Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH TETANANG SEPAK

BOLA,BOLA VOLI DAN BOLA BASKET

NAMA : I MADE ADHI DWI JULI ANTA


NO : 07
KLS : X AP 5
KATA PENGANTAR

Om swastyastu

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia


mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai
akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini
serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni dan budaya termasuk juga ilmu kesehatan dan olahraga. Hal
ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk dalam
ilmu kesehatan dan olahraga.
Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga (Penjas-Or) adalah :
- Bagian dr kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah.
- Pendidikan Jasmani: pendidikan dengan media kegiatan Jasmani
- Hanya Penjas-Or yang dapat menyentuh secara massif ketiga aspek sehatnya
WHO ? Sangat penting bagi pembinaan anak.
- (Pembelajaran) Olahraga = pelatihan Jasmani
- Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) intra kurikuler = Pendidikan
dan Pelatihan Jasmani menuju sejahtera paripurna (Jasmani, Rohani dan Sosial)
= peningkatan mutu sumber daya manusia (Siswa) masa kini dan masa depan.
Oleh karena sebab itu kegiatan olahraga sangat diperlukan dalam kehiduan
sehari-hari, karena dengan kehidupan yang sangat penuh dengan penyakit dan
kurangnya rasa bertanggung jawab orang yang telah melakukannya. Adalah
suatu malapetaka bagi tumbuh sehat dan berkembang seorang anak bangsa.
Untuk meghindari dari hal yang tidak kita inginkan tentang anak bangsa yang
harus menjadi penerus bangsa maka kita harus bisa meningkatkan dengan baik
perkembangan anak-anak tersebut.

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii

BAB 1 : SEPAK BOLA .......................................................1.1


A:SEJARAH SEPAK BOLA.......................................
B: TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA...
C: UKURAN LAPANGAN .......................................
D: PERATURAN PERMAINAN SEPAK BOLA.......
E: PERWASITAN DALAM SEPAK BOLA

BAB 2 : BOLA VOLY ........................................................2.2


A;SEJARAH PERTANDINGAN BOLA VOLI..........................................
B; SARANA DAN PRASARANA.................................
C;TEKNIK BERMAIN VOLY....................................
D;PERATURAN PERMAINAN VOLY.........................
E: PERWASITAN DALAM BOLA VOLY.................

BAB 3 : BOLA BASKET.........................................................3.3


A :SEJARAH PERMAINAN DAN PEKEMBANGAN BASKET...............
B :BEBERAPA CATATAN PENTING DALAM PERKEMBANGAN BOLA
BASKET
C :MENGENAL PERMAINAN BOLA BASKET...........................
D :KETENTUAN BERMAIN BOLA BASKET....................
E: ALAT ALAT PELENGKAP DAN LAPANGAN......................................
F: PERATURAN DALAM BOLA BASKET......................
G: PERWASITAN DALAM BOLA BASKET.............................
BAB 4 PENUTUP.................................................................................4.4
BAB 1
SEPAK BOLA

A. SEJARAH SEPAK BOLA


Asal muasal sejarah berawalnya sepak bola masih belum pasti karena tiap orang memiliki
pendapat yang berbeda-beda tentang asal muasal sepak bola. Ada orang yang beranggapan
bahwa sepak bola itu berasal dari Cina, ada yang beranggapan sepak bola berasal dari bangsa
Romawi dan bahkan ada yang berependapat bahwa asal muasal sepak bola berasal dari
bangsa Jepang. Namun pendapat orang yang banyak dan beragam itu dibenarkan oleh FIFA
yang merupakan badan pengurus sepak bola di dunia, bahwa sejarah sepak bola berasal dari
daratan Cina yang dimainkan pada abad ke 2 sampai abad ke 3SM. Mereka dahulu mengenal
olahraga ini dengan kata tsu chu. Dan dibawah ini merupakan beberapa pendapat orang
ketika sejarah sepak bola belum disatukan oleh FIFA.
· Tertera pada sebuab dokumen militer yang menyebutkan bahwa pada masa pemerintahan
Dinasti Tsin dan Han, pada tahun 206SM masyarakat Cina telah mamainkan olahraga sepak
bola yang pada masa itu dikenal dengan nama Tsu Chu. Tsu sendiri mempunyai artinya
''menendang bola dengan kaki''. Sedangkan chu, berarti ''bola dari kulit dan ada isinya''.
Permainan bola pada masa itu dimain kan dengan cara menggiring dan menendang lalu
melepaskan tembakan ke sepasang tiang yang berjauhan. Pada masa itu jarak antara kedua
tiang memang belum ditentukan seperti sekarang ini. Bola pada masa itupun masih
menggunakan kulit binatang sebagai bahannya.
· Ada suatu versi sejarah kuno yang menyebutkan bahwa sepak bola datangnya dari
bangsa Jepang, yang mulai dimainkan pada abad ke 8. Pada masa itu permainan sepak bola
sendiri disebut dengan nama Kemari. Sedangkan bolanya dipergunakan terbuat dari kulit rusa
namun ditengahnya sudah dilubangi dan berisi udara.
· Ada juga sejarahwan sepak bola bernama Bill Murray dalam bukunya The World Game:
A History of Soccer, permainan sepak bola sudah mulai dikenal pada awal Masehi. Pada saat
itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik menggiring dan menendang bola yang
terbuat dari buntalan kain linen.
· Dari sejarah yang lain menyebutkan bahwa bangsa Yunani purba sudah mulai mengenal
permainan sepak bola yang disebut dengan nama Episcuro pada masa itu. Bukti sejarah ini
tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan
memainkannya kedua kakinya.
Sejarah sepak bola modern berawal dari Inggris dan hal ini pun sudah diakui oleh banyak
para sejarahwan sepak bola di dunia. Di Inggris sendiri sepak bola modern telah dimainkan
pada pertengahan abad ke 19, dengan berdirinya klub sepak bola tertua sepanjang sejarah
persepak bolaan dan klub ini terbentuk dengan nama Sheffield FC pada yahun 1857.
Sheffield FC sebagai klub sepak bola modern
tertua.

Sheffield sekarang sendiri berkembang menjadi Sheffield United dan Sheffiel Wednesday
yang bermain di divisi satu liga Inggris.
6 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1863 terbentuk badan asosiasi yang mewadahi
persepak bolaan di Ingrris yang di sebut FA(Football Association). FA sendiri merupakan
asosiasi sepak bola tertua di dunia. Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak
bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, sportif dan lebih enak untuk
dinikmati para penonton sepak bola.
3 tahun berselang pada tahun 1866 terbentuklah sebuah badan yang khusus mengeluarkan
peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu IFAB(International Football Association Board).
IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association
of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
IFAB mempunyai tugas-tugas seperti mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan
sepak bola yang didalamnya mencakup teknik permainan, syarat dan tugas wasit, dan transfer
perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya.
Sejarah Peraturan Sepakbola
Permainan sepak bola yang sudah melintasi puluhan abad memang terus mengalami
perkembangan, termasuk didalamnya mengenai aturan yang digunakan dalam permainan
sepak bola. Sejarah dunia telah mencatat serangkain peristiwa penting yang berkaitan dengan
sepak bola, sebagai berikut:
1815 Eton Collage membuat peraturan baku sepak bola rugby.
1848 Lahir peraturan Cambridge rules, karena disukai oleh banyak kampus di Inggris. Maka
akhirnya menjadi aturan sepak bola
1863 Sebelas klub sepak bola London mengadakan pertemuan di Freemason’s Travern untuk
menyusun peraturan dasar permainan sepak bola. Saat itu terbentuk Football Association
(FA).
1868 FA memunculkan aturan larangan untuk menyentuh bola dengan tangan kecuali
dilakukan oleh kiper. Dengan aturan ini maka sepak bola terpisah dengan rugby.
1888 William McGreror (direktur Aston Villa) berhasil mengajak 12 klub menyetujui aturan
partai kandang – tandang. Liga Inggris resmi bergulir tanggal 8 september 1888
1904 Pembentukkan Federation International Football Association (FIFA)
1930 Pelaksaan piala dunia I di Uruguay pada tanggal 13-30 Juli, dan hasilnya tuan rumah
menjadi juara setelah mengalahkan Argentina 4-2.
1956 Piala Champions digelar pertama kali di Perancis.
Sejarah terbentuknya FIFA

Logo FIFA
Dalam sejarah berabad-abad perkembangan dibidang sepak bola, muncul rasa kekhawatiran
oleh para pelaku di setiap tim sepak bola,baik sebagai pemain atau pengurus klub. Mengapa
demikian? Karena mereka menyadari belum adanya badan yang benar-benar mengelola sepak
bola di dunia dan mereka menyadari pentingnya suatu organisasi yang mewadahi dan
mengatur permainan sepak bola di dunia. Akhirnya dari rasa takut tersebut terbentuklah
sebuah organisasi yang disebut Fédération Internatinale de Football Association (FIFA)
dibentuk di Perancis pada tanggal 21 Mei 1904.Walu FIFA berdiri di Perancis, kantor FIFA
bermarkas di Zurich, Swiss. Terdapat beberapa asosiasi dari Negara-negara yang ikut
pembentukan FIFA seperti asosiasi dari Perancis, Belgia, Denmark, Spanyol, Jerman,
Swedia, Portugal dan Swiss. Presiden pertama FIFA sendiri adalah Robert Guerin yang
berkebangsaan Perancis.
Sejak terbentuknya FIFA maka perkembangan sepak bola di dunia menjadi semakin pesat.
Karena yang menjadi salah satu tugas utama dari FIFA adalah melakukan promosi dan
sosialisasi tentang sepak bola ke seluruh dunia. Jika dilihat dari jumlah negara yang masuk
menjadi anggota FIFA, maka sampai saat ini sudah lebih dari 209 negara yang masuk resmi
menjadi anggota, bahkan negara-negara yang hanya kepulauan kecil banyak yang sudah
terdaftar dalam FIFA.
FIFA juga mempromosikan sepak bola keseluruh dunia, mengatur transfer pemain antar tim,
memberikan gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA, dan menerbitkan daftar Peringkat Dunia
FIFA setiap bulannya. Pringkat Dunia FIFA sendiri dinilai berdasarkan hasil yang diperoleh
setiap negara jika melawan timnas negara lain.
Piala Dunia sendiri merupakan kompetisi yang dilakukan setiap 4 tahun dan di adakan oleh
FIFA juga memiliki sejarah. Piala Dunia pertama kali diadakan pada tanggal 13-30 Juli 1930.
Pada saat itu tuan rumah Piala Dunia adalah Uruguay karena berdasarkan kongres FIFA di
Amsterdam , Uruguay mendapat dukungan 23 peserta kongres menjadi tuan rumah Piala
Dunia. Pada saat Piala Dunia berlangsung kota Montevideo merupakan kota penyelenggara
dan seluruh pertandingan di lakukan di 3 stadion. Ini merupakan satu-satunya Piala Dunia
yang tidak ada kualifikasi. Pengikut dari Pildun ini terdiri dari 6 negara Amerika selatan, 2
dari Amerika utara dan 5 negara eropa yang totalnya adalah 13 negara. Final pun
dimenangkan oleh Uruguay selaku tuan rumah. Pada final Uruguay mengalahkan Argentia
dengan skor cukup telak 4-2 di Stadion Centenario yang disaksikan 100.000 pasang mata.
Jules Rimes yang merupakan presiden FIFA pun menyerahkan trophy ke kapten dari
kesebelasan Uruguay Jose Nazassi. Namun sekarang untuk mengikuti Piala Dunia tidak
mudah,setiap negara diseluruh dunia harus mengikuti kualifikasi per benua.

Uruguay keluar sebagai pemenang di Piala Dunia pertama.


Sejarah Sepak Bola Indonesia
Memang awal sepak bola masuk ke Indonesia tidak tercatat jelas oleh siapun,bukti dari itu
adalah tidak ada sumber yang tepat kapan awalnya sepak bola mulai masuk ke Indonesia. Ini
merupakan perkiraan masuknya sepak bola ke
Indonesia
Para pedagang dari negeri Tiongkok sekitar abad 7 M yang mulai masuk wilayah nusantara
khususnya diwilayah kerajaan Sriwijaya. Seperti diketahui permainan masyarakat Cina abad
ke-2 sampai dengan ke-3 SM sudah mengenal olah raga sejenis sepak bola yang dikenal
dengan sebutan Tsu Chu.
Dibawa masuk ke Indonesia oleh para pedagang dari negeri Belanda, kalau mereka awal
masuknya ke Indonesia sekitar tahun 1602 M maka sepakbola lahir dari perkembangan
aktifitas dagang mereka di Indonesia.
Sejarah Terbentuknya PSSI

Logo PSSI
PSSI merupakan badan asosiasi yang mewadahi persepak bolaan di Indonesia. Memang PSSI
sekarang tidak sesuai dengan semboyan mereka yang menyebutkan badan asosiasi sepak bola
di Indonesia mereka sekarang hanya memikirkan jabatan dan kekuasaan yang tak kunjung
usia. Sempat terjadi perselisihan atas nama Arifin Panigoro yang katanya ingin merubah
wajah sepak bola Indonesia yang semakin hari semakin kacau. Namun inisiatif dia malah
menimbulkan keributan. PSSI sendiri terbentuk pada tahun tanggal 19 April 1930 di
Yogyakarta. Ini semua berasal dari seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo
yang merupan pendiri PSSI. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi
di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika
kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda “Sizten en
Lausada” yang berpusat di Yogyakarta. Disana ia merupakan satu - satunya orang Indonesia
yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu. Namun karena dia
berjiwa nasionalis dia lebih memilih mundur dari perusahaan tersebut.
Setelah tidak melanjutkan masa kerjanya di “Sizten en Lausada” ia lebih lebih memilih
bergerak dibidang sepak bola, karena ia berpendapat sepak bola adalah tempat yang cocok
untuk meningkatkan nasionalisme para pemuda bangsa Indonesia pada saat pemerintahan
Belanda.

