Sistem Transportasi
Volume Kendaraan
Perhitungan volume dilakukan dengan mencatat jumlah kendaraan tiap 10 menit. Berikut adalah tabel
traffic counting yang dilakukan pada tanggal 19 Februari 2019 dan 10 April 2019.
Tabel x.x Hasil Perhitungan Traffic Counting Jalan Ir. Sutami Periode Pemantauan Triwulan 1
dan Triwulan 2 Tahun 2019
Presentase Jenis Kendaraan Jalan Ir. Presentase Jenis Kendaraan Jalan Ir.
Sutami Pemantauan TW 1 2019 Sutami Pemantauan TW 2 2019
6% 3%
Motorcycle Motorcycle
12% 12%
Kendaraan Kendaraan
Ringan Ringan
82% Kendaraan 85% Kendaraan
Berat Berat
Geopmetrik Jalan
Berdasarkan survey geometrik jalan, lebar Jalan Ir. Sutami dinilai masih dapat mengakomodir volume
lalu lintas kendaraan. Tipe jalan tersebut adalah 2/2 UD dengan lebar efektif perkerasan kurang 5
meter efektif kedua arah serta lebar bahu jalan yang bervariasi dengan rata-rata kurang dari atau sama
dengan 0,5 meter. Dengan lebar jalan tersebut maka diprediksikan ruas Jalan Ir. Sutami mampu
melayani arus rata-rata 3100 smp/jam dengan pertimbangan tipe alinyemen jalan kategori datar.
Dari observasi langsung diidentifikasi tidak terdapat hambatan samping yang signifikan atau kategori
hambatan samping rendah pada ruas Jalan Ir. Sutami. Kategori tersebut didasarkan karakteristik
penggunaan lahan berada didaerah dengan guna lahan pertanian luas dengan dominasi lahan terbuka.
Dengan demikian kelas hambatan samping Jalan Ir. Sutami pada pintu masuk PLTU Lontar Extension
Unnit 4 (300-400 MW) termasuk dalam kategori sangat rendah (Very Low) (MKJI, 1997). Berikut ini
adalah foto kondisi hambatan samping di ruas Jalan Ir. Sutami melaui citra satelit Google Earth view
bulan Juli 2017.
Gambar x.x Kondisi Hambatan Samping Ir. Sutami Citra Satelit Google Earth, 2017
Kapasitas Jalan
Kapasitas dasar Jalan Ir. Sutami mencapai 3.100 smp/jam dengan inventarisasi data awal geometri
jalan. Nilai faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas (FCW) adalah 0,69 didasari oleh lebar efektif
jalur lalu lintas (Wc) adalah 5 meter total kedu arah. Sementara nilai faktor penyesuaian akibat
pemsiahan arah (FCSP) adalah 1 mengingat presentase pemisahan arah Jalan Ir. Sutami adalah 50%-
50%. Terakhir, faktor penyesuaian akibat hambatan samping (FCSF) Jalan Ir. Sutami teridentifikasi
sebesar 0,97 dengan mempertimbangkan lebar bahu ≤ 0,5 meter dan kelas hambatan samping jalan
yang tergolong sangat rendah (Very Low). Berikut adalah tabel perhitungan kapasitas jalan Ir. Sutami
rona awal.
Tabel x.x Kapasitas Ruas Jalan Ir. Sutami
No Masukan Nilai Keterangan Pertimbangan
1 Kapasitas dasar 3.100 Total kedua Tipe jalan dua-lajur tak-
smp arah terbagi dengan
alinyemen datar
2 Faktor penyesuaian akibat 0,69 Total kedua Lebar efektif jalur lalu
lebar jalur lalu lintas arah lintas adalah 5 m
3 Faktor penyesuaian akibat 1 - Presentase pemisahan
pemisahan arah arah empat-lajur tak-
terbagi 50%-50%
4 Faktor penyesuaian akibat 0,97 Karakteristik Kelas hambatan samping
hambatan sampiing penggunaan kategori sangat rendah
lahan (VH) dengan lebar bahu
pertanian efektif ≤ 0,5 meter
Kapasitas Jalan Ir. Sutami 2.075 smp
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2019
V/C Ratio
Perhitungan V/C Ratio dapat dilakukan dengan membandingkan data volume arus lalu lintas dan
kapasitas jalan Ir. Sutami. Hasil hitungan tersebut nantinya akan digunakan sebagai input dalam
menentukan tingkat kinerja jalan.
Tabel x.x Perhitungan V/C Ratio Jl. Ir. Sutami Pemantauan Triwulan 1 dan Triwulan 2 Tahun 2019
Berdasarkan data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan di Pintu Masuk PLTU 3 Banten
memiliki rata-rata tingkat pelayanan jalanan/Level of Service baik yaitu termasuk dalam kategori A.
Kategori pelayanan A memiliki karakteristik ruas jalan memiliki arus bebas, volume rendah dan
kecepatan tinggi. Selain itu pengemudi memilih kecepatan yang dihendaki.
Kondisi tingkat pelayanan ruas Jalan Ir. Sutami memiliki tingkat pelayanan kategori A. Berdasakan
RTRW Kabupaten Tangerang tahun 2011-2031, ruas Jl. Ir. Sutami merupakan jalan dengan fungsi Jalan
Kolektor Sekunder/Kolektor ROW 26. Sementara menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
KM 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan tingkat pelayanan minimal
jalan kolektor sekunder adalah tingkat pelayanan C. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aktivitas konstruksi Pembangunan PLTU Lontar Extension Unit 4 (300-400 MW) di kawasan PLTU 3
Banten tidak berkontribusi signifikan terhadap penurunan kinerja jalan Ir. Sutami. Berdasakan ini pula
maka disimpulkan bahwa tingkat kekritisan untuk parameter kemacetan lalu lintas belum terjadi.
2. Evaluasi Kecenderungan
0.90
0.80
0.70
0.60
smp/jam
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
TW 3 2018 TW 4 2018 TW 1 2019 TW 2 2019
Jam Puncak Pagi 0.28 0.24 0.33 0.20
Jam Puncak Siang 0.22 0.23 0.25 0.17
Jam Puncak Petang 0.26 0.26 0.35 0.22
Tingkat Pelayanan C 0.8 0.8 0.8 0.8
Gambar diatas menunjukkan hasil pemantauan gangguan lalu lintas darat di ruas Jalan Ir. Sutami
empat periode pemantauan menghasilkan data kecenderungan fluktuatif. Namun demikian, hasil
pemantauan menunjukkan bahwa tingkat pelayanan jalan masih memenuhi persyaratan Permen
Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006.