Anda di halaman 1dari 21

MiniCEx

P e r c e p t o r : d r. E l v i S u r y a t i , S P A

Annisa Shafira P
Geta Okta P
Intan Hardianti
Nisrina Aulia A
Semadela Solichin P
Identitas Pasien

 Nama : An. Herlina Pramayu


 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal Lahir : 01-02-2009
 Umur : 10 tahun 3 bulan
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Jawa
 Alamat : Jl. Ikan Kiter Kangkung Bumi
Waras
 Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien
pada tanggal 14 Mei 2019
Keluhan Utama

Pasien dirujuk dari RS Dr. A. Dadi Tjokrodipo dengan


diagnosis Epilepsi dan dirujuk dengan alasan untuk
melakukan pemeriksaan EEG

Keluhan Tambahan
Batuk sejak 1 bulan yang lalu
Riwayat penyakit sekarang:
(Alloanamnesis dengan ibu pasien)

Pasien datang ke poli anak RSAM bersama ibu pasien


setelah dirujuk dari RS Dr. A. Dadi Tjokrodipo untuk
melakukan pemeriksaan EEG. Pasien memiliki riwayat
kejang 1 minggu yang lalu, seluruh anggota gerak pasien
menjadi kaku dan kejang berlangsung selama kurang lebih
5 menit, dan pasien mengatakan ia kehilangan kesadaran
untuk sesaat. Pasien juga mengalami kejang 2 tahun yang
lalu. Selain kejang, pasien juga mengeluh batuk berdahak
selama kurang lebih 1 bulan. Batuk dirasakan terus-
menerus sepanjang hari dan memberat di malam hari.
Dahak berwarna putih dan tidak disertai darah. Ibu pasien
mengatakan pasien tampak semakin kurus 1 bulan terakhir
karena penurunan nafsu makan pasien. Demam (-), sesak
(-), keringat malam (-), BAB cair (-), mual muntah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien memiliki riwayat kejang 2 tahun yang lalu.
 Pasien sering menderita batuk pilek sejak kecil.

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat epilepsi dalam keluarga (-)
 Ayah dan Paman pasien menjalani pengobatan TB
hingga tuntas dan dinyatakan sembuh 1 tahun yang lalu
 Ibu pasien mengeluh batuk sejak 1 tahun yang lalu
namun belum pernah melakukan pemeriksaan
Riwayat Imunisasi
 BCG : sudah dilakukan 1x, usia 1 bulan
 DPT : sudah dilakukan 3x, usia 2,3,4
bulan
 Campak : sudah dilakukan 3x
 Hepatitis : sudah dilakukan 4x, usia 0,2,3,4 bulan
 Polio : sudah dilakukan 4x, usia 1,2,3,4
bulan
Kesan: Lengkap sesuai usia dan sesuai jadwal
imunisasi dasar Kementrian Kesehatan
PEMERIKSAAN FISIK

 Status Present
 Keadaan umum : Tampak kurus dan sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis (GCS = E4 M6 V5 = 15)
 Tekanan Darah : 100/60mmHg
 Nadi : 85x/menit
 Nafas : 24x/menit
 Suhu : 36,40C
Antropometri :
 SpO2 : 97 % BB/U = percentile (< 3 th):
 BB saat lahir : 3,3 kg Gizi buruk
 BB sekarang : 24 kg TB/U = percentile (< 3 th):
 TB : 123 cm pendek
BMI/U = percentile (< 25
 LILA : 17 cm s.d. 10 th): Kurus
Kesan : Gizi buruk,
perawakan pendek, kurus
BP S D
Percentil
e
50th 98 59
90th 112 73

95th 116 77

99th 123 84

Persentil Tekanan Darah: 5th


Kesan : Normal blood pressure
Pemeriksaan Umum
 Pucat : tidak ada
 Sianosis : tidak ada
 Ikterus : tidak ada
 Oedem : tidak ada
 Turgor : baik
 Pembesaran KGB : ada

KEPALA
 Muka : Simetris, normocephal, pucat (-), ikterik (-)
oedem (-)
 Rambut : Hitam lebat, tidak mudah dicabut
 Ubun-Ubun Besar : Menutup
 Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
palpebra edema (-/-), sekret (-/-) mata cekung
(-), kornea jernih, pupil isokor, relfeks cahaya
(+/+)
 Telinga : Hiperemis (-), serumen (-), discharge (-)
 Hidung : Deviasi (-), deformitas (-),sekret (-/-), nafas
cuping hidung (-)
 Mulut : Sianosis (-), sariawan (-), lidah kotor (-)
LEHER
 Bentuk : Simetris
 Trakea : Di tengah, tidak ada deviasi
 Kelenjar Getah Bening : Teraba pembesaran pada regio
cervicalis lateralis dextra dan sinistra. 3 KGB pada regio
cervicalis lateralis sinistra berdiameter rata-rata 1 cm, nyeri
tekan (-), konsistensi lunak, mobile dan 1 KGB pada regio
cervicalis lateralis dextra berdiameter rata-rata 1 cm, nyeri
tekan (-), konsistensi lunak, mobile.

TORAKS
 JANTUNG
 Inspeksi : Iktus kordis terlihat
 Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicula
sinistra
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bunyi jantung I – II reguler, murmur (-),
gallop (-)
PARU-PARU
Anterior Posterior

Sinistra Dextra Sinistra Dextra

Pergerakan nafas Pergerakan nafas


Inspeksi sinistra = dextra sinistra = dextra
Retraksi substernal Retraksi substernal

Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-),


vokal vokal vokal vokal
Palpasi
fremitus fremitus fremitus fremitus
normal normal normal normal

Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor

Ronkhi Ronkhi Ronkhi Ronkhi


Auskult
basah basah basah basah
asi
kasar kasar kasar kasar
ABDOMEN
 Inspeksi : cembung, ptekie (-), luka (-)
 Palpasi : massa (-), nyeri (-), asites (-), pembesaran
hepar (-), pembesaran lien (-)
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Bising usus (+) 9x/menit

EKSTREMITAS
 Superior : Akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-), CRT < 3”
 Inferior : Akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-), CRT < 3”

Status Neurologis
 Motorik
 Kekuatan :5|5|5|5
 Gerakan : Aktif | Aktif | Aktif | Aktif
 Tonus : Normal | Normal | Normal | Normal
 Refleks Fisiologis : Biseps (+/+), triseps (+/+), patela (+/+),
achilles (+/+)
 Sensorik : Dalam batas normal
3

Belum
pernah
=0

0
1
1

0
7
Interpretasi
Hasil total jumlah skor: 7 = positif TB
Pemeriksaan Penunjang

•Darah Lengkap (15/05/2019 pkl. 08.43 WIB)

Nilai

Pemeriksaan Hasil Referensi

Hemoglobin 12,6 g/dL

Leukosit 5300 /μL

Eritrosit 4,5 jt/μL

Hematokrit 35%

Trombosit 296000 /μL

MCV 78 fL

MCH 28 pg
Hitung Jenis

Basofil 0%

Eusinofil 0%

Batang 0%

Segmen 54 %

Limfosit 39 %

Monosit 7%
Foto Ro Thorax PA (14/05/2019 pkl. 12.52
WIB)

Uraian Hasil Pemeriksaan


Klinis : BKB (Batuk Kronis Berulang)

 Sinuses dan diafragma normal.


 Pulmo :
 Hilus kiri tampak sedikit melebar
 Corakan bronkovaskuler normal
 Tidak tampak bayangan opak noduler/infiltrate
 Cor tidak membesar (CTR 41%)

KESAN:
 Pelebaran hilus kiri e.c DD/ KGB, superposisi vaskuler
 Tidak tampak kardiomegali
DIAGNOSIS BANDING
Susp. Epilepsi, Bangkitan psikogenik non epilepsi,
Meningitis tuberkulosa, Skrofuloderma

DIAGNOSIS KERJA
Susp. Tuberkulosis paru
RENCANA

Elektroensefalografi
Hasil belum keluar

Pemeriksaan Lain
R/ Pemeriksaan Dahak SPS / BTA
PENATALAKSANAAN

Jika positif TB
Non Medikamentosa

 Tindakan awal adalah menemukan sumber penularan


dan case finding TB anak
 Memberikan penyuluhan mengenai etika batuk / higiene
respirasi (menutup mulut dengan tangan ketika batuk
atau bersin, atau lebih disarankan menggunakan masker,
mencuci tangan dengan sabun setelah batuk atau bersin)
 Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sesuai kebutuhan
TKTP
Medikamentosa

Fase awal/intensif Fase lanjutan

3 macam obat dalam 2 2 macam obat dalam 4


bulan pertama: bulan berikutnya, yaitu
Rifampisin, Rifampisin dan
Isoniazid, Isoniazid
Pirazinamid (2 RHZ) (4RH)
Sebelum pengobatan dilanjutkan ke fase lanjutan dilakukan evaluasi baik
secara klinis maupun pemeriksaan penunjang. Jika hasil menunjukkan adanya
perbaikan meskipun gambaran radiologis tidak menunjukkan perubahan yang
berarti, maka pengobatan dihentikan
Dosis Harian
Obat Anak Dosis Maksimal
(mg/kgbb/hari)

Isoniazid 5-15* 300

Rifampisin** 10-20 600

Pirazinamid 15-30 2000

Etambutol 15-20 1250

Streptomisin 15-40 1000

* Bila isoniazid dikombinasikan dengan rifampisin, dosisnya tidak


boleh melebihi 10 mg/kgBB/hari.
** Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain
karena dapat menganggu bioavailabilitas rifampisin
Jika epilepsi dikonfirmasi
 Diberikan pengobatan antiepilepsi → Carbamazepin
1 x 200 mg/hari

PROGNOSIS
 Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
 Quo ad Fungtionam : Dubia ad bonam
 Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai