KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkah dan rahmat-
Nya maka dapa t diselesaikan Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota Sawahlunto.
Laporan ini berisi tentang persiapan pelaksanaan pekerjaan yaitu mulai dari Tahap
koordinasi dan konsultasi hingga pembuatan rancang bangun aplikasi. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari :
1. Kepala dan Staff Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Sawahlunto
2. Ketua dan Anggota Tim Paket Pekerjaan Jasa Konsultasi Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota
Sawahlunto 2019.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
telah turut mendukung pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota
Sawahlunto.
Kritik dan saran atas laporan pendahuluan yang telah kami buat ini, akan kami
terima dengan senang hati. Semoga laporan pendahuluan ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Padang , 2019
DAFTAR ISI
BAB I
TAHAP PERSIAPAN PEKERJAAN
B. Latar Belakang
D. Sasaran
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dari
dokumen-dokumen yang mendukung untuk Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara
Online Kota Sawahlunto.
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil yang konsultan gunakan, mendasarkan pada struktur
organisasi, dimana segala ketentuan garis kerja yang sifatnya instruksi maupun
koordinasi yang ada hubungannya dengan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem
Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online akan mengacu pada struktur
organisasi yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ditampilkan struktur organisasi,
serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Ahli Database
Administrator
Operator Komputer
BULAN 1 BULAN 2
Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4
NO
1. TAHAPAN PEKERJAAN
PERENCANAAN, KOORDINASI &
KONSULTASI
2. PENGUMPULAN DATA &
INFORMASI PENDUKUNG
3. ANALISIS SISTEM
- Analisis Kebutuhan
- Analisis Keandalan
- Analisis Dokumen
- Analisis Laporan
- Analisis Teknologi
4. DESAIN SISTEM
- Desain Website
- Desain Database
5. PROGRAMMING
- Programming Sistem Layanan Online
6. IMPLEMENTASI
- Uji Coba Aplikasi
7. PELATIHAN/TUTORIAL
8. LAPORAN PEKERJAAN
B. Metodologi Pelaksanaan
Metodologi yang digunakan konsultan dalam Paket Pekerjaan Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online yaitu dengan metodologi
Prototype karena telah terbukti banyak digunakan dalam pengembangan Teknologi
Sistem Informasi. Metodologi pengembangan sistem aplikasi dimulai dari tahap-tahap
Identifikasi alternative Prototype, rancang bangun Prototype, ujicoba Prototype,
siapkan Prototype, evaluasi dengan pengguna, dan transformasi Prototype ke
sistem penuh.
Prototype merupakan metodologi pembuatan dan pengembangan Software
yang menitik-beratkan pada pendekatan aspek desain, fungsi dan user- interface.
Developer dan user fokus pada user-interface dan bersama-sama mendefinisikan
spesifikasi, fungsi, desain dan bagaimana Software bekerja. Developer dan user
bertemu dan melakukan komunikasi dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang
diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan. Developer
mengumpulkan detail dari kebutuhan dan memberikan suatu gambaran dengan
cetak biru (Prototype).
Dari proses tersebut akan diketahui detail-detail yang harus dikembangkan
atau ditambahkan oleh Developer terhadap cetak biru, atau menghapus detail-
detail yang tidak diperlukan oleh user. Proses akan terjadi terus menerus
sehingga produk sesuai dengan keinginan dari user.
Pada Gambar Prototyping model dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe
yaitu :
a) Reusable Prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi
produk final.
b) Throwaway Prototype : Model Throwaway Prototypes menggunakan
Prototype sebagai tool atau perangkat untuk
melakukan analisa terhadap user-interface dan
kebutuhan fungsional dari produk yang ingin
dibuat. Ketika Prototype dievaluasi dan spesifikasi
dibaharui, Prototype dibuang dan proses
pembuatan/ pengembangan dimulai kembali.
c) Input/output Prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka
pengguna (user interface).
yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan
untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan
oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Berikut ini
ditampilkan DFD untuk Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online.
BAB III
ANALISA DAN RANCANG BANGUN APLIKASI
Satu hal yang tidak boleh dilupakan analis adalah rencana kedua. Setelah
menyusun dan memprioritaskan requirement, analis harus juga menyiapkan
alternative jika seandainya susunan requirement nantinya akan ditolak
pengguna jasa.
5. Me-review requirement dengan pihak manajemen.
Langkah terakhir adalah me-review requirement yang sudah ada dengan
pihak pengguna jasa, karena pihak pengguna jasa-lah yang paling tahu
kebutuhan dari system mereka.
BAB IV
TAHAPAN PEMBANGUNAN APLIKASI
A. Pembangunan Aplikasi
Tahapan-tahapan Penysunan Aplikasi E-Monev sebagai sistem informasi
berdasarkan tahapan pekerjaan yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan disini adalah membuat rencana yang berkaitan dengan awal
mulanya pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev agar terbangun sistem
informasi yang berfungsi dengan baik dan memudahkan pengguna dalam
menjalankan tugasnya (aplikasi yang User-friendly), perencanaan tersebut
dimulai dari rencana seperti di bawah ini:
a. Menentukan bahasa pemrograman PHP.
Pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev ini menggunakan bahasa
pemograman PHP.
b. Menentukan desain database.
Pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev ini menggunakan MySQL
Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan
secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana
setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, untuk menjalankan
database MySQL konsultan menggunakan Software Navicat.
c. Menentukan desain coding.
Saat membuat desain coding konsultan menggunakan 2 (dua) software
sebagai alat untuk melakukan proses programming aplikasi yaitu
dengan Sublime Text Editor dan Filezilla, FTP Manager.
d. Menentukan desain awal prototype.
Pengumpulan data merupakan perencanaan awal yang bertujuan untuk
mengumpulkan data-data dokumen yang berkaitan dengan Penysunan
Aplikasi E-Monev.
2. Analisa
Setelah perencanaan pengembangan aplikasi selesai, langkah selanjutnya
membuat analisa. Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponennya dengan
input atau output suatu sistem dengan dunia luar atau dunia kesatuan
luar.
DesainDatabase
Sebelum membuat relasi antar tabel dalam database, maka diperlukan
kamus data terlebih dahulu agar dalam pembuatannya dapat terstruktur
dengan baik. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analis
sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
4. Programming
Setelah proses desain selesai, selanjutnya adalah membuat metodologi
programming. Metodologi programming konsultan menetapkan untuk Penysunan
Aplikasi E-Monev yang akan digunakan yaitu dengan metodologi Prototype karena
metodologi prototype telah terbukti banyak digunakan dalam pembangunan
Teknologi Sistem Informasi. Metodologi pembangunan aplikasi dimulai dari tahap-
tahap Identifikasi alternative prototype, rancang bangun prototype, ujicoba
prototype, siapkan prototype, evaluasi dengan pengguna, transformasi prototype
ke sistem penuh.
5. Implementasi Sistem, Mencakup Pembuatan Program, Pengujian
danPemasangannya
Bagian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu pembuatan program,
pengujian termasuk pemasangannya. Adapun untuk tahap-tahap ini dijelaskan
berikut ini:
a. Tahap Penysunan Aplikasi E-Monev.
Secara umum mengacu pada beberapa aspek yang dijelaskan pada berbagai
pertimbangan. Secara khusus, Penysunan Aplikasi E- Monev melihat aspek
teknis sebagai berikut:
1) Akurasi
Perhitungan dan pengolahan terhadap data yang dikembangkan pada
proses algoritma pemrograman merupakan masalah utama dalam
Penysunan Aplikasi E-Monev. Oleh karena itu, perhitungan yang tepat
dalam pengelolaan arah aliran data menjadi perhatian utama dalam
pembangunan program aplikasi agar didapat hasil analisis dan informasi
yang akurat dan menghindari kesalahan persepsi pengguna.
