Anda di halaman 1dari 24

Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan

Adminstrasi Kependudukan Secara Online

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkah dan rahmat-
Nya maka dapa t diselesaikan Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota Sawahlunto.
Laporan ini berisi tentang persiapan pelaksanaan pekerjaan yaitu mulai dari Tahap
koordinasi dan konsultasi hingga pembuatan rancang bangun aplikasi. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dari :
1. Kepala dan Staff Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Sawahlunto
2. Ketua dan Anggota Tim Paket Pekerjaan Jasa Konsultasi Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota
Sawahlunto 2019.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
telah turut mendukung pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota
Sawahlunto.
Kritik dan saran atas laporan pendahuluan yang telah kami buat ini, akan kami
terima dengan senang hati. Semoga laporan pendahuluan ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Padang , 2019

CV. ANDALAS DIGITAL ANDALAN


Direktur

Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Sawahlunto ii


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ··································································· i


KATA PENGANTAR························································································ ii
DAFTAR ISI ·································································································· iii
BAB I TAHAP PERSIAPAN PEKERJAAN······························································· 1
A. Koordinasi dan Konsultasi ···················································· 1
B. Latar Belakang ····································································· 1
C. Maksud dan Tujuan······························································· 4
D. Sasaran ················································································· 5
E. Metode Pengumpulan Data ··················································· 5
BAB II PELAKSANAAN PEKERJAAN ························································ 7
A. Mobilisasi Personil ······························································· 7
B. Metodologi Pelaksanaan ······················································· 9
BAB III ANALISA DAN RANCANG BANGUN APLIKASI ······························· 17
A. Analisa Pembangunan Aplikasi ············································· 17
B. Rancang Bangun Aplikasi ······················································ 18
BAB IV TAHAPAN PEMBANGUNAN APLIKASI ·········································· 33
A. Pembangunan Aplikasi·························································· 33
BAB V HASIL KEGIATAN YANG TELAH DICAPAI ······································ 42
A. Tahap Koordinasi dan Konsultasi ·········································· 42
B. Metode Pengumpulan Data ··················································· 42
C. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ······································· 43
D. Mobilisasi Personil ······························································· 43
E. Rancang Bangun Sistem ························································ 43
BAB VI PENUTUP ····················································································· 44

Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Sawahlunto iii


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

BAB I
TAHAP PERSIAPAN PEKERJAAN

A. Koordinasi dan Konsultasi

Tahap awal dari Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan


Adminstrasi Kependudukan Secara Online adalah melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan instansi yang berkepentingan dengan pekerjaan ini, yaitu Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto. Dengan melakukan koordinasi
maka dapat diperoleh informasi yang lengkap untuk melaksanakan pekerjaan. Dari
tahapan persiapan ini, diperoleh informasi dan data untuk menyusun rencana dan
langkah kerja dalam Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi
Kependudukan Secara Online yang mudah diakses, akurat dan dapat ter-update
secara berkala di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto.

B. Latar Belakang

Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang fundamental menuntut


adanya sistem pelayanan yang ramah, aktif, nyaman, cepat, akurat dan komprehensif
dan mengarah kepada perwujudan transparansi, akuntabilitas, demokratisasi,
desentralisasi dan partisipasi masyarakat, yang pada akhirnya menjamin terlaksananya
pelayanan kependudukan menjadi lebih efisien dan efektif serta berkelanjutan.
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana merupakan bagian-bagian dari fungsi manajemen, yang saling terkait dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, dimanakeempat bagian tersebut saling melengkapi
dan masing-masing memberi umpan balik serta masukan kepada yang lainnya.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi


Kependudukan Secara Online adalah:
1. Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, kenyamanan, aksesibilitas,
transparansi dan akuntabilitas laporan evaluasi pembangunan daerah;

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 3


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

2. Untuk mempermudah penyusunan, perhitungan dan pengelompokan


data;
3. Untuk meningkatkan kualitas dan akurasi data / informasi yang
dihasilkan dari laporan evaluasi;
4. Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang
tertuang dalam dokumen rencana pembangunan daerah; dan
5. Untuk memudahkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
pembangunan daerah.

D. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:


1. Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan berbasis Web dan
aplikasi android sesuai perkembangan teknologi informasi.
2. Tersedianya operator Sistem pelayanan kependudukan yang handal
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Kota Sawahlunto.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan awal yang bertujuan untuk


mengumpulkan data-data primer dan dokumen-dokumen yang berkaitan dalam
pembangunan sistem. Adapun metode pengumpulan data dijelaskan di bawah ini :
a. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan maksud agar dapat mengetahui secara
langsung apa dan bagaimana sistem yang digunakan dalam proses
pelayanan administrasi kependudukan yang akan dikembangkan.
b. Metode Interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan–pertanyaan atau tanya jawab langsung secara lisan dan
saling berhadapan langsung antara pihak yang memberi
informasi/berkompeten dalam hal ini Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dengan pihak konsultan.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 4


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dari
dokumen-dokumen yang mendukung untuk Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara
Online Kota Sawahlunto.

Selain dengan ketiga metode di atas, pihak konsultan juga menggunakan


metode pengumpulan data dimana pengambilan data diperoleh dari pengkajian buku-
buku dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas. Dari
metode pengumpulan data ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan data yang diperlukan dalam Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem
Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online Kota Sawahlunto.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 5


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. Mobilisasi Personil
Mobilisasi personil yang konsultan gunakan, mendasarkan pada struktur
organisasi, dimana segala ketentuan garis kerja yang sifatnya instruksi maupun
koordinasi yang ada hubungannya dengan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem
Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online akan mengacu pada struktur
organisasi yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut ditampilkan struktur organisasi,
serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Ahli Database
Administrator

Team Leader Junior Programming

Operator Komputer

Gambar Struktur Organisasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 6


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

Untuk melaksanakan pekerjaan ini maka disusun jadwal tahapan pekerjaan


sebagai berikut :
Tabel Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

BULAN 1 BULAN 2
Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4
NO
1. TAHAPAN PEKERJAAN
PERENCANAAN, KOORDINASI &
KONSULTASI
2. PENGUMPULAN DATA &
INFORMASI PENDUKUNG
3. ANALISIS SISTEM
- Analisis Kebutuhan
- Analisis Keandalan
- Analisis Dokumen
- Analisis Laporan
- Analisis Teknologi
4. DESAIN SISTEM
- Desain Website
- Desain Database
5. PROGRAMMING
- Programming Sistem Layanan Online
6. IMPLEMENTASI
- Uji Coba Aplikasi
7. PELATIHAN/TUTORIAL
8. LAPORAN PEKERJAAN

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 7


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

B. Metodologi Pelaksanaan
Metodologi yang digunakan konsultan dalam Paket Pekerjaan Pengembangan
Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online yaitu dengan metodologi
Prototype karena telah terbukti banyak digunakan dalam pengembangan Teknologi
Sistem Informasi. Metodologi pengembangan sistem aplikasi dimulai dari tahap-tahap
Identifikasi alternative Prototype, rancang bangun Prototype, ujicoba Prototype,
siapkan Prototype, evaluasi dengan pengguna, dan transformasi Prototype ke
sistem penuh.
Prototype merupakan metodologi pembuatan dan pengembangan Software
yang menitik-beratkan pada pendekatan aspek desain, fungsi dan user- interface.
Developer dan user fokus pada user-interface dan bersama-sama mendefinisikan
spesifikasi, fungsi, desain dan bagaimana Software bekerja. Developer dan user
bertemu dan melakukan komunikasi dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang
diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan. Developer
mengumpulkan detail dari kebutuhan dan memberikan suatu gambaran dengan
cetak biru (Prototype).
Dari proses tersebut akan diketahui detail-detail yang harus dikembangkan
atau ditambahkan oleh Developer terhadap cetak biru, atau menghapus detail-
detail yang tidak diperlukan oleh user. Proses akan terjadi terus menerus
sehingga produk sesuai dengan keinginan dari user.
Pada Gambar Prototyping model dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe
yaitu :
a) Reusable Prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi
produk final.
b) Throwaway Prototype : Model Throwaway Prototypes menggunakan
Prototype sebagai tool atau perangkat untuk
melakukan analisa terhadap user-interface dan
kebutuhan fungsional dari produk yang ingin
dibuat. Ketika Prototype dievaluasi dan spesifikasi
dibaharui, Prototype dibuang dan proses
pembuatan/ pengembangan dimulai kembali.
c) Input/output Prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka
pengguna (user interface).

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 8


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

d) Processing Prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan


proses-proses transaksi.
e) Sistem Prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari
perangkat lunak.

Tujuan utama dari Prototype adalah:


a) Proses revisi dan pengujian terhadap pembuatan aplikasi dilakukan secara
terus menerus, sehingga didapatkan Software yang sesuai dengan yang
diinginkan oleh user. Proses testing dan revisi dapat dilakukan baik secara
keseluruhan maupun partial pada bagian dari produk.
b) Proses pengujian harus memiliki perbandingan baku (benchmark) sehingga
menghasilkan produk yang secara empiris sehinga menghindari kegagalan produk
atau terjadi perbedaan persepsi antara developer atau user.
c) Dengan proses testing dan komunikasi yang terus menerus antara user dan
Developer diharapkan menghasilkan aplikasi yang user- friendly.

Tahap-tahap dalam prototyping boleh dikata merupakan tahap-tahap yang


dipercepat. Strategi utama dalam prototyping adalah kerjakan yang mudah terlebih
dahulu dan sampaikan hasil kepada pengguna sesegera mungkin.

Tahapan-Tahapan/Konsep Metodologi antara lain :


1. Identifikasi Kandidat Prototyping
Kandidat dalam kasus ini meliputi user interface (menu, dialog, input dan
output), file-file transaksi utama, dan fungsi-fungsi pemrosesan sederhana
untuk Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi
Kependudukan Secara Online.
2. Rancang Bangun Prototype
Untuk penyusunan rancang bangun Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem
Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online, dengan bantuan
Software seperti word

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 9


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

processor, spreadsheet, database, pengolah grafik, dan Software CASE


(Computer-Aided Sistem Engineering).
3. Uji Prototype
Untuk memastikan Prototype Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem
Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Onlinedapat dengan mudah
dijalankan untuk tujuan demonstrasi.
4. Siapkan Prototype USD (User’s Sistem Diagram)
Untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online
dan yang di-Prototype-kan.
5. Evaluasi Dengan Pengguna
Untuk mengevaluasi Prototype Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem
Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Online dan melakukan
perubahan jika diperlukan.
6. Transformasikan Prototype
Melakukan transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang
beroperasi penuh dengan melakukan penghilangan kode-kode yang tidak
dibutuhkan, penambahan program-program yang memang dibutuhkan dan
perbaikan dan pengujian Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online secara berulang.

Dalam Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi


Kependudukan Secara Online ini menggunakan metodologi Prototype, karena memiliki
beberapa keunggulan sebagai berikut:
1) Kegagalan dalam mendefinisikan masalah antara user dan Developer dapat
dikenali dari awal.
2) Setiap perbaikan yang dilakukan pada Prototype merupakan hasil masukan
dari user yang akan menggunakan sistem tersebut, sehingga lebih reliabel.
3) Manajemen telah melihat gambaran secara riil tentang produk yang dibuat
dengan melihat Prototype dari produk.
4) Prototype Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan ini, dapat disebut
juga sebagai bagian dari training penggunaan produk, sehingga user telah
mengenal produk dari Prototype.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 10


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

5) Proses testing Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan dan perbaikan


dapat dilakukan secara terus menerus sehingga mengurangi tingkat
kegagalan produk.
6) Prototype lebih mengedepankan pada requirement sehingga mampu
menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan dari
user.
7) Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain. Karena
melibatkan user dalam pengembangan aplikasi maka desain sistem dapat
benar-benar sesuai dengan keinginan dari user.
8) Punya kemampuan menangkap secara konkret daripada secara abstrak.
Dengan metode lain pengembangan sistem aplikasi maka pembuat aplikasi
harus dapat membayangkan dengan benar aplikasi yang diminta klien. Dalam
model prototyping karena melibatkan user dalam pembuatan maka bentuk dan
desain aplikasi dapat tergambarkan secara langsung.
9) Mempersingkat waktu pekerjaan pembuatan aplikasi. Pada model
prototyping maka proses pembuatan dapat dipersingkat karena setiap aplikasi
didesain dapat langsung dievaluasi oleh user sehingga tidak terdapat jeda
yang cukup jauh dalam proses ataupun pengulangan yang terlalu jauh.

Selain menggunakan metodologi Prototype, dalam merancang


pengembangan sistem informasi ini, tim menyusun suatu flowmap, yang merupakan
prosedur kerja atau Functional Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map
atau Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan
pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda- beda, sekaligus menggambarkan
arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas- entitas sistem informasi dan kegiatan
operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi.
Adapun untuk membuat penjelasan sistem, digunakan Data Flow Diagram
(DFD). Adalah suatu alat pembuatan model yang memungkinkan profesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram,
model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat
pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem
merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi
oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 11


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan
untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan
oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Berikut ini
ditampilkan DFD untuk Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 12


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

BAB III
ANALISA DAN RANCANG BANGUN APLIKASI

A. Analisa Pembangunan Aplikasi


Tahapan analisis merupakan tahapan dimana sistem yang sedang berjalan
dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini dideskripsikan
sistem yang sedang berjalan, masalah dan kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi
umum untuk bagaimana memperbaiki, meningkatkan atau mengganti sistem yang
sedang berjalan diusulkan. Tujuan utama dari fase analisis adalah untuk memahami
dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis (business need) dan persyaratan proses
dari sistem baru. Ada beberapa aktifitas utama dalam fase ini, antara lain :
1. Pengumpulan informasi.
Langkah awal pada tahapan analisis adalah mengumpulkan informasi tentang
bagaimana proses-proses bisnis yang ada pada sistem lama berjalan.
Kemudian ditentukan pada titik-titik mana saja proses bisnis yang mengalami
masalah yang bisa diselesaikan dengan sistem informasi. Kelemahan-
kelemahan dari sistem lama diidentifikasi untuk diperbaiki dengan sistem
baru.
2. Mendefinisikan system requirement.
Dari informasi kelemahan system yang didapat, system analis kemudian
mendefinisikan apa saja sebenarnya yang dibutuhkan oleh system lama untuk
mengatasi masalahnya. Inilah yang disebut sebagai system requirement.
Seringkali requirement ini akan merubah total keseluruhan proses bisnis
pada system lama, tetapi kadang-kadang juga hanya penambahan
beberapa prosedur baru.
3. Memprioritaskan requirement.
Dalam beberapa kasus, requirement yang diperoleh sangat lengkap dan rumit.
Ketersediaan waktu dan sumber daya lain untuk menyelesaikan keseluruhan
requirement bisa saja tidak mencukupi. Pada kondisi seperti ini maka analis
akan memprioritaskan requirement-requirement yang dianggap kritis untuk
diprioritaskan.
4. Menyusun dan mengevaluasi alternative.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 13


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

Satu hal yang tidak boleh dilupakan analis adalah rencana kedua. Setelah
menyusun dan memprioritaskan requirement, analis harus juga menyiapkan
alternative jika seandainya susunan requirement nantinya akan ditolak
pengguna jasa.
5. Me-review requirement dengan pihak manajemen.
Langkah terakhir adalah me-review requirement yang sudah ada dengan
pihak pengguna jasa, karena pihak pengguna jasa-lah yang paling tahu
kebutuhan dari system mereka.

B. Rancang Bangun Aplikasi


Rancang merupakan serangkain prosedur untuk menerjemahkan hasil analis
dari sebuh sistem kedalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan
detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Sedangkan
pengertian bangun atau pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan baru
maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan
maupun sebagian. Sehingga, rancang bangun sangat berkaitan dengan
perancangan sistem yang merupakan satu kesatuan untuk merancang dan
membangun sebuah aplikasi. Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data
yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat
menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Perancangan sistem
dapat didefinisikan sebagai gambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisahkan kedalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi.
Tujuan dari perancangan sistem yaitu untuk memenuhi kebutuhan para
pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada programmer. Kedua tujuan ini lebih berfokus pada perancangan
atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan
lengkap yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan rancang bangun sistem merupakan kegiatan
menerjemahkan hasil analisa kedalam bentuk paket perangkat lunak kemudian
menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki sistem yang ada. Pada tahap ini telah
dilakukan perancangan tampilan Aplikasi E-Monev Badan Badan Perencanaan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Sawahlunto sebagai berikut :

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 14


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

BAB IV
TAHAPAN PEMBANGUNAN APLIKASI

A. Pembangunan Aplikasi
Tahapan-tahapan Penysunan Aplikasi E-Monev sebagai sistem informasi
berdasarkan tahapan pekerjaan yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan disini adalah membuat rencana yang berkaitan dengan awal
mulanya pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev agar terbangun sistem
informasi yang berfungsi dengan baik dan memudahkan pengguna dalam
menjalankan tugasnya (aplikasi yang User-friendly), perencanaan tersebut
dimulai dari rencana seperti di bawah ini:
a. Menentukan bahasa pemrograman PHP.
Pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev ini menggunakan bahasa
pemograman PHP.
b. Menentukan desain database.
Pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev ini menggunakan MySQL
Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan
secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana
setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, untuk menjalankan
database MySQL konsultan menggunakan Software Navicat.
c. Menentukan desain coding.
Saat membuat desain coding konsultan menggunakan 2 (dua) software
sebagai alat untuk melakukan proses programming aplikasi yaitu
dengan Sublime Text Editor dan Filezilla, FTP Manager.
d. Menentukan desain awal prototype.
Pengumpulan data merupakan perencanaan awal yang bertujuan untuk
mengumpulkan data-data dokumen yang berkaitan dengan Penysunan
Aplikasi E-Monev.

2. Analisa
Setelah perencanaan pengembangan aplikasi selesai, langkah selanjutnya
membuat analisa. Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponennya dengan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 15


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-


permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya. Adapun untuk tahap analisis sistem terdiri dari:
a. Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam
tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya
pertanyaan yang ingin dipecahkan.
a. Memahami Kerja Sistem yang Ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana alur
sistem proses yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari
alur sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan
melakukan penelitian terhadap sistem.
ii. Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil
penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan
masalah yang akan dipecahkan.
3. Desain Sistem
Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (design).
Desain adalah langkah yang sangat penting dalam Penysunan Aplikasi E-
Monev, karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi. Kesalahan
dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek. Ada
4 (empat) jenis desain yang dibuat dalam pekerjaan Penysunan Aplikasi E-
Monev yaitu desain bisnis proses, desain pemrograman, desain diagram proses,
dan desain database.
Desain Bisnis Proses Aplikasi
Penuangan Desain Bisnis Proses dalam Penysunan Aplikasi E- Monev bertujuan
unuk memberikan gambaran sistem informasi tersebut berjalan.
Desain Pemrograman
Pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev menggunakan pemrograman PHP.
PHP adalah bahasa pemrograman script server- side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus
Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP
beralamat di http://www.php.net. PHP disebut bahasa pemrograman server
side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 16


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript


yang diproses pada web browser (client). Pada awalnya PHP merupakan
singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan
untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya,
PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak
hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga
website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia,
wordpress, joomla, dan lainnya. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP:
Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan
kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP:
Hypertext Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan
bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda
dengan lisensi GNU General Public License(GPL) yang biasa digunakan
untuk proyek Open Source. Beberapa kelebihan PHP dari bahasa
pemrograman web, antara lain:
1) Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
2) Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana- mana dari
mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif
mudah.
3) Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis- milis
dan developer yang siap membantu dalam Penysunan Aplikasi E-
Monev.
4) Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling
mudah karena memiliki referensi yang banyak.
5) PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai
mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara
runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-
perintah system.
Desain Diagram Proses
Desain Diagram Proses pekerjaan pembangunan Penysunan Aplikasi E-
Monev secara konseptual dalam proses analisisnya dituangkan dalam bentuk
diagram kontek, dimana arti Diagram konteks adalah suatu diagram yang
terdiri dari suatu proses saja dan biasa diberi nomor proses 0, proses
ini mewakili dari dari seluruh sistem. Diagram konteks menggambarkan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 17


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

input atau output suatu sistem dengan dunia luar atau dunia kesatuan
luar.
DesainDatabase
Sebelum membuat relasi antar tabel dalam database, maka diperlukan
kamus data terlebih dahulu agar dalam pembuatannya dapat terstruktur
dengan baik. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analis
sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
4. Programming
Setelah proses desain selesai, selanjutnya adalah membuat metodologi
programming. Metodologi programming konsultan menetapkan untuk Penysunan
Aplikasi E-Monev yang akan digunakan yaitu dengan metodologi Prototype karena
metodologi prototype telah terbukti banyak digunakan dalam pembangunan
Teknologi Sistem Informasi. Metodologi pembangunan aplikasi dimulai dari tahap-
tahap Identifikasi alternative prototype, rancang bangun prototype, ujicoba
prototype, siapkan prototype, evaluasi dengan pengguna, transformasi prototype
ke sistem penuh.
5. Implementasi Sistem, Mencakup Pembuatan Program, Pengujian
danPemasangannya
Bagian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu pembuatan program,
pengujian termasuk pemasangannya. Adapun untuk tahap-tahap ini dijelaskan
berikut ini:
a. Tahap Penysunan Aplikasi E-Monev.
Secara umum mengacu pada beberapa aspek yang dijelaskan pada berbagai
pertimbangan. Secara khusus, Penysunan Aplikasi E- Monev melihat aspek
teknis sebagai berikut:
1) Akurasi
Perhitungan dan pengolahan terhadap data yang dikembangkan pada
proses algoritma pemrograman merupakan masalah utama dalam
Penysunan Aplikasi E-Monev. Oleh karena itu, perhitungan yang tepat
dalam pengelolaan arah aliran data menjadi perhatian utama dalam
pembangunan program aplikasi agar didapat hasil analisis dan informasi
yang akurat dan menghindari kesalahan persepsi pengguna.
2) Waktu Respon
Tingkat pelayanan informasi yang baik harus dapat diukur dari kecepatan
menanggapi pengaksesan data. Secara teknis, kecepatan ini akan dijadikan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 18


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

sebagai salah satu parameter keberhasilan dalam Penysunan Aplikasi E-


Monev. Selanjutnya, pembangunan program aplikasi akan menerapkan
algoritma efisiensi penggunaan lintas data.
3) Protokol Keamanan
Keamanan merupakan salah satu isu penting dalam sistem komputer dan
jaringan komputer. Penerapan Penysunan Aplikasi E-Monev, serta
database pendukungnya yang direkomendasikan menggunakan sistem
jaringan sehingga penggunaannya sangat memerlukan faktor keamanan
agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak diharapkan.
Penerapan keamanan di dalam pekerjaan Penysunan Aplikasi E-Monev
dilakukan dengan memasang metode authentication untuk setiap pengguna
dengan tingkat akses yang berbeda sesuai dengan kewenangannya untuk
data-data yang bersifat kritis serta penerapan protokol komunikasi yang
aman, seperti SSL dan HTTPS.
b. Tahap Pengujian
Pada tahap ini akan dilakukan dengan melakukan uji coba ke infrastruktur
basis data, sistem integrator yang menghubungkan data ke aplikasi lain, dan
sistem jaringan yang disesuaikan dengan prosedur pemasangan program
Aplikasi E-Monev. Pengujian ini dilakukan agar diperoleh informasi kinerja
aplikasi baik dalam pengoperasian normal maupun dalam kasus terburuk.
Pengujian ini juga akan menggunakan metode User Acceptance Test untuk
menjamin bahwa hasil Penysunan Aplikasi E-Monev benar-benar sesuai
dengan kebutuhan pengguna akhir. Dari pengujian ini akan diketahui tingkat
akurasi, waktu respon, faktor kemanan data dan beberapa aspek lain. Hasil
pengujian ini diharapkan dapat menjadi acuan kesepakatan bersama antara
pihak Konsultan dan Pengguna Jasa. Jika dalam Penysunan Aplikasi E-Monev,
pengujian dan pemasangannya ditemukan masalah kejanggalan, kekurangan,
kesalahan, maka diperlukan langkah perbaikan program aplikasi agar dapat
dicari penyelesaian masalah-masalah tersebut. Bilamana perbaikan program
aplikasi belum dapat menanggulangi masalah tersebut, maka diambil
langkah perbaikan desain sistem dan kemudian dibuat perubahan program
aplikasinya.
c. Tahap Implementasi
Tahapan ini juga dilakukan dengan memasang aplikasi ke dalam infrastruktur
sistem jaringan. Tahap ini akan dilakukan jika hasil pengujian menggunakan
metode yang sama seperti yang diterapkan pada pekerjaan Penysunan Aplikasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 19


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

E-Monev yang dijadikan acuan telah disepakati bersama diantar kedua belah
pihak.
6. Operasi dan Pemeliharaan
Tahap ini merupakan tahap finishing yang akan dilakukan dengan pelatihan
kepada pengguna, penyerahan sistem secara keseluruhan kepada Pengguna Jasa,
dan kemudian perbaikan sistem jika di kemudian hari terdapat kesalahan (bug)
yang terjadi di dalam Penysunan Aplikasi E-Monev ini, sesuai dengan waktu yang
telah disepakati.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 20


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

BAB V
HASIL KEGIATAN YANG TELAH DICAPAI

Sampai dengan penyusunan laporan pendahuluan ini, hasil kegiatan yang


telah dicapai adalah sebagai berikut:
A. Tahap Koordinasi dan Konsultasi
Pada tahap ini konsultan sudah bertemu dengan beberapa staff dari
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kota Sawahlunto. Koordinasi
dan Konsultasi yang telah dilakukan adalah kegiatan untuk saling memberikan
informasi dan bersama mengatur atau menyepakati terkait Paket Pekerjaan
Jasa Konsultasi Penyusunan Aplikasi E-Monev.
B. Metode Pengumpulan Data
Dari metode pengumpulan data yang dilakukan, maka didapatkan hasil
pengumpulan data awal sebagai berikut :
1. Data Primer
Melakukan survei yang berkaitan dengan kondisi eksisting pengelolaan data
pengendalian Kota Sawahlunto, hasil yang didapatkan konsultan yang meliputi
:
a. Menu disesuaikan pada data yang diperoleh untuk dimasukan
kedalam Aplikasi E-Monev.
b. Semua hasil cetak/laporan yang ada pada pengelolaan sebelumnya.
c. Kondisi server dan jaringan yang berada pada Badan Badan
Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota
Sawahlunto.
d. Data jumlah Hardware (Komputer, Laptop, Printer, WIFI, Hub, Switch).

2. Data Sekunder
Melakukan survei ke instansi dan lembaga yang berhubungan dalam
pengelolaan data pengendalian pembangunan, konsultan melakukan
wawancara untuk pengambilan data.
C. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Dari hasil metodologi Prototype yang digunakan yang meliputi tahap
analisis dan rancang bangun sehingga menghasilkan suatu gambaran tentang
Paket Pekerjaan Jasa Konsultasi Penyusunan Aplikasi E-Monev.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 21


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

D. Mobilisasi Personil
Dari jadwal personil yang telah dibuatkan, diharapkan Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara Onlineini
dapat berjalan sesuai dengan tugas masing-masing personil tim tenaga ahli dan
pendukung dapat selesai tepat waktu.
E. Rancang Bangun Sistem
Hasil dari rancang bangun yang telah konsultan buat dan di kombinasikan
dengan kebutuhan sistem maka hasil dari keduanya akan ditindak lanjuti dalam
pengembangan sistem aplikasi.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 22


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

BAB VI
PENUTUP

Demikian yang dapat kami laporkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam Laporan Pendahuluan untuk pekerjaan Paket Pekerjaan
Pengembangan Sistem Pelayanan Adminstrasi Kependudukan Secara OnlineKota
Sawahlunto. Pada laporan ini telah memuat perencanaan konsep atau desain aplikasi
beserta langkah pengembangan aplikasi tersebut dengan metodologi pengembangan
sistem.

Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan. Semoga dapat bermanfaat.


Di awal tahun 2018, We Are Social sebuah agensi digital marketing sosial mengeluarkan laporan rutin tahunan
mengenai data statistik era digital seluruh dunia termasuk Indonesia. Agensi yang berbasis di London ini sudah
menjadi sebuah data rujukan langganan dalam melayani kliennya seperti Google, Linkedin, Adidas, dan
perusahaan ternama lainnya dalam menentukan strategi pemasaran. Laporan tahunan yang diberikan We Are
Social merupakan data hasil olahan yang dihimpun dari berbaga sumber seperti United Nation Census Bureau,
Internetworldstats, eurostats, Government, media yang memiliki reputasi dan data sosial media ternama.

Data hasil olahan penulis dari We Are Social

Data di atas menampilkan pertumbuhan penduduk dan pengguna internet di Indonesia selama empat tahun terakhir
yang terus meningkat. Ada 3 cluster yang mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin tumbuh dalam
penggunaan internet baik menggunakan smartphone ataupun desktop/PC, yaitu :

Pengguna internet masyarakat Indonesia naik 82% dari tahun 2015 hingga 2018 yaitu 72.7 juta menjadi 132.7 juta.
Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai meninggalkan cara konvensional dalam meningkatkan
efisiensi waktu dan biaya dalam menjalankan aktivitasnya seperti pelayanan atau mencari informasi.

Pertumbuhan pengguna internet dengan menggunakan smartphone terus naik dari tahun ke tahun menunjukkan
masyarakat menjadikan smartphone sebagai kebutuhan utama dalam mengakses informasi/berita. Mengingat
smartphone merupakan perangkat yang multifungsi bisa digunakan sebagai alat komunikasi dan juga mencari
informasi serta praktis dibawa kemana pun.

Internet dengan menggunakan desktop/PC cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Namun, jika dilihat
pertumbuhan 2018 versus 2015, penggunaan internet menggunakan desktop/PC naik sebesar 5.5% atau dari 32.7
juta menjadi 34.5 juta.

Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai mengarah ke era digital. Salah satu
keuntungan masyarakat adalah bisa mengakses informasi mengenai perkembangan politik, ekonomi, kinerja
pemerintah dan mengakses pelayanan publik. Apalagi di masa sekarang dengan mobilitas masyarakat yang tinggi
pemerintah juga semakin dituntut untuk mengarah ke pelayanan berbasis digital. Ketersediaan informasi oleh
pemerintah pada kenyataannya masih belum sesuai harapan masyarakat.

Terdapat peluang dan tantangan bagi pemerintah pusat maupun daerah setelah melihat pertumbuhan pengguna
internet di Indonesia. Hal ini didukung oleh data hasil survei APJII.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 23


Laporan Pendahuluan Paket Pekerjaan Pengembangan Sistem Pelayanan
Adminstrasi Kependudukan Secara Online

apjii.com

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa persentase masyarakat
Indonesia masih rendah dalam mengakses informasi publik seperti administrasi, peraturan/undang-Undang,
pelayanan dan pengaduan yaitu tidak lebih dari rata-rata 15%. Pertanyaannya, apakah angka tersebut disebabkan
oleh rendahnya kesadaran pemerintah dalam melakukan inovasi berbasis teknologi atau rendahnya transparansi
pemerintah dalam mengimplementasikan e-government. Hal ini berbanding terbalik dengan pemanfaatan internet
untuk keperluan lainnya.

apjii.com

Ternyata, tingginya pertumbuhan Internet di Indonesia salah satunya disebabkan oleh besarnya pemanfaatan
internet untuk keperluan gaya hidup. Sebesar 87,13% pengguna internet tersebut memanfaatkannya untuk
keperluan sosial media. Seperti kita ketahui semua, sosial media memang menjadi favorit masyarakat dalam
menyampaikan pesat untuk berkomunikasi dan berpendapat. Seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan
media sosial lainnya. Dengan melihat data di atas, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Produk pelayanan publik berbasis teknologi harus didorong dengan melakukan Inovasi. Untuk melihat peluang
meningkatnya penggunaan internet masyarakat, pemerintah seharusnya mulai meninggalkan pelayanan
konvensional yang terkenal dengan antri, lama dan berbelit-belit. Keuntungan inovasi berbasis teknologi bagi
pemerintah adalah:

 Efisiensi biaya dan waktu, misalkan pelayanan konvensional menggunakan ketas menjadi paperless dan
durasi pelayanan menjadi ringkas,
 Meningkatnya produktivitas, pelayanan yang meningkatkan output dan jumlah pengguna pelayanan,
 Media promosi pemerintah, sebagai sarana mensosialisasikan kinerja dan program pemerintah,
 Mengembalikan trust society. Dengan meningkatnyaindeks kepuasan masyarakat maka masyarakat
menjadi percaya kepada pemerintah.

Sementara bagi masyarakat, keuntungan inovasi berbasis teknologi meliputi:

 Menghemat biaya dan waktu, tidak perlu datang langsung ke tempat pelayanan,
 Tidak perlu antri/tidak berbelit-belit, semua prosedur dan dokumen bisa diproses secara online,
 Akses cepat dan tepat, adanya peringkasan prosedur konvensional karena sudah berbasis online,
 Kepastian informasi. Informasi yang diberikan bersifat resmi dan informatif.

Akses e-government perlu memanfaatkan media sosial sebagai jalur akses. Pendekatan ini sebagai bentuk
komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Ada esensi yang terdapat dalam pelaksanaan e-government ini, yaitu :

 Mendukung pelaksanaan good governance, salah satu prinsipnya menurut UNDP adalah adanya
transparansi baik penggunaan anggaran maupun kegiatan pembangunan,
 Mengundang partisipasi masyarakat dalam bentuk aspirasi maupun pengawasan pembangunan.
Diharapkan adanya feedback dari masyarakat terhadap informasi yang diberikan pemerintah sebagai
bentuk pengawasan pembangunan,
 Mengembalikan trust society kepada pemerintah. Dengan kesinambungan keterbukaan informasi publik,
maka masyarakat akan percaya terhadap pemerintah yang terbuka.

Jadi, dengan melihat pertumbuhan pengguna internet masyarakat Indonesia, pemerintah harus melihat ke arah
mana kebutuhan masyarakat di zaman serba digital seperti sekarang mengingat rendahnya persentase pemanfaatan
internet dalam bidang pelayanan publik. Memanfatkan peluang dengan meningkatkan pelayanan publik berbasis
inovasi teknologi diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pelayanan. Sementara pelaksanaan e-government
juga memilik kesempatan besar dalam memberikan keterbukaan informasi publik dalam penyerapan anggaran.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Sawahlunto 24

Anda mungkin juga menyukai