Soeratin Sosrosoegondo yang merupakan pendiri PSSI.

Untuk mewujudkan keinginannya itu maka Soeratin leakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh
sepak bola di Yogyakarta, Solo dan Bandung. Lalu mereka melakukan sebuah pertemuan di
hotel yang bertepatan dijakarta bernama hotel Binnenhof di Jalan Kramat. Lalu terjadilah
pertemuan dengan Soeri yang merupakan ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) dan
pengurus persepak bolaan yang lain lalu dibuat dan direncanakan gagasan untuk membuat
sebuah organisasi persepakbolaan kebangsaan yang mewadahi sepak bola di Indonesia. Lalu
gagasan tersebut dimatangkan oleh tokoh pergerakan nasional seperti Amir Notopratomo, A
Hamid, Daslam Hadiwasito, Soekarno. Sementara untuk menjalin komunikasi dikota lain
dilakukanya kontak seperti dengan Soediro di Magelang. Kemudian pada tanggal 19 April
1930, yang merupakan tanggal terbentuknya PSSI berkumpulah wakil – wakil dari VIJ,
BIVB, Persatuan Sepakbola Mataram VVB, MVB, IVBM, SIVB diwakili Pamoedji. Dari
pertemuan tersebut maka, terlahirnya PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia) nama
PSSI ini diubah dalam kongres PSSI di Solo 1950 menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh
Indonesia. Pada saat iupun Ir Soeratin mendapat kehormatan untuk menduduki jabatan
sebagai ketua umum PSSI.
PSSI yang baru terbentuk pun langsung membuat program yang disebu “Stridji Program”
yang merupakan program perjuangan yang pernah dilakukan oleh partai atau organisasi
massa yang pernah ada. Stridji Program ini bertujuan untuk menentang pemerintahan
Belanda melalui NIVB. Lalu dijadwalkan kompetisi untuk strata 1 dan 2 dan akan
dilanjutkan ke kejuaran yang lebih tinggi yang dikenal dengan “ Steden Tournooi” yang di
mulai di Surakarta pada tahun 1931.
Karena semakin banyaknya rakyat-rakyat yang bermain bola di tempat umum,jalanan dan
alun-alun, Paku Buwono X membuatkan stadion Sridewi yang diresmikan pada bulan
Oktober 1933 lengkap dengan lampu pengerangan, sebagai imbalan atas kebangkitan sepak
bola kebangsaan yang dibangun oleh PSSI.
Karena berkeinginan agar bangsa pribumi memiliki keunggulan di bidang olahraga, Ir
Soeratin mendirikan ISI yng merupakan singkatan dari “ Ikatan Sport Indonesia” yang berdiri
pada tahun 1938. Kemudia ISI mengadakan pekan olahraga pada tanggal 15-22 Oktober 1938
di Solo.
PSSI pun mengalami perkembangan yang pesat baik kekuatan maupun solidaritas akhirnya
NIVB berubah nama menjadi NIVU pada tahun 1936. Terjadilah kerja sama diantara mereka
yang program pertamanya adalah mendatangkan tim dari Austria “ Winner Sport Club”.
Pada tahun 1938 Dutch East Indies mengikuti kompetisi Piala Dunia. Namun ada hal yang di
protes oleh Ir Soeratin karena pemain yang dibawa adalah pemain yang berasal dari NIVU
bukan dari PSSI awalu ada 9 orang yang berasal dari tianghoa. Sebelumnya Ir Soerotin
melakukan kerja sama yang dinamakan “gentlemen’s agreement” yang ditandatangani
tanggal 5 Januari 1937 di Yogyakarta untuk menentukan siapa yang ikut serta dalam Piala
Dunia. Akhirnya terjadilah pemutusan kerja sama secara sepihak yang di tetapkan pada
kongres PSSI tahun 1938 tersebut.

Kesebelasan Indonesia di Piala dunia tahun 1938


Soeratin mengakhiri masa kerjanya di PSSI sejak tahun 1942, setelah sempat menjadi ketua
PSSI selama 2 tahun, dan terpilih kembali di tahun 1942.

B. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang
memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan
baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah Menendang (
kicking ), Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ), Menggiring ( dribbling ), Menyundul (
heading ), Merampas ( tacling ), Lemparan Kedalam ( trow – in ) dan Menjaga Gawang ( Goal
Keeping ). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan
Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.
Menendang ( kicking )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling
dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak
kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang
dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
Menendang dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya
adalah sebagai berikut :
Badan menghadap sasaran di belakang bola.
Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm,
ujung kaki menghadap sasara, lutut sedikit ditekuk, kaki ditarik kebelakang, dan ayunkan ke
depan, setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, (gerakan lanjutan)
Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak
pendek. Analisis geraknya sebagai berikut:
posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki
menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap kedalam.
kaki ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan
Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah – tengah bola
Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat menghadap sasaran.
Menendang dengan punggung kaki
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di samping bola
dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikitditekuk.
Kaki berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan / sasaran.
Kaki tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat pada tengah – tengah
bola.
Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
Menghentikan Bola ( Stopping )
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang
penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah
untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan,
mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai
berikut :
Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut
Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan kedepan
segaris dengan datangnya bola
Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki
Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya
yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.
Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya
bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang
dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati
jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan
mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya diayunkan
kedepan.
Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir kedepan.
Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola
Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi
kelapangan.

C. UKURAN LAPANGAN SEPAK BOLA

Standar FIFA. Sepakbola merupakan olahraga terpopuler saat ini di dunia karena mampu
menyuguhkan tontonan yang menarik. Olahraga ini dapat dimainkan semua kalangan mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa.
Dalam memainkan olahraga ini kita tidak membutuhkan peralatan yang banyak karena hanya
membutuhkan lahan terbuka, 2 buah gawang dan 1 buah bola sepak, maka anda sudah bisa
memainkannya. Sebagai cabang nomor 1 di dunia olahraga tentunya sepakbola mempunyai
peraturan-peraturan yang sudah disusun secara detail dan jelas oleh organisasi sepakbola
dunia yaitu FIFA.
Selain peraturan FIFA juga telah menyusun ukuran lapangan sepakbola yang standar untuk
melakukan pertandingan sepakbola. Sehingga untuk semua kompetisi di dunia sudah ada
standarisasinya. Berikut detail uk
Ukuran Keseluruhan :
- Panjang lapangan sepakbola minimum 90 meter
- Panjang lapangan sepakbola maksimum 120 meter
- Lebar lapangan sepakbola minimum 45 meter
- Lebar lapangan sepakbola maksimum 90 meter
Sedangkan untuk pertandingan level internasional :
- Panjang lapangan minimum 100 meter
- Panjang lapangan maksimum 110 meter
- Lebar lapangan minimum 64 meter
- Lebar lapangan maksimum 75 meter
Garis tengah : garis tengah lapangan sepakbola diletakkan tepat di tengah lapangan dan
membagi lapangan menjadi 2 bagian dengan ukuran yang sama.
Lingkaran Tengah : lingkaran tengah mempunyai ukuran radius 9,15 meter. Disini pertandingan
sepakbola dimulai atau sering disebut dengan kick off.
Penalty area : sebuah kotak erbentuk persegi panjang yang sering disebut dengan kotak pinalti.
Memiliki panjang 40 meter serta lebar 16,5 meter. Untuk melakukan tendangan pinalty
jaraknya 11 meter dari gawang yang disebut sebagai titik putih.
Gol area / area panjang gawang : daerah ini merupakan area kekuasaan penjaga gawang
sehingga jika ada benturan dengan kiper maka pemain lawan akan dianggap melakukan
pelanggaran.
Ukuran dari area gawang adalah panjang 18,32 meter serta lebar 5,5 meter. Dan untuk tiang
gawang ukurannya harus memiliki perbandingan 3 : 2 dan berbentuk persegi panjang dengan
tinggi 2,4 meter serta lebar 7,3 meter. Itu tadi ukuran lapangan sepakbola yang sudah standar
dari FIFA. Setiap stadion sepakbola sebenarnya mempunyai ukuran lapangan yang berbeda
antara stadion satu dengan stadion lainnya, namun semuanya masih di dalam range yang
sudah ditentukan oleh FIFA.

D. PERATURAN PEMAINAN SEPAK BOLA

Permulaan Permainan. Untuk memilih tempat dan tendangan permulaan ditetapkan dengan
undian menggunakan uang logam atau sejenisnya yang dilakukakan oleh wasit, kesebelasan yang
memenangkan undian berhak memilih tempat atau tendangan permulaan.
Lama Permainan. waktu yang digunakan untuk bermain sepak bola terbagi atas dua babak,
masing-masing babak 45 menit. Istirahat antara kedua babak adalah 15 menit (2 x 45 menit,
istirahat 15 menit). Jika dalam pertandingan terjadi gangguan maka ditambah waktu perpanjangan
tiap babak antara 1-5 menit.
Bola di luar dan di dalam permainan. Peraturan Permainan Sepak bola menyangkut bola di luar
apabila bola keluar atau di luar garis lapangan secara keseluruhan, baik menggelinding di tanah
maupun melayang di udara Yang dimaksud garis lapangan adalah garis batas samping, dan garis
batas belakang lapangan.
Lemparan ke dalam (trow in). Jika bola keluar dari garis samping lapangan, maka dilakukan
lemparan ke dalam (trow in) dengan cara bola dilempar dengan kedua tangan di atas belakang
kepala dan pelempar harus menghadap kepada daerah lemparan, kedua kaki harus menapak di
tanah saat melakukan lemparan ke dalam. Catatan: lemparan ke dalam (trow in) tidak dapat
langsung mencetak gol.
Tendangan Sudut. Tendangan sudut dilakukan apabila bola keluar melewati garis gawang/garis
belakang (kecuali melewati antara dua tiang gawang, atau Gol) dan terakhir dimainkan oleh
pemain bertahan. Tempat untuk melakukan tentangan sudut adalah sudut antara garis samping
lapangan dan garis gawang atau garis belakang lapangan.
Tendangan Gawang. Tendangan ini dilakukan apabila bola keluar melewati garis gawang
(kecuali Gol..) dan terakhir dimainkan oleh pemain penyerang. Tendangan gawang dilakukan
di daerah penjaga gawang.
Tentangan Bebas (Free kick). Tendangan bebas terdiri dari 2 jenis yaitu: 1). Tendangan bebas
langsung, yaitu bola dapat ditendang langsung ke gawang atau dapat mencetak gol langsung
tanpa harus menyentuh pemain lainnya. 2). Tendangan bebas tidak langsung, artinya
tendangan bola mati yang tidak dapat langsung mencetak gol, tetapi harus disentuh/mainkan
oleh pemaian lainnya sebelum masuk ke gawang.
Off Side. Seorang pemain berdiri off side, jika saat bola dimainkan ia berada lebih dekat
pada garis gawang daripada bola, kecuali:
Berada di bagian lapangan sendiri dari lapangan permainan
sekurang-kurangnya dua orang lawan yang lebih dekat dengan garis gawang
Jika bola paling akhir disentuh oleh pemain lawan.
jika ia langsung menerima bola dari suatu tentangan gawang, tendangan sudut, lemparan ke
dalam, atau bola dijatuhkan oleh wasit.
Itulah Peraturan permaiann sepak bola secara sederhana yang dapat saya sampaikan. Mudah-
mudahan bermanfaat,

E. perwasitan dalam sepak bola

Tegaknya peraturan dalam olahraga sepak bola dilapangan bergantung kepada wasit yang memimpin
pertandingan. Hal ini dikarenakan wasit adalah pengatur, pengadil, penegak aturan pertandingan di
lapangan. Wasit mempunyai hak penuh pada suatu pertandingan untuk menerapkan aturan yang
berkenaan kepada pemain, tim sepak bola, pelatih dan ofisial sebuah tim.
Jumlah wasit dalam pertandingan sepak bola ada 1 orang wasit dengan dibantu oleh 2 orang penjaga
garis. Wasit utama bertugas memimpin jalannya agar bertandingan berjalan lancar dan taat pada
peraturan yang berlaku, menyelesaikan setiap permasalahan dalam pertandingan. sedangkan tugas
penjaga garis adalah membantu wasit utama terutama dalam melihat bola yang keluar dari garis
lapangan, menentukan off side dan tidaknya seorang pemain dan membantu wasit utama dengan
memberikan pertimbangan kepada wasit utama apabila diminta.

1. Tugas Wasit Utama

Menjaga dan menjalankan peraturan permainan serta memutuskan setiap gangguan atau
perselisihan antara masing-masing regu.
Mencatat semua kejadian selama berlangsungnya permainan.
Wasit utama mempunyai kekuasaan yang tak terbatas untuk menghentikan permainan terhadap segala
pelanggaran yang terjadi.
Dapat mengeluarkan setiap pemain selama berlangsungnya permainan bila dianggap oleh wasit
berbuat kesalahan.
Dapat memberikan isyarat bahwa permainan dapat dimulai kembali setelah penghentian dari
pelanggaran di atas.
Menentukan apakah bola yang akan digunakan akan digunakan pertandingan memenuhi syarat atau
tidak.