2) Waktu Respon
Tingkat pelayanan informasi yang baik harus dapat diukur dari kecepatan
menanggapi pengaksesan data. Secara teknis, kecepatan ini akan dijadikan
E-Monev yang dijadikan acuan telah disepakati bersama diantar kedua belah
pihak.
6. Operasi dan Pemeliharaan
Tahap ini merupakan tahap finishing yang akan dilakukan dengan pelatihan
kepada pengguna, penyerahan sistem secara keseluruhan kepada Pengguna Jasa,
dan kemudian perbaikan sistem jika di kemudian hari terdapat kesalahan (bug)
yang terjadi di dalam Penysunan Aplikasi E-Monev ini, sesuai dengan waktu yang
telah disepakati.
BAB V
HASIL KEGIATAN YANG TELAH DICAPAI
2. Data Sekunder
Melakukan survei ke instansi dan lembaga yang berhubungan dalam
pengelolaan data pengendalian pembangunan, konsultan melakukan
wawancara untuk pengambilan data.
C. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Dari hasil metodologi Prototype yang digunakan yang meliputi tahap
analisis dan rancang bangun sehingga menghasilkan suatu gambaran tentang
Paket Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Aplikasi E-Monev.
D. Mobilisasi Personil
Dari jadwal personil yang telah dibuatkan, diharapkan Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Onlineini
dapat berjalan sesuai dengan tugas masing-masing personil tim tenaga ahli dan
pendukung dapat selesai tepat waktu.
E. Rancang Bangun Sistem
Hasil dari rancang bangun yang telah konsultan buat dan di kombinasikan
dengan kebutuhan sistem maka hasil dari keduanya akan ditindak lanjuti dalam
pengembangan sistem aplikasi.
BAB VI
PENUTUP
Demikian yang dapat kami laporkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam Laporan Pendahuluan untuk pekerjaan Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara OnlineKota
Sawahlunto. Pada laporan ini telah memuat perencanaan konsep atau desain aplikasi
beserta langkah pengembangan aplikasi tersebut dengan metodologi pengembangan
sistem.
Data di atas menampilkan pertumbuhan penduduk dan pengguna internet di Indonesia selama empat tahun terakhir
yang terus meningkat. Ada 3 cluster yang mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin tumbuh dalam
penggunaan internet baik menggunakan smartphone ataupun desktop/PC, yaitu :
Pengguna internet masyarakat Indonesia naik 82% dari tahun 2015 hingga 2018 yaitu 72.7 juta menjadi 132.7 juta.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai meninggalkan cara konvensional dalam meningkatkan
efisiensi waktu dan biaya dalam menjalankan aktivitasnya seperti pelayanan atau mencari informasi.
Pertumbuhan pengguna internet dengan menggunakan smartphone terus naik dari tahun ke tahun menunjukkan
masyarakat menjadikan smartphone sebagai kebutuhan utama dalam mengakses informasi/berita. Mengingat
smartphone merupakan perangkat yang multifungsi bisa digunakan sebagai alat komunikasi dan juga mencari
informasi serta praktis dibawa kemana pun.
Internet dengan menggunakan desktop/PC cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Namun, jika dilihat
pertumbuhan 2018 versus 2015, penggunaan internet menggunakan desktop/PC naik sebesar 5.5% atau dari 32.7
juta menjadi 34.5 juta.
Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai mengarah ke era digital. Salah satu
keuntungan masyarakat adalah bisa mengakses informasi mengenai perkembangan politik, ekonomi, kinerja
pemerintah dan mengakses pelayanan publik. Apalagi di masa sekarang dengan mobilitas masyarakat yang tinggi
pemerintah juga semakin dituntut untuk mengarah ke pelayanan berbasis digital. Ketersediaan informasi oleh
pemerintah pada kenyataannya masih belum sesuai harapan masyarakat.
