Anda di halaman 1dari 16

BAB III

DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis Desa Sliyeg


Desa Sliyeg terletak di Daerah Kawasan Indramayu, dengan luas Wilayah
172.5 Hektar yang terdiri dari 5 Dusun dengan 5 Rukun Warga (RW) dan 25
Rukun Tetangga (RT) yang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah
Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu. Dengan batas wilayah sbb :

Tabel 3.1
Batas Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu
Batas Desa/kelurahan Kecamatan

Sebelah utara Desa Sliyeg Lor Sliyeg

Sebelah selatan Desa Tambi Lor Sliyeg

Sebelah timur Desa Gadingan Sliyeg

Sebelah barat Desa Majasari Sliyeg

Secara Visualisasi, wilayah administrative dapat dilihat dalam Peta Wilayah


Desa Sliyeg adalah sebagai berikut:
TABEL 3.2
Peta Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu

49
Desa Sliyeg merupakan desa yang berada di dataran rendah, dengan
ketinggian 7 DPL (Diatas Permukaan Laut), dimana berbatasan langsung dengan
desa di luar Kecamatan sliyeg diantarannya sebelah Timur berbatasan dengan
Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntiyuat.

B. Sejarah Desa Sliyeg


Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg merupakan desa yang diawali dengan
berkembangnya perang kedongdong antara tahun 1681-1710 menimbulkan heroic
perlawanan dari berbagai kalangan dan wilayah, baik dari wilayah Banten
kesultanan Maulana Yusuf maupun daerah Sarosohan yang dipimpin Ki Bagus
Rangin dan Ki Bagus Serit.
Bersamaan dengan datangnya lascar dari Banten tersebut bergabung pula
lascar dari Cirebon yang di pimpin Pangeran Senopati Surya Negara dan di ikuti
lascar Pakuwon Luraagung yang di pimpin Pangeran Wira Nanggapati. Dari
Laskar Pakuwon itu bergabung pula empat pendekar bersaudara yang berasal dari
daerah telaga, yaitu Ki Secah Lampah, Ki Secah Bama, Ki Seca Nata, Ki Seca
Raga. Setelah usai berkecamuknya perang kedongdong ke empat pendekar
bersaudara tersebut di ijinkan untuk melanjutkan pejalannya hingga singgah di
tepian suatu telaga, namanya telaga Jamun yang berda di Dukuh Mangir, di tepian
telaga itu Ki Secah Lampah bertemu dengan Ki Seniba (sinembah kepada Allah)
yang disertai kedua saudaranya yaitu Nyi Canggarita dan Nyi Gandrung Dewi
yang berasal dari daerah Demak.
Dari pertemuan dan perkenalan itu, Ki Senibah memperkenalkan Ki Secah
Lampah dan Nyi Canggarita untuk bersatu membangun mahligai rumah tangga,
walaupun lain daerah, lain bahasa namun jodoh sudah menentukan akhirnya
menikahlah kedua insane itu. Hari-hari dilalui, kehidupannya dipenuhi
kebahagiaan dan kedamaian bersama untuk meniti hari esok disongsongnya
dengan suka cita.
Suatu hari terbesit kabar bahwa ada sayembara di daerah selatan, jiwa
kependekarannya oleh kabar itu dan keniatan untuk mengikuti sayembara
bergejolak hingga kemiatan dan di utarakan pada kakak iparnya (ki Senibah) dan

50
pada isterinya (Ki Canggarita) padahal isterinya sedang berbadan dua. Ki Senibah
mengkhawatirnkan keselamatan adiknya yang sedang mengandung dan Ki
Senibah memberikan nasehatpada Ki Secah Lampah dengan berbagai dalih,
namun Ki Secah Lampah tak bias mengurungkan niatnya untuk mengikuti
sayembara tersebut dan ki Senibah tidak bias berbuat banyak dan dikabulkannya
keniatan itu dengan syarat ki Secah Lampah melakukan babad alas dulu untuk
membuka lahan dan pemukiman guna membekali sang jabang bayi bila sudah
lahir kelak di kemudian hari, maka di sanggupinya dengan kesaksiannya keluarlah
api berkobar-kobar, meliuk kebarat laut, ke barat selatan, barat daya hingga
berakhir ditepi sungai di sebelah barat dan sampai sekarang di sebut kalimati
dimana cakupanm wilayah sliyeg sesuai padamnya api yang di kobarkan oleh Ki
Secah Lampah. Dari timur sekarang Desa Sudikampiran, Gadingan, Tugu, Sliyeg,
Majasari, Longok, Tambi, Sleman dan berakhir di Desa Kalimati dan di tempat
berdirinya (ngayeg-ngayeg) Ki Seca Lampah menancapkan tongkatnya sambil
berucap dan berwasiat: “Wahai Isteriku, inilah peninggalan untuk anakmu bila
kelak lahir. Wahai isteriku, bila anakku laki – laki namailah dengan Brama Jaya,
bila perempuan itu terserah.” Setelah itu dengan berat hati Ki seca Lamaph pada
isteri dan kakak iparnya untuk meneruskan misinya men gikuti sayembara
sehingga ada kabar pada akhirnya ia gugur di medan sayembara dan jasadnya di
makamkan (di Desa Gadel) dan sampai sekarang situsnya masih ad. Nyi
Canggarita dalam masa penantian menunggu kapan suaminya dating, akan tetapi
masa penantiannya terobati setelah lahirnya seorang anak laki-laki dan diberi
nama Brama Jaya sesuai dengan wasiat Ki Seca Lampah.
TABEL 3.3
Nama-nama Kuwu Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu
No. Nama Kuwu Masa Jabatan Keterangan
1. Kesem 1850 – 1873
2. Sajram 1873 – 1905
3. Saca Atmaja 1905 – 1937
4. Aqil Mansur 1937 – 1948

51
5. Tusem 1948 – 1951
6. Wanda 1951 – 1963
7. Dimyati 1963 – 1970
8. Alfudin 1970 – 1977
9. H. Kurito 1977 – 1985
10. Muchlas Aladin 1985 – 1993
11. Samsu Ridwan (PJS) 1993
12. Najidi 1993 – 2002
13. Ratisan (PJS) 2003
14. Muchlas Aladin 2004 – 2014
15. Warsito 2015 – 2021

C. Struktur Organisasi

TABEL 3.4
Struktur Organisasi Tata Kerja Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg
KUWU
BPD WARSITO, SE

SEKRETARIS DESA
SUTRISNO

T.U
HERO R.

KLIWON LURAH BENDAHARA RAKSA BUMI LEBE


H. ROSIDI A’ADI RAKA WIDODI SAEFUDDIN Z RODI H.

BEKEL I BEKELII BEKELIII


H. RUSTAYIM JAYA’I HARUN

52
1. Struktur Organisasi Pemerintah Desa, terdiri atas :
a. Pimpinan adalah Kuwu
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Perangkat desa yang terdiri dari :
Sekretaris Desa dan unsur pelaksana Teknis lapanagn diantaran : Urusan
Pemerintahan,Urusan Umum,Urusan Keuangan,Urusan Ketentraman
dan ketertiban,Urusan kesejahteraan Rakyat, dan Urusan Perekonomian
dan Pembnagunan ditambah Urusan Wilayah atau Unsur Pembantu
Kuwu di wilayah kerja atau yang disebut Kepala Dusun.
c. Susunan Orginasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa ditetapkan dengan
Peraturan Desa,

Tugas dan kewajiban aparat desa:

1. Tugas dan kewajiban kuwu


a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa
b. Membina kehidupan masyarakat
c. Membina perekonomian desa
d. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa
e. Mendamaikan perselisihan masyrakat desa
f. Mewakili desa di luar dan di dalam pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukumnya
g. Membuat penanggungjawaban hasil kerja setiap akhir tahun anggaran
dan akhir masa jabatan kepada BPD
h. Mempertanggungjawabkan kinerja bawahannya
i. Menyelenggarakan pelelangan tanah kekayaan/ titi sara desa setiap
tahunnya
j. Mengevaluasi hasil kerja bawahannya setiap bulan
k. Peduli terhadap warga yang kena musibah

53
2. Tugas dan kewajiban sekretaris desa
a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa
b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi
semua unsur kegiatan desa
c. Memberikan informasi mengenai sekertariat desa dan keadaan umum
desa
d. Merumuskan program kegiatan desa
e. Melaksanakan urusan surat menyurat kearsipan dan laporan
f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat
g. Menyusun RAPBD
h. Inventarisasi (mencatat, mengawasi, memelihara) kekayaan desa
i. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan
administrasi pertanahan
j. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat desa, melaksanakan
administrasi kependudukan, administrasi pembangunan, dan administrasi
kemasyrakatan
k. Melaksanakan tugas kepala desa

3. Tugas dan kewajiban kliwon desa


a. Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di desa
b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap dalam pembuatan
KTP
c. Melaksanakan kegiatan administrasi usulan naturalisasi
(kewarganegaraan) melaksanakan pencatatan administrasi pertanahan.
d. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa
e. Melaksanakan pencatatan kegiatan kemasyrakatan antara lain RW RT
dan kegiatan TRANTIB dan LINMAS
f. Melaksanakan penyelenggaran buku administrasi keputusan desa dan
keputusan kepala desa
g. Menyusun anggaran penerimaan pengeluaran keuangan desa
h. Melaksanakan administrasi kegiatan pemilu

54
i. Melaksanakan, mengawasi, serta membina ex tapol
j. Melaksanakan tugas selain yang diberikan sekdes

4. Tugas dan kewajiban bendahara


a. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan desa
b. Melaksanakan hasil swadaya hasil masyarakat swadaya dalam
pembangunan desa
c. Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memeliharanya
untuk dikembangakan
d. Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan guna pembuatan
daftar usulan rencana proyek/daftar usulan kegiatan serta mencatat daftar
isian proyek/daftar isian kegiatan
e. Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan dan kegiatan di
bidang pertanian, perindistrusian maupun perkembangan lainnya
f. Mengikuti dan melaporakan keadan perekonomian (KUD perkoperasian,
perkreditan dan lembaga perekonomian lainnya)
g. Melaksanakan pencatatan mengenai tera ulang dan memberikan
pelayanan terhadap masyarakat dalam hal mohon pembuatan izin usaha,
izin bangunan, dan lain-lain
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekdes

5. Tugas dan kewajiban Kaur Kesra


a. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan
rakyat/masyrakat termasuk bencana alam, bantuan sosial, pendidikan
dan kebudayaan, kesenian, olahraga, pemuda, pramuka dan PMI di desa
b. Menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tunawisma susila, para
penyandang cacat baik fisik maupun mental, yatim piatu, jompo, panti
asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kembali bekas
narapidana
c. Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan
masyarakat PKK dan kegiatan yang lainnya di desa

55
d. Mengikuti perkembangan serta mencatat kegiatan program kependidikan
(keluarga berencana, ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan
hidup)
e. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan perkembangan keagamaan
kegiatan badan amil zakat (BAZ) dan melaksanakan pengurusan
kematian
f. Melaksanakan kegiatan DKM, lumbung bahagia/beras miskin (raskin)
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekdes

6. Tugas dan kewajiban kepala dusun


a. Membantu tugas-tugas kepala desa di wilayah yang dipimpinnya
b. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pembangunan di wilyahnyanya
c. Mengawasi dan mengendalikan mobilisasi penduduk melalui RT dan
RW
d. Membuat pelaporan mengenai kegiatan pembangunan kependudukan,
kemasyarakatan dan keswadayaan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala desa

D. Sarana dan Prasarana


1. Sarana Pendidikan
Masyarakat Desa Sliyeg kemauan akan pendidikannya cukup tinggi, orang
tua sadar betul akan pentingnya pendidikan buat anak-anak mereka. Orang tua
selalu berusaha untuk anaknya agar menjadi sukses di bidang pendidikannya.
Desa Sliyeg menyediakan sarana pendidikan sebagai berikut:
Tabel. 3.5
Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Sliyeg
No Sarana dan Prasarana Nama Jumlah

1 Sekolah Dasar Negeri 1. SDN Sliyeg 1 2


2. SDN Sliyeg 5
2 Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1

56
3 Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Sliyeg 1

4 Madrasah Tsnawiyah MTsN 3 Sliyeg 1

Sumber : Pemerintah Desa Sliyeg

2. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Desa Sliyegsangat memperhatikan kesehatan masyarakatnya terutama bagi
kesehatan masyarakat Desa dan masyarakat sekitar Desa Sliyeg, hal ini terbukti
dengan adanya sarana prasarana kesehatan yang mampu menunjang kesehatan dan
mudah dijangkau oleh masyarakat, sarana dan prasarana kesehatan yang terdapat
di Desa Sliyeg sebagai berikut :
Tabel. 3.6
Sarana dan Prasarana Kesehatan Desa Sliyeg
No. Jenis Jumlah

2 Poliklinik/balai pengobatan -

3 Apotik 1

4 Posyandu 6

6 Rumah Bersalin 1

7 Puskesmas 1

Sumber : Pemerintah Desa Sliyeg

3. Sarana dan Prasarana Peribadatan


Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg menyediakan sarana dan prasarana tempat
beribadah terutama bagi masyarakat Muslim dengan adanya 3 Masjid dan 30
Mushala yang tersebar di setiap RW maupun RT di wilayah Desa Sliyeg.

57
Tabel. 3.7
Sarana dan Prasarana Peribadatan Desa Sliyeg
No. Jenis Jumlah

1 Masjid 3

2 Mushala 30

3 Gereja Kristen Protestan -

4 Gereja Kristen Katolik -

5 Wihara -

6 Pura -

7 Klenteng -

Sumber : Pemerintah Desa Sliyeg

4. Prasarana Olah Raga


Untuk menunjang Prestasi maupun hiburan dalam bidang olah raga bagi
masyrakat baik anak kecil, remaja maupun orang tua, di Desa Sliyeg menyediakan
prasarana olah raga sebagai berikut :
Tabel. 3.8
Prasarana Olah Raga Desa Sliyeg
No. Nama Jumlah

1 Lapangan Sepak Bola 1

2 Meja Pingpong 1

3 Lapangan Voli -

4 Lapangan Badminton 1

Sumber : Pemerintah Desa Sliyeg

58
E. Keadaan Pendidikan, Ekonomi, Usia, dan Keagamaan Masyarakat
Desa Sliyeg
1. Keadaan Pendidikan Masyarakat Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg
Kabupaten Indramayu
Kondisi pendidikan di Kabupaten Indramayu pada umumnya relatif rendah.
Dalam laporan sosialisasi peningkatan mutu mutu pendidikan di Kabupaten
Indramayu disebutkan bahwa rendahnya kualitas dan kuantitas pendidikan ini
disebabkan oleh kurangnya guru, sarana dan prasarana yang tidak memadai,
rendahnya pendapatan masyarakat, kurangnya professionalisme guru dan kepala
sekolah, tidak diperhatikannya kesejahteraan guru sehingga berdampak pada
rendahnya kualitas guru dan tidak adanya political will dari pemerintah di semua
tingkatan.
Meski secara umum kondisi pendidikan di Kabupaten Indramayu relatif
rendah namun di Desa Sliyeg terdapat dua buah Sekolah Dasar Negeri, satu buah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri, satu buah SMPN dan satu buah MTsN.

Tabel 3.9
Sarana dan Prasarana Pendidikan Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg Kabupaten
Indramayu
No Sarana dan Prasarana Nama Jumlah

1 Sekolah Dasar Negeri 3. SDN Sliyeg 1 2


4. SDN Sliyeg 5
2 Madrasah Ibtidaiyah Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1

3 Sekolah Menengah Pertama SMPN 1 Sliyeg 1

4 Madrasah Tsnawiyah MTsN 3 Sliyeg 1

Sumber : Pemerintah Desa Sliyeg

Melihat besarnya luas wilayah Desa Sliyeg mencapai 275 hektar,


kecamatan Sliyeg rasanya keberadaan empat sekolah tersebut tidak
mencukupi kebutuhan masyarakat Sliyeg untuk bersekolah. Di desa seluas itu

59
tidak terdapat satupun Sekolah Menengah Umum atau Sekolah Menengah
Kejuruan ataupun Madrasah Aliyah. Sehingga warga yang tamat sekolah
tingkat pertama dan ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi harus melanjutkan sekolahnya di sekolah yang letaknya jauh dan untuk
itu Ia harus mengeluarkan biaya yang lebih besar. Hal inilah yang menjadi
salah satu penyebabyang membuat orang tua enggan untuk menyekolahkan
anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Keadaan Ekonomi Masyarakat Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg


Kabupaten Indramayu
Dari data Kependudukan Desa Sliyeg diperoleh informasi bahwa dari semua
penduduk yang berjumlah 4.432 Jiwa, sebanyak 2.142 Jiwa bekerja sebagai
Petani, selanjutnya 890 Jiwa bekerja di sector Industri dan Jasa, 275 jiwa bekerja
sebagai pedagang, sedangkan selebihnya adalah pegawai negeri sipil, pegawai
BUMN/BUMD/ Koperasi dan pegawai swasta.
Struktur tanah di Desa sliyeg termasuk subur.Hasil pertanian utama Desa ini
adalah padi, mangga dan sayur-sayuran.Pada musim hujan para petani
menanamkan lahan pertanian mereka dengan padi dan pada musim kemarau
mereka menanaminya dengan palawija.Tanah yang subur dan di dukung dengan
petani di Desa ini termasuk petani yang ulet maka hasil pertanian merekapun
berlimpah.Namun hasil pertanian yang melimpah tersebut tidak membuat warga
desa Sliyeg menjadi makmur karena harga jual hasil pertanian tersebut relative
rendah.
Menginjak hasil pertanian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupn
mereka, maka banyak warga Sliyeg yang mencari tambahan pada bidang yang
lain seperti menjadi tukang ojek dan becak. Bagi warga Sliyeg yang perempuan,
kebanyakan mereka mencari nafkah menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar
negeri.Lowongan pekerjaan inilah yang telah mengubah wajah Desa Sliyeg yang
tadinya sederhana menjadi lebih makmur. Hampir setiap satu keluarga memiliki
satu atau dua dari anggota keluarganya bekerja di luar negeri seperti Saudi Arabia,
Taiwan, Korea, Mesir, Jepang, Malaysia dan lainnya. Dengan gaji yang relatif

60
tinggi di luar negeri, para TKW ini bisa membangun rumah, membeli kendaraan
bermotor dan memberi modal kepada keluarganya untuk membuka usaha di
desanya.
Penduduk sliyeg termasuk warga masyarakat yang mempunyai semangat
wirausaha tinggi. Di samping menggarap lahan pertanian, mereka rajin membuat
kerajinan seperti tas, menjahit, membordir, membuat bingkai foto, sablon, mainan
anak dan sebagainya. Kerajinan ini di pasrkan di sekitar wilayah Sliyeg dan juga
di salah satu pasar yang terletak di Desa Sliyeg yang menjadi tempat bagi mereka
untuk menjual hasil pertanian dan kerajinan mereka serta tempat bagi masyarakat
untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Keadaan Sosial, Budaya dan Keagamaan Masyarakat Desa Sliyeg


Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu

Tabel 3.10
Jumlah penduduk Desa Sliyeg
Jumlah Laki-laki 2.193 orang

Jumlah Perempuan 2.239orang

Jumlah Penduduk 4.432 orang

Sumber : Pemerintah desa Sliyeg

Dari jumlah tersebut semuanya beragama Islam.Berlainan dengan desa-desa


lain yang ada di sekitarnya.Desa Sliyeg termasuk desa santri, oleh karenanya tak
mengherankan kalau kemudian kehidupan sosial dan budaya disana kental dengan
nuansa keislaman.Warga desa yang perempuan mayoritas mengenakan lengan
panjang den berkerudung, setiap malam diramaikan dengan kegiatan keagamaan
seperti sholat berjamaah, pengajian, tahlilan dan berzanjian.
Setiap tahun sekali desa sliyeg mengadakan acara unjungan atau haul yaitu
peringatan meninggalnya Ki Buyut Senibah dan Ki Buyut Brama Jaya. Acara ini

61
diisi dengan tahlilan dan pengajian dengan mendatangkann kyai-kyai dari luar
daerah. Dana untuk menyelenggaarakan acara ini diambil dari masyarakat dengan
cara kelilingan desa Sliyeg mendatangi rumah warga setempat. Beberapa hari
sebelum acara diadakan, pemerintah desa sliyeg membentuk kepanitiaan (
biasanya para generasi muda ) yang ditugaskan untuk berkeliling desa meminta
sumbangan berupa beras atau uang dan hasil sumbangan masyarakat tersebut
dikumpulkan untuk dibelikan bahan – bahan makanan yang nantinya akan dibagi
– bagikan kepada masyarakat. Panitia juga menyiapkan acara hiburan yang akan
disuguhkan kepada masyarakat pada saat unjungan. Pada hari peringatan
unjungan tersebut masyarakat desa berbondong – bondong mendatangi makam
Buyut untuk mengikuti tahlilan, pengajian dan hiburan yang telah disiapkan oleh
panitia dan pulangnya mereka dibekali makanan yang telah dimasak ol;eh ibu –
ibu secara bergotong royong.
Kegiatan yang paling menonjol dari masyarakat desa sliyerg ini adalah
maraknya acara hajatan setiap habis panen.Setiap keluarga besar selalu
mengagendakan syukuran dalam keluarga besarnya, baik syukuran rasullan,
khitanan, khataman atau pernikahan dari anggota keluarga. Dalam acara ini
keluarga – keluarga yang lain datang dengan membawa beras, uang atau bahan –
bahan makanan lain, besarnya sumbangan kemudian dicatat oleh tuan rumah
untuk kemudian dibayar kembali pada saat keluarga penyumbang tersebut
mengadakan syukuran atau hajatan dalam keluarga. Selama hajatan berlangsung,
keluarga dekat penyelenggara hajatan tersebut sengaja tidak memasak dirumah
mereka masing – masing melainkan memasak dan makan bersama dilokasi
hajatan.
Status sosial tertinggi dimiliki oleh warga yang sudah menunaikan ibadah
haji, lalu para pegawai negeri, para pedagang dan pemilik tanah
pertanian.Interaksi diantara mereka biasanya terjadi pada saat transaksi jual beli
dipasar, saat menggarap lahan pertanian, pada saat hajatan, sholat berjamaah atau
pada acara-acara rutin keagamaan yang mereka adakan bersama.Ada sebagian
warga Desa Sliyeg yang pernah nyantri dibeberapa pondok pesantrten yang ada di

62
jawa barat, jawa tengah dan jawa timur.Dengan latar belakang seperti ini, maka
jarang sekali terjadi konflik diantara mereka.
Kesenian yang merupakan bagian dari kebudayaan yang masih dilestarikan
sampai saat ini, adalah pertunjukan wayang kulit.Di wilayah Cirebon dan sunda
jenis wayang yang dipentaskan adalah wayang golek, sedangkan di wilayah
indramayu, kesenian wayang mengambil bentuk wayang kulit.Hal ini disebabkan
kuatnya pengaruh kesultanan demak dan Sunan Kalijaga di wilayah tersebut.
Pengaruh wayang masih sangat kuat di hati rakyat, sebagaimana ditulis oleh
Wagner: “Wayang kulit bukan hanya sekedar pertunjukan, tetapi penampilan
dunia abstrak dimana cita-cita bisa menjelma dan angan-angan bisa menjadi
kenyataan.”Pertunjukan wayang biasanya menampilkan peristiwa-peristiwa
kejiwaan dimana sesuatu yang mustahil menjadi mungkin dan sesuatu yang tidak
bisa dijabarkan dengan kata – kata menjadi bisa dimengerti.
Kesenian wayang rutin dipentaskan pada acara sedekah bumi dan pada acara
mapag sri.Acara sedekah bumi adlah acara acara yang diadakan menjelang musim
hujan atau di penghujung musim kemarau pada saat para petani siap untuk
menggarap lahan pertanian mereka. Acara ini diadakan dib alai desa selama sehari
semalam. Penegertian Mapag Sri berasal dari kata “mapag” yang artinya
menjemput dan kata “Sri” diambil dari Dewi Sri yaitu Dewi padi. Jadi pengertian
Mapag Sri adalah syukuran yang diadakan menjelang panen.
Kesenian lain yang masih di pertahankan di desa Sliyeg adalah Sandiwara
yang diadakan pada acara hajatan atau unjungan desa Sliyeg, lakon yang diambil
biasanya tentang sejarah desa atau sejarah-sejarah yang lain. Singa depok
merupakan kesenian yang masih dipertahankan bahkan sekarang digemari oleh
masyarakat desa sliyeg, kesenian ini biasanya disewa untuk acara khitanan.Pada
bulan puasa dan hari raya idul fitri, desa Sliyeg diramaikan dengan kesenian
obrok, yaitu pertunjukan musik dengan menggunakan instrument seadanya,
contohnya seperti kendang, galon, ember, dan sebagainya.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa semua penduduk Sliyeg
beragama Islam dan sebagian besar pernah menuntut ilmu di pesantren, dengan
latar belakang seperti ini, maka penduduk desa Sliyeg termasuk umat islam yang

63
fanatik terhadap agamanya. Di samping itu kegiatan yang dilaksanakan di desa
Sliyeg hamper semuanya berhubungan dengan agama Islam. Di desa ini terdapat 3
masjid dan 24 musholla yang merupakan pusat dari kegiatan mereka sehari-hari.
Masjid yang terdapat di desa ini selain digunakan sebagai tempat sholat juga
tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan.Sejak pukul 03.30 masjid
mengumandangkan ayat suci Al- Qur’an untuk membangunkan masyarakat untuk
menunaikan ibadah sholat tahajud.Setelah sholat shubuh, lalu diadakan kuliah
subuh oleh tokoh agama secara bergantian sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.Selepas sholat dzuhur dua kali seminggu diadakan pengajian untuk
bapak-bapak dan ibu-ibu.Pada malam jum’at para bapak dan pemuda mengadakan
Dzibaan di masjid.Dzibaan adalah pembacaan syair syair pujian yang ditujukan
kepada Rasulullah.Sore hari masjid dijadikan madrasah diniyah diamana anak-
anak sekolah dasar dari desa Sliyeg untuk belajar disana.

64

Anda mungkin juga menyukai