Journal Reading
Hypertonic Mannitol for the
Prevention of Intradialytic Hypotension:
A Randomized Controlled Trial
Pembimbing: dr. Ade Yonata, Sp.PD
LATAR
BELAKANG
• Pada tahun 2014 di Amerika Serikat terdapat 120.688 kasus end-stage
kidney disease.
• Diantara pasien yang menerima Hemodialisa (HD), mortalitas terjadi pada
3 bulan pertama HD. Puncaknya pada bulan kedua dengan 382 kematian
per 1000 pasien per tahun dan menurun pada akhir tahun pertama yaitu,
189 kematian per 1000 pasien per tahun.
• Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian utama pada kelompok
ini.
• Perubahan osmolalitas dan volume yang cepat pada pasien HD dapat
mempengaruhi terjadinya efek samping dan ketidakstabilan hemodinamik
menyebabkan dialysis disequilibrium .
• Hipotensi Intradialisis (IDH) sering terjadi selama periode ini yang
menimbulkan gejala sisa, termasuk hilangnya residu fungsi ginjal dan
mortalitas yang lebih tinggi.
• IDH merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi selama inisiasi HD
• Penelitian observasional yang dilakukan pada 2 RS Pendidikan besar di AS
melaporkan bahwa RSP yang menggunakan mannitol pada sesi awal inisiasi
HD memiliki angka kejadian IDH yang lebih rendah dibandingkan yang
tidak.
METODE
PENELITIAN
Dalam analisis
eksplorasi, jumlah
Titik akhir pertama
Titik akhir kedua peserta per sesi yang
didefinisikan sebagai
didefinisikan sebagai dipersulit dengan IDH
penurunan SBP
terjadinya IDH (setiap juga dipertimbangkan
intradialitik (dalam
penurunan ≥ 20 mm (yaitu, 0, 1, 2, atau 3
mm Hg).
Hg dari SBP pre-HD sesi), serta definisi
SBP predialisis – SBP
vs tidak). alternatif IDH
intradialitik terendah
(penurunan SBP ≥ 25
atau ≥ 30 mm Hg).
HASIL
5. Adverse Events
Efek samping terjadi pada 18 orang (66,7%) dalam kelompok plasebo dan
17 orang (68%) dalam kelompok Mannitol. Efek samping yang paling
sering terjadi adalah hipertensi (SBP > 180 mmHg) dan mual.
DISKUSI
1. Pada penelitian ini dilaporkan bahwa penggunaan Mannitol (vs
plasebo) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam
penurunan SBP intradialisis.
INTERVENSION OUTCOME
Kelompok Mannitol: Mannitol 20% Primer: Tidak terdapat perubahan
(0,25g/kg/h; hingga dosis max. 75g per penurunan SBP intradialisis yang
sesi) signifikan antara mannitol dan plasebo
Kelompok Plasebo: Volume setara Sekunder: Prevalensi kejadian IDH
dengan larutan Saline 0,9%; dosis max. pada grup mannitol lebih rendah
375mL daripada grup plasebo.
ANALISIS
VIA
VALIDITY
Sehingga, penelitian ini dinilai cukup valid namun masih memiliki beberapa
keterbatasan.
IMPORTANCY