Terdapat peluang dan tantangan bagi pemerintah pusat maupun daerah setelah melihat pertumbuhan pengguna
internet di Indonesia. Hal ini didukung oleh data hasil survei APJII.
apjii.com
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa persentase masyarakat
Indonesia masih rendah dalam mengakses informasi publik seperti administrasi, peraturan/undang-Undang,
pelayanan dan pengaduan yaitu tidak lebih dari rata-rata 15%. Pertanyaannya, apakah angka tersebut disebabkan
oleh rendahnya kesadaran pemerintah dalam melakukan inovasi berbasis teknologi atau rendahnya transparansi
pemerintah dalam mengimplementasikan e-government. Hal ini berbanding terbalik dengan pemanfaatan internet
untuk keperluan lainnya.
apjii.com
Ternyata, tingginya pertumbuhan Internet di Indonesia salah satunya disebabkan oleh besarnya pemanfaatan
internet untuk keperluan gaya hidup. Sebesar 87,13% pengguna internet tersebut memanfaatkannya untuk
keperluan sosial media. Seperti kita ketahui semua, sosial media memang menjadi favorit masyarakat dalam
menyampaikan pesat untuk berkomunikasi dan berpendapat. Seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan
media sosial lainnya. Dengan melihat data di atas, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Produk pelayanan publik berbasis teknologi harus didorong dengan melakukan Inovasi. Untuk melihat peluang
meningkatnya penggunaan internet masyarakat, pemerintah seharusnya mulai meninggalkan pelayanan
konvensional yang terkenal dengan antri, lama dan berbelit-belit. Keuntungan inovasi berbasis teknologi bagi
pemerintah adalah:
Efisiensi biaya dan waktu, misalkan pelayanan konvensional menggunakan ketas menjadi paperless dan
durasi pelayanan menjadi ringkas,
Meningkatnya produktivitas, pelayanan yang meningkatkan output dan jumlah pengguna pelayanan,
Media promosi pemerintah, sebagai sarana mensosialisasikan kinerja dan program pemerintah,
Mengembalikan trust society. Dengan meningkatnyaindeks kepuasan masyarakat maka masyarakat
menjadi percaya kepada pemerintah.
Menghemat biaya dan waktu, tidak perlu datang langsung ke tempat pelayanan,
Tidak perlu antri/tidak berbelit-belit, semua prosedur dan dokumen bisa diproses secara online,
Akses cepat dan tepat, adanya peringkasan prosedur konvensional karena sudah berbasis online,
Kepastian informasi. Informasi yang diberikan bersifat resmi dan informatif.
Akses e-government perlu memanfaatkan media sosial sebagai jalur akses. Pendekatan ini sebagai bentuk
komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Ada esensi yang terdapat dalam pelaksanaan e-government ini, yaitu :
Mendukung pelaksanaan good governance, salah satu prinsipnya menurut UNDP adalah adanya
transparansi baik penggunaan anggaran maupun kegiatan pembangunan,
Mengundang partisipasi masyarakat dalam bentuk aspirasi maupun pengawasan pembangunan.
Diharapkan adanya feedback dari masyarakat terhadap informasi yang diberikan pemerintah sebagai
bentuk pengawasan pembangunan,
Mengembalikan trust society kepada pemerintah. Dengan kesinambungan keterbukaan informasi publik,
maka masyarakat akan percaya terhadap pemerintah yang terbuka.
Jadi, dengan melihat pertumbuhan pengguna internet masyarakat Indonesia, pemerintah harus melihat ke arah
mana kebutuhan masyarakat di zaman serba digital seperti sekarang mengingat rendahnya persentase pemanfaatan
internet dalam bidang pelayanan publik. Memanfatkan peluang dengan meningkatkan pelayanan publik berbasis
inovasi teknologi diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pelayanan. Sementara pelaksanaan e-government
juga memilik kesempatan besar dalam memberikan keterbukaan informasi publik dalam penyerapan anggaran.