Anda di halaman 1dari 12

UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

MENIKMATI CERITA SEJARAH

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
b. Semester : Ganjil
c. Kompetensi Dasar : 4 x pertemuan

3.3 Mengidentifikasi informasi yang mencakup orientasi, rangkaian kejadian


yang saling berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan
atau tulis
4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks
eksplanasi

d. Materi Pokok : Teks cerita sejarah


e. Alokasi Waktu :
f. TujuanPembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi, tanya jawab, penugasan,


presentasi, analisis dan pendekatan konstekstual siswa dapat mendata
informasi, menemukan hal-hal menarik, mengidentifikasi struktur,
membandingkan novel sejarah dengan teks sejarah, mengidentifikasi nilai-nilai
novel sejarah, dan mengaitkannya dengan kehidupana, sehingga peserta didik
dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui
belajar materi teks cerita sejarah, mengembangkan sikap/ karakter jujur,
peduli, dan bertanggung jawab serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C) dan
berliterasi.

2. Peta Konsep
Mendata informasi teks cerita sejarah

Menentukan hal-hal menarik teks cerita sejarah


Mengidentifikasi
informasi teks Mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah
cerita sejarah
Menikmati Membedakan novel sejarah dengan teks sejarah
cerita/novel
sejara
Mengidentifikasi nilai-nilai teks sejarah
Mengonstruksi
nilai-nilai cerita
sejarah Mengaitkan nilai-nilai cerita sejarah dengan
kehidupan
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

3. Konsep Belajar
a. Pendahuluan

Sebelum mempelajari materi ini, silakan Anda membaca dan memahami teks di bawah ini.

Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan


menceritakan fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar
belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif
atau deskriptif. Novel sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan
menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika novel sejarah
disajikan secara simbolisasi verbal, novel tergolong ke dalam teks deskriptif.

Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon).


Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi,
rekon faktual, dan rekon imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan penulisnya terlibat
secara langsung.

2. Rekon faktual (informasional) adalah novel yang memuat kejadian faktual


seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.

3. Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisah faktual yang dikhayalkan dan
diceritakan secara lebih rinci.

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silakan Anda lanjutkan ke kegiatan berikut dan
ikuti petunjuk yang ada dalam UKBM ini.

b. Kegiatan Inti

1. Petunjuk Umum UKBM

a. Baca dan pahami keterangan yang ada di buku: Bahasa Indonesia, Maman
Suryaman,dkk, Kemendikbud RI, 2018, 35
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berpikir tinggi melalui
tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya.
c. Kerjakan UKBM ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.
d. Anda dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegitan SEMANGAT BELAJAR ,
apabila Anda yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1 dan 2. Anda boleh sendiri atau mengajak teman
lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar Anda dapat belajar ke UKBM
berikutnya.

2. Kegiatan Belajar
SEMANGAT BELAJAR ......ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi!!!

Kegiatan Belajar A
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

Mendata Informasi dalam Teks Sejarah


Bacalah kutipan novel sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya S.H. Mintardja kemudian
catatlah informasi-informasi penting dalam novel tersebut!
Kemelut di Majapahit
(S.H. Mintardja)
Setelah Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertajasa
Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati yang setia dan banyak membantunya
semenjak dahulu itu membagikan pangkat kepada mereka. Ronggo lawe diangkat menjadi adipati
di Tuban dan yang lain-lain pun diberi pangkat pula. Dan hubungan antara junjungan ini dan para
pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi raja, amatlah erat dan baik.
Akan tetapi, guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu
telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, telah menikah lagi dengan seorang
putri dari Melayu. Sebelum puteri dari tanah Melayu menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu
telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara. Hal ini dilakukannya karena beliau tidak
menghendaki adanya dendam dan perebutan kekuasaan kelak.
Keempat orang putri itu adalah Dyah Tribunan sebagai permaisuri, yang kedua adalah Dyah
Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya Inderadewi, dan si bungsu adalah Dyah Gayatri karena
yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni yang berarti “terkasih” karena memang si bungsu
ini menjadi istri yang paling dikasihinya. Kecantikan Dyah Gayatri seperti seorang dewi kahyangan,
terkenal di seluruh negeri dan dipuja-puja oleh para satrawan di masa itu. Akan tetapi sejak
kedatangan pasukan Pamalayu yang dipimpin oleh senopati Kebo Anabrang atau Mahisa Anabrang
dengan membawa pulang pula dua putri bersaudara dari melayu, Sang Prabu Kertarajasa terpikat
hatinya oleh kecantikan sang putri muda bernama Dara Petak dan diambillah menjadi istri kelima.
Ternyata Dara Petak menjadi saingan terkuat dari Dyah Gayatri, karena Dara Petak memang cantik
jelita dan pandai membawa diri. Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini, lalu diberi nama Sri
Indraswari.
Terjadilah persaingan di antara para istri yang dilakukan secara diam-diam namun cukup
seru, untuk memperebutkan cinta kasih dan perhatian Sri Baginda yang akan mengangkat derajat
dan kekuasaan masing-masing. Sang Prabu kurang menyadari hal ini, [engaruh persaingan itu
terasa benar oleh para senopati dan mulailah terjadi perpecahan diam-diam di antara mereka
sebagai pihak yang condong kepada Dyah Gayatri dan kepada Dara Petak.
Tentu saja Ronggo Lawe berpihak kepada Dyah Gayatri. Namun, karena segan kepada Sang
Prabu Kertarajasa yang bijaksana, persaingan dan kebencian itu dilakukan secara diam-diam tidak
menjalar menjadi permusuhan terbuka, seolah-olah tidak terjadi hal-hal yang hebat sebagai akibat
masuknya Dara Petak ke dalam kehidupan Sang Prabu. Yang membakar hati Ronggo Lawe yaitu
pengangkatan patih hamengku bumi, yaitu Patih Kerajaan Majapahit yang diangkat Sang Prabu
menjadi pembesar tertinggi dan paling berkuasa sesudah raja yaitu Senopati Nambi.
Pengangkatan ini terpengaruh oleh bujukan Dara Petak. Merahlah muka Adipati
Ronggolawe. Ketika mendengar kabar itu dia sedang makan didampingi kedua istrinya yang setia,
yaitu Dewi Mertorogo dan Tirtowati. Ronggo Lawe marah bukan main. Dalam kemarahannya ia
menggunakan kedigdayaannya, maka nasi sekepal dalam genggamannya dibanting ke atas lantai
hingga amblas ke dalam lantai. Kemudian terdengar bunyi kerotok dan ujung meja diremasnya
menjadi hancur.
“Kakangmas adipati ... harap Paduka tenang ...,” Dewi Mertogono menghibur suaminya.
“Ingatlah, kakangmas Adipati ... sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan berkah
ibu pertiwi secara itu....” , Tirtowati juga memperingatkan ksrena melempar nasi ke atas lantai
seperti itu penghinaan terhadap Dewi sri dan dapat menjadi kualat. Akan tetapi Adipati Ronggo
Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh kedua orang istrinya yang
berusaha menghiburnya. “Aku harus pergi sekarang juga!” katanya. “Pengawal lekas suruh
persiapkan si Mego Lamat di depan! Aku akan berangkat ke Majapahit sekarang juga!” Mego Lamat
adalah satu di antara kuda-kuda kesayangan Adipati Ronggo Lawe. Semua cegahan kedua istrinya
sama sekali tidak didengarkan oleh adipati yang sedang marah itu.
Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Mego Lamat yang berlari congkalang memecah
kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris perasaan dua orang istri yang mencinta dan
mengkhawatirkan keselamatan suami mereka yang marah-marah itu. Pada waktu itu Sang Prabu
sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa bekas kawan-kawan seperjuangan Ronggo Lawe.
Mereka terkejut sekali melihat Ronggo Lawe menghadap raja tanpa dipanggil. Sri baginda pun
memendang dengan alis berkerut tanda tidak berkenan hatinya, namun karena Ronggo Lawe
pernah menjadi tulang punggungnya selama perjuangan dulu, ditepiskannya rasa
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

ketidaksenangannya dan segera menyapa Ronggo Lawe. Dalam kemarahannya Ronggo Lawe masih
ingat untuk menghaturkan sembahnya sebagai tata susila lalu berkata dengan suara lantang
“Hamba sengaja datang menghadap Paduka untuk mengingatkan Paduka dari kekhilafan yang
Paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!” Semua yang hadir menjadi pucat, jantung berdebar
tegang. Mereka mengenal sifat dan watak Ronggo Lawe , benteng Majapahit yang gagah perkasa
dan selalu terbuka, polos dan jujur dalam mengemukakan suara hatinya, tidak akan mundur
setapak pun dalam membela hal yang dianggap benar. Sang Prabu sendiri memandang dengan
penuh perhatian dan dengan suara tenang bertanya,” Kakang Ronggo Lawe, apakah maksud dengan
ucapan itu?”
“Yang hamba maksud adalah pengangkatan Nambi sebagai pepatih Paduka! Keputusan
Paduka sungguh tidak tepat, tidak bijaksana dan hamba yakin Paduka telah terbujuk dan
dipengaruhi oleh suara dari belakang! Pengangkatan Nambi sebagai patih hamangkubumi sungguh
merupakan kekeliruan yang besar sekali, tidak tepat dan tidak adil, padahal Paduka terkenal
sebagai seorang maharaja yang arif bijaksana dan adil!”
Hebat bukan main ucapan Ronggo Lawe ini! Seorang adipati, tanpa dipanggil, berani datang
menghadap sang Prabu dan melontarkan teguran-teguran seperti itu! Muka putih Nambi sebentar
pucat sebentar merah, kedua tangannya dikepal dan dibuka dengan jari-jari gemetar. Senopati
kebokAnabrang mukanya merah seperti udang direbus, matanya yang lebar seperti mengeluarkan
api ketika dia mengerling ke arah Ronggo lawe. Lembu Sora yang sudah tua itu menjadi pucat
mukanya, tak mengira bahwa keponakannya itu akan seberani itu. Senopati Gagak Sukro dan
Mayang Mekar juga memandang dengan mata terbelalak. Pendeknya, semua yang hadi terkejut dan
marah sekali, tapi tidak berani mencampuri karena mereka menghormati sang Prabu. Akan tetapi
sang Prabu tetap tenang, bahkan tersenyum memandang kepada Ronggo Lawe yang ia tahu amat
setia kepadanya, lalu berkata halus, “Kakang Ronggo Lawe, tindakanku mengangkat Nambi sebagai
patih hamangkubumi bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan
suatu keputusan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapatkan
persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku. Bagaimana Kakang
Ronggo Lawe dapat mengatakan pengangkatan itu tidak tepat dan tidak adil?” Dengan muka merah,
kumisnya bergetar, napas memburu karena marah, Ronggo Lawe berkata lantang, “Tentu saja tidak
tepat! Paduka sendiri tahu siapa Nambi itu! Paduka tentu masih ingat akan segala sepak terjang dan
tindakan-tindakannya dahulu! Dia seorang bodoh, lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak
memiliki wibawa ...”

Kegiatan Belajar B

Menentukan hal-hal menarik dalam Novel Sejarah


Setelah membaca kutipan novel berjudul Kemelut di Majapahit tersebut, jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut
1. Kapan latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah di atas dibuat?
2. Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat?
3. Peristiwa apa sajakah yang dikisahkan?
4. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam penceritaan?
5. Di bagian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergolong
ke dalam novel sejarah?
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

Kegiatan Belajar C

Mengidentifikasi Struktur Teks cerita (Novel) Sejarah

Novel sejarah mempunyai struktur teks yang sama dengan struktur


novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action,
komplikasi, evaluasi/resolusi, dan koda.

1.Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)

Pengarang memperkenalkan setting cerita, para tokoh, menata adegan,


dan hubungan antartokoh.

2. Pengungkapan peristiwa

Pengarang menyajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai


masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun


keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran
tokoh.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)

Bagian klimaks cerita yang menentukan perubahan nasib beberapa


tokohnya.

5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)

Sebagai akhir cerita yang berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap
ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa
puncak.

6. Koda

Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita yang berfungsi
sebagai penutup. Tetapi tidak setiap novel memiliki koda dan menyerahkan
simpulan akhir ceritanya kepada pembaca.

Bacalah kembali kutipan novel Kemelut di Majapahit, lakukan kegiatan pengidentifikasian


strutur cerita ke dalam tabel di bawah ini.
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

Kutipan Struktur Keterangan

Kegiatan Belajar D

Membandingkan Novel Sejarah dengan Teks sejarah


Tabel Perbedaan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah
Nomor Teks Sejarah Novel Sejarah
1. Dituntut menunjuk kepada hal-hal yang Dapat saja menggambarkan sesuatu yang
memang pernah ada atau terjadi. tidak pernah ada atau terjadi. Bersumber
rekaan.
2. Sejarawan terikat pada keharusan, yaitu Novelis sepenuhnya bebas untuk
bagaimana sesuatu sebenarnya terjadi di menceritakan dengan imajinasinya tentang
masa lampau bukan rekaan. apa, kapan, siapa, dan di mananya.
3. Hubungan antarfakta perlu Faktor rekayasa pengaranglah yang
direkonstruksi oleh sejarawan sebagai mewujudkan cerita sebagai suatu kebulatan
bukti agar dapat dilacak eksistensinya di atau koherensi, tetapi ada relevansinya
masa lampau. dengan situasi sejarah.
4. Sejarawan sangat terkait pada fakta Pengarang tidak terikat pada fakta sejarah.
mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana. Kesemuanya dapat berupa fiksi dan
peristiwanya tidak diperlukan bukti atau
saksi.
5. Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka, Pelaku-pelaku, hubungan antara mereka,
kondisi dan situasi hidup, dan kondisi dan situasi hidup, dan masyarakat
masyarakat harus sesuai dengan adalah hasil imajinasi.
kenyataan yang terjadi

Berdasarkan uraian sebelumnya, temukanlah bukti perbandingan antara teks sejarah berikut ini
dengan kutipan novel sejarah Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer.

BOROBUDUR

Candi Borobudur adalah monumen Buddha terbesar di dunia. Dibangun pada masa Raja
Samuratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824. Candi Borobudur dibangun 300 tahun
sebelum Angkot Wat di kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa.
Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m persegi dengan 504 patung Buddha, 72 stupa
terawang, dan 1 stupa induk. Bentuk Candi ini berarsitektur Gupta yang mencerminkan pengaruh
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

India. Setelah berkunjung ke sini anda akan memahami mengapa Borobudur memiliki daya tarik
bagi pengunjung dan merupakan ikon warisan budaya Indonesia.
Lembaga internasional dari PBB yaitu UNESCO mengakui sekaligus memuji Candi Borobudur
sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Di candi ini ada 2672 panel relief yang
apabila disusun berjajar, panjangnya mencapai 6 km. Ansambel reliefnya merupakan yang paling
lengkap di dunia dan tak tertandingi nilai seninya serta setia[ adegannya adalah mahakarya yang
utuh.
Sejak pertengahan a umat Buddha abad ke-9 hingga awal abad ke-11, Candi Borobudur menjadi
tempat peziarah dari China, india, Tibet, dan Kamboja. Candi Borobudur menjadi salah satu jejak
sejarah paling penting dalam perkembangan peradaban manusia. Kemegahan dan keagungan
arsitektur Candi Borobudur merupakan harta karun dunia yang mengagumkan dan tak ternilai
harganya.
...
Bandingkan kutipan teks sejarah tersebut dengan kutipan novel Rumah kaca karya
Pramoedya Ananta Toer berikut.

RUMAH KACA

...
Pelarian-pelarian politik dari Nederland, Sneevliet, dan Baars itu semakin giat di Jawa Timur,
khususnya di Surabaya. Mereka membuka pidato di mana-mana, seperti takkan kering-kering
kerongkongan mereka. Lari dari pertentangan intern di Nederland ke Hindia, mereka anggap diri
seakan-akan jago-jago tanpa lawan, seakan-akan Hindia negerinya sendiri yang dipayungi oleh
hukum demokratis. Beruntung mereka bergerak hanya di kalangan orang-orang yang berbahasa
Belanda, yang menduduki tempat sosial yang rendah dan hidup dalam kemasygulan
...
Sekalipun mereka orang-orang Eropa dan bukan jadi urusanku, tetapi mau tak mau terlibat ke
dalam urusanku juga. Mereka memilih Surabaya sebagai pusat kegiatan karena Surabaya adalah
markas besar Syarikat Islam. Mereka akan lakukan induksi langsung dan tidak langsung terhadap
Syarikat Islam. Mas Tjokro, “kaisar” yang masih kekanak-kanakan dalam politik itu harus dibikin
kebal terhadap induksi mereka. Dia harus lebih banyak miring ke agamanya sendiri daripada ke
arah radikal abangan Eropa ini.
Bagan untuk mengebalkan sang “kaisar” telah kubuat sampai terperinci setelah sepku menekan
aku dengan berbagai cara. Bukan sampai di situ saja. Sepku sampai perlu menggunakan gertakan
seakan-akan kuatir telah kutipu atau kujebak.
“Bagaimana Tuan dapat menyimpulkan mereka bermaksud memengaruhi Syarikat Islam?
Dapatkah Tuan membuktikannya?”
Ucapan yang merupakan kemampuanku itu memang menyinggung kehormatanku. Semestinya ia
bisa lebih bijaksana sedikit.
“Sebenarnya,” kataku dengan tekanan yang menekan juga. “Tuan sendirilah yang semestinya
menyimpulkan dan membuktikan, bukan yang sebaliknya seperti ini. Mereka bukan pribumi.”
...
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

Kegiatan Belajar E

Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah

Karya sastra yang baik termasuk novel sejarah, selalu


mengandung nilai (value), yang dikemas secara implisit dalam alur,
latar,tokoh, dan tema. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai budaya,
nilai moral, nilai agama, nilai sosial, dan nilai estetis.

1.Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan konsep


masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan
manusia.

2. Nilai moral adalah nilai yang dapat memberikan petuah atau


ajaran yang berkaitan dengan etika atau mora.

3. Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan atau


bersumber pada nilai-nilai agama.

4. Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan


antara individu dalam masyarakat.

5. Nilai estetis yaitu nilai yang berkaitan dengan keindahan struktur,


fakta, maupun teknik penyajian cerita.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai dalam novel sejarah, bacalah kembali dengan
saksama kutipan novel Kemelut di Majapahit pada kegiatan sebelumnya, kemudian
tentukan dan jelaskan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya!

Nomor Nilai-nilai Bukti kalimat dalam teks


1. Nilai Moral

2. Nilai Budaya

3. Nilai Sosial

4. Nilai Ketuhanan (Religi)

Kegiatan Belajar F

Mengaitkan Nilai-Nilai Novel Sejarah dengan Kehidupan


UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

Bacalah kembali teks novel sejarah Kemelut di Majapahit. Selanjutnya, analisilah keterkaitannya
dengan kehidupan saat ini.

c. Penutup

Bagaimana Anda sekarang?


Setelah Anda belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar A,B,C,D,E, berikut diberikan
tabel untuk mengukur diri Anda terhadap materi yang sudah dipelajari. Jawablah sejujurnya terkait
dengan penguasaan materi pada UKBM ini di tabel berikut!

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi


No Pertanyaan Ya Tidak

1. Dapatkah kamu mendata informasi dalam novel sejarah?

2. Dapatkah secara tepat kamu menemukan hal-hal menarik


dalam novel sejarah?
3. Dapatkah kamu mengidentifikasi struktur novel sejarah?
4. Dapatkah kamu membedakan teks sejarah dengan novel
sejarah?
5. Dapatkah kamu menemukan nilai-nilai yang terdapat nilai-
nilai novel sejarah?
6. Dapatkah kamu mengaitkan nilai-nilai novel sejarah dengan
kehidupan?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam buku teks pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar A,B,C,D,E yang
sekiranya perlu Anda ulang dengan bimbingan guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi!. Apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, lanjutkanlah ke UKBM
berikutnya.
Di mana posisi Anda?

Tes formatif

A.SOAL PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang tepat!

Kutipan novel sejarah berikut untuk soal nomor 1 dan 2.


Ruangan penyekapan itu seperti kamar kontrakannya ketika masih di Sengkang. Sempit,
pengap, dan berbau tidak menyenangkan; juga sama-sama berlantai plester—jenis lantai paling
sederhana, jika lantai ntanah tidak masuk dalam hitungan. Ukurannya sekitar tiga kali lima meter.
Ada dua ventilasi, masing-masing seukuran layar televisi 14 inci, di sisi kiri dan kanan, dengan lima
jeruji vertikal seukuran jempol orang dewasa.

1. Unsur dominan dalam kutipan teks sejarah tersebut adalah ....


A. tema
B. latar
C. amanat
D. penokohan
E. sudut pandang
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

2. Pernyataan yang sesuai dengan isi kutipan teks sejarah tersebut adalah ....
A. Ruang penyekapan tersebut berlantai tanah.
B. Ruang penyekapan tersebut dikelilingi jeruji.
C. Ruang penyekapan tersebut sempit dan pengap.
D. Ruang penyekapan tersebut berukuran 3x4 meter.
E. Ruang penyekapan tersebut memiliki sebuah ventilasi.

3.Teks cerita sejarah tidak dapat disamakan dengan teks cerita lain karena cerita sejarah ....
A. tidak bersumber pada peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi.
B. bersumber pada peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi.
C. bersumber pada hasil imajinasi si pengarangnya.
D. mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang patut diteladani.
E. mengandung ajaran moral yang baik dan patut diteladani.

4. Teks cerita sejarah memiliki pola alur sebagai berikut ....


A. orientasi – rangkaian peristiwa – reorientasi
B. orientasi – rangkaian peristiwa – twist
C. abstrak – orientasi – krisis – reaksi – koda
D. orientasi – krisis – interpretasi
E. even – elaborasi – sumber informasi

Kutipan berikut untuk soal nomor 5 s.d. 7


Hari Buruh yang dikenal dengan May Day, dirayakan setiap 1 Mei. Di beberapa negara, hari
Buruh dijadikan hari libur tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk
merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari buruh ini lahir dari rentetan
perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang
menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions
akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia.
Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga
memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.

5. Paragraf tersebut merupakan kutipan teks cerita sejarah bagian struktur ....
A. orientasi
B. rangkaian peristiwa
C. komplikasi
D. resolusi
E. reorientasi

6. Topik-topik berikut yang tidak terdapat pada kutipan teks cerita sejarah tersebutb adalah
A. nama peristiwa
B. sebab-sebab terjadinya peristiwa
C. waktu terjadinya peristiwa
D. kronologi singkat terjadinya peristiwa
E. akibat-akibat terjadinya peristiwa

7. Nilai kehidupan yang dapat dipetik dari kutipan teks cerita sejarah tersebut adalah ....
A. Liburnya kaum buruh di Indonesia merupakan hasil perjuangan mereka.
B. Sebuah keberhasilan harus diperjuangkan dengan gigih.
C. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan pengorbanan yang tidak sedikit.
D. Dengan adanya hari Buruh, tidak dikenal perbedaan status pekerja.
E. Hari buruh menandqai kesamaan hak antara kaum pekerja dan pemilik modal.

8. Hal yang perlu diwaspadai adalah cara para remaja Eropa sat merayakan hari Valentine.
Pada awalnya, hari Valentine dirayakan sebagai hari kasih sayang dengan memberi coklat pada
pasangannya masing-masing. Namun, tidak sedikit mereka merayakannya dengan cara
melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan budaya, norma, dan ajaran agama.
Ulasan tersebut mengomentari perilaku remaja yang berkaitan dengan nilai ....
A. adat
B. kepahlawanan
C. moral
D. estetika
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

E. budaya

9. Cermati kedua kutipan teks cerita sejarah berikut!


Kutipan teks Cerita Sejarah I
“Selamatkan kedua-duanya. Kalau tidak mungkin, sekurang-kuramgmya bayi itu. Ya Tuhan,
sertailah diriku,” kata dokter Cipto kemudia bangkit meraih tas berisi alat-alat kedokteran.
Setengah terburu-buru ia keluar rumah. Namun, begitu melintasi pintu ia berhenti, baru teringat
olehnya bahwa dia hanya mengenakan kain sarung dan kaos oblong. Maka diserahkanlah tas berisi
alat-alat kedokterannya kepada mantri juru rawat, lalu ia berbalik masuk kembali ke rumah untuk
berganti pakaian.
Mantri kesehatan itu memuji kebesaran nama Tuhan:
“Ya Tuhan Maha Kasih, begitu mulia makhluk Tuhan yang satu ini, sampai-sampai ia melupakan
kepentingan dirinya sendiri demi panggilan-Mu untuk kemanusiaan.”

Kutipan Teks Cerita Sejarah II


Dua jam kemudian, pertempuran berhenti. Tetapi pasukan Palang merah belum bergerak, sebab
mungkn musuh atau lawan belum pergi dari tempat bertempur. Mungkin lainnya, “meletakkan
senjata” saja untuk nanti tiba-tiba mulai lagi menembak.
Tetapi akhirnya mereka bertindak juga. Juga Mulyadi, yang kebetulan saja ada di situ. Ia turut
membawa usungan. Ia bertindak atas nama perikemanusiaan. Dalam hal ini memberikan
pertolongan kepada yang perlu ditolong. Manusia menolong manusia.

Persamaan tema dalam kedua kutipan teks cerita sejarahtersebut adalah ....
A. melawan ketidakadilan dalam masyarakat
B. mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan
C. menghormati hak dan kepentingan orang lain
D. menolong sesama atas nama perikemanusiaan
E. menghadapi suatu masalah dengan kepala dingin

10. Perhatikan kutipan teks cerita sejarah berikut!


“Tapi Ndoro dokter ... saya tidak beruang.”
“Saya tidak mau memeriksa dan mengobati uangmu, Pak Wongso. Oh! ... Pak wongso kalau
Pak Wongso menyadari bahwa dirimu itu adalah titipan dari karya suci Tuhan, maka tak akan
kamu merendahkan dirimu serendah itu.”
Nilai moral dalam kutipan teks sejarah tersebut adalah ....
A. memandang sama kedudukan orang lain
B. membantu orang tanpa mengharap imbalan
C. menyerahkan semua masalah kepada Tuhan
D. menghormati orang yang berusia lebih tua
E. mensyukuri nikmat sehat yang diberikan Tuhan

B. SOAL URAIAN
Jawablah dengan benar!
1. Tuliskan definisi teks cerita sejarah!
2. Jelaskan struktur teks cerita sejarah!
3. Jelaskan perbedaan antara teks sejarah dengan teks cerita (novel) sejarah
Kutipan teks cerita sejarah berikut untuk soal nomor 4 dan 5
Pada awalnya, kejuaraan pertama akan diselenggarakan pada tahun 1941 – 1942. Namun,
karena terjadi Perang Dunia kedua, Piala Thomas akhirnya baru diselenggarakan untuk pertama
kalinya pada tahun 1948—1949. Kejuaraan pertama tersebut diikuti sepuluh negara, yaitu
Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Irlandia, Wales, Amerika Serikat, India, Malaya, dan Swedia.
Malaya (sekarang Malaysia) menjadi negara pertama yang jadi juaranya.

4. Tuliskan informasi penting yang terdapat dalam teks cerita sejarah tersebut!
5. Tuliskan nilai-nilai positif dari peristiwa yang terdapat pada kutipan teks cerita sejarah
tersebut!

Ukurlah diri Anda dalam menguasai materi .......................... dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam
kotak yang tersedia.
UKBM BAHASA INDONESIA SKS MAN I BOJONEGORO

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar A,B,C,D,E silakan Anda
berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain jika memang masih ada beberapa hal yang
perlu dikaji ulang.
Ini adalah bagian akhir dari UKBM materi Teks cerita sejarah mintalah remidi atau pengayaan
kepada Guru Anda sebelum belajar ke UKBM berikutnya.

Nilai Pengetahuan & Paraf

Penugasan berkelompok

Tes psikomotor

Bersama teman sebangku atau kelompok lakukan kegiatan berikut!


Ubahlah kutipan teks cerita sejarah tersebut (soal nomor 4) ke dalam teks eksplanasi yang
mengandung hubungan sebab-akibat!

Nilai psi & paraf guru

Sampai jumpa di UKBM berikutnya, SEMANGAT!!!

Anda mungkin juga menyukai