0 (semua nilai Y dapat Konstanta 0,057 Gagal Tolak H0
Retribusi Wisatawan 0,025 Tolak H0
dijelaskan oleh X)
Pajak Hotel 0,000 Tolak H0
H1 : 𝛽𝑖 ≠ 0, i=0,1,2,3 (ada nilai Pajak Restoran 0,000 Tolak H0
Y yang tidak dapat dijelaskan
Berdasarkan tabel 1 diperoleh kesimpulan dari uji overall dengan menggunakan tingkat
kepercayaan 95% data yang ada tidak mendukung H0 maka model layak digunakan dan, pada uji

SEMINAR NASIONAL STATISTIKA FMIPA UNPAD 2019 (SNS VII)


ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590
Published by Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran
SEMINAR NASIONAL STATISTIKAFMIPA UNPAD 2019 (SNS VIII)
ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590

parsial diperoleh kesimpulan bahwa variabel retribusi wisatawan, pajak hotel dan pajak restoran
berpengaruh signifikan terhadap PAD.
KOEFISIEN DETERMINASI
Koefisien determinasi (R square) mengukur keragaman Y yang mampu dijelaskan oleh X
dalam model. R square menunjukan kebaikan model, semakin besar R square semakin baik
modelnya. Nilai R square berada antara 0% sampai 100%.
Tabel 2 Tabel Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
a
1 0.999 0.998 0.998
Pada tabel 2 penulis ingin mengetahui nilai dari koefisien determinasi (R2), koefisien
determinasi (R2) mengukur proporsi keragaman Y (variabel dependen) yang mampu dijelaskan
oleh X (variabel independen) dalam model. R2 menunjukkan kebaikan atau kelayakan model
yang ada, semakin besar R2 maka semakin baik atau layak model tersebut. Nilai R2 berada
antara 0% sampai dengan 100%. Pada output di atas menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,998
kemudian nilai tersebut dikalikan dengan 100%. Jadi, nilai R2 sebesar 99,8% yang artinya
sebesar 99,8% keragaman Y mampu dijelaskan oleh X dalam model, sedangkan sisanya yaitu
0,2% dijelaskan oleh peubah lain yang diluar model. Semakin besar nilai R2 maka semakin kecil
tingkat kesalahannya datanya.
UJI ASUMSI
Dalam analisis regresi diharuskan untuk melakukan pengujian asumsi terlebih dahulu, hal
tersebut dikarenakan analisis regresi merupakan alat analisis yang termasuk dalam statistika
parametrik.
Uji Kolmogorov-Smirnov adalah salah satu metode untuk menguji kenormalan data dan uji
autokorelasi merupakan pengujian autokorelasi sisaan ordo satu (sisaan berkorelasi dengan
sisaan satu jeda waktu sebelumnya).
Tabel 3 Uji Asumsi
Uji Asumsi Hipotesis P-value Keputusan
Normalitas (Kolomgorov H0 : Residual berdistribusi normal 0,200 Gagal Tolak
Smirnov) H1 : Residual tidak berdistribusi normal H0

Autokorelasi (Run Test) H0 : tidak terjadi Autokorelasi 1,00 Gagal Tolak


H1 : terjadi Autokorelasi H0

Berdasarkan tabel 3 diperoleh kesimpulan pada uji normalitas yaitu dengan menggunakan
tingkat kepercayaan 95% data yang ada mendukung hipotesis nol yang artinya sisaan menyebar
normal dan, pada uji autokorelasi diperoleh kesimpulan Dengan menggunakan tingkat
kepercayaan 95% data yang ada dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi sehingga
asumsi terpenuhi.
Selanjutnya, dilanjutkan ke asumsi homoskedastisitas dimana hasilnya diperoleh grafik
scatterplot. Pada grafik scatterplot terlihat bahwa sebaran titik tidak membentuk suatu pola
tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain
terjadi homoskedastisitas. Asumsi klasik tentang heteroskedastisitas dalam model ini terpenuhi,
yaitu terbebas dari heteroskedastisitas.

SEMINAR NASIONAL STATISTIKA FMIPA UNPAD 2019 (SNS VII)


ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590
Published by Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran
SEMINAR NASIONAL STATISTIKAFMIPA UNPAD 2019 (SNS VIII)
ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590

Gambar 3 Tampilan scatterplot


Selanjutnya, dilakukan uji asumsi multikolinearitas untuk melihat adakah hubungan antar
variabel bebas / independen nya. Diperoleh nilai VIF dari kedua variabel bebas nya tidak ada
yang lebih besar dari 10 artinya dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada kedua
variabel bebas tersebut. Hasil lebih lengkapnya tertera pada tabel 4 .
Tabel 4 Tabel Coefficient
Variabel Nilai VIF
Retribusi Wisatawan 3,104
Pajak Hotel 2,381
Pajak Restoran 1,536

INTERPRETASI MODEL
Selanjutnya akan dijelaskan interpretasi dari persamaan model regresi linier berganda agar
diketahui besar kecil nya pengaruh variabel independen nya terhadap variabel depanden.
Persamaan nya sebagai berikut :
𝑌 = 482400312,277 + 1,290(𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛) + 1,020(𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑡𝑒𝑙) +
1,083(𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑅𝑒𝑠𝑡𝑜𝑟𝑎𝑛).
Hasil interpretasi nya :
1. Variabel Retribusi Wisatawan, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah.
2. Jika variabel Retribusi Wisatawan, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran dianggap nol maka
dapat mempengaruhi variabel Pendapatan Asli Daerah sebesar 482.400.312,277
3. Setiap kenaikan satu satuan pada variabel 𝑋1 (Retribusi Wisatawan) akan menyebabkan
kenaikan pada variabel Y (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 1,290 jika variabel lain
dianggap tetap.
4. Setiap kenaikan satu satuan pada variabel 𝑋2 (Pajak Hotel) akan menyebabkan kenaikan
pada variabel Y (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 1,020 jika variabel lain dianggap tetap.
5. Setiap kenaikan satu satuan pada variabel 𝑋3 (Pajak Restoran) akan menyebabkan kenaikan
pada variabel Y (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 1,083 jika variabel lain dianggap tetap

IV. KESIMPULAN
Terdapat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Berdasarkan uji pada bab sebelumnya diperoleh bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sleman Yogyakartata yaitu faktor dari Retribusi
Wisatawan, Pajak Hotel serta Pajak Restoran.
2. Persamaan model regresi untuk faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah yaitu:
𝑌 = 482400312,277 + 1,290(𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑊𝑖𝑠𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑛) + 1,020(𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑡𝑒𝑙) +
1,083(𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑅𝑒𝑠𝑡𝑜𝑟𝑎𝑛).
3. Jika variabel Retribusi Wisatawan, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran dianggap nol maka
dapat mempengaruhi variabel Pendapatan Asli Daerah sebesar 482.400.312,277. Setiap
kenaikan satu satuan pada variabel 𝑋1 (Retribusi Wisatawan) akan menyebabkan kenaikan
pada variabel Y (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 1,290 jika variabel lain dianggap tetap.

SEMINAR NASIONAL STATISTIKA FMIPA UNPAD 2019 (SNS VII)


ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590
Published by Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran
SEMINAR NASIONAL STATISTIKAFMIPA UNPAD 2019 (SNS VIII)
ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590

Setiap kenaikan satu satuan pada variabel 𝑋2 (Pajak Hotel) akan menyebabkan kenaikan
pada variabel Y (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 1,020 jika variabel lain dianggap tetap.
Setiap kenaikan satu satuan pada variabel 𝑋3 (Pajak Restoran) akan menyebabkan kenaikan
pada variabel Y (Pendapatan Asli Daerah) sebesar 1,083 jika variabel lain dianggap tetap.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Draper N.R., S. H. (1992). Analisis regresi Terapan. Edisi ke-2. In A. R. Analysis, B, Sumantri.
Jakarta: Sumantri B.

SEMINAR NASIONAL STATISTIKA FMIPA UNPAD 2019 (SNS VII)


ISSN ONLINE. 2599-2546; ISSN Cetak. 2087-2590
Published by Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai