Tabel 3.1
Batas Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu
Batas Desa/kelurahan Kecamatan
49
Desa Sliyeg merupakan desa yang berada di dataran rendah, dengan
ketinggian 7 DPL (Diatas Permukaan Laut), dimana berbatasan langsung dengan
desa di luar Kecamatan sliyeg diantarannya sebelah Timur berbatasan dengan
Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntiyuat.
50
pada isterinya (Ki Canggarita) padahal isterinya sedang berbadan dua. Ki Senibah
mengkhawatirnkan keselamatan adiknya yang sedang mengandung dan Ki
Senibah memberikan nasehatpada Ki Secah Lampah dengan berbagai dalih,
namun Ki Secah Lampah tak bias mengurungkan niatnya untuk mengikuti
sayembara tersebut dan ki Senibah tidak bias berbuat banyak dan dikabulkannya
keniatan itu dengan syarat ki Secah Lampah melakukan babad alas dulu untuk
membuka lahan dan pemukiman guna membekali sang jabang bayi bila sudah
lahir kelak di kemudian hari, maka di sanggupinya dengan kesaksiannya keluarlah
api berkobar-kobar, meliuk kebarat laut, ke barat selatan, barat daya hingga
berakhir ditepi sungai di sebelah barat dan sampai sekarang di sebut kalimati
dimana cakupanm wilayah sliyeg sesuai padamnya api yang di kobarkan oleh Ki
Secah Lampah. Dari timur sekarang Desa Sudikampiran, Gadingan, Tugu, Sliyeg,
Majasari, Longok, Tambi, Sleman dan berakhir di Desa Kalimati dan di tempat
berdirinya (ngayeg-ngayeg) Ki Seca Lampah menancapkan tongkatnya sambil
berucap dan berwasiat: “Wahai Isteriku, inilah peninggalan untuk anakmu bila
kelak lahir. Wahai isteriku, bila anakku laki – laki namailah dengan Brama Jaya,
bila perempuan itu terserah.” Setelah itu dengan berat hati Ki seca Lamaph pada
isteri dan kakak iparnya untuk meneruskan misinya men gikuti sayembara
sehingga ada kabar pada akhirnya ia gugur di medan sayembara dan jasadnya di
makamkan (di Desa Gadel) dan sampai sekarang situsnya masih ad. Nyi
Canggarita dalam masa penantian menunggu kapan suaminya dating, akan tetapi
masa penantiannya terobati setelah lahirnya seorang anak laki-laki dan diberi
nama Brama Jaya sesuai dengan wasiat Ki Seca Lampah.
TABEL 3.3
Nama-nama Kuwu Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu
No. Nama Kuwu Masa Jabatan Keterangan
1. Kesem 1850 – 1873
2. Sajram 1873 – 1905
3. Saca Atmaja 1905 – 1937
4. Aqil Mansur 1937 – 1948
51
5. Tusem 1948 – 1951
6. Wanda 1951 – 1963
7. Dimyati 1963 – 1970
8. Alfudin 1970 – 1977
9. H. Kurito 1977 – 1985
10. Muchlas Aladin 1985 – 1993
11. Samsu Ridwan (PJS) 1993
12. Najidi 1993 – 2002
13. Ratisan (PJS) 2003
14. Muchlas Aladin 2004 – 2014
15. Warsito 2015 – 2021
C. Struktur Organisasi
TABEL 3.4
Struktur Organisasi Tata Kerja Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg
KUWU
BPD WARSITO, SE
SEKRETARIS DESA
SUTRISNO
T.U
HERO R.
52
1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa, terdiri atas :
a. Pimpinan adalah Kuwu
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Perangkat desa yang terdiri dari :
Sekretaris Desa dan unsur pelaksana Teknis lapanagn diantaran : Urusan
Pemerintahan,Urusan Umum,Urusan Keuangan,Urusan Ketentraman
dan ketertiban,Urusan kesejahteraan Rakyat, dan Urusan Perekonomian
dan Pembnagunan ditambah Urusan Wilayah atau Unsur Pembantu
Kuwu di wilayah kerja atau yang disebut Kepala Dusun.
c. Susunan Orginasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan
Peraturan Desa,
53
2. Tugas dan kewajiban sekretaris desa
a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa
b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi
semua unsur kegiatan desa
c. Memberikan informasi mengenai sekertariat desa dan keadaan umum
desa
d. Merumuskan program kegiatan desa
e. Melaksanakan urusan surat menyurat kearsipan dan laporan
f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat
g. Menyusun RAPBD
h. Inventarisasi (mencatat, mengawasi, memelihara) kekayaan desa
i. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan
administrasi pertanahan
j. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa, melaksanakan
administrasi kependudukan, administrasi pembangunan, dan administrasi
kemasyrakatan
k. Melaksanakan tugas kepala desa
54
i. Melaksanakan, mengawasi, serta membina ex tapol
j. Melaksanakan tugas selain yang diberikan sekdes
55
d. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependidikan
(keluarga berencana, ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan
hidup)
e. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan
kegiatan badan amil zakat (BAZ) dan melaksanakan pengurusan
kematian
f. Melaksanakan kegiatan DKM, lumbung bahagia/beras miskin (raskin)
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekdes
56
3 Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Sliyeg 1
2 Poliklinik/balai pengobatan -
3 Apotik 1
4 Posyandu 6
6 Rumah Bersalin 1
7 Puskesmas 1
57
Tabel. 3.7
Sarana dan Prasarana Peribadatan Desa Sliyeg
No. Jenis Jumlah
1 Masjid 3
2 Mushala 30
5 Wihara -
6 Pura -
7 Klenteng -
2 Meja Pingpong 1
3 Lapangan Voli -
4 Lapangan Badminton 1
58
E. Keadaan Pendidikan, Ekonomi, Usia, dan Keagamaan Masyarakat
Desa Sliyeg
1. Keadaan Pendidikan Masyarakat Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg
Kabupaten Indramayu
Kondisi pendidikan di Kabupaten Indramayu pada umumnya relatif rendah.
Dalam laporan sosialisasi peningkatan mutu mutu pendidikan di Kabupaten
Indramayu disebutkan bahwa rendahnya kualitas dan kuantitas pendidikan ini
disebabkan oleh kurangnya guru, sarana dan prasarana yang tidak memadai,
rendahnya pendapatan masyarakat, kurangnya professionalisme guru dan kepala
sekolah, tidak diperhatikannya kesejahteraan guru sehingga berdampak pada
rendahnya kualitas guru dan tidak adanya political will dari pemerintah di semua
tingkatan.
Meski secara umum kondisi pendidikan di Kabupaten Indramayu relatif
rendah namun di Desa Sliyeg terdapat dua buah Sekolah Dasar Negeri, satu buah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri, satu buah SMPN dan satu buah MTsN.
Tabel 3.9
Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten
Indramayu
No Sarana dan Prasarana Nama Jumlah
59
tidak terdapat satupun Sekolah Menengah Umum atau Sekolah Menengah
Kejuruan ataupun Madrasah Aliyah. Sehingga warga yang tamat sekolah
tingkat pertama dan ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi harus melanjutkan sekolahnya di sekolah yang letaknya jauh dan untuk
itu Ia harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Hal inilah yang menjadi
salah satu penyebabyang membuat orang tua enggan untuk menyekolahkan
anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
60
tinggi di luar negeri, para TKW ini bisa membangun rumah, membeli kendaraan
bermotor dan memberi modal kepada keluarganya untuk membuka usaha di
desanya.
Penduduk sliyeg termasuk warga masyarakat yang mempunyai semangat
wirausaha tinggi. Di samping menggarap lahan pertanian, mereka rajin membuat
kerajinan seperti tas, menjahit, membordir, membuat bingkai foto, sablon, mainan
anak dan sebagainya. Kerajinan ini di pasrkan di sekitar wilayah Sliyeg dan juga
di salah satu pasar yang terletak di Desa Sliyeg yang menjadi tempat bagi mereka
untuk menjual hasil pertanian dan kerajinan mereka serta tempat bagi masyarakat
untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari.
Tabel 3.10
Jumlah penduduk Desa Sliyeg
Jumlah Laki-laki 2.193 orang
61
diisi dengan tahlilan dan pengajian dengan mendatangkann kyai-kyai dari luar
daerah. Dana untuk menyelenggaarakan acara ini diambil dari masyarakat dengan
cara kelilingan desa Sliyeg mendatangi rumah warga setempat. Beberapa hari
sebelum acara diadakan, pemerintah desa sliyeg membentuk kepanitiaan (
biasanya para generasi muda ) yang ditugaskan untuk berkeliling desa meminta
sumbangan berupa beras atau uang dan hasil sumbangan masyarakat tersebut
dikumpulkan untuk dibelikan bahan – bahan makanan yang nantinya akan dibagi
– bagikan kepada masyarakat. Panitia juga menyiapkan acara hiburan yang akan
disuguhkan kepada masyarakat pada saat unjungan. Pada hari peringatan
unjungan tersebut masyarakat desa berbondong – bondong mendatangi makam
Buyut untuk mengikuti tahlilan, pengajian dan hiburan yang telah disiapkan oleh
panitia dan pulangnya mereka dibekali makanan yang telah dimasak ol;eh ibu –
ibu secara bergotong royong.
Kegiatan yang paling menonjol dari masyarakat desa sliyerg ini adalah
maraknya acara hajatan setiap habis panen.Setiap keluarga besar selalu
mengagendakan syukuran dalam keluarga besarnya, baik syukuran rasullan,
khitanan, khataman atau pernikahan dari anggota keluarga. Dalam acara ini
keluarga – keluarga yang lain datang dengan membawa beras, uang atau bahan –
bahan makanan lain, besarnya sumbangan kemudian dicatat oleh tuan rumah
untuk kemudian dibayar kembali pada saat keluarga penyumbang tersebut
mengadakan syukuran atau hajatan dalam keluarga. Selama hajatan berlangsung,
keluarga dekat penyelenggara hajatan tersebut sengaja tidak memasak dirumah
mereka masing – masing melainkan memasak dan makan bersama dilokasi
hajatan.
Status sosial tertinggi dimiliki oleh warga yang sudah menunaikan ibadah
haji, lalu para pegawai negeri, para pedagang dan pemilik tanah
pertanian.Interaksi diantara mereka biasanya terjadi pada saat transaksi jual beli
dipasar, saat menggarap lahan pertanian, pada saat hajatan, sholat berjamaah atau
pada acara-acara rutin keagamaan yang mereka adakan bersama.Ada sebagian
warga Desa Sliyeg yang pernah nyantri dibeberapa pondok pesantrten yang ada di
62
jawa barat, jawa tengah dan jawa timur.Dengan latar belakang seperti ini, maka
jarang sekali terjadi konflik diantara mereka.
Kesenian yang merupakan bagian dari kebudayaan yang masih dilestarikan
sampai saat ini, adalah pertunjukan wayang kulit.Di wilayah Cirebon dan sunda
jenis wayang yang dipentaskan adalah wayang golek, sedangkan di wilayah
indramayu, kesenian wayang mengambil bentuk wayang kulit.Hal ini disebabkan
kuatnya pengaruh kesultanan demak dan Sunan Kalijaga di wilayah tersebut.
Pengaruh wayang masih sangat kuat di hati rakyat, sebagaimana ditulis oleh
Wagner: “Wayang kulit bukan hanya sekedar pertunjukan, tetapi penampilan
dunia abstrak dimana cita-cita bisa menjelma dan angan-angan bisa menjadi
kenyataan.”Pertunjukan wayang biasanya menampilkan peristiwa-peristiwa
kejiwaan dimana sesuatu yang mustahil menjadi mungkin dan sesuatu yang tidak
bisa dijabarkan dengan kata – kata menjadi bisa dimengerti.
Kesenian wayang rutin dipentaskan pada acara sedekah bumi dan pada acara
mapag sri.Acara sedekah bumi adlah acara acara yang diadakan menjelang musim
hujan atau di penghujung musim kemarau pada saat para petani siap untuk
menggarap lahan pertanian mereka. Acara ini diadakan dib alai desa selama sehari
semalam. Penegertian Mapag Sri berasal dari kata “mapag” yang artinya
menjemput dan kata “Sri” diambil dari Dewi Sri yaitu Dewi padi. Jadi pengertian
Mapag Sri adalah syukuran yang diadakan menjelang panen.
Kesenian lain yang masih di pertahankan di desa Sliyeg adalah Sandiwara
yang diadakan pada acara hajatan atau unjungan desa Sliyeg, lakon yang diambil
biasanya tentang sejarah desa atau sejarah-sejarah yang lain. Singa depok
merupakan kesenian yang masih dipertahankan bahkan sekarang digemari oleh
masyarakat desa sliyeg, kesenian ini biasanya disewa untuk acara khitanan.Pada
bulan puasa dan hari raya idul fitri, desa Sliyeg diramaikan dengan kesenian
obrok, yaitu pertunjukan musik dengan menggunakan instrument seadanya,
contohnya seperti kendang, galon, ember, dan sebagainya.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa semua penduduk Sliyeg
beragama Islam dan sebagian besar pernah menuntut ilmu di pesantren, dengan
latar belakang seperti ini, maka penduduk desa Sliyeg termasuk umat islam yang
63
fanatik terhadap agamanya. Di samping itu kegiatan yang dilaksanakan di desa
Sliyeg hamper semuanya berhubungan dengan agama Islam. Di desa ini terdapat 3
masjid dan 24 musholla yang merupakan pusat dari kegiatan mereka sehari-hari.
Masjid yang terdapat di desa ini selain digunakan sebagai tempat sholat juga
tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan.Sejak pukul 03.30 masjid
mengumandangkan ayat suci Al- Qur’an untuk membangunkan masyarakat untuk
menunaikan ibadah sholat tahajud.Setelah sholat shubuh, lalu diadakan kuliah
subuh oleh tokoh agama secara bergantian sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.Selepas sholat dzuhur dua kali seminggu diadakan pengajian untuk
bapak-bapak dan ibu-ibu.Pada malam jum’at para bapak dan pemuda mengadakan
Dzibaan di masjid.Dzibaan adalah pembacaan syair syair pujian yang ditujukan
kepada Rasulullah.Sore hari masjid dijadikan madrasah diniyah diamana anak-
anak sekolah dasar dari desa Sliyeg untuk belajar disana.
64