Anda di halaman 1dari 13

Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Perbedaan Pengaturan Ultrafiltrasi Non-Profiling Dengan Ultrafiltrasi Profiling Satu


Terhadap Penurunan Tekanan Darah Intradialisis
Di Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin

Shofaniah1, Alit Suwandewi2

1Perawat Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin,


2Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
*Email : shofafikar@gmail.com, alit_dewi@ymail.com
Telpon: 085251156596, 081250199955

Abstrak

Latar Belakang: Ultrafiltrasi adalah proses dari hemodialisis untuk menarik cairan yang
berlebihan di darah, besarnya ultrafiltrasi yang dilakukan tergantung dari penambahan berat badan
klien. Ultrafiltrasi terdiri dari teknik nonprofiling dan profiling, Ultrafiltrasi berpengaruh terhadap
terjadinya hipotensi intradialisis.
Tujuan: Untuk Mengetahui perbedaan pengaturan ultrafiltrasi non-profiling dengan ultrafiltrasi
profiling satu terhadap penurunan tekanan darah intradialisis pada klien Penyakit Ginjal Kronik
yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin.
Metode: Penelitian quasi eksperimental dengan pengamatan one group pre and post tes design,
dengan rancangan cross-sectional. Populasi seluruh pasien hemodialisis di Ruang Hemodialisa 2,
sampel berjumlah 32 orang. Pengambilan dengan teknik purposive sampling.
Hasil: Hasil analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon Tidak ada perbedaan statistik antara
pengaturan ultrafiltrasi nonprofiling dengan profil satu ultrafiltrasi terhadap penurunan tekanan
darah pada klien Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisa
RSUD Banjarmasin ditunjukkan oleh hasil signifikansi atau nilai p 0, 405.
Simpulan: Penelitian menunjukkan Tidak ada perbedaan secara Statistik antara pengaturan
ultrafiltrasi Non profiling dengan ultrafiltrasi profiling satu terhadap penurunan tekanan darah pada
klien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin
Banjarmasin.

Kata Kunci: Penurunan tekanan darah, Ultrafiltrasi non profiling, Ultrafiltrasi profiling satu.

534
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Differences of One Profiling And Non Profiling Ultafiltration Toward Intradialysis Blood
Pressure Decreasing At Hemodialysis Installation Of Ulin General Hospital.

Shofaniah1, Alit Suwandewi2

1Hemodialysis Nurse of RSUD Ulin Banjarmasin,


2University Muhammadiyah Banjarmasin
E-mail : shofafikar@gmail.com, alit_dewi@ymail.com
Phone: 085251156596, 081250199955

Abstract

Background: In the ultrafiltration program at HD Installation RSUD Ulin Banjarmasin has two
ways: non-profiling ultrafiltration and one profiling ultrafiltration, but ultrafiltration profiling one
is still rarely used because it is less familiar, ultrafiltration in hemodialysis which is too big can
cause intradialysis hypotension.
Objective: To know the difference of nonprofiling ultrafiltration arrangement with profiling one
ultrafiltration to the decrease of intradialysis blood pressure on client of Chronic Kidney Disease
undergoing hemodialysis at Hemodialisa Installation of Ulin Banjarmasin Hospital.
Method: This study used quasi experimental research method with one group pre and posttest
design, with cross-sectional design. Population of all hemodialysis patients in Hemodialisa 2 Room,
the sample was 32 people. Intake with purposive sampling technique.
Results: The results of analysis using the Wilcoxon statistical test There is no statistical difference
between the arrangement of nonprofiling ultrafiltration with profiling one ultrafiltration against the
decrease of blood pressure in the client of Chronic Kidney Disease undergoing hemodialysis in
Hemodialisa Installation of RSUD Banjarmasin is indicated by the result of significance or p value
0 , 405.
Conclusion: There is no statistical difference between non-profiling ultrafiltration arrangement
with profiling one ultrafiltration against blood pressure decrease in client of Chronic Kidney
Disease undergoing hemodialysis at Hemodialisa Installation of RSUD Ulin Banjarmasin.
Keywords: Decrease in blood pressure, nonprofiling ultrafiltration, profiling ultrafiltration one.

535
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

PENDAHULUAN sebagai ultrafiltrasi (Smeltzer dan Bare,

Gagal Ginjal Terminal (GGT) merupakan 2008).

titik akhir dari gangguan fungsi ginjal yang Berdasarkan data tindakan hemodialisa

bersifat irreversibel (tidak dapat pulih dari Instalasi hemodialisa RSUD Ulin

kembali), hal ini sering mengakibatkan Banjarmasin total tindakan tahun 2013-2016

terjadinya sejumlah perubahan fisiologis yang tercatat sebanyak 88.462 tindakan.

tidak dapat lagi diatasi dengan terapi Berdasarkan jumlah tindakan, hemodialisa

konservatif (pencegahan dan obat-obatan), mengalami peningkatan setiap tahunnya

sehingga memerlukan terapi pengganti ginjal, (Rekam Medik, Instalasi Hemodialisa RSUD

masa kini hanya ada 2 pilihan untuk terapi Ulin Banjarmasin).

pengganti ginjal yaitu Dialisis yang terbagi Tindakan hemodialisa saat ini mengalami

lagi menjadi Hemodialysis dan Continues perkembangan yang sangat pesat, meskipun

Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) dan Sindrom gagal ginjal kronik (GGK)

Transplantasi (cangkok) Ginjal (Sukandar,E, merupakan permasalahan bidang nefrologi

2006: 87). dengan angka kejadiannya masih cukup

Tujuan hemodialisis adalah untuk tinggi, namun masih banyak penderita

mengambil zat- zat nitrogen yang toksik dari mengalami masalah medis saat menjalani

dalam darah dan mengeluarkan air yang hemodialisa. Komplikasi yang sering terjadi

berlebihan. Ada tiga prinsip yang mendasari pada penderita yang menjalani hemodialisa

kerja hemodialisis yaitu: difusi, osmosis, dan adalah gangguan hemodinamik yaitu

ultrafiltrasi. Kelebihan air dibuang dengan hipotensi dan hipertensi intradialisis (Landry

menciptakan tekanan hidrostatik darah lebih dan Oliver, 2006). Tekanan darah umumnya

tinggi yang bergerak dalam dialiser (ginjal menurun dengan dilakukannya ultrafiltrasi

buatan), dibanding dalam dialisat (cairan (UF) yaitu penarikan cairan pada tubuh klien

dialisis), yang mengalir dengan arah pada saat hemodialisa. Hipotensi intradialisis

berlawanan. Proses inilah yang disebut terjadi pada 20-30% penderita yang menjalani

536
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

hemodialisa regular atau rutin (Tatsuya et al., yang dibagi berdasarkan waktu dalam

2004). Berdasarkan penelitian dilakukan intradialisis. Jenis Ultrafiltrasi profiling

Agustriadi, 2009, terhadap klien dengan yang terdiri dari enam tipe profil, profil yang paling

menjalani hemodialisa regular yang dilakukan sering digunakan adalah profiling satu dimana

di Denpasar, mendapatkan kejadian hipotensi penarikan cairan dengan jumlah lebih besar

intradialitik sebesar 19,6% (Chaidir & Putri, pada awal dialisis dan menurun di akhir

2014). waktu dialisis. Kedua jenis ultrafiltrasi ini

Di Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin dapat dilakukan pada setiap pasien yang

Banjarmasin, jumlah klien yang menjalani menjalani hemodialisis dengan jumlah target

hemodialisis tahun 2017 rata-rata perhari ultrafiltrasi tergantung dari banyaknya

sebanyak 100 klien, dengan kenaikan berat kenaikan dari berat badan interdialisis.

badan interdialisis berbeda-beda, dari data Menurut data yang didapat dari Indonesia

yang di dapat dari laporan harian tercatat Renal Registry (IRR) Jumlah tindakan

sekitar 75% mengalami kenaikan berat badan hemodialisis berdasarkan program profiling

interdialisis sebanyak 2- 4,5 kg, kenaikan ultrafiltrasi dan natrium di Indonesia tahun

berat badan sangat berkaitan dengan besarnya 2014 sebanyak 20. 575 tindakan. Daerah

ultrafiltrasi yang dilakukan. yang paling banyak melakukan program

Dalam pelaksanaan program ultrafiltrasi profiling adalah daerah Jawa Barat sebanyak

di Instalasi HD RSUD Ulin Banjarmasin 9759 dan yang paling sedikit adalah daerah

mempunyai dua cara yaitu ultrafiltrasi non Kalimantan dan Sumatera Utara karena

profiling dimana proses ultrafiltrasi berjalan program belum umum dipakai (Indonesia

sesuai poses difusi dan filtrasi sesuai target Renal Registry,IRR, 2014).

waktu dialisis yang diprogram pada mesin Berdasarkan penelitian yang dilakukan

dialisis, kemudian ultrafiltrasi dengan oleh Armiyati (2012), tentang hipotensi dan

profiling sodium non di mana ultrafiltrasi di hipertensi intradialisis pada pasien Chronic

atur dengan berbagai tipe penarikan cairan Kidney Disease (CKD) saat menjalani

537
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah jadual berikutnya dilakukan lagi hemodialisis

Yogyakarta menyatakan bahwa hipotensi dengan teknik ultrafiltrasi profiling satu maka

intradialisis paling banyak dialami klien pada dapat di ambil kesimpulan pada klien dengan

jam pertama hemodialisis yaitu sebesar 16% teknik ultrafiltrasi non profiling 2 klien

Frekuensi hipotensi yang dialami klien mengalami penurunan tekanan darah dan 8

mengalami peningkatan pada jam berikutnya. klien tidak mengalami penurunan tekanan

Hipotensi intradialisis paling sedikit dialami darah sedangkan dengan teknik ultrafiltrasi

jam keempat yaitu hanya sebesar 2% klien. profiling satu, didapatkan 1 klien mengalami

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah dan 9 klien tidak

klien yang menjalani hemodialisis sebagian mengalami penurunan tekanan darah.

besar memiliki ultrafiltrasi rate dengan nilai Dari permasalahan dan fenomena tersebut

< 10ml/kg/jam dengan ultrafiltrasi non maka penulis tertarik untuk melakukan

profiling sebanyak 28 orang. penelitian perbedaan pengaturan ultrafiltrasi

Dari data-data pendahuluan yang telah penulis non-profiling dengan ultrafiltrasi profiling

dapatkan pada tanggal 07 Agustus 2017 satu terhadap penurunan tekanan darah

sampai tanggal 23 Agustus 2017, dengan intradialisis pada klien penyakit ginjal kronik

melakukan pengaturan dengan mesin yang menjalani hemodialisis di Instalasi

hemodialisa, melakukan pengukuran tekanan Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin.

darah pada saat pre hemodialisis, intra Penelitian yang hampir sama dengan

hemodialisis, dan post hemodialisis, masalah yang diangkat oleh peneliti,

kemudian melakukan pencatatan pada lembar diantaranya penelitian yang dilakukan oleh

observasi dialisis, pada klien yang menjalani Adrian AK, Fathonah S, Amatiria G, (2014)

hemodialisis rutin 2 kali perminggu dengan dengan judul penelitian “Pengaruh Ultra

melakukan teknik ultrafiltrasi non profiling Filtrasion Rate terhadap Kadar Gula Darah

pada sepuluh orang klien dengan kenaikan dan Tekanan Darah pada Pasien DM

berat badan interdialisis 2-4 kg dan pada (Diabetes Mellitus) dengan Komplikasi

538
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Cronic Kidney Disease yang Menjalani observasi dan mesin hemodialisis.

Hemodialisis “rancangan penelitian dengan Analisa data melalui uji Wilcoxon .

One Group Pretest Posttest dan teknik


HASIL PENELITIAN
pengambilan sampel menggunakan total
1. Karakteristik Reseponden
populasi sebesar 44 responden. Pengumpulan Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

data dengan cara observasi. Kusnanto, No Jenis Kelamin Jumlah (%)


1 Laki-laki 17 52,6%
Syaifudin, (2010) dengan judul “Hubungan 2 Perempuan 15 47,4%
Jumlah 32 100%
Besarnya Ultrafiltrasi Terhadap Perubahan
Dari tabel 1 dapat di lihat bahwa dari 32
Tekanan Darah pada Pasien Gagal Ginjal
responden, yang terbanyak adalah berjenis
dengan Hemodialisa Rutin” Jenis penelitian
kelamin laki – laki yaitu sebanyak 17 orang
observasional dengan pendekatan cross
(52,6%).
sectional dan teknik pengambilan sampel
2. Karateristik Responden Berdasarkan Umur
dengan teknik total sampling sebanyak 102
No Umur Jumlah (%)
responden. 1 17 – 25 tahun 2 6,6%
2 26 – 35 tahun 4 13,3%
3 36 – 45 tahun 12 37%
4 46 – 55 tahun 14 43,1%
BAHAN DAN METODE Jumlah 32 100%
Tabel 2 Gambaran Responden Berdasarkan Umur
Penelitian ini menggunakan metode

penelitian quasi eksperimental dengan Dari table 2 dapat dilihat dari 32

pengamatan one group pre and post tes responden, responden terbanyak berumur

design, dengan rancangan cross-sectional. 46-55 tahun sebanyak 14 orang (43,1%).

Populasi seluruh klien hemodialisis di Ruang 3. Karateristik Responden Berdasarkan

Hemodialisa 2, sampel berjumlah 32 orang. Pendidikan


Tabel 3 Gambaran Responden Berdasaran Pendidikan
Pengambilan dengan teknik purposive
No Pendidikan Jumlah (%)

sampling. Instrumen penelitian menggunakan 1 Tingkat Dasar 8 25%


2 Tingkat Menengah 21 66,6%

Sphygmomanometer air raksa, lembar 3 Tingkat Tinggi 3 8,4%


Jumlah 32 100%

539
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Dari tabel 3 dapat dilihat dari 32 Dari table 5 dapat dilihat bahwa dari 32

responden, responden terbanyak ber responden, menunjukan sebagian besar

pendidikan sedang sebanyak 21 orang tekanan darah tidak menurun dengan dengan

(66,6%). pengaturan ultrafiltrasi profiling satu pada

4. Tekanan Darah Intradialisis Klien klien yang menjalani hemodialysis berjumlah

Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani 19 orang (59%).

Hemodialisa dengan Pengaturan 6. Perbedaan Pengaturan Ultrafiltrasi Non

Ultrafiltrasi Non Profiling di Instalasi Profiling dengan Ultrafiltrasi Profiling

Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin. Satu terhadap Penurunan Tekanan Darah


Tabel 4 Tekanan Darah Intradialisis pada Pengaturan Ultrafiltrasi Intradialisis pada Klien Penyakit Ginjal
Non Profiling Klien yang Menjalani Hemodialisa di
Instalasi Hemodialisis RSUD Ulin Banjarmasin
Kronik yang Menjalani Hemodialisa di
No Tekanan Darah Jumlah ` (%)
1 Menurun 10 31,2%
Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin
2 Tidak Menurun 22 68,8%
Jumlah 32 100%
Banjarmasin
Dari table 4 dapat dilihat bahwa dari 32
Tabel 6 Perbedaan Pengaturan Ultrafiltrasi Non Profiling
dengan Ultrafiltrasi Profiling Satu terhadap
responden, klien terbanyak adalah dengan Penurunan Teknan Darah Intradialisis pada Klien
yang Menjalani Hemodialisis di Instalasi
Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin
tekanan darah tidak menurun yaitu sebanyak
Tekanan Darah Ultrafiltrasi
22 orang (68,8%). Intradialisis Non Profiling Sig
(Jam 1dan Jam ke- 2) Profiling Satu (2-
5. Tekanan Darah Intradialisis Klien tailed)
Turun 10 13 0,405
Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani
Tidak Turun 22 19

Hemodialisis dengan Pengaturan Total 32 32


Uji Statistik Wilcoxon
Ultrafiltrasi Profiling Satu di Instalasi

Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin Hasil analisis dengan menggunaan uji statistic
Tabel 5 Tekanan Darah Intradialisis pada Pengaturan Ultrafiltrasi
Profiling Satu Klien yang Menjalani Hemodialisis di Wilcoxon menunjukan tingkat signifikasi atau
Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin

No Tekanan Darah Jumlah ` (%) p value sebesar 0,405, nilai tersebut secara
1 Menurun 13 40,6%
2 Tidak Menurun 19 59,4% statistik tidak bermakna (p>0,05) hal ini
Jumlah 32 100%
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan

antara pengaturan ultrafiltrasi non profiling

540
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

dengan ultrafiltrasi profiling satu terhadap lainnya seperti kadar hemoglobin,

penurunan tekanan darah intradialisis pada penurunan berat badan intradialisis

klien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani (ultrafiltrasi), obat anti hipertensi,

hemodialysis di Instalasi Hemodialisa RSUD Diabetes Melitus secara statistik tidak

Ulin Banjarmasin. mempunyai pengaruh yang bermakna.

Menurut KDOQI (2015) banyak

PEMBAHASAN faktor penyebab hipotensi intradialisis

1. Penurunan Tekanan Darah seperti perubahan volume, osmolaritas,

Intradialisis pada Ultrafiltrasi Non elektrolit, suhu serta aktifitas mediator

Profiling pada Klien Penyakit Ginjal humoral. Perubahan volume darah relatif

Kronik yang Menjalani Hemodialisis di dan mekanisme kompensasinya sangat

Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin mungkin berperan terjadinya hipotensi

Banjarmasin. intradialitik. Untuk menilai perubahan

Hasil Penelitian ini terdapat tekanan volume darah relatif dapat digunakan

darah tidak menurun pada 22 orang atau parameter kadar protein plasma total

68,8%. Hasil ini didukung oleh penelitian intradialitik.

Agustriadi (2009) yang menyatakan Hasil Penelitian ini terjadi penurunan

adanya perubahan volume darah relatif sebanyak 10 orang atau 31,2% dari

intradialitik yaitu penurunan volume seluruh klien. Hasil ini didukung oleh

darah relatif. Dari analisis tersebut Daurgirdas (2011) yang menyatakan

didapatkan adanya hubungan yang frekuensi hipotensi intradialisis adalah 20-

bermakna dan tampak bahwa setiap 1% 30% dari seluruh hemodialisis hipotensi.

penurunan volume darah relatif selama Sejalan dengan hasil pada penelitian ini

hemodialisis dapat meningkatkan resiko tekanan darah terjadi penurunan sebanyak

episode hipotensi intradialisis sebesar 10 orang atau 31,2% dari seluruh klien.

35% sedangkan untuk faktor- faktor

541
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Penurunan tekanan darah intradialisis atau Hasil penelitian saat ini terbanyak klien

hipotensi intradialisis dapat terjadi pada tidak terjadi penurunan tekanan darah

proses hemodialisis, ultrafiltrasi dapat yaitu sebanyak 19 orang atau 59,4% dari

merupakan penyebab terjadinya hipotensi total klien. Hal ini kemungkinan terjadi

intradialisis karena pada saat ultrafiltrasi karena penarikan cairan tidak lebih dari

volume pre load jantung juga akan 5% dari IDWG (Inter Dialisis Weight

menurun akan tetapi ultrafiltrasi non Gain) yaitu kenaikan berat badan

profiling mempunyai jumlah penarikan interdialisis klien sehingga jumlah cairan

yang sama pada setiap sesi hemodialisis yang dibuang tidak terlalu besar.

sehingga penurunan tekanan darah relatif Menurut Lindberg (2010) IDWG

kecil.Perubahan tekanan darah bukan berada dalam kisaran 2,5% sampai 3,5%

hanya dikarenakan oleh proses dari berat badan kering untuk mengurangi

ultrafiltrasi tetapi banyak faktor- faktor risiko kardiovaskular dan juga untuk

yang dapat mempengaruhinya. mempertahankan status gizi yang baik.

2. Penurunan Tekanan Darah Kelebihan cairan dapat dicegah dengan

Intradialisis pada Ultrafiltrasi Profiling pemasukan cairan tiap hari 500– 750 ml

satu pada Klien Penyakit Ginjal dalam situasi produksi urin kering.

Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Pemasukan natrium 80 – 110 mmol tiap

Instalasi Hemodialisa RSUD Ulin hari, akan cukup untuk mengontrol haus

Banjarmasin dan membantu klien mengatur cairan.

Tekanan darah pada pengaturan Hasil penelitian menunjukkan terjadi

ultrafiltrasi Profiling satu pada klien yang penurunan tekanan darah sebanyak 13

menjalani hemodialisis didapatkan orang atau 40,6%. Awal hemodialisis

terbanyak adalah tekanan darah tidak terjadi penurunan volume darah tiba- tiba

terjadi penurunan sebanyak 19 orang atau akibat perpindahan darah dari

59,4% dari total klien. intravaskuler ke dalam dialiser (ginjal

542
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

buatan). Penurunan volume darah Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani

memicu aktivasi reflek kardiopressure Hemodialisis di Instalasi Hemodialisa

menyebabkan peningkatan aktivitas saraf RSUD Ulin Banjarmasin

parasimpatis mengakibatkan penurunan Hasil analisis dengan menggunakan

curah jantung dan turunnya tekanan darah. uji statistic wilcoxon menunjukkan tingkat

Awal hemodialisis terjadi penurunan signifikasi atau p value sebesar 0,405,

MBP dari 94 + 3 menjadi 85 + 3 mmHg, nilai tersebut secara statistik tidak

faktor dasar penyebab hipotensi bermakna (р >0,05) hal ini menunjukkan

intradialisis adalah penurunan volume bahwa tidak ada perbedaan antara

darah awal menurut Barnas, et al (2007). pengaturan ultrafiltrasi non profiling

Ultrafitrasi Profiling satu tidak dengan ultrafiltrasi profiling satu terhadap

merubah jumlah volume cairan yang penurunan tekanan darah intradialisis

dibuang tetapi hanya berupa teknik pada klien Penyakit Ginjal Kronik yang

penarikan cairan yang berbeda pada tiap menjalani hemodialisis di Instalasi

sesi proses hemodialisis berjalan sehingga Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin.

tidak merupakan faktor resiko terjadinya Holley, et al (2007) mengemukakan

hipotensi intradialisis. Tetapi hal ini harus bahwa komplikasi hipotensi intradialisis

tetap menjadi perhatian karena pada dapat terjadi selama hemodialisis dapat

pengaturan ultrafiltrasi profiling satu terjadi pada pengaturan ultrafiltrasi

terjadi penarikan cairan dalam jumlah apapun. Menurut Sukandar, (2006)

yang lebih tinggi pada jam pertama dan Ultrafiltrasi Rate berpengaruh terhadap

semakin menurun pada jam berikutnya. terjadinya hipotensi intradialisis. Hal ini

3. Perbedaan Pengaturan Ultrafiltrasi Non terjadi dikarenakan kontraksi berlebihan

Profiling dengan Ultrafiltrasi Profiling volume plasma akibat ultrafiltrasi

Satu Terhadap Penurunan Tekanan melebihi refiling time (waktu pengisian

Darah Intradialisis pada Klien

543
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

ulang) dari kompartemen ekstravaskuler organ lain akan berkurang bahkan akan

ke kompartemen intravaskuler. mengakibatkan kerusakan (Zhou & Liu,

Menurut KDOQI (2015) penyebab 2006). Sehingga ultrafiltrasi profiling satu

hipotensi intradialisis yaitu multifaktorial, lebih aman digunakan pada klien tanpa

dapat berupa penyakit diabetes, fakor resiko sebagaimana yang sudah

penggunaan obat anti hipertensi, laju dibahas sebelumnya, dan juga akan lebih

ultrafiltrasi yang tinggi, sesi hemodialisis sesuai digunakan pada klien yang

yang pendek, atau tekanan darah sistolik mengalami oedem paru dimana cairan

predialisis < 100 mmHg. berlebih harus dibuang di awal sesi

Pengaturan ultrafiltrasi bukanlah satu - hemodialisis untuk mengurangi sesak

satunya penyebab terjadinya hipotensi napas pada klien tetapi dalam waktu

intradialisis tetapi banyak faktor yang dialisis yang tidak singkat untuk

dapat mempengaruhi terjadinya hipotensi mengurangi terjadinya hipotensi

intradialisis. Tidak adanya perbedaan intradialisis.

diantara kedua teknik pengaturan bukan Melihat hasil penelitian dapat

berarti tidak perlu mendapat perhatian, disimpulkan peran perawat hemodialisa

komplikasi hipotensi intradialitik dapat haruslah tepat dan bisa dijalankan dengan

terjadi pada klien dengan faktor resiko, professional dalam penatalaksanaan

sehingga perlu mendapatkan perhatian hemodialisis sehingga dapat mengurangi

serius, hipotensi intradialitik akan kejadian hipotensi intradialisis maupun

menyebabkan gangguan perfusi jaringan. komplikasi intradialisis yang lain

Bila masalah ini tidak diatasi akan sebagaimana menurut penjelasan berikut

membahayakan klien, saat aliran darah perawat hemodialisa adalah perawat

dan tekanan darah terlalu rendah, maka professional bersertifikat pelatihan dialisis

pengiriman nutrisi dan oksigen ke organ yang bertanggung jawab melaksanakan

vital seperti otak, jantung, ginjal dan perawatan dan bekerja secara tim di Unit

544
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Dialisis (Dirjen Yanmed, 2008). Perawat Barnas, G.W. Boer, W.H. &Koomnas, H.A.
(2007). Hemodynamic Patterns and
hemodialisa mempunyai peran penting
Spectral Analysis Of Heart Rate
sebagai pemberi asuhan, advokasi,
Variability During Dialysis
konsultan, pemberi edukasi untuk Hypotension.
http://jasn.asnjournals.org/c
membantu klien PGK mencapai adekuasi
gi/content/abstract. (Diakses tanggal 25
hemodialisa (Smeltzer, et al, 2010).
Nopember 2017)

Chaidir, R. Putri, E. M. (2014). Faktor-


DAFTAR PUSTAKA
Faktor Yang Berhubungan Dengan
Adrian, AK. Fathonah S. Amitiria G. (2014).
Intradialisis Hipotensi Pada Pasien
Pengaruh Ultra Filtrasion Rate
Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani
terhadap Kadar Gula Darah dan
Hemodialisis. http://Ejoournal.
Tekanan Darah pada Pasien DM
Stikesyarsi.ac.id.(Diakses tanggal 20
(Diabetes Mellitus) dengan Komplikasi
Juni 2017).
Cronic Kidney Disease yang Menjalan
Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis.
iHemodialisis. http://Ejurnal.poltekkes-
(2008). Pedoman Pelayanan
tjk.ac.id (Diakses tanggal 20 Juni 2017).
Hemodialisis di Sarana Pelayananan
Kesehatan.
Agustriadi, O. Suwitra, K. Sudhana, W. dkk
(2009). Hubungan Antara Perubahan
Holley, J. F. Berns, J. S. & Post, T. W.
Volume Darah Relatif Dengan
(2007). Acute Complications During
Episode Hipotensi Intradialitik Selama
Hemodialysis.
Hemodialisis Pada Gagal Ginjal
http://www.uptodate.com. (Diakses
Kronik. http://ojs.unud.ac.id>
tanggal 25 Nopember 2017).
him>article>view (Diakses tanggal 25
Indonesian Renal Registry. (2014). 4 th
Nopember 2017).
Report of Indonesian Renal Registry.
Bandung: Pernefri
Armiyati, Y. (2012). Hipotensi Dan
Hipertensi Intradialisis Pada Pasien
KDOQI. (2015). Clinical Practice Guidelines
Chronic Kidney Disease (CKD) Saat
for Cardiovaskular Disease in Dialysis
Menjalani Hemodialisis.
Patients. NKF KDOQI Guidelines,
http://Jurnal.unimus.ac.id. (Diakses
National Kidney Foundation Inc.
tanggal 20 Juni 2017).

545
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Shofaniah et al Perbedaan Pengaturan Ult….

Kusnanto & Saifudin. (2010). Hubungan Zhou, Y.L. Liu, H.L. Duan, X.F., Yao, Y.,
Besarnya Ultrafiltrasi Terhadap Sun, Y., & Liu, Q. (2006).Impact Of
Perubahan Tekanan Darah Pada Sodium And Ultrafiltration Profiling On
Pasien Gagal Ginjal Dengan Haemodialysis Related Hypotension.
Hemodialisa rutin. <http:// Nephrol Dial Transplant.21(11).3231-
opac.unisayogya.ac.id/1759/…/NASPU
B.>. (Diakses tanggal 12 Juni 2017).

Landry, D. W. Oliver, J.A. (2006). Blood


Pressure Instability During
Hemodialysis. Kid Int: 69, 1710-11.

Lindberg. (2010). Excessive fluid Overload


Among Haemodialysis Patient:
Prevalence, Individual Characteristics
and Self Regulation Fluid Intake: Acta
Universitatis Upsaliensis Uppsala.

Rekam Medik. (2017). Data Jumlah Klien


dan Jumlah Tindakan Klien Yang
Menjalani Hemodialisa. Instalasi
Hemodialisa: RSUD Ulin Banjarmasin.

Smeltzer,SC,. Bare, B,G., Hinkle,J.L &


Cheever,K.H. (2010). Textbook of
medical surgical nursing. Ed 12.
Philadelpia: Lippincott William &
Wilkins.

Sukandar, E. (2006). Gagal Ginjal Dan


Panduan Terapi Dialisis. Bandung: PII
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rs. Dr.
Hasan Sadikin.

546

Anda mungkin juga menyukai