PENDAHULUAN
1
1. penyusunan program, evaluasi dan pelaporan di bidang industri
makanan, hasil laut, dan perikanan;
2. penyiapan perumusan kebijakan termasuk penyusunan peta panduan
pengembangan klaster industri kakao, industri pengolahan kelapa,
industri gula, industri pengolahan ikan, dan pengembangan klaster
industri makanan, hasil laut, dan perikanan lainnya;
3. penyiapan pelaksanaan kebijakan termasuk pengembangan klaster
industri kakao, industri pengolahan kelapa, industri gula, industri
pengolahan ikan, dan pengembangan klaster industri makanan, hasil
laut, dan perikanan lainnya;
4. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
industri makanan, hasil laut, dan perikanan;
5. penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang industri makanan, hasil
laut, dan perikanan; dan
NO KBLI URAIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PRODUK DAGING DAN
1 10130
DAGING UNGGAS
2 10212 INDUSTRI PENGASAPAN IKAN
2
NO KBLI URAIAN
3 10213 INDUSTRI PEMBEKUAN IKAN
4 10219 INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA UNTUK IKAN
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA UNTUK IKAN
5 10221
DAN BIOTA AIR (BUKAN UDANG) DALAM KALENG
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN UDANG DALAM
6 10222
KALENG
7 10292 INDUSTRI PENGASAPAN BIOTA AIR LAINNYA
8 10293 INDUSTRI PEMBEKUAN BIOTA AIR LAINNYA
INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN LAINNYA UNTUK BIOTA
9 10299
AIR LAINNYA
10 10411 INDUSTRI MINYAK MAKAN DAN LEMAK NABATI DAN HEWANI
11 10412 INDUSTRI MARGARINE
INDUSTRI MINYAK GORENG BUKAN MINYAK KELAPA DAN MINYAK
12 10413
KELAPA SAWIT
13 10421 INDUSTRI KOPRA
14 10422 INDUSTRI MINYAK MAKAN KELAPA
15 10423 INDUSTRI MINYAK GORENG KELAPA
16 10424 INDUSTRI TEPUNG DAN PELET KELAPA
17 10432 INDUSTRI MINYAK GORENG KELAPA SAWIT
INDUSTRI MINYAK MAKAN DAN LEMAK NABATI DAN HEWANI
18 10490
LAINNYA
INDUSTRI PENGGILINGAN DAN PEMBERSIHAN PADI-PADIAN DAN
19 10611
BIJI-BIJIAN
INDUSTRI PENGUPASAN, PEMBERSIHAN DAN PENGERINGAN
20 10613
KAKAO
INDUSTRI PENGUPASAN DAN PEMBERSIHAN BIJI-BIJIAN BUKAN
21 10614
KOPI DAN KAKAO
22 10617 INDUSTRI TEPUNG TERIGU
INDUSTRI BERBAGAI MACAM TEPUNG DARI PADI-PADIAN, BIJI-
23 10618
BIJIAN, KACANG-KACANGAN, UMBI-UMBIAN DAN SEJENISNYA
24 10621 INDUSTRI PATI UBI KAYU
25 10622 INDUSTRI BERBAGAI MACAM PATI PALMA
26 10623 INDUSTRI GLUKOSA DAN SEJENISNYA
27 10629 INDUSTRI PATI LAINNYA
28 10632 INDUSTRI PENGGILINGAN DAN PEMBERSIHAN JAGUNG
29 10633 INDUSTRI TEPUNG BERAS DAN TEPUNG JAGUNG
30 10634 INDUSTRI PATI BERAS DAN JAGUNG
31 10710 INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
32 10721 INDUSTRI GULA PASIR (GULA KRISTAL RAFINASI)
33 10729 INDUSTRI PENGOLAHAN GULA LAINNYA SELAIN SIROP
34 10731 INDUSTRI KAKAO
35 10732 INDUSTRI MAKANAN DARI COKELAT DAN KEMBANG GULA
36 10739 INDUSTRI KEMBANG GULA LAINNYA
3
NO KBLI URAIAN
37 10740 INDUSTRI MAKARONI, MIE DAN PRODUK SEJENISNYA
38 10750 INDUSTRI MAKANAN DAN MASAKAN OLAHAN
39 10771 INDUSTRI KECAP
INDUSTRI BUMBU MASAK DAN PENYEDAP MASAKAN (TERMASUK
40 10772
VETSIN/MSG)
41 10773 INDUSTRI PRODUK MASAK DARI KELAPA
42 10779 INDUSTRI PRODUK MASAK LAINNYA
43 10792 INDUSTRI KUE BASAH
INDUSTRI MAKANAN DARI KEDELE DAN KACANG-KACANGAN
44 10793
LAINNYA BUKAN KECAP, TEMPE DAN TAHU
45 10794 INDUSTRI KERUPUK, KERIPIK, PEYEK DAN SEJENISNYA
46 10799 INDUSTRI PRODUK MAKANAN LAINNYA
47 10801 INDUSTRI RANSUM MAKANAN HEWAN
48 10802 INDUSTRI KONSENTRAT MAKANAN HEWAN
4
1. Seksi Program yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan program di bidang industri makanan, hasil laut, dan
perikanan.
5
promosi industri di bidang industri pengolahan hasil tanaman
pangan.
2. Seksi Standardisasi dan Teknologi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan
teknis mengenai standardisasi dan teknologi, hak kekayaan
intelektual, dan industri hijau di bidang industri pengolahan hasil
tanaman pangan.
6
2. Seksi Standardisasi dan Teknologi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan
teknis mengenai standardisasi dan teknologi, hak kekayaan
intelektual, dan industri hijau di bidang industri pengolahan hasil
perkebunan.
7
promosi industri di bidang industri pengolahan hasil laut, perikanan,
dan peternakan
2. Seksi Standardisasi dan Teknologi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan
teknis mengenai standardisasi dan teknologi, hak kekayaan
intelektual, dan industri hijau di bidang industri pengolahan hasil
laut, perikanan, dan peternakan
8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
1. Visi
2. Misi
3. Tujuan
9
4. Indikator Kinerja Utama
5. Sasaran
10
- Peningkatan kualitas produk makanan melalui SNI, Hazard
Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Good
Manufacturing Practices (GMP)
- Peningkatan kualitas SDM industri makanan, hasil laut dan
perikanan dengan peningkatan kemampuan penguasaan
teknologi dan manajemen
- Penguasaan pasar dalam negeri dan ekspor
7. Strategi
- Meningkatkan utilitas kapasitas melalui pengembangan pasar
baik di dalam dan luar negeri
- Meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan pasokan
bahan baku, penerapan teknis pengolahan/proses yang lebih
maju
- Meningkatkan jaminan dan kelancaran pasokan bahan baku
melalui kemitraan industri primer, kerjasama instansi dan
pengaturan ekspor/impor bahan baku
- Meningkatkan iklim usaha yang kondusif melalui regulasi dan
deregulasi, memberikan instensif dan dukungan pembiayaan
- Peningkatan sarana dan prasarana dan promosi investasi di
dalam/luar negeri.
- Meningkatkan penelitian dan pengembangan produk, proses
bahan baku dan meningkatkan pemasaran dalam negeri dan
mengamankan/perlindungan produksi dalam negeri dari produk
impor.
- Promosi ekspor melalui pameran dan misi dagang dan
peningkatan kerjasama internasional dan kelembagaan.
11
Tabel 2.2. Target Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Makanan, Hasil
Laut dan Perikanan pada tahun 2015 – 2019
Target
No Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
1 Pertumbuhan Unit 19 22 23 24 30
populasi usaha usaha
industri makanan,
hasil laut dan
perikanan dengan
postur yang lebih
sehat
Sasaran Target
No Satuan
Program/Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
1 Tingginya laju Persen 7,5 7,7 8,1 8,4 8,7
pertumbuhan industri
makanan, hasil laut
dan perikanan
- Laju pertumbuhan Persen 7,5 7,7 8,1 8,4 8,7
industri makanan
hasil laut dan
perikanan
- Kontribusi industri Persen 4,0 4,0 4,0 4,01 4,02
makanan, hasil laut
dan perikanan
terhadap PDB
Nasional
2 Meningkatnya Persen 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4
penguasaan pasar
dalam dan luar negeri
industri makanan, hasil
laut dan perikanan
- Kontribusi eksport Persen 3,5 3,55 3,6 3,65 3,7
produk industri
makanan, hasil laut
dan perikanan
terhadap eksport
nasional
- Pangsa pasar Persen 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4
produk industri
makanan hasil laut
dan perikanan
nasional terhadap
12
Sasaran Target
No Satuan
Program/Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
total permintaan
pasar dalam negeri
3 Meningkatnya Persen 15,0 16,0 20,0 25,0 30,0
produktivitas SDM
industri makanan hasil
laut dan perikanan
- Tingkat produktivitas Rupiah/ 260.000 299.000 358.800 448.500 583.050
dan kemampuan tenaga
SDM industri kerja
4 Meningkatnya investasi Jumlah 85 100 115 130 145
di sector industri izin
makanan hasil laut dan usaha
perikanan
- Nilai realisasi Rp. 40 42 44,1 46,3 48,6
investasi PMDN dan Triliun
PMA
5 Meningkatnya Persen 1,0 1,33 0,66 1,31 1,29
penyerapan tenaga
kerja di sector industri
makanan hasil laut dan
perikanan
- Jumlah tenaga kerja Juta 0,6 0,63 0,66 0,69 0,73
yang diserap orang
industri makanan
hasil laut dan
perikanan
1. Kekuatan
- Indonesia merupakan negara agraris penghasil produk primer
hasil tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan
- Beberapa produk memiliki keunggulan komperatif seperti Crude Palm
Oil (CPO), ikan, rumput laut, kakao, kelapa bulat dan lain-lain
- Teknologi pengolahan pangan telah dikuasai
- Tenaga ahli dan tenaga kerja yang terlibat dalam industri
pengolahan makanan, hasil laut dan perikanan cukup tersedia
- Produk makanan olahan dalam negeri telah mampu bersaing dengan
produk impor sejenis
2. Kelemahan
13
- Produk primer hasil pertanian banyak yang diekspor dalam bentuk
mentah seperti Crude Palm Oil (CPO), biji kakao dan kelapa bulat
- Industri olahan dalam negeri kekurangan bahan baku sehingga
pemanfaatan utilisasinya belum optimal (rata-rata 50%)
- Pengolahan produk pasca panen masih dilakukan secara
tradisional sehingga mempengaruhi mutu produk industri makanan,
hasil laut dan perikanan
- Kurangnya dukungan permodalan dan tingginya suku bunga
perbankan untuk pengembangan industri makanan, hasil laut dan
perikanan
- Terbatasnya industri pendukung terutama mesin, peralatan, dan
kemasan
- Belum berkembangnya kesamaan persepsi mengenai mengenai
otonomi daerah sehingga iklim usaha cenderung kurang kondosif
dan kebijakan di daerah menjadi beragam
- Kenaikan harga BBM Industri
Adapun peluang dan ancaman industri makanan, hasil laut dan
perikanan adalah sebagai berikut :
1. Peluang
- Meningkatnya permintaan produk makanan, hasil laut dan perikanan
dengan mutu tinggi dari berbagai negara
- Berkembangnya produk makanan, hasil laut dan perikanan siap saji
yang diminati konsumen eksekutif di negara-negara maju dan
bekembang
- Produk makanan, hasil laut dan perikanan olahan Indonesia makin
diminati negara maju dan berkembang
2. Ancaman
- Munculnya negara-negara pesaing kuat yang menghasilkan produk
makanan, hasil laut dan perikanan seperti China, Taiwan, Thailand,
Vietnam dan Malaysia
- Tuntutan pasar dunia terhadap produk-produk yang aman dikonsumsi
dan akrab lingkungan semakin besar
- Meningkatnya penolakan produk makanan, hasil laut dan perikanan
yang di ekspor ke beberapa negara karena kontaminasi fisik,
biologi/mikrobiologi, kimia dan lingkungan
- Banyaknya produk makanan, hasil laut dan perikanan impor yang
tidak terdaftar
14
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015
15
No
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
.
Industri industri
3. Kegiatan
16
Dalam rangka untuk mencapai indikator tersebut di atas, serta
mendukung keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan industri,
Rencana Kerja Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
tahun 2015, meliputi :
17
- Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Tepung Non Gandum
- Pemetaan Potensi Bahan Baku Industri Tepung Non Gandum
- Verifikasi Kontrak Penjualan Dan Penyaluran Gula Kristal
Rafinasi
- Evaluasi Persediaan Raw Sugar Dan Gula Kristal Rafinasi
- Pelaksanaan Audit Teknologi Pabrik Gula Rafinasi
- Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Industri Gula
- Survey Kebutuhan Daging Untuk Industri Pengolahan Daging
- Survey Dan Verifikasi Kinerja Industri Berbasis Bahan Baku
Beras Pecah 100% Dan Beras Ketan Pecah 100%
- Pengembangan Teknologi Pengolahan Rumput Laut
- Pelatihan Peningkatan Sdm Industri Pengolahan Rumput Laut
- Kajian Kebijakan Industri Gula Yang Terintegrasi Dan Berdaya
Saing
- Bantuan Mesin Dan Peralatan Dalam Rangka Mendukung
Pengembangan Industri Pangan
- Penyusunan DED Mesin Dan Peralatan Pengolahan Rumput
Laut Untuk Produk Alkali Treated Gracilaria Di Bone Sulawesi
Selatan
18
- Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis Crude Palm
Oil (cpo).
No
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
.
19
No
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
.
20
Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai program kegiatan
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makakan, Hasil laut dan Perikanan.
Alokasi Anggaran dan Kegiatan pada Direktorat Industri makanan, Hasil
laut dan Perikanan seperti Tabel di bawah ini :
PAGU
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN
(dalam ribuan)
7 Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis 100.655.511
Agro
1835 Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut 100.655.511
Dan Perikanan
1835.001 Revitalisasi Industri Gula Nasional 702.110
1 Revitalisasi Permesinan Industri Gula 702.110
12 Fasilitasi Dan Koordinasi Pelaksanaan Revitalisasi Industri 702.110
Gula
1835.005 Rumusan Perencanaan, Evaluasi Dan Pelaporan 1.626.889
1 Kaji Tindak, Program Pengembangan Dan Evaluasi Kinerja 1.626.889
11 Kaji Tindak Pelaksanaan Kegiatan Industri Makanan Hasil 580.377
Laut Dan Perikanan
12 Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Makanan Hasil 563.420
Laut Dan Perikanan
13 Penyusunan Laporan, Pendataan Dan Evaluasi Kinerja 483.092
Industri Makanan Hasil Laut Dan Perikanan
1835.01 Standard Pada Industri Makanan, Hasil Laut, Dan Perikanan 66.166.649
1 Standard Pada Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan 66.166.649
11 Perumusan Dan Revisi Sni Industri Makanan Hasil Laut Dan 1.341.953
Perikanan
12 Pelaksanaan Pengawasan Sni Wajib Industri Makanan Hasil 921.813
Laut Dan Perikanan
13 Penyusunan Peraturan Penerapan Sni Wajib Produk 564.870
Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan
14 Penyusunan Draft Rskkni Industri Pengolahan Daging 702.075
15 Peningkatan Kualitas Sdm Melalui Pelatihan Pada Industri 360.586
Pengolahan Ikan
16 Penerapan Dan Pembinaan Keamanan Pangan Melalui Cppob 285.782
Pada Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan
17 Penyusunan Skkni Industri Pengolahan Kakao 500.000
18 Bantuan Peralatan Laboratorium Dalam Rangka Mendukung 61.489.570
Riset Dan Standarisasi Imhlp
1835.011 Pengembangan Industri Pangan 19.546.829
1 Pengembangan Industri Pangan 19.546.829
11 Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Industri Ikan Dan 486.660
Hasil Laut
13 Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Industri 463.012
Pengolahan Kelapa
14 Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Tepung Non 445.187
Gandum
15 Pemetaan Potensi Bahan Baku Industri Tepung Non Gandum 900.000
21
PAGU
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN
(dalam ribuan)
16 Verifikasi Kontrak Penjualan Dan Penyaluran Gula Kristal 1.600.000
Rafinasi
17 Evaluasi Persediaan Raw Sugar Dan Gula Kristal Rafinasi 806.820
18 Pelaksanaan Audit Teknologi Pabrik Gula Rafinasi 1.600.000
19 Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Industri Gula 248.750
20 Survey Kebutuhan Daging Untuk Industri Pengolahan Daging 1.600.000
21 Survey Dan Verifikasi Kinerja Industri Berbasis Bahan Baku 750.000
Beras Pecah 100% Dan Beras Ketan Pecah 100%
22 Pengembangan Teknologi Pengolahan Rumput Laut 1.900.000
24 Pelatihan Peningkatan Sdm Industri Pengolahan Rumput Laut 300.000
25 Kajian Kebijakan Industri Gula Yang Terintegrasi Dan 1.600.000
Berdaya Saing
26 Bantuan Mesin Dan Peralatan Dalam Rangka Mendukung 6.446.400
Pengembangan Industri Pangan
28 Penyusunan Ded Mesin Dan Peralatan Pengolahan Rumput 400.000
Laut Untuk Produk Alkali Treated Gracilaria Di Bone Sulawesi
Selatan
1835.012 Pengembangan Industri Pakan 1.487.634
2 Pengembangan Industri Pakan 1.487.634
11 Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Industri Pakan 362.950
12 Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Industri 374.684
Pakan Ternak
13 Fs Pembangunan Pabrik Pakan Ternak 750.000
1835.013 Pengembangan Industri Bahan Penyegar 6.275.548
3 Pengembangan Industri Bahan Penyegar 6.275.548
11 Fasilitasi Dan Koordinasi Pengembangan Industri 729.244
Pengolahan Kakao
12 Peningkatan Konsumsi Cokelat Dalam Negeri Dan Partisipasi 757.937
Sidang Icco/acc
13 Pelatihan Kewirausahaan Pengolahan Cokelat 474.149
15 Peningkatan Teknologi Industri Pengolahan Kakao Di 1.314.218
Sulawesi Tengah
16 Peningkatan Teknologi Industri Pengolahan Kakao 3.000.000
1835.014 Pengembangan Industri Oleofood 605.045
4 Pengembangan Industri Oleofood 605.045
11 Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis Crude 605.045
Palm Oil (cpo)
1835.015 Promosi Dan Kerjasama Pada Industri Makanan, Hasil Laut 4.244.807
Dan Perikanan
1 Promosi Dan Kerjasama Pada Direktorat Industri Makanan, 4.244.807
Hasil Laut Dan Perikanan
11 Partisipasi Dan Fasilitasi Serta Penyelenggaraan Kegiatan 1.295.812
Pameran Industri Makanan Hasil Laut Dan Perikanan Di
Dalam Dan Luar Negeri
12 Partisipasi Industri Makanan Hasil Laut Dan Perikanan Dalam 916.934
Rangka Fora Kerjasama Dan Organisasi Internasional
Lainnya
13 Partisipasi Pada Sidang Standarisasi Internasional 532.061
14 Forum Internasional Dan Promosi Dalam Rangka 1.500.000
Pengembangan Industri Rumput Laut
TOTAL 100.655.511
22
23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
24
No Realisasi s/d
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
. TW IV
Pangsa pasar produk industri 7 persen 5,58%
agro nasional terhadap total
permintaan di pasar dalam
negeri
25
No Realisasi s/d
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
. TW IV
1 Meningkatnya kualitas Tingkat kesesuaian 90 persen 90%
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dengan
Pelaporan dokumen perencanaan
Tingkat ketepatan waktu 85 persen 90%
pelaksanaan kegiatan
Nilai SAKIP Ditjen Industri Agro 75 nilai n/a
26
pertumbuhan ekonomi bila dibandingkan dengan tahun 2014 pada
periode yang sama. Pertumbuhan industri makanan dan minuman
lebih tinggi bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 4,71%.
Kontribusi PDB industru makanan dan minuman terhadap PDB
nasional sebesar 5,6%. Capaian tersebut lebih tinggi bila
dibandingkan dengan target dengan nilai capaian 140%. Kontribusi
industri makanan, minuman dan tembakau terhadap PDB nasional
mencapai 7,61%. Nilai tersebut lebih besar dari target, sehingga
nilai capaian sebesar 193%.
27
2014 2015
Sasaran
IKS Capaian Satuan
Strategis Realisasi Target Realisasi
(%)
Kontribusi ekspor
produk industri
Makanan, Hasil Laut
dan Perikanan 3,05 3,5 3,5 100 Persen
Tingginya terhadap ekspor
penguasaan nasional
pasar dalam
dan luar Pangsa pasar produk
negeri industri Makanan,
Hasil Laut dan
7,6 7 5,58 79,71 persen
Perikanan terhadap
total permintaan di
pasar dalam negeri
28
Sasaran ini dicapai melalui indikator Kinerja Sasaran (IKS) sebagai
berikut:
- Tingkat produktivitas dan kemampuan SDM industri
Tabel 3.6 Capaian IKS dari Meningkatnya Produktivitas SDM
Industri
2014 2015
Sasaran
IKS Capaian Satuan
Strategis Realisasi Target Realisasi
(%)
Tingkat
Meningkatnya produktivitas Rp. /
Produktivitas dan 262.090 250.000 296.295 118 Tenaga
SDM Industri kemampuan Kerja/jam
SDM industri
Tabel 3.7 Capaian IKS dari Kuat, lengkap dan dalamnya struktur
industri
2014 2015
Sasaran
IKS Capaian Satuan
Strategis Realisasi Target Realisasi
(%)
Kuat, Pertumbuhan
lengkap investasi di
dan industri makanan,
961 40 1514 3.785 perusahaan
dalamnya hasil laut dan
struktur perikanan hulu
industri dan antara
29
1. Tersusunnya insentif yang mendukung pengembangan industri
Sasaran ini dicapai melalui indikator Kinerja Sasaran (IKS) sebagai
berikut:
- Perusahaan industri yang memperoleh insentif
30
Perusahaan
yang mendapat
dan bahan 22 1 0 0 Perusahaan
akses ke sumber
baku untuk
pembiayaan
meningkatkan
Perusahaan
kapasitas
yang mendapat
produksi 27 7 5 71,43 Perusahaan
akses ke sumber
bahan baku
31
pameran, misi
dagang/ investasi,
produksi promosi
produk/jasa dan
investasi industri
2. Bazar Lebaran
32
No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan
Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia
1 PT. TIGA PILAR SEJAHTERA 16
(AGRI)
PT. PONDAN PANGAN MAKMUR
2 PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK 17
INDONESIA
ASOSIASI PENGUSAHA PEMOTO
PT. BONECOM SERVISTAMA COMINDO
3 18 NGAN HEWAN INDONESIA
(BOSCO)
(APPHI) PT. BUMI MAESTROAYU
PD. SINAR MULTI PRATAMA
4 PT. ANUGRAH CITRA BOGA 19
(SINJAYA BANGKA)
5 PT. MAYA MUNCAR 20 PT. SERENA INDOPANGAN
6 PT. WADAH PANGAN MAKMUR 21 PT. MAGFOOD INOVASI PANGAN
7 PT. GANDUM MAS KENCANA 22 PT. FINA PANGAN LESTARI
8 PT. BUMITANGERANG MESINDOTAMA 23 CV. AEIFAMS GLOBAL
9 PT. IKAFOOD PUTRAMAS 24 UD. ANDIKA
10 CV. FIVA FOOD & MEAT SUPPLY 25 RUMAH ABON BANDUNG
11 PT. DAGSAP ENDURA EATORE 26 DIF DAF BAKERY
12 PT. SEKAWAN KARSA MULIA 27 SAMBAL BANDUNG BU NOVI
13 PT. FOCUS DISTRIBUSI NUSANTARA 28 HASAN SRIWIJAYA
14 PT. GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA 29 PT. SINAR MAS
15 PT. NIRAMAS UTAMA (INACO)
No Nama Perusahaan
1 PT. SEKAWAN KARSA MULIA
2 PT. FANRICE INDONESIA
3 PT. TIGA PILAR SEJAHTERA
33
6. Pameran Hari Kakao Indonesia
- Exhibition
34
No Nama Perusahaan No Nama Perusahaan
Sulawesi Selatan
5 PT. Dunia Bintang Walet 21 PT. Java Biocolloid
6 PT. Agarindo Bogatama 22 PT. Surya Indo Algas
7 PT. Gracindo Nusantara 23 PT. Indoflora Cipta Mandiri
8 Kospermindo 24 PT. Indoking Aneka Agar Agar
9 Dinas Kelautan Perikanan Luwu 25 PT. Srigunting
10 Bank Mandiri 26 PT. Indonusa Algaemas Prima
11 PT. Gumindo Perkasa Industri 27 PT. Bantimurung Indah
Dinas Kelautan Perikanan, Pertanian
12 28 PT. Wahyu Putra Bimasakti
dan Peternakan Makassar
13 Meratus Intra Forwarding 29 PT. Cahaya Cemerlang
Balai Penelitian dan Pengembangan
14 30 CV. Agar Sari Jaya
Budidaya Air Payau Maros
15 Balai DIklat Industri Makassar 31 PT. Giwang Citra Laut
16 BTPN 32 Koperasi Nelayan Sipatuo
- Stand Gemari Sehat
2014 2015
Sasaran
IKU Capaian Satuan
Strategis Realisasi Target Realisasi
(%)
SNI yang
Meningkatnya
diberlakuka
usulan - 1 1 100 SNI
n secara
penerapan SNI
wajib
35
Pada tahun 2015, terdapat satu SNI yang akan diterapkan wajib
yaitu SNI Biskuit, dan penerapannya akan dilaksanakan pada tahun
2016. Capaian tersebut memenuhi target yang ditetapkan,
sehingga nilai capaian 100%. Sasaran ini baru ditetapkan pada
tahun 2015.
36
pengawasan Pengendalian
pada unsur Intern di unit
pimpinan dan staf kerja
2014 2015
Sasaran
IKS Capaian Satuan
Strategis Realisasi Target Realisasi
(%)
Tingkat
kesesuaian
pelaksanaan
kegiatan dengan 93,55 90 90 100 Persen
Meningkatkan dokumen
kualitas perencanaan
perencanaan
dan pelaporan Tingkat ketepatan
waktu
100 85 100 117 Persen
pelaksanaan
kegiatan
Nilai SAKIP 57 70 - - nilai
Pada tahun 2015, pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan
dokumen perencanaan sebanyak 35 kegiatan dari 36 kegiatan
dengan tambahan 5 kegiatan hasil realokasi anggaran Kegiatan
revitalisasi industri gula nasional..
Tingkat waktu pelaksanaan kegiatan pada tahun 2015 sebesar
100%, hal ini menunjukkan bahwa semua kegiatan dilaksanakan
tepat waktu sebagaimana yang direncanakan.
37
Pada tahun anggaran 2015, belum dilaksanakan penilaian SAKIP.
2. Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang
profesional
Sasaran ini dicapai melalui indikator Kinerja Sasaran (IKS) sebagai
berikut:
- Tingkat penyerapan anggaran
2014 2015
Sasaran Strategis IKS Capaian Satuan
Realisasi Target Realisasi
(%)
Meningkatkan sistem
Tingkat
tata kelola keuangan
penyerapan 93,55 90 68,91 76,57 Persen
dan BMN yang
anggaran
profesional
Capaian (%)
No Perspektif
2014 2015
Perspektif Pemangku Kepentingan
1 97,42 96,62
(Stakeholders)
2 Perspektif Proses Pelaksanaan Tupoksi 96,04 78,52
Perspektif Peningkatan Kapasitas
3 98,32 92,19
Kelembagaan
Rata-rata 97,31 89,11
38
Berdasarkan dokumen perencanaan strategis (renstra) Direktorat
Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan, secara umum capaian kinerja
terhadap dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
39
No Sasaran Program/Indikator Satuan Target 2015 Realisasi 2015 Capaian (%)
2 Meningkatnya penguasaan
pasar dalam dan luar negeri
Persen 5,0 5,58 111
industri makanan, hasil laut dan
perikanan
- Kontribusi eksport produk
industri makanan, hasil laut
Persen 3,5 3,5 100
dan perikanan terhadap
eksport nasional
- Pangsa pasar produk industri
makanan hasil laut dan
perikanan nasional terhadap Persen 5,0 5,58 111
total permintaan pasar dalam
negeri
3 Meningkatnya produktivitas
SDM industri makanan hasil laut Persen 15,0 6,95 46,33
dan perikanan
- Tingkat produktivitas dan Rupiah/
kemampuan SDM industri tenaga 260.000 296.295 113
kerja/jam
4 Meningkatnya investasi di sector Jumlah
industri makanan hasil laut dan izin 85 1514 1781,18
perikanan usaha
- Nilai realisasi investasi Rp.
40 34,36 85,9
PMDN dan PMA Triliun
5 Meningkatnya penyerapan
tenaga kerja di sector industri
Persen 1,0 6,5 650
makanan hasil laut dan
perikanan
- Jumlah tenaga kerja yang
Juta
diserap industri makanan 0,6 0,69 115
orang
hasil laut dan perikanan
40
Kontribusi ekspor produk industri Makanan, Hasil Laut dan
Perikanan terhadap ekspor nasional pada tahun 2015 sebesar 3,5%. Nilai
tersebut sesuai dengan target yaitu sebesar 4%, sehingga nilai capaian
100%. Kontribusi ekspor juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan
capaian tahun sebelumnya sebesar 3,05%. Pangsa pasar produk industri
makanan, hasil laut dan perikanan terhadap total permintaan di pasar
dalam negeri sebesar 5,58%. Nilai tersebut dibawah target sebesar 7% dan
lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar
7,5%.
3.1.3. Analisis
Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan atau Peningkatan/
Penurunan Kinerja
41
- Pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan dokumen perencanaan.
42
Capaian Tahun 2015 (%)
Output
Keuangan Fisik
Laut dan Perikanan
Jumlah 68.91 88.18
Rasio terhadap
Capaian
No Uraian penyerapan anggaran
(%)
(%)
1 Penetapan Kinerja 89,11 77,33
2 Rencana Strategis 2015-2019 94,35 73,03
3 Realisasi Fisik 88,18 78,15
Rata-rata 76,15
43
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dapat disampaikan pada tabel
di berikut :
44
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU TOTAL % SISA
1835.011 Pengembangan Industri Pangan 19.546.829 13.561.439 69,38 5.985.390
1 Pengembangan Industri Pangan 19.546.829 13.561.439 69,38 5.985.390
11 Fasilitasi Dan Koordinasi 486.660 378.644 77,80 108.016
Pengembangan Industri Ikan Dan
Hasil Laut
13 Fasilitasi Dan Koordinasi 463.012 387.996 83,80 75.016
Pengembangan Industri Pengolahan
Kelapa
14 Fasilitasi Dan Koordinasi 445.187 277.290 62,29 167.897
Pengembangan Tepung Non Gandum
15 Pemetaan Potensi Bahan Baku 900.000 887.300 98,59 12.700
Industri Tepung Non Gandum
16 Verifikasi Kontrak Penjualan Dan 1.600.000 1.571.925 98,25 28.075
Penyaluran Gula Kristal Rafinasi
17 Evaluasi Persediaan Raw Sugar Dan 806.820 569.409 70,57 237.411
Gula Kristal Rafinasi
18 Pelaksanaan Audit Teknologi Pabrik 1.600.000 1.518.820 94,93 81.180
Gula Rafinasi
19 Fasilitasi Dan Koordinasi 248.750 217.036 87,25 31.714
Pengembangan Industri Gula
20 Survey Kebutuhan Daging Untuk 1.600.000 1.575.360 98,46 24.640
Industri Pengolahan Daging
21 Survey Dan Verifikasi Kinerja Industri 750.000 742.163 98,96 7.838
Berbasis Bahan Baku Beras Pecah
100% Dan Beras Ketan Pecah 100%
22 Pengembangan Teknologi 1.900.000 1.669.960 87,89 230.040
Pengolahan Rumput Laut
24 Pelatihan Peningkatan Sdm Industri 300.000 178.045 59,35 121.955
Pengolahan Rumput Laut
25 Kajian Kebijakan Industri Gula Yang 1.600.000 1.199.928 75,00 400.072
Terintegrasi Dan Berdaya Saing
26 Bantuan Mesin Dan Peralatan Dalam 6.446.400 2.367.766 36,73 4.078.634
Rangka Mendukung Pengembangan
Industri Pangan
28 Penyusunan Ded Mesin Dan 400.000 19.796 4,95 380.204
Peralatan Pengolahan Rumput Laut
Untuk Produk Alkali Treated
Gracilaria Di Bone Sulawesi Selatan
1835.012 Pengembangan Industri Pakan 1.487.634 1.166.884 78,44 320.751
2 Pengembangan Industri Pakan 1.487.634 1.166.884 78,44 320.751
11 Fasilitasi Dan Koordinasi 362.950 267.975 73,83 94.976
Pengembangan Industri Pakan
12 Peningkatan Kemampuan Sumber 374.684 257.719 68,78 116.965
Daya Manusia Industri Pakan Ternak
13 Fs Pembangunan Pabrik Pakan 750.000 641.190 85,49 108.810
Ternak
1835.013 Pengembangan Industri Bahan 6.275.548 5.261.584 83,84 1.013.964
Penyegar
3 Pengembangan Industri Bahan 6.275.548 5.261.584 83,84 1.013.964
Penyegar
11 Fasilitasi Dan Koordinasi 729.244 396.271 54,34 332.973
Pengembangan Industri Pengolahan
Kakao
12 Peningkatan Konsumsi Cokelat 757.937 581.321 76,70 176.616
Dalam Negeri Dan Partisipasi Sidang
Icco/acc
45
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU TOTAL % SISA
13 Pelatihan Kewirausahaan 474.149 430.630 90,82 43.519
Pengolahan Cokelat
15 Peningkatan Teknologi Industri 1.314.218 1.077.615 82,00 236.604
Pengolahan Kakao Di Sulawesi
Tengah
16 Peningkatan Teknologi Industri 3.000.000 2.775.748 92,52 224.252
Pengolahan Kakao
1835.014 Pengembangan Industri Oleofood 605.045 527.342 87,16 77.703
4 Pengembangan Industri Oleofood 605.045 527.342 87,16 77.703
11 Fasilitasi Pengembangan Industri 605.045 527.342 87,16 77.703
Makanan Berbasis Crude Palm Oil
(cpo)
1835.015 Promosi Dan Kerjasama Pada 4.244.807 2.925.336 68,92 1.319.471
Industri Makanan, Hasil Laut Dan
Perikanan
1 Promosi Dan Kerjasama Pada 4.244.807 2.925.336 68,92 1.319.471
Direktorat Industri Makanan, Hasil
Laut Dan Perikanan
11 Partisipasi Dan Fasilitasi Serta 1.295.812 1.088.857 84,03 206.955
Penyelenggaraan Kegiatan Pameran
Industri Makanan Hasil Laut Dan
Perikanan Di Dalam Dan Luar Negeri
12 Partisipasi Industri Makanan Hasil 916.934 507.021 55,30 409.913
Laut Dan Perikanan Dalam Rangka
Fora Kerjasama Dan Organisasi
Internasional Lainnya
13 Partisipasi Pada Sidang Standarisasi 532.061 305.211 57,36 226.85
Internasional
14 Forum Internasional Dan Promosi 1.500.000 1.024.247 68,28 475.753
Dalam Rangka Pengembangan
Industri Rumput Laut
TOTAL 100.655.511 68.897.361 68,45 31.758.150
46
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Kendala
Beberapa kendala yang dihadapi didalam melaksanakan kegiatan
dan pencapaian target kinerja Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan
Perikanan tahun 2015 antara lain:
1. Kegiatan Reviitalisasi Industri Gula Nasional tidak dapat dilaksanakan
dikarenakan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Holding
BUMN Perkebunan tidak dapat mengakomodir (menolak) alokasi
anggaran dari Kementerian Perindustrian, dikarenakan sudah
mendapat Penyertaan Modal Negara dalam bentuk dana segar (fresh
money) tahun 2015 melalui Kementerian BUMN sehinggaanggaran
direalokasi untuk kegiatan mendukung hilirisasi Industri Agro.
2. Kegiatan hasil realokasi anggaran Kegiatan Reviitalisasi Industri Gula
Nasional berupa Kegiatan Bantuan Peralatan Laboratorium Dalam
Rangka Mendukung Riset Dan Standarisasi IMHLP tidak dapat
dilaksanakan seluruhnya, yaitu bantuan alat laboratorium di Baristand
Industri Padang dikarenakan gagal lelang, dan tidak mungkin lagi untuk
dilakukan lelang ulang karena waktu tidak mencukupi.
3. Kegiatan hasil realokasi anggaran Kegiatan Reviitalisasi Industri Gula
Nasional berupa Kegiatan Bantuan Mesin Dan Peralatan Dalam
Rangka Mendukung Pengembangan Industri Pangan tidak dapat
47
dilaksanakan seluruhnya, yaitu bantuan Alat Pengolahan Tepung Beras
di Bojonegoro dikarenakan gagal lelang, dan tidak mungkin lagi untuk
dilakukan lelang ulang karena waktu tidak mencukupi.
4. Meningkatnya kapasitas produksi yang tidak diimbangi dengan
ketersediaan stok bahan baku sehingga menyebabkan utilitas produksi
dibawah target.
5. Penerapan PPN10% terhadap komoditas pertanian berdasarkan Surat
Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-24/-PJ/2014, sekaligus memperkuat
Keputusan MA Nomor 70/P/-HUM/2013 yang menegaskan bahwa
semua komoditas pertanian, perkebunan, dan kehutanan dikenakan
PPN 10%, hal ini mengakibatkan berkurangnya stok bahan baku
industri agro dalam negeri.
4.3 Rekomendasi
48