2. Apa saja faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik sampling untuk
pengujian mikrobiologi ? Jelaskan!
Yang harus diperhatikan pertama kali adalah bentuk bahan. Bentuk bahan membantu
kita menentukan teknik sampling mana yang akan kita gunakan. Apabila kita dapat
menentukan teknik yang tepat, maka hasilnya juga akan maksimal. Karena bentuk
setiap bahan berbeda-beda dan membutuhkan teknik khusus untuk setiap bahannya.
Selanjutnya, perhatikan prosedur yang dilakukan, apakah telah benar dan sesuai
dengan petunjuk. Terutama perhatikan teknik aseptis. Jangan sampai melupakan
aseptis diri, lingkungan dan alat. Hal itu untuk mencegah kontaminan masuk ke dalam
sampel sehingga kultur kita dapat tumbuh sempurna tanpa ada yang mengganggu
prosesnya.
Menurut literatur, berdasarkan SOP Sampling (Standart Operating Procedures for
Sampling), hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan teknik sampling, yakni :
1. Metode dan alat yang harus digunakan
2. Siapa yang boleh melakukan sampling
3. Jumlah sampel yang harus diambil
4. Bagaimana pembagiannya
5. Jenis wadah yang digunakan
6. Kondisi penyimpanan
7. Selang waktu pengambilan sampel
8. Dan masalah-masalah khusus untuk setiap sampel (Wyoming Department of
Environmental Quality Water Quality Division Watershed Protection Program,
2011)
4. Apa perbedaan teknik sampling metode swab dan metode adhesive surface? Jelaskan!
a. Swab
dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel yang memiliki
permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pada
benda tersebut. Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya
dengan mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan
kapas dari cotton bud kontak dengan permukaan sampel. Swab akan lebih
baik jika cotton bud dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan atraktan
semisal pepton water.
b. Adhesive Surface
Ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada
permukaan substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun
bunga dll. Adhesive Surface merupakan prosedur kerja dengan menggunakan
adhesive tape untuk mengambil sampel kemudian dipindahkan ke dalam
akuades dengan perbandingan 1 : 9 (w/v) (Anonimus, 1990).
5. Jelaskan teknik sampling untuk mendeteksi mikroorganisme pada produk es krim dan
nugget ikan? Jelaskan tipe mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk tersebut!
1. Es Krim
Cara Pengambilan Sampel
Dengan spatula, pindahkan kira-kira 15-20gram es krim ke dalam tabung
reaksi pada suhu 45oC sampai es krim meleleh seluruhnya. Waktu pelelehan
tidak boleh lebih dari 15 menit. Kemudian es krim diaduk dan dipindahkan
sebanyak 10ml ke dalam larutan pengencer 90 ml. Kemudian dikocok dan kita
mendapatkan pengenceran 10-1. Lakukan hal yang sama sampai mendapatkan
pengenceran yang diinginkan.
Komposisi es krim tersebut adalah susu yang terdiri dari susu, bubuk susu,
dan krim dari susu. Di Iran, produski susu dapat dilakukan melalui dua metode,
yakni metode tradisional dan produksi industri. Metode tradisional dibuat
mengacu pada pembuatan tukang es krim. Es krim dibuat dalam produksi skala
kecil, yang sering tidak memperhatikan standar produksi yang ditentukan. Oleh
karenanya, sering sekali ditemukan kontaminasi bakteri dari produksi es krim
traditional akibat dari proses setelah pasteurisasi atau dari sanitasi alat-alat dan
lingkungan. Banyak kontaminasi bakteri seperti listeria monicytogens,
staphylococcus aureus, bacillus, salmonella, shigella, streptococcus,
pseudomonas, camphylobacter, brucella sp dan bakteri koliform yang secara
umum terdapat dalam hasil produksi es krim tradisional (Jay, 1992).
2. Nugget Ikan
Cara pengambilan Sampel
Masukkan nugget kira-kira 100gr ke dalam plastik steril. Masukkan plastik ke
dalam stomacher. Kemudian ambil 1ml nugget dalam plastik steril dan
pindahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan pepton 9ml.
6. Apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan sampling untuk bahan yang
mengandung mikroba anaerob? Jelaskan!
8. Jelaskan kelebihan dan kekurangan teknik sampling metode cuci dan metode bilas!
1. Metode Cuci
Kelebihan :
- Teknik ini dapat digunakan untuk sampel yang permukaannya tidak rata
- Bisa juga digunakan dalam keadaan panas maupun dingin karena tidak akan
mempengaruhi sampel
Kekurangan :
- Teknik ini hanya bisa digunakan untuk mengambil sampel permukaan saja
- Boros bahan terutama boros larutan pengencer karena dibutuhkan cukup
banyak pada metode ini
2. Metode Bilas
Kelebihan :
- Teknik ini dapat melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada
permukaan substrat yang luas namun ukurannya relatif kecil dengan rata
Kekurangan :
- Hanya dapat dilakukan pada sampel dengan ukuran kecil saja (Lay, 1994)
Tentu saja. Karena setiap bahan pangan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda. Hal tersebut pastinya mempengaruhi metode pengemasan bahan olahan
tersebut. Metode pengemasan dalam hal ini pasti juga dipengaruhi oleh jenis
bakteri apa saja yang bisa tumbuh dalam bahan dan metode pengemasan
inilah yang membantu menghambatnya selain dipengaruhi oleh proses
pengolahan juga. Nah untuk kondisi penyimpanan, hal ini juga ikut ambil
peran dalam menghambat tumbuhnya bakteri pada suatu bahan pangan
olahan. Kondisi penyimpanan merupakan tindak lanjut atau meneruskan fungsi
pengemasan dalam menghambat tumbuhnya mikroba. Kondisi penyimpanan
yang benar juga didasarkan pada jenis dan sifat bakteri yang mungkin tumbuh
pada produk tersebut (Haryadi, 2010).