Anda di halaman 1dari 31

IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

PANTI ASUHAN AL KAHFI SURABAYA

DISUSUN OLEH :
MARIA ALOYSIA 1523019049
AGISTA VIRAGATISHA 1523019051
FEBRIANA VALENCIA LAORENS 1523019059
ADINDA PUTRI STUDYTASARI 1523019067
JENNIFER FEMMY 1523019068
PAMELA AUREA ISAAC 1523019069
SHINTA AYU OKTAVIANI 1523019071
ADHANI FEBIANINGRUM 1523019081
ZAKKY HADI SAHASIKA 1523019085
KEVAN RYVANTO OEYLEX 1523019086

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
PENERAPAN HAK ASASI MANUSIA PADA ANAK PANTI ASUHAN
ABSTRAK
Latar Belakang: Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara bangsa Indonesia memiliki nilai-
nilai yang bersifat khusus yang diambil dari nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia sendiri
yang kemudian membedakannya dari negara lain. Nilai-nilai ini yaitu (nilai religius, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan). Tujuan: Menjelaskan
mengenai implementasi pancasila di kehidupan. Manfaat: Mengetahui implementasi Pancasila
di kehidupan sehari-hari.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Di era reformasi ini, globalisasi telah mempengaruhi seluruh pergerakan dan kegiatan
sehari-hari dari berbagai orang. Namun sebenarnya adanya globalisasi adalah suatu hal yang
normal, karena suatu Negara harus mengikuti perkembangan zaman. Adanya globalisasi
juga memperkuat perkembangan di berbagai bidang, salah satunya adalah dengan kemajuan
teknologi yang sudah marak dan memudahkan seluruh orang untuk mengakses segala hal,
dari berbagai kalangan umur saat ini semua sudah memiliki fasilitas gadget yang
memudahkan mereka dalam melakukan segala sesuatu dan mengakses segala hal. Akan
tetapi hal ini sebenarnya juga mengancam keutuhan dan kekhasan ataupun keaslian suatu
Negara. Contohnya Budaya Bangsa, kemudian lunturnya identitas bangsa, serta kurangnya
kesadaran akan wawasan nusantara.
Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh dari arus globalisasi dan perkembangan
teknologi yang menyebabkan kebanyakan orang lebih memilih untuk mengikuti model atau
perkembangan dunia, contohnya budaya berpakaian, dimana setiap orang ingin memakai tas
branded dan mahal demi menigkuti perkembangan dunia luar yang sudah lebih maju dan
juga budaya kita tidak bisa berkembang dengan baik karena produk dalam bangsa masih
belum dapat diminati oleh banyak orang. Sangat jelas bahwa seluruh bangsa dan Negara
ingin untuk berdiri kokoh dan kuat dalam menghadapi kerasnya persoalan hidup ini, maka
untuk hal tersebut kita membutuhkan yang namanya dasar Negara dan ideologi Negara yang
kuat dan kokoh. Ideologi sebagai pandangan hidup bangsa merupakan rangkaian sistem nilai
yang hidup. Di Zaman modern ini dapat kita lihat bahwa nilai-nilai Pancasila mulai
meluntur, seakan-akan tidak ada yang peduli akan nilai Pancasila. Kekuatan dari Pancasila
dalam mengatur rakyat dan Negara mulai melemah. Tetapi dalam hal ini Pancasila harus
tetap menjadi ideologi kebangsaan Indonesia.
Pada akhirnya, nilai-nilai dari Pancasila harus dapat ditanamkan dan diwariskan kepada
generasi muda bangsa Indonesia. Tidak hanya melalui Pendidikan disekolah secara formal,
tetapi juga secara informal dan non formal, baik itu dari lingkungan keluarga ataupun
lingkungan masyarakat. PKL ini bertujuan agar anak-anak yang ada di Panti Al Kahfi
Surabaya dapat mengetahui nilai-nilai Pancasila dan dapat mempraktetkkannya dalam
kehidupan sehari-hari mereka serta dapat memberi contoh bagi lingkungan sekitar bahkan
bagi penerus bangsa yang selanjutnya, serta bagi pribadi personal agar kelak mereka dapat
menjadi seorang yang Pancasilais.
Sebagai rakyat dan warga Negara Indonesia kita harus memiliki Kesadaran untuk
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dan hal ini merupakan sebuah tanggung jawab
sebagai warga Negara Indonesia, dan anak-anak yang ada di panti Al Kahfi Surabaya kelak
dapat bertanggung jawab sebagai generasi warga Negara Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang
bersifat khusus yang diambil dari nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia sendiri yang
kemudian membedakannya dari negara lain. Nilai-nilai ini yaitu (nilai religius, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan). Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Darmodiharjo (1991:19), yang mengatakan “Pancasila dijadikan ideologi
negara Indonesia karena Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa Indonesia, yang
merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Demikianlah dapat dikatakan bahwa
pancasila itu dibuat dari materi dan bahan “dalam negeri”, bahan asli murni dan merupakan
kebanggaan bagi suatu bangsa yang patriotik”.
Pancasila sebagai ideologi bangsa, mengharuskan bangsa Indonesia untuk menerapkan atau
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila oleh setiap warganegara sehingga tercapainya
tujuan bangsa Indonesia. Kesadaran untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut
merupakan tanggung jawab sebagaiwarga negara Indonesia.Di era globalsasi saat ini nilai-
nilai Pancasila dalam berbagai aspek praktik kehidupan berbangsa dan bernegara makin
terkikis dan terabaikan. Pancasila nyaris tidak lagi dijadikan pedoman hidup dalam bertindak
dan berperilaku. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pemberitaan yang hampir setiap
detik diperlihatkan baik melalui media cetak maupun media elektonik, bagaimana anak
bangsa mulai dari pejabat negara hingga masyarakat biasa berperilaku menyimpang dari
nilai-nilai Pancasila. Permasalahan tersebut membuktikan bahwa pengimplementasian nilai
nilai Pancasila pada warga negara telah mengalami degradasi. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut dapat dilakukan penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini Indonesia
yang sesungguhnya yaitu warga negara yang memiliki jiwa Pancasila. Pengimplememtasian
nilai-nilai Pancasila tidak hanya dalam lingkup individu saja melainkan bisa juga dalam
lingkup organisasi dan lembaga. Sejalan dengan pendapat Tjahjo Kumolo selaku Menteri
Dalam Negeri (dalam Kompas.com) yang “mengimbau seluruh kementerian atau lembaga,
pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan dan elemen lainya agar
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam tiap keputusan yang diambil”. Panti
asuhan merupakan salah satu lembaga yang harus mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila, karena sebagai pengganti keluarga bagi anak-anak yang tidak memiliki keluarga.
Menurut Poerwadarminta (1982:710) yang menyatakan panti asuhan merupakan “salah satu
tempat untuk membina dan merehabilitasi kembali kondisi anak yatim, baik fisik, mental
maupun kehidupan sosialnya”. Tujuan panti asuhan menurut Departemen Sosial Republik
Indonesia (2007:6) yaitu “memberikan pelayanan yang berdasarkan pada profesi pekerja
sosial kepada anak terlantar dan penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan social anak”.
Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (2007:7) panti asuhan mempunya fungsi
sebagai “pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak, pusat data dan informasi serta konsultasi
kesejahteraan sosial anak, dan pusat pengembangan keterampilan”. Pengimplememtasian
nilai-nilai Pancasila di panti asuhan dapat dilakukan dalam pola asuh. Pola asuh dapat
diartikan sebagai cara, sistem atau struktur yang digunakan dalam mendidik, mengasuh, dan
menjaga yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Menurut Gunarsa (2000:44) yang
mengemukakan bahwa “pola asuh tidak lain merupakan metode atau cara yang dipilih
pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik memperlakukan
anak didiknya”. Menurut Hourlock dalam Thoha (1996:111-112) mengemukakan bahwa ada
tiga tipe pola asuh orang tua terhadap anak yaitu “Authoritarium (otoriter), Authoritative
(demokrasi), dan Permissive (permisif)”. Dengan demikian pola asuh yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila akan membentuk pola pikir yang positif, yang selanjutnya diwujudkan
dalam tindakan yang tepat, dan menjadi sebuah kebiasaan serta perilaku yang positif pula.
Jika sebuah panti asuhan mampu melaksanakannya, maka secara tidak langsung dapat
membentuk kepribadian anak yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu ; (1) untuk
mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pola asuh di Panti Asuhan Yatim
Indonesia di jalan Ngagel Madya Kertajayano no.83, Baratajaya, kecamatan Gubeng,
Surabaya; (2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengimplementasian
nilai-nilai Pancasila dalam pola asuh di Panti Asuhan Al Kahfi Surabaya yang mempunyai
anak asuh kurang lebih 20 anak yang terdiri dari sekolah dasar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pihak panti asuhan mengajarkan nilai pancasila kepada anak-anak di panti
asuhan?
2. Mengapa mengimplementasikan nilai pancasila sebaiknya dimulai sejak kecil?
3. Bagaimana cara pihak panti asuhan mengatasi anak yang menyimpang dari nilai nilai
yang termuat pada pancasila?
1.3 TUJUAN KEGIATAN
1. Untuk mengetahui pihak panti asuhan mengajarkan nilai pancasila kepada anak-anak di
panti asuhan
2. Untuk mengetahui cara mengimplementasikan nilai pancasila sebaiknya dimulai sejak
kecil
3. Untuk mengetahui cara pihak panti asuhan mengatasi anak yang menyimpang dari nilai
nilai yang termuat pada Pancasila

1.4 MANFAAT KEGIATAN


1. Dapat mengetahui bagaimana pihak panti asuhan mengajarkan nilai pancasila kepada anak
anak panti asuhan.
2. Dapat memahami implementasi nilai sebaiknya dimulai sejak kecil.
3. Mengetahui cara pihak panti asuhan mengatasi anak yang menyimpang dari nilai nilai
dalam Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Profil Tempat Praktik Kerja Lapangan


Panti asuhan Al Kahfi adalah panti asuhan yang menampung anak-anak yatim dan piatu serta
fakir miskin. Panti ini menampun anak-anak berjumlah sekitar 35 orang. Panti asuhan ini terletak
di Jalan Nginden Baru IV No.22, Ngenden, Jangkungan, Kec.Sukolilo, Surabaya. Panti asuhan
ini memiliki bangunan terdiri dari 2 lantai. Nama Al Kahfi adalah sebuah doa bagi yayasan ini.
Diambil dari sebuah surat dalam kitab suci Al-Qur’an yang menceritakan 7 orang pemuda yang
memiliki semangat keimanan dan keinginan tinggi untuk memperbaiki masyarakatnya. Sama
halnya dalam cerita di Al Quran ini, Yayasan Al Kahfi lahir juga diawali, diisi dan digerakkan
oleh para pemuda dengan semangat yang sama untuk membangun masyarakatnya.
Krisis sosial yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 telah membuka mata kita bahwa korupsi
masih merajalela, kemiskinan terjadi dimana-mana, masih banyak fenomena kerusakan
masyarakat di berbagai bidang kehidupan, dan meskipun jumlah penduduk Indonesia didominasi
umat Islam, namun kondisi pemikirannya masih banyak yang jumud dan perkembangan ilmu
dan teknologinya jauh tertinggal dari bangsa-bangsa selainnya. Berawal dari keprihatinan
terhadap fenomena tersebut, sekitar tahun 1990-an terdapat kumpulan pemuda-pemudi dari
berbagai perguruan tinggi yang memiliki idealisme dan kepedulian terhadap masyarakatnya,
hadir mencari kebermaknaan dan memberi arti kepada masyarakat, agar bisa bangun dari
tidurnya. Memikirkan secara mendalam bagaimana jalan membangun Indonesia, melahirkan
berbagai konsep pembangunan masyarakat, membenahi bidang-bidang kehidupan yang
mengalami kerusakan, mengadakan berbagai kegiatan untuk mengentas kemiskinan dan
mencerdaskan bangsanya agar bisa bersaing dengan bangsa lainnya. Gayung pun bersambut.
Sejak Yayasan Al Kahfi mendapatkan pengakuan legalitas badan hukumnya dari pemerintah
tahun 1999, respon masyarakat terhadap kegiatan para pemuda Al Kahfi sangat bagus. Gagasan
dan kegiatan pembaharuan pemikiran Islam serta pembangunan masyarakat banyak
mendapatkan dukungan, baik yang bersifat material maupun imaterial. Permintaan kajian Islam
Ilmiah datang dari berbagai penjuru daerah. Pengurus sesaat kewalahan kemudian memutuskan
membuat tenaga ahli pembangunan masyarakat dengan membangun pendidikan pesantren
modern pada tahun 2000. Dengan keluarnya perijinan dari kementerian agama pada tahun 2009,
pendidikan pesantren ini berubah menjadi sekolah tinggi ilmu dakwah. Untuk mencapai cita-
citanya, kegiatan dan program Yayasan Al Kahfi sangat banyak. Tidak hanya bidang pendidikan
saja namun juga penelitian, diskusi ilmiah, dakwah terprogram, pembinaan moral, pengiriman
tenaga ahli di berbagai daerah, penerbitan, seni alkahfinita, penyantunan dan berbagai aksi sosial
lainnya di Indonesia. Saat ini Yayasan Al Kahfi telah memiliki cabang lebih dari 20 kota di
Indonesia. Banyak prestasi yang telah kita dapatkan dalam membangun republik ini, namun
banyak juga tantangan yang kita hadapi selama ini. Penghinaan, pendiskreditan, dan fitnah
adalah jalan yang kita hadapi setiap hari, namun itu semua tidak pernah melunturkan semangat
kita dalam membangun Indonesia.Al kahfi senantiasa menggunakan ilmu pengetahuan dan
pijakan ilmiah untuk memecahkan berbagai persoalan masyarakat di alam modern yang sangat
dinamis dan kompleks. Jatidiri ini berakar dari semangat untuk mengembalikan citra islam
sebagai rahmatan lil alamin yang berarti mampu memberikan rahmat/ kebaikan bagi masyarakat
di sekiratnya. Kebaikan ini kami terjemahkan sebagai kemampuan untuk memberikan solusi atas
masalah yang timbul di masyarakat. Solusi yang jitu, solusi yang ilmiah. Bukan solusi yang
remeh temeh dan asal dicetuskan. Dengan terselesaikannya masalah di masyarakat, maka
kebaikan pula-lah yang akan dirasakan oleh semua. Dengan dikembangkannya semangat berpikir
ilmiah ini, kami berharap agar selalu lahir ide-ide baru dan solusi-solusi mutakhir untuk
membantu memecahkan masalah masyarakat. Tanpa adanya semangat berpikir ilmiah, solusi
yang dihasilkan tidak akan mampu untuk beradaptasi dengan segala bentuk masalah yang kian
dinamis. Jangankan memecahkan, solusi yang terlahir tanpa adanya proses ilmiah hanya akan
dibuang dan terpinggirkan dalam sejarah pembangunan bangsa. Al Kahfi berusaha memberikan
solusi atas masalah-masalah di masyarakat dengan prinsip kerjasama dan berintergrasi dalam
wadah organisasi. Sadar bahwa sebuah perubahan besar tidak akan dapat diwujudkan seorang
diri, maka al Kahfi meniru semangat rosul dan para sahabat untuk selalu berorganisasi. Rosul
dan sahabat dulu tidak pernah mendakwahkan islam secara seorang diri. Semua berorganisasi
dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Makna berorganisasi bagi kami memiliki
dimensi yang luas. Tidak hanya sekedar berkumpul dengan banyak orang, berorganisasi
memberi makna lebih dalam usaha menjalankan program al Kahfi. Dengan beroganisasi maka
akan terkumpul banyak pikiran dan ide baru untuk dilaksanakan. Dengan berorganisasi akan
tekumpul tenaga yang solid untuk dioptimalkan. Dengan berorganisasi akan tercipta pula
semangat luar biasa yang akan terus menggelora. Semangat yang tiada habid untuk memberikan
kontribusi dalam usaha memecahkan masalah-masalah di masyarakat. Dan dengan berorganisasi
pula, irama pembangunan akan tercipta. Terealisasi secara tepat, satu per satu sesuai dengan
prioritas dan kebutuhan pembangunan. Dengan dijalankannya semangat berorganisasi ini kami
berharap agar semangat dan visi pembangunan masyarakat yang telah terlahir ini akan selalu
hidup dan terus diperjuangkan. Tidak hanya oleh seseorang saja, tetapi bersama-sama dengan
yang lain dalam sebuah ikatan organisasi.
STRUKTUR PENGURUS PANTI ASUHAN AL KAHFI SURABAYA

Kegiatan
Hari Selasa, 5 November 2019
Pada hari pertama PKL yang dilaksanakan hari Selasa, 5 November 2019. Kami
mendatang tempat PKL kita, yaitu Panti Asuhan Al-Kahfi Surabaya. Saat kami datang, kami
disambut baik oleh ibu penanggung jawab panti dan anak-anak panti tersebut. Lalu kami
menjelaskan apa tujuan kami untuk PKL di tempat tersebut. Kami berkata kepada ibu
penanggung jawab “Kami kesini bertujuan untuk menjalankan tugas PKL Pancasila kami
dengan tema ‘Implementasi Nilai Pancasila dalam Kehidupan Panti Asuhan Al-Kahfi
Surabaya’, dan kami akan datang tiap seminggu sekali untuk melaksanakan PKL disini”. Ibu
tersebut tidak merasa keberatan dengan kehadiran kami, malahan Ibu tersebut merasa senang
dengan kehadiran kami karena kami juga dapat memberikan ilmu-ilmu baru untuk anak-
anak panti tersebut. Setelah itu kami saling berkenalan dengan anak-anak panti yang
jumlahnya kurang lebih 15 anak. Rata-rata dari mereka masih anak yang masih duduk di
bangku SD. Kami menanyakan siapa nama mereka, berapa umur mereka, apa cita cita
mereka, dan lain sebagainya. Mereka memiliki cita-cita yang beragama, contohnya adalah
ingin menjadi guru karena ia merasa pekerjaan tersebut adalah suatu hal yang mulia, lalu ada
juga yang ingin menjadi dokter, ia ingin menjadi dokter karena ia ingin membantu orang
yang sakit dan menyembuhkannya. Kami pun memberikan nasihat-nasihat kepada mereka
tentang cara menggapai cita-cita mereka, bahwa untuk meraih cita-cita tersebut, kita harus
belajar dengan sungguh sungguh, karena pekerjaan-pekerjaan tersebut dibutuhkan keahlian
dan kecerdasan yang tinggi dan membutuhkan skill yang memumpuni. Saingan-saingan
dalam dunia pekerjaan pun sangat tinggi dan akan menjadi lebih susah dalam seiringnya
waktu.
Lalu setelah kami berkenalan, kami bermain beberapa games, yang pertama adalah
menyalurkan deskripsi benda atau pesan berantai dengan cara membisikkan atau meragakan
benda atau aktivitas tersebut. Permainan ini membutuhkan ketepatan dan keahlian seseorang
karena jika pemain tersebut tidak dapat meragakan atau salah meragakan maka akan
membuat seluruh kelompoknya melakukan kesalahan. Oleh sebab itu kami memilih games
ini karena untuk menguji kekompakan dan ketepatan anak anak tersebut. Games ini sungguh
memerlukan kekompakan tim karena jika salah satu dari mereka tidak kompak akan
menyebabkan kesalahan yang beruntun. Beberapa dari kami pun mengikuti dan menjadi
pemain di games ini untuk mempererat dan mengakrabkan hubungan kami dengan anak
panti tersebut.Mereka pun bermain dengan sangat antusias dan gembira.
Games yang kedua adalah salah satu dari kami akan menceritakan sesuatu cerita, jika
dicerita tersebut menyebut sebuah angka, maka kami harus mencari kelompok dengan
jumlah anggota yang disebut pada cerita tersebut, jika tidak menemukan pasangan
kelompoknya, maka orang terus harus dihukum. Anak-anak tersebut terlihat begitu senang
saat bermain, mereka pun berlarian kesana kemari karena setiap mencari kelompok,
anggotanya harus berbeda dari yang sebelumnya. Dan setelah mendapatkan kelompok harus
jongkok untuk mengetahui bahwa kelompok tersebut sudah memenuhi peraturan yang
berlaku. Kami pun juga mengikuti games ini, kami ikut berlari kesana kemari mencari
kelompok dengan anak anak tersebut, namun beberapa anak ada yang curang dengan cara
tidak mencari anggota kelompok yang lain atau lain kata tetap dengan anggota yang itu-itu
saja, kamipun menegurnya dan memisahkan mereka agara mereka dapat membaur dengan
yang lain. Dan di akhir games ini, kami mendapat sekitar 5 anak dan 3 anggota kelompok
kami yang mendapat hukuman karena tidak mendapatkan kelompok saat bermain. Kami pun
menyuruh mereka yang terkena hukuman untuk joget saat lagu yang kami mainkan kepada
mereka. Mereka semua pun berjoget, ada yang terpaksa dan ada juga yang dengan senang
hati.
Lalu, games ketiga adalah melanjutkan potongan-potongan Surah Al-Qur’an yang kami
bacakan kepada mereka. Anggota kelompok kami, yaitu Feby, Shinta, Zakky lah yang
membacakan surah surah Al-Qur’an untuk dilanjutkan oleh mereka. Kami membacakan
hanya surah yang ada pada Juz 30. Kita membacakan mulai dari surah-surah pendek seperti
Al Ikhlas, An Nas, Al Falaq sampai ke surah yang mulai panjang, contohnya adalah Al
Bayyinah, Al Insyirah, Ad Duha. Meskipun mereka masih anak SD, mereka sudah banyak
menghafal surah-surah Al-Qur’an, bahkan yang sulit pun beberapa dari mereka sudah hafal.
Mereka membacakan ayat Al-Quran dengan merdu dan lancar. Dan tidak sedikit juga anak-
anak tersebut percaya diri untuk membacakan surahnya karena mereka merasa masih malu.
Dan beberapa dari mereka ada yang sangat percaya diri, namun ibu panti tersebut
memeringati mereka untuk memberikan kesempatan bagi yang lain dan memeringatkan
mereka untuk tidak sombong, karena jika sombong hal ini disebut perbuatan riya’ yang
dapat menggugurkan pahala dari ibadah tersebut. Anak-anak yang malu ataupun tidak berani
kami paksa untuk mencoba. Namun saat dipaksa, anak tersebut sangat lancar untuk
membacakan surah-surah Al-Qur’an. Kami pun kagum kepada mereka yang usianya masih
sangat muda ini sudah dengan lancar membacakan surah-surah Al-Quran.
Setelah semua games selesai, kami membagikan hadiah berupa snack kepada mereka dan
kami juga memberi snack lebih kepada mereka yang menang dalam games games tadi. Kami
pun pamit kepada mereka dan ibu penanggung jawab panti asuhan dan mengucapkan terima
kasih kepada mereka
Hari Rabu, 13 November 2019
Hari kedua kami PKL, kami tiba di Panti Asuhan Al-Kahfi seperti jadwal yang telah ditentukan
panti yaitu pukul 16.00 WIB. Sebelum kami memulai PKL pada hari itu, kami melaksanakan
kegiatan sesuai dengan rencana. Hari ini, kami akan mewarnai beberapa gambar yang telah kami
sediakan. Kami menyediakan beberapa gambar yang berhubungan dengan implementasi
pancasila. Seperti, menolong teman yang sedang kesusahan, membant orang tua, menghormati
orang yang lebih tua, dan lain-lain. Anak-anak panti pun dengan antusias mewarnai gambar
gambar tersebut. Mereka sangat gemar mewarnai gambar. Sembari mereka mewarnai, kami
menjelaskan arti dari gambar gambar yang mereka warnai tersebut. Kami menjelaskan
bagaimana sikap yang seharusnya kepada teman yang memiliki beda suku, agama, dan juga ras.
Kami mengajarkan mereka untuk toleransi satu sama lain. Mereka memang berada di panti yang
memiliki agama yang sama. Namun, ada beberapa anak yang bersekolah di sekolah negeri yang
notabenenya adalah sekolah umum dimana mereka akan menemui berbagai macam agama di
sekolah. Hal ini menurut kami perlu diterapkan mulai sekarang agar bisa membawa kebiasaan
positif bagi anak-anak panti. Pada hari ini, kami juga melihat dan mengamati bahwa pengajaran
pihak panti tentang pancasila kepada anak-anak kurang. Anak-anak jarang
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari hari. Mereka hanya mendapatkan teori di
sekolah, tanpa adanya bimbingan untuk mempraktekkannya di panti. Setelah mereka selesai
mewarnai, kami memberi mereka sedikit games agar mereka tidak terlalu bosan dengan acara
yang kami susun. Pada akhir acara, kami bernyanyi bersama anak anak panti. Pertama kami
membawakan lagu Indonesia Pusaka agar anak anak lebih mencintai negri. Lagu yang kedua,
mereka meminta kami untuk membawakan lagu laskar pelangi. Sebelum pulang, kami juga
berpamitan kepada ibu di panti dan juga kami mengajak anak-anak panti untuk berfoto bersama.
Mereka sudah mulai beradaptasi dengan kami pada hari kedua ini. Tidak seperti hari pertama
yang dapat dikatakan masih canggung.

Hari Selasa, 19 November 2019


Pada hari ketiga ini, tiba Di Panti Asuhan Al Kahfi pada pukul empat sore. Sesampai disana
kami langsung disambut dengan bahagia dan senyum dari anak anak Panti Asuhan Al Kahfi .
Sebelum memulai acara kami melakukan doa terlebih dahulu. Doa tersebut dipimpin oleh Zakky.
Setelah doa, kami memulai kegiatan yang sudah kami persiapkan yaitu, memberikan motivasi
serta pengalaman cerita kami terhadap adik – adik untuk memberikan semangat adik – adik
untuk rajin serta semangat dalam belajar. Ketika kami menyampaikan motivasi dan pengalaman
kami menempuh pendidikan, anak-anak Panti Asuhan Al Kahfi mendengarkan kami dengan
seksama. Adapun pertanyaan dari mereka bagaimana cara dalam mengatasi kemalasan serta cara
untuk belajar dengan benar. Di saat itu kami menjelaskan bahwa untuk mengatasi kemalasan kita
dapat memulai dari hal yang kecil seperti, saat kita bangun pagi, kita harus langsung merapikan
tempat tidur, kita juga tidak boleh menunda-nunda suatu tugas baik itu tugas yang berat maupun
yang ringan dan untuk menjawab pertanyaan mengenai cara belajar yang benar, kami
menyarankan ana-anak panti asuhan untuk belajar kelompok, rajin membuat catatan, selalu
disiplin dan tekun belajar, bertanya kalau belum paham. Disamping itu kami jugs menyarankan
agar anak-anak panti asuhan untuk belajar ditempat yang nyaman dan terhindar dari keributan
agar saat belajar nanti anak-anak dapat focus dan mudah untuk berkonsentrasi.

Lalu , kami juga melakukan games , games yang kami berikan yaitu quiz tentang Pancasila.
Quiz tersebut di awali dengan kami membacakan suatu cerita yang dimana cerita tersebut kami
menyelipkan suatu angka dan kami mengharapkan agar anak-anak panti tersebut dapat
menyebutkan sila yang kami selipkan dalam bentuk angka-angka. Kami juga membuat aturan
yang jika pada akhir cerita ada anak yang belum menjawab dengan benar, maka ia harus mau
untuk melakukan hukuman. Hukuman yang kami berikan berupa anak tersebut kami tanyai
mengenai pengimplemetasi dari sila-sila Pancasila. Ternyata anak – anak sangat semangat dan
antusias saat menjawab pertayaan. Setelah cerita yang kami bacakan berakhir, terdapat lima
orang anak yang tersisa dan kami meminta mereka untuk menyebutkan bentuk
pengimplementasian dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Saat berjalannya
proses penghukuman, kami tidak hanya meminta jawaban dari mereka kami juga ikut
mengajarkan bentuk-bentuk pengimplementasian dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti untuk sila pertama, kami mengajarkan mereka untuk Percaya dan takwa kepada Tuhan
yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing, Menjalankan perintah agama
sesuai ajaran yang dianut masing-masing, Saling menghormati antarumat beragama, Tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain Untuk sila kedua, Tidak membeda bedakan manusia
berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat Pendidikan, Menyadari
bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan, Membela kebenaran dan keadilan, Menyadari bahwa
kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama, Tidak melakukan diskriminatif. Untuk sila
ketiga, Cinta pada tanah air dan bangsa, Menjaga nama baik bangsa dan Negara, Tidak
membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri, Ikut serta dalam ketertiban
dunia, Menjunjung tinggi persatuan bangsa, Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan. Untuk sila keempat, kami mengajarkan untuk Selalu
mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah, Tidak
memaksakan kehendak pada orang lain, Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan
Negara, Menghormati hasil musyawarah. Untuk sila kelima, Berusaha menolong orang lain
sesuai kemampuan, Menghargai hasil karya orang lain, Tidak mengintimidasi orang dengan hak
milik kita, Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
Setelah kita melakukan kegiatan bermain games dan quiz.setelah selesai dengan semua acara
kami melakukan sesi penutupan yaitu doa Bersama dan foto dengan anak Anak Panti Asuhan Al
Kahfi. Kami kemudian berpamitan dengan ibu pengurus panti tersebut dan mengucapkan terima
kasih.

Hari Selasa, 26 November 2019


Hari keempat ini adalah hari terakhir kami semua bersama anak-anak yang berada di panti. Tentu
karena hari ini adalah hari terakhir sehingga kami pun bermain bersama dengan anak panti yang
ada. Permainan atau games yang telah kami sipakan pun tentunya memiliki hubungan yakni
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat
menghargai pelajaran PKN yang ada disekolah karena PKN sebenarnya sangat penting dalam
kehidupan sehari- hari apalagi kita sebagai warga negara Indonesia.
Setelah capek bermain game, kamipun tak lupa untuk membagikan bingkisan yang ada serta
memberikan kesan dan pesan, baik itu dari anak-anak panti dan juga dari kami sendiri sebagai
pelaksana PKL nya. Hari terakhir ini tentunya sangatlah berkesan, karena selain memberi esan
pesan serta bingkisan disini kami juga berfoto lebih banyak dari sebelumnya, baik foto untuk
laporan juga foto pribadi sebagai kenang-kenangan anak panti bersama dengan kami. Tentunya
hari ini sedih tapi juga senang karena kami telah belajar banyak hal bersama dengan mereka,
baik itu bagaimana cara bersikap serta bagaimana kami harus mengatur emosi kita dan mengajar
anak anak agar mereka mau melakukan suatu hal dengan baik dan benar. Pengalaman ini
tentunya menjadi ilmu bagi kita agar kedepannya kami semakin menjadi lebih dewasa lagi dalam
mendidik anak-anak maupun diri kita sendiri.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan yang
kami dapatkan. Kami yang pada awalnya tidak tahu bagaimana gambaran kehidupan di