Anda di halaman 1dari 1

Menurut beberapa studi ilmiah terdapat beberapa bukti bahwa gizi atau diet makanan dapat

memengaruhi dalam mengurangi nyeri dan kekakuan sendi pada penderita Osteoarthritis. Gizi atau diet
makanan yang dimaksud adalah untuk menjaga agar massa tubuh tetap lah dalam batas normal atau
untuk mengurangi massa tubuh bagi penderita osteoarthritis yang mengalami obesitas sehingga
menyebabkan sendi-sendi penopang tubuh tidaklah sanggup menopangnya.

Pola diet untuk Osteoarthritis adalah cukup kalori, rendah lemak dan cukup serat, selain itu dibutuhkan
pula yang mengandung antioksidan. Serat dapat membantu penderita Osteoarthritis agar tetap merasa
kenyang dalam waktu yang cukup lama, sedangkan antioksidan dapat membantu mengurangi inflamasi.

Makan sayuran dan buah yang berwarna-warni tiap harinya seperti, bayam, wortel dan kacang polong
juga danjurkan bagi penderita OA. Gizi tambahan lain yang juga dibutuhkan oleh penderita OA adalah
susu rendah lemak, vitamin D, dan suplemen glukosamin. Susu adalah sumber kebutuhan kalsium dan
vitamin D yang nantinya akan menurunkan resiko OA untuk menjadi lebih buruk dan sekaligus
mencegah osteoporosis. Peran suplemen glukosamin adalah untuk memperlambat progresifitas
penyakit OA.

Dalam program ini selain diadakan Penyuluhan bagi kesehatan tulang dan sendi serta Senam
Osteoarthritis, kami juga akan memberikan terapi non farmakologi yang juga dapat digunakan sebagai
pencegahan terhadap OA, yaitu berupa pemberian paket makanan untuk mengatur diet pada OA.

Adapun paket makanan yang akan kami berikan adalah beras merah yang mengandung banyak serat,
buah-buahan seperti apel, susu rendah lemak, dan Vitamin D. Paket makanan yang berisi apel, susu
rendah lemak akan diberikan sebanyak dua kali dalam seminggu kepada penderita OA maupun yang
bukan penderita OA. Sedangkan beras merah akan diberikan setiap bulan sekali kepada tiap-tiap wisma
yang ada di UPT PSLU Tresna Werdha, lalu paket berisi vitamin D juga akan diberikan untuk setiap
penderita OA maupun yang bukan OA untuk pencegahan, diberikan setiap bulan sekali.

Hal-hal tersebut diatas akan dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan. Disamping itu untuk melihat
adanya perubahan perbaikan akan dilakukan evaluasi setiap bulannya dengan tes fisik ringan.
Diharapkan jika ketiga hal yang akan dilakukan di atas berjalan dengan lancar dan konsisten didapatkan
hasil yang baik berupa berkurangnya baik rasa nyeri sendi maupun kekakuan di pagi hari bagi lansia
penderita OA di UPT PSLU Tresna Werdha, melihat bahwa penyakit OA amat membuat penderitanya
tidak nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas terkhusus lansia yang secara psikologis membutuhkan
perhatian dan merasa hidupnya akan cepat berakhir.

Anda mungkin juga menyukai