211910972/3SE2
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi merupaan suatu indikator yang mengukur sejauh mana proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan
output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan
pembangunan suatu negara (Todaro, 2003). Menurut Sukirno (2004), pertumbuhan
ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang
dan jasa yang diproduksi masayarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional yang
digunakan sebagai alat ukur keberhasilan pembangunan suatu negara.
1
pada tahun 2000, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan hingga 4.8%
dan terus mengalami fluktuasi. Tahun 2020 PDB Indonesia kembali mengalami
pertumbuhan negatif sebesar -2.07 akibat adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan
aktivitas perekonomian terganggu.
15
10
0
1980
1982
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
-5
-10
-15
2
daerah relatif rendah dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat tersebut belum tercapai.
3
2. Apa saja variabel-variabel yang berpengaruh terhadap PDB untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1980- 2020 dalam jangka panjang dan
jangka pendek?
3. Bagaimana pengaruh dalam jangka panjang dan jangka pendek dari variabel
impor, ekspor, dan konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia dari tahun 1980 – 2020?
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menguraikan latar belakang pemilihan topik penelitian,
identifikasi permasalahan dalam penelitian, tujuan penelitian, dan sistematika
penulisan penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini menjelaskan teori-teori sebagai landasan penelitian, kajian literatur
yang menjelaskan penelitian yang terkait, kerangka pikir, dan hipotesis
penelitian yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI
Bagian ini memaparkan ruang lingkup penelitian, metode pengumpulan data,
dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
pertumbuhan ekonomi yang teguh hanya mungkin dicapai apabila 𝐼 + 𝐺 + (𝑋 − 𝑀)
terus menerus bertambah (Sukirno, 2004).
2.1.3 Produk Domestik Bruto
PDB pada dasarnya adalah jumlah dari nilai tambah yang dihasilkan dari semua unit
usaha pada suatu negara di periode tertentu. PDB atas dasar harga berlaku
mendeskripsikan mengenai nilai tambah dari barang dan jasa yang diperhitungkan dengan
menggunakan harga berlaku dari setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan
merujuk pada nilai tambah dari barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan
harga berlaku dari satu tahun tertentu yang dinamakan sebagai tahun dasar (Bank
Indonesia, 2016)
Perhitungan PDB dengan pendekatan pengeluaran merupakan jumlahan dari output
barang dan jasa yang terdiri dari beberapa komponen. Beberapa komponen tersebut terdiri
atas konsumsi, investasi, pembelian pemerintah, dan ekspor neto. Jadi, dengan
menggunakan simbol Y untuk melambangkan nilai dari PDB, maka diperoleh (Mankiw,
2006):
𝑌 = 𝐶 + 𝐼 + 𝐺 + 𝑁𝑋 (1)
dimana Y adalah nilai PDB, C adalah konsumsi, I untuk investasi, G adalah pembelian
pemerintah, dan NX adalah ekspor neto.
2.1.4 Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi rumah tangga merupakan komponen dari penyusun PDB dengan
pendekatan pengeluaran yang tersusun atas barang dan jasa dari pembelian rumah tangga.
KRT dapat digolongkan menjadi tiga bagian kelompok, yakni jasa, barang tahan lama,
barang tidak tahan lama (Mankiw, 2006).
2.1.5 Ekspor dan Impor
Ekspor adalah suatu transaksi atas barang dan jasa yang dilakukan oleh penduduk ke
bukan penduduk suatu negara, sedangkan impor juga adalah suatu transaksi atas barang
dan jasa, namun kegiatan impor dilakukan oleh bukan penduduk ke penduduk suatu
negara. Kegiatan dari ekspor dan impor terjadi ketika terdapat perubahan atas hak
kepemilikan suatu barang antara penduduk dengan bukan penduduk dari suatu negara
(dengan atau tanpa terjadi perpindahan fisik atas barang tersebut) (Badan Pusat Statistik,
2021).
6
2.2 Penelitian Terkait
Berdasarkan hasil penelitian Indang Sartika (2018) tentang analisis indikator
pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data time series dalam kurun waktu 1965-
2016 menggunakan metode error correction model. Tujuan dari penelitian Indang adalah
mengetahui gambaran variabel impor, ekspor, konsumsi rumah tangga, konsumsi
pemerintah, pembentukan modal tetap bruto di Indonesia, mengetahui variabel yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dan pengaruh variabel tersebut dalam
jangka pendek dan jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jangka
panjang seluruh variabel memperngaruhi PDB sedangkan pada jangka pendek variabel
yang berpengaruh adalah variabel impor, ekspor, konsumsi rumah tangga dan PMTB.
Menik Fitriani dan Aula Ahmad (2016) juga melakukan penelitian tentang pengaruh
ekspor, pembentukan modal, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Tujuan dari penelitiannya adalah mengetahui seberapa besar
pengaruh ekspor, pembentukan modal, dan pengeluaran pemerintah terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia kondisi stabil dan saat terjadi krisis. Data yang
digunakan berupa data time series dengan periode 1975-2014 dan metode yang digunakan
adalah error correction model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ekspor
berpengaruh positif terhadap PDB sebesar 0.49% dalam jangka panjang dan 0,25% dalam
jangka panjang, Variabel pembentukan modal berpengaruh positif terhadap PDB sebesar
0,45% dalam jangka panjang dan sebesar 0,27% dalam jangka pendek. Variabel
pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif terhadap PDB sebesar 0,15% dalam jangka
panjang dan sebesar 0,10% dalam jangka pendek. Terjadinya krisis tidak signifikan
berpengaruh terhadap perubahan PDB.
Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Nur Elia (2016) tentang analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1984-2013. Variabel yang
digunakan adalah konsumsi pemerintah, investasi swasta, dan modal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada jangka panjang konsumsi pemerintah berpengaruh positif,
investasi swasta dan modal berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia sedangka untuk jangka pendek ketiga variabel tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi.
7
2.3 Kerangka Pikir
Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan pendapatan nasional riil atau produk
domestik bruto dalam jangka panjang yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat yang
diukur melalui PDB. Konsumsi rumah tangga akan meningkatkan permintaan output
barang maupun jasa yang diproduksi yang besarnya dipengaruhi tingkat pendapatan
masyarakat. Pendapatan masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena
semakin tinggi pendapatan pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat.
. Ekspor dan impor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang ditandai
dengan perubahan PDB. Apabila nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor atau terjadi
surplus perdagangan maka net ekspor berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya, apabila nilai impor lebih besar daripada ekspor akan terjadi defisit
perdagangan maka net ekspor bernilai negatif terhadap pertumbuhan. Hal ini terjadi
karena kondisi defisit perdagangan akan mengurangi jumlah PBD akibat impor yang
lebih besar daripada ekspor.
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dijelaskan maka dapat digambarkan bagan
paradigma dalam penelitian ini. Berikut ini bagan paradigma penelitian:
Ekspor
Konsumsi
Rumah Impor
Tangga
Pertumbuhan
Ekonomi
8
BAB III
METODOLOGI
Skala
Variabel Satuan Definisi Operasional
Data
9
Indonesia. Nilai ekspor yang diamati dalam
penelitian ini adalah nilai ekspor di Indonesia dalam
kurun waktu 1980 hingga 2020. Adapun pada
penelitian ini, nilai ekspor dinilai berdasarkan harga
konstan tahun 2010 yang didasarkan pada mata uang
US$ dengan mengguunakan kurs resmi tahun 2010.
Metode analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data statistika deskriptif untuk mengetahui gambaran umum dari nilai PDB, impor,
ekspor, dan konsumsi rumah tangga dalam kurun waktu tahun 1980 hingga 2020. Selain
itu, analisis penelitian ini dilanjutkan dengan menggunakan metode analisis Error
Correction Model (ECM) untuk mengetahui pengaruh dalam jangka panjang maupun
jangka pendek dari variabel independen yang digunakan seperti konsumsi rumah tangga
terhadap variabel dependen yaitu PDB yang merupakan variabel untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 1980 hingga 2020.
10
Data yang stasioner dibutuhkan agar hasil estimasi tidak bersifat palsu (suporious
regression). Apabila hasil uji ADF menyatakan bahwa nilai 𝑝 − 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 < 𝛼 maka data
telah stasioner (Dwi dkk, 2018).
𝑌𝑡 = 𝜌𝑌𝑡−1 + 𝑒𝑡 (2)
dimana 𝑌𝑡 adalah series yang stasioner terhadap waktu, 𝜌 konstanta, 𝑌𝑡−1 adalah
proporsi nilai lampau series yang bersangkutan, dan 𝑒𝑡 adalah nilai residual pada waktu
ke-t yang bersifat white noise.
3.3.2 Uji Derajat Integrasi
Uji derajat integrasi merupakan kelanjutan dari unit root test dan hanya diperlukan
apabila seluruh datanya belum stasioner pada derajat nol atau 𝐼(0). Uji derajat integrasi
digunakan untuk mengetahui pada derajat berapa data akan stasioner (Dwi dkk, 2018).
3.3.3 Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi digunakan untuk mendeteksi hubungan jangka panjang antara variabel
bebas dan variabel terikatnya. Syarat umum untuk menerapkan teknik kointegrasi adalah
adanya kesamaan orde derajat integrasi diantara variabel-variabel yang akan digunakan
dalam model. Jika uji stasioneritas adalah uji unit root pada masing-masing variabel maka
uji kointegrasi adalah uji unit root pada residunya (Gujarati, 2013: 458).
3.3.4 Pembentukan Error Correction Model (ECM)
Pemodelan ECM merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi hubungan di
antara variabel yang bersifat non-stasionary dengan syarat pada sekelompok variabel
non-stasionary terdapat suatu kointegrasi, maka pemodelan ECM dinyatakan valid. Jika
terdapat kointegrasi diantara variabel-variabel maka terdapat hubungan atau
keseimbangan dalam jangka panjang antara variabel dependen dengan variabel-variabel
independen (Indang, 2018). Persamaan model jangka panjang ditunjukkan oleh:
Keterangan:
11
𝐿𝑛𝐼𝑚𝑝𝑜𝑟𝑡 : variabel impor pada periode ke-𝑡
ECT merupakan residual yang timbul dalam metode ECM atau besarnya speed of
adjustment. Apabila koefisien ECT signifikan secara statistik dan koefisien ECT < 1
maka spesifikasi model yang digunakan valid.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2021. Beranda: Produk Domestik Bruto (Lapangan Usaha).
Diakses dari https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestikbruto--lapangan-
usaha-.html pada tanggal 20 Desember 2021.
Bank Indonesia. 2016. Produk Domestik Bruto. Diakses dari https://www.bi.go.id pada
tanggal 20 Desember 2021.
Gujarati, D., & D.C., P. (2013). Dasar-dasar Ekonometrika Edisi 5. (Alih Bahasa:
Raden Carlos Mangunson). Jakarta: Salemba Empat.
Rosadi, D. (2011). Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews.
Yogyakarta: Andi.
Sukirno, S. (2004). Makroekonomi Teori Pengantar (Ed. ke-3). Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
14
Todaro, M., & C Stephen, S. (2006). Pembangunan Ekonomi Didunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Todaro, M., Smith, & Stephen C. (2003). Economic Development. UK: Pearson
Education Limited.
15