Anda di halaman 1dari 2

KETENTUAN K3 DALAM OBJEK PENGAWASAN KELEMBAGAAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGAN

NO OBJEK PENGAWASAN KETENTUAN

Wajib bagi perusahaan yang memiliki TK 100 orang


atau lebih atau memiliki potensi bahaya tinggi,
dipimpin oleh pimpinan seorang direktur dan
sekretaris seorang AK3
ditetapkan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk
atas usul pengusaha atau pengurus bersangkutan

1 P2K3
sekurang kurangnya 3 bulan sekali pengurus wajib
menyampaikan laporan tentang kegiatan P2K3 kepada
menteri melalui kantor Departemen Tenaga Kerja
setempat

pengusaha atau pengurus yang tidak memiliki P2K3


diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya
3 bulan atau denda Rp. 100.000,-

Sebagai sekretaris P2K3, harus memiliki sertifikat dan


surat keputusan penunjukan

wajib bagi perusahaan yang memiliki tenaga kerja


2 AHLI K3 lebih dari 100 orang dan atau kurang dari 100 orang
akan tetapi memiliki resiko bahaya terhadap
keselamatan tenaga kerjanya

memiliki kewajiban dan wewnang

perusahaan wajib menerapkan SMK3


diperusahaannya bila mempekerjakan pekerja paling
sedikit 100 orang atau mempunyai tingkat potensi
bahaya tinggi
3 SMK3
penetapan kebijakan k3 dilaksanakan oleh pengusaha

pengusaha harus menginformasikan kebijakan k3


kepada seluruh pekerja/buruh yang berada di
perusahan dan pihak lain yang terkait

Tingkatan Audit SMK3


ATURAN PERUNDANGAN
DASAR HUKUM

PERMENAKER NO 4 TAHUN 1987


pasal 2 (2) dan pasal 3

PERMENAKER NO 4 TAHUN 1987


pasal 12

PERMENAKER NO 4 TAHUN 1987


pasal 14

PERMENAKER NO 4 TAHUN 1987


pasal 3
PERMENAKER NO 2 TAHUN 1992 pasal 1

PERMENAKER NO 2 TAHUN 1992 Pasal 2

PERMENAKER NO 2 TAHUN 1992 pasal 10

PP No 50 TAHUN 2012 pasal 5

PP No 50 TAHUN 2012 pasal 7

PP No 50 TAHUN 2012 pasal 8

PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3


PP 50 TAHUN 2012

Anda mungkin juga menyukai