2. Tugas Pembantu Wasit/ Penjaga Garis


Mengangkat bendera ke atas untuk menunjukkan bola telah meninggalkan lapangan permainan.
Menunjukkan jika bola melampaui garis gawang dan apakah tendangan sudut atau tendangan gawang
yang akan diberikan.
Menunjukkan pihak mana yang berhak untuk melakukan pelemparan ke dalam, tendangan sudut
atau tendangan gawang.
Menarik perhatian waasit terhadap permainan yang kasar.
Memberikan pendapat mengenai permasalahan yang mungkin diminta oleh wasit utama.

3. Posisi Wasit pada Permulaan Pertandingan


Posisi wasit pada tendangan permulaan (W). Posisi hakim garis (HG1) dan (HG2). Wasit bergerak
mengikuti garis diagonal A - B sesuai dengan arah serangan.

4. Posisi Wasit Saat Tendangan Sudut


Posisi Wasit Saat Tendangan Sudut
Posisi wasit akan sama saja pada saat tendangan sudut dilakukan di daerah manapun. Posisi wasit di
samping tiang gawang atau pada titik potong antar garuis tendangan hukuman dari garis gawang,
sehingga dapat mengawasi pelanggaran yang tidak terlihat.

5. Posisi Wasit Saat Tendangan Gawang


Posisi Wasit Saat Tendangan Gawang
Posisi wasit di tengah lapangan di sebelah titik tengah dari diagonal. Hakim garis HG1 mengawasi
pelaksanaan pengambilan tendangan gawang berdiri sebaris dengan garis daerah tendangan hukuman.
HG2 berdiri sebaris dengan pemain penahan kedua dari yang terakhir.

6. Posisi Wasit Saat Tendangan penalti


Para pemain dari kedua regu kecuali penjaga gawang dan penendang berada di luar daerah kotak
penalti. Wasit dalam posisi dapat melihat bahwa tendangan dilakukan dengan cermat dan tidak
seorangpun memasuki daerah tendangan penalti.
Hakim garis HG1 mengawasi penjaga gawang agar tidak membuat pelanggaran dan juga bertindak
sebagai pengawas gol. Hakim garis HG2 dalam posisi siapm siaga.

BAB 2
BOLA VOLY

A. SEJARAH PERTANDINGAN BOLA VOLI

1. Sejarah di Dunia
Permainan bola voli diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di
Holyoke (Amerika bagian timur). William B Morgan adalah seorang pembina
pendidikan jasmani pada Young Men Christain Association (YMCA). Permainan bola
voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933 YMCA
mengadakan kejuaraan bola voli nsional. Kemudian permainan bola voli ini
menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama kali bola voli dipertandingkan
di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 didirikan
Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball Federation (IVBF)
yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan di Paris.

2. Sejarah di Indonesia
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda
(sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat.
Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta.
Sampai sekarang permainanbola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk
organisasi bola voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres
dan kejuaraan nasional yang pertama di Jakarta.

A. SARANA DAN PRASARANA

1. Lapangan
Lapangan permainan bola voli berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis daerah serang
adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas dengan menggunakan
tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5 cm. lapangan permainan
bola voli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang masing-masing luasnya 9 x 9
meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah yang membagi lapangan menjadi dua
bagian sama besar. Masing-masing lapangan terdiri dari atas daerah serang dan daerah
pertahanan.
2. Daerah Servis
Daerah service adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis akhir. Daerah ini
dibatasi oleh dua garis pendek sepanjang 15 cm yang dibuat 20 cm di belakang garis
akhir, sebagai kepanjangan dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah
termasuk di dalam batas daerah service, perpanjangan daerah service adalah
kebelakang sampai batas akhir daerah bebas.
3. Net
Jaring untuk permainan bola voli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar
tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm,
tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita
putih selebar 5 cm.
4. Antene Rod
Di dalam pertandingan permainan bola voli yang sifatnya nasional maupun
internasional, di atas batas samping jaring dipasang tongkat atau rod yang menonjol
ke atas setinggi 80 cm dari tepi jaring atau bibir net. Tongkat itu terbuat dari bahan
fibergelas dengan ukuran panjang 180 cm dengan diberi warna kontras.
5. Bola
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang sejenis. Warna bola harus satu warna atau
kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit sintetis dan kombinasi warna pada bola
dipergunakan pada pertandingan resmi internasional harus sesuai dengan standar
FIVB.
Keliling bola 64 – 67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan didalam bola harus 0,
39 – 0, 325 kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
6. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan
ditambah 5 orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim
maksimal terdiri dari 12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu
dokter medis, kecuali libero, satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi
tanda dalam score sheet.

B. TEKNIK BERMAIN

1. Passing
Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah) Sikap badan jongkok, lutut
agak ditekuk. tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan
setengah bola.
Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

2. Smash
a. Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuaidengankebiasaan individu (tergan
tung smasher normal atau kidal).Langkahkan kaki satu langkah ke depan (pemain
yang baik dapatmengambil ancang-ancang sebanyak 2-
4 langkah). Kedua lenganmulai bergerak ke belakang. Berat badan berangsur-
angsur merendahuntuk membantu tolakan.
b. Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah
satu kaki agar kedepan sedikit untuk mengerem gerak ke depan dan sebagai
persiapan melompat ke arah vertikal. Ayunkan
kedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan kaki ditekuk sehingga lutut
membuat sudut ±110º, badan siap untuk melompatdengan berat badan lebih banyak
bertumpu pada kaki yang di depan.
c. Meloncat
Mulailah melompat dengan tumit dan jari kaki terhentak
lantaidan mengayunkan kedua lengan ke depan atas, saat kedua kakimendorong
naik ke atas, telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan
batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yangsempurna,
gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
d. Memukul Bola
Jarak antara di depan atas sejangkauan lengan memukul,
segeralecutkan lengan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan
sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.
e. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper, lutut lentur saatmendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendaratdengan jari-
jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badancondong ke depan.

C. PERATURAN

1. Dalam permainan bola voli terdapat dua buah tim yang yang saling berhadapan.
Jumlah pemain yang terdapat pada masing-masing tim adalah 6 orang. Selain itu,
dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang pemain cadangan. Biasanya,
permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin toss, yaitu wasit melemparkan
koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya kembali dalam keadaan ditutup
dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan diminta untuk menebak gambar sisi koin
yang tampak. Bagi yang jawabannya benar, maka timnyalah yang berhak menjadi
server (yang melakukan servis pertama kali).
2. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di posisi 1
bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melempar bola ke udara,
kemudian memukulnya hingga melambung dan jatuh di area lawan (menyeberangi
net), dan tidak boleh keluar dari garis lapangan lawan yang telah ditentukan. Jika
keluar garis maka bola tersebut akan dinyatakan keluar atau “out”, dan pihak lawan
akan mendapat satu poin. Setelah bola sampai di area lawan, maka pihak lawan akan
menerima atau menahan bola tersebut dengan cara “bump” atau “pass” (passing).
“Bump” atau “pass” adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang
disatukan ke arah depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat
dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.
3. Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan
dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan
tim lawan-pun akan memperoleh poin tambahan.
Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan
bola dan musuh mendapatkan nilai. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net
dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai.
4. Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
5. Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
6. Setiap pertandingan berlangsung 5 babak (best of five), kecuali pada 3 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke empat dan lima tidak perlu dilaksanakan.
7. Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24)
maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan
selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.

D. Perwasitan dalam bola voli

Perwasitan dalam Bola Voli– Bagaimana perwasitan dalam bola voli. Berikut akan disajikan
perwasitan dalam permainan bola voli.

1. Syarat-syarat menjadi Wasit Bola Voli


 Berbadan sehat dan mempunyai fisik yang normal.
 Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasit.
 Senang terhadap permainan bola voli.
 Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMA.
 Berumur antara 20-40 tahun.
 Mempunyai dedikasi yang baik.
 Haruslah menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

2. Perlengkapan Wasit
 Perlengkapan wasit antara lain:
 Mengenakan celana putih;
 Baju kaos putih polos berkerah;
Sepatu karet putih;
dan memakai badge wasit yang sesuai dengan klasifikasinya.

3. Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit

A. Tugas-tugas Wasit
 Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
 Meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan tentang perwasitan bola voli.
 Menyebarluaskan peraturan permainan bola voli di masyarakat.
 Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat pada khususnya dan di Indonesia pada
umumnya.
B. Kewajiban dan Wewenang Wasit
 Berkewajiban memimpin pertandingan bola voli baik di tingkat cabang, daerah, nasional,
maupun internasional.
 Tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang dimilikinya.
C. Prosedur Mewasiti
Hanya wasit I dan II yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
 Wasit I memberikan tanda untuk service yang memulai suatu pertandingan.
 Wasit I dan II memberikan tanda pada akhir suatu permainan (bola mati, setelah mereka
merasa yakin bahwa terjadi suatu kesalahan serta mereka telah memahami sifat
pelanggarannya).
 Peniupan peluit pada waktu bola mati bertujuan untuk menunjukkan bahwa mereka
menyetujui atau menolak suatu permohonan regu.
 Wasit I dapat meniup peluit untuk memberikan peringatan atau menjatuhkan hukuman salah
sikap seorang anggota pemain atau regu itu sendiri.
 Pada waktu wasit meniup peluit untuk memberikan tanda penghentian permainan mereka
harus sudah bisa menunjukkan sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi, pemain yang
bersalah, serta regu pilihan yang melakukan service, sekaligus memberikan tanda apakah ada
regu yang mendapatkan angka dari kesalahan tersebut.
 Wasit dan hakim harus dapat menunjukkan sifat kesalahan dengan isyarat tangan yang resmi
atau suatu pengajuan penghentian seperti berikut ini. (1). Isyarat hanya dilakukan untuk
seketika, isyarat itu dilakukan dengan satu tangan untuk menunjukkan pemain yang bersalah
atau menunjukkan permohonan. (2) Setelah itu wasit menunjukkan pemain yang bersalah
jika penghentian itu karena kesalahan . (3) Wasit I mengakhiri dengan menunjukkan regu
yang mendapat giliran service.
D. Posisi Wasit
 Wasit I melakukan tugasnya sambil duduk atau berdiri di atas kursi wasit yang ditempatkan di
salah satu ujung net. Pandangannya kira-kira 50 cm, di atas garis horizontal pinggir atas net.
 Wasit II menjalankan tugas sambil berdiri di sisi lain berseberangan serta menghadap wasir II
ketika suatu regu melakukan service, dia harus berdiri di sepanjang daerah regu penerima
service. Setelah itudia boleh pindah ke depan meja pencatat.
E. Kekuasaan Wasit I
 Memimpin pertandingan dari awal hingga berakhirnya permainan. Dia mempunyai kekuasaan
terhadap seluruh pembantunya, serta terhadap kedua regu yang bertanding.
 Memiliki kekuasaan dalam upaya kelancaran permainan, termasuk upaya untuk tidak
tercantum dalam peraturan.
 Selama pertandingan semua keputusan berdasarkan pada peraturan adalah mutlak dan dia
mempunyai wewenang untuk membatalkan keputusan petugas lain, jika menurut pendapatnya
mereka itu kurang tepat pertimbangannya. Wasit dapat mengganti salah seorang petugas
seandainya tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
 Satu-satunya yang mempunyai wewenang untuk menentukan baik buruknya suatu lapangan
permainan, sebelum pertandingan atau sewaktu permainan itu berlangsung.
 Sebelum atau sewaktu permainan berlangsung wasit I dan wasit II harus mengawasi bola,
apakah bola tersebut benar-benar telah memenuhi persyaratan. Sebuah bola yang tidak
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan atau bola tadi menjadi basah atau licin harus
segera diganti.

4. Tanggung Jawab Wasit


A. Sebelum Pertandingan
 Memeriksa keadaan lapangan permainan dan perlengkapan pertandingan.
 Melakukan undian untuk menentukan hak service pertama dan penempatan lapangan.
 Mengawasi pemanasan kedua regu.
B. Selama Pertandingan Berlangsung
 Mempunyai kekuasaan untuk memberikan wewenang dalam menentukan kesalahan pukulan
service, posisi regu yang melakukan giliran service, pentabiran, sentuhan pada jalan bola
service, kesalahan menyentuh bola. Kesalahan di atas neta beserta pita horizontal dan
kesalahan simultan/bersamaan.
 Wasit I tidak boleh membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten, dia harus dapat
menjelaskan penafsiran sera penerapan peraturan.
 Jika kapten tidak sepaham dalam penafsirannya itu, dia memintakan agar hal tersebut dicatat
pada lembar skor, wasit I harus memberi izin untuk pencatatan proses tersebut di akhir
pertandingan.
C. Sesudah Pertandingan
 Wasit mengesahkan skor dengan menandatangani daftar skor dan cepat menuju ke ruang
wasit.
 Perwasitan dalam bola voli berhasil karena adanya kerjasama antara wasit I, wasit II, dan
hakim garis, sehingga jalannya pertandingan menjadi lancar dengan izin Allah.
D. Tugas Wasit II
 Wasit II merupakan pembantu bagi wasit I dan dapat menggantikan, mewakili, dan
menjalankan tugas wasit I pada keadaan memaksa. Berikut ini tugas khusus wasit II.
 Mengawasi posisi pemain selama permainan berlangsung, begitu pula pada waktu perpindah
tempat set penentuan.
 Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan dan
bila ternyata ada salah sikap dia harus melaporkannya kepada wasit I.
 Selama pertandingan berlangsung dia harus mencegah kemungkinan adanya pemain cadangan
yang melakukan pemanasan di luar area pertandingan.
 Mengawasi jumlah time out dan pergantian yang telah dilakukan oleh masing-masing regu
dan melaporkan data tersebut kepada wasit I dan pelatih yang bersangkutan pada saat terjadi
penghentian.
 Menolak pengajuan penghentian yang tidak layak, mengabulkan permohonan yang sah, dan
mengawasi jangka waktu pelaksanaannya.
 Dapat menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit walau bukan daerah tanggungannya,
tetapi dia tidak boleh menekan wasit I.
 Menetapkan perlu atau tidaknya mengeringkan permukaan lantai permainan yang dianggap
basah atau licin.
E. Hakim Garis (Linesman)
 Hakim garis bertanggung jawab memberikan isyarat mengenai kesalahan yang menjadi
wewenangnya. Berikut ini posisi hakim garis.
 Jika menggunakan empat orang hakim garis, mereka berdiri di daerah bebas pada jarak kira-
kira 1-3 m dari tiap sudut lapangan, menghadap perpanjangan garis imajiner yang harus
diawasinya.
 Jika menggunakan dua hakim garis, mereka harus berdiri di sudut yang bersebrangan atau
diagonal pada sudut agar dapat mengawasi garis belakang dan garis samping yang terdekat
padanya.
BAB 3
BASKET

A. Sejarah permainan dan perkembangan bola basket

Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru
pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield,
Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya
cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan
pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari
para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senamyang gerakannya kaku. Di samping
itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang
menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari
adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith
serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang
dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith
menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan
yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose
dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit
dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan
tertutupyang berlampu. Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai
pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang
bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya.
Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper
dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti
dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek
sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang
terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.Semula Naismith
akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu
percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka
akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian
permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan
Basketball.

B. Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.

Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket
kepada masyarakat (Amerika)
Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali
mengeluarkan peraturan permainan resmi.
Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam
perbendaharaan bahasa Inggris.
Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada
kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan
permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932 : Untuk pertama kali
diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir
adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss.
Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket
Internasional - Federation International de Basketball (FIBA)
Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket
Mahasiswa di kota Turin - Italia.
Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima
sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin.
Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia.

C. Mengenal permainan bola basket


Mengenal Permainan Bola Basket Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu
yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5
orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu
paling banyak terdiri dari 12 orang pemain. Permainan Bola Basket dimainkan di atas
lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di
ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk
menyerangdan memasukkan bola sebanyak-banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat
mungkin tidak kemasukan. Secara garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan
mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan
menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak
(shooting). Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan
yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam
teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada
(chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass),dan
lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat
memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai seabgai
tumpuan. Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki
yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble suatu
gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan atau
menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan. Teknik
menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu
banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket,
sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan
menguasai ketiga unsur teknik pokok tadiserta beberapa lanjutannya, seseorang sudah
dapat melakukan permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.

D. Ketentuan bermain dan bertanding.


Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing-
masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn
senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk
masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1
menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar
lapangan atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam
pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan) terjadi
pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi
perbedaan angka.Khusus untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di
bawah umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola
yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah,
waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal
penggantian pemain. Peraturan permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada
peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan
permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984
.
E. Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan
Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat
perlengkapan dan lapangan terdiri dari :

1. Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis.
Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak
kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa
sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan
melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
2. Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan
lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna
menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi
ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran
tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam
gambar di bawah nanti.

3. Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang
cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275
cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120
cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat
gambar).
Keranjang Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras
dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan
lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala
terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.

Perlengkapan Teknik
Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat
waktu dan satu lagi untuk time out.
Alat untuk mengukur waktu 30 detik.
Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5,
serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu

F. Peraturan bola basket


Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu tangan, tetapi tidak
boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau
anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau
menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap
peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi
berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola
lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai
lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
(meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal
yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam
dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam
genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan
bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda
pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-
turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap
telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang
terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai
pemenang[1]

G. Perwasitan dalam bola basket

Perwasitan dalam Bola Basket– Bagaimana perwasitan dalam bola basket. Berikut akan
dijelaskan perwasitan dalam permainan bola basket.
 Wasit pada basket ditentukan oleh Pengurus Besar Basket Seluruh Indonesia (PB
PERBASI). Dalam hal ini dibantu oleh komisi wasit. Hak dan kewajiban komisi
wasit, menatar, mengangkat, menghentikan wasit dari tingkat C sampai A, dan
mengusulkan para wait untuk mengikuti ujian wasit internasional. Klasifikasi wasit
PERBASI terdiri atas wasit anggota (C), wasit daerah (B2), wasit wilayah (B1), wasit
nasional (A), dan wasit internasional.

1. Perlengkapan Wasit Bola Basket


 Perlengkapan wasit dalam permainan bola basket antara lain:
 Peluit;
 Celana panjang berwarna abu-abu;
 Kemeja atau kaos abu-abu;
 Sepatu basket atau;
 Sepatu tenis.
 Dasar perwasitan dalam bola basket harus mengetahui apa itu tugas dan kewajiban
wasit bola basket.

2. Tugas dan Kewajiban Wasit Bola Basket


 Pertandingan bola basket dipimpin oleh dua orang wasit, yaitu wasit I (referee) dan
wasit II (umpire). Berikut ini kewajiban dan kekuasaan khusus wasit I.
 Melaksanakan bola loncat pada tiap permulaan babak.
 Memeriksa dan mengesahkan semua perlengkapan alat pertandingan dan alat-alat
petugas meja.
 Menetapkan jam permainan yang resmi dan menyesuaikan tanda perwasitan kepada
wasit II dan petugas meja.
 Melarang pemain menggunakan alat-alat yang mungkin dapat membahayakan pemain
lain.
 Bila terjadi perbedaan pendapat mengenai gol yang terjadi, maka wasit I harus
memutuskan masuk atau tidaknya.
 Berhak menghentikan pertandingan bila keadaan menghendaki.
 Bila di antara petugas meja terdapat perbedaan pendapat, wasit I harus memutuskan
persoalan ini.
 Memeriksa dan mengesahkan angka dalam daftar angka apabila tiap akhir suatu
babak.
 Memutuskan setiap peristiwa yang tidak tertampung dalam peraturan permainan dan
peraturan pertandingan.
 Sebelum pertandingan dimulai wasit harus mengadakan pemeriksaan alat dan fasilitas
pertandingan, menyesuaikan tanda-tanda perwasitan, pemeriksaan pemain dan undian
tempat. Pada tiap permulaan babak, wasit I harus mengadakan bola loncat, wasit I
harus memberi tanda dengan cara ibu jari tangan diacungkan ke atas kepada wasit II.
Kemudian wasit II bertanya kepada petugas meja apakah sudah dapat dimulai, bila
petugas meja menjawab juga dengan ibu jari tangan, wasit II segera memberi jawabab
kepada wasit I dengan mengacungkan ibu jari. Bila semuanya telah siap, segeralah
wasit I melaksanakan bola loncat.
 Setelah bola loncat pertama dilaksanakan, maka tidak ada lagi istilah wasit I dan wasit
II, tetapi yang ada wasit pemandu dan wasit penyerta. Dalam menjatuhkan keputusan,
antara wasit I dan wasit II tidak ada perbedaan kekuasaan. Bila terjadi keputusan yang
berlawanan tetapi bersifat setaraf, maka harus diadakan bola loncat.
 Wasit pemandu adalah wasit yang mempunyai kewajiban untuk mendahului bola bila
itu ada di daerah kananya, tetapi jika wasit itu berdiri di tengah-tengah garis samping
menghadap ke tengan lapangan dan bola ada di daerah sebelah kirinya, maka wasit itu
harus bertugas untuk menyertai bola ini disebut wasit penyerta. Bila bola ada di
sebelah kanan wasit II, maka ia harus bertugas sebagai wasit pemandu, segera
menempati posisi di bawah basket di luar garis akhir, bila bolaada di sebelah kiri
wasit I, maka wasit I harus bertugas menjadi penyerta.

3. Pedoman Menjatuhkan Kesalahan Perorangan
 Menjatuhkan suatu kesalahan kepada pemain haruslah tepat, sebab dari suatu
kesalahan seorang pemain dapat langsung dikeluarkan setelah melakukan kesalahan
lima kali dan pihak lawannya mungkin dapat memperoleh angka. Berikut ini pedoman
menjatuhkan kesalahan perorangan.
 Pada waktu mengamati suatu peristiwa, wasit benar-benar melihat dengan nyata
semua pemain yang ikut berperan dalam peristiwa itu sejak sebelum kejadian, saat
kejadian dan akibat kejadian.
 Tidak ada persinggungan tidak ada kesalahan.
 Persinggungan yang bagaimana pun kerasnya diperbolehkan bila kedua pemain yang
bertanding mempunyai jarak yang sama terhadap bola melakukan persinggungan
wajar.
 Menjatuhkan blocking hanya terhadap pemain penyerang yang tidak menguasai bola.
 Pertanggungjawaban persinggungan dilihat dari vertikalitas pemain, yaitu tabung
silinder yang dibuat bila pemain dalam sikap berdiri tegak berkacak pinggang dengan
kedua belah tangannya dan berputar. Kalau seorang pemain keluar dari vertikalitasnya
dan mengadakan persinggungan maka harus bertanggung jawab akan persinggungan
tersebut.
 Bila dua pemain dari kedua regu pada waktu yang bersamaan atau hampir bergerak
dengan arah yang sama, maka pemain yang dibelakangbertanggung jawab akan
persinggungan tersebut.
 Bila dua pemain dua regu pada waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan
bergerak dengan arah berlawanan, maka pemain yang regunya menguasai bola
pertanggung jawab akan persinggungan tersebut.
 Seorang pemimpin berhak menempati tempat di mana pun di dalam lapangan
permainan, asalkan memberi kesempatan kepada pemain lawan berhenti atau
mengubah arah untuk meghindar.

4. Pedoman dalam Mewasiti


 Setiap terjadi pelanggaran, tiup peluit sambil mengangkat tangan dengan telapak
tangan terbuka memberi tanda pelanggaran, dan menunjuk ke arah mana bola harus
dilempar.
 Bila terjadi lemparan ke dalam setalah bola dikuasai oleh pelempar, wasit yang
terdekat harus mengacungkan tangan dengan telapak tangan terbuka, dan baru
diturunkan setelah bola disentuh oleh salah seorang pemain yang ada di dalam
lapangan permainan.
 Bila terjadi kesalahan, wasit yang melihat kejadian segera meniup peluit. Sambil
mengangkat tangan dengan mengepal dan menunjuk pemain yang melakukan
kesalahan, kemudian menuju ke arah petugas meja, hingga tidak tertutup oleh para
pemain yang melakukan kesalahan, apa yang dilakukan, lalu memberi tanda lemparan
ke samping, tembakan satu kali (dua kali atau tiga untuk dua).
 Ingat selalu menempati kedudukan pemandu dan penyerta. Tiap terjadi kesalahan dan
bola loncat harus berpindah tempat. Aturlah selalu agar perpindahan antara pemandu
dan penyerta selalu berjalan lancar dan ambillah jalan yang paling praktis dalam
saling mengisi tempat pemandu dan penyerta. Binalah kerja sama antara kedua wasit.
 Setelah kedudukan wasit pemandu dan penyerta dipenuhi, usahakan selalu bergerak
untuk memperoleh tempat pengamatan yang tepat dan menjaga konsistensi.
 Wasit penyerta mempunyai kewajiban khusus mengamati persinggungan pemain
antara pinggang ke atas dan pengamatan terhadap bola masuk. Bila bola masuk, harus
memberi tanda kepada petugas meja dengan mengacungkan dua jari dan digerakkan
ke bawah. Wasit pemandu berkewajiban khusus mengamati persinggungan pemain
antara pinggang sampai kaki.

5. Tanda-tanda saat Tembakan Hukuman


 Bila dilaksanakan satu kali tembakan hukuman, maka tembakan itu segera akan
dijatuhkan permainan lagi. Setelah pemain menempati posisinya, segera wasit
penyerta memberitahukan bahwa tembakan hanya satu kali dengan mengacungkan
jari telunjuk hingga semua pemain mengerti akan maksudnya. Kemudian
menyertakan bola kepada penembak. Setelah itu, menjatuhkan diri dari daerah
tembakan hukuman sambil mengangkat satu tangan dengan telapak tangan terbuka.
 Bila dilangsungkan dua kali tembakan hukuman, setelah para pemain menempati
posisinya kemudia wasit I memberi tanda dengan dua jari. Wasit menyerahkan bola
kepada penembak, mundur beberapa langkah sambil mengangkat kedua belah
tangannya. Bila tembakan kedua akan dilaksanakan, lakukan no. (a/di atas)
 Bila dilangsungkan tembakan hukuman 3 untuk 2, maka setelah pemain menempati
posisinya wasit penyerta memberi tanda 3 jari kemudian lakukan seperti no. (b/di
atas)
 Bila tembakan hukuman masuk, maka wasit penyerta harus memberi tanda kepada
petugas meja dengan mengacungkan jari telunjuk dan digerakkan ke bawah

BAB 4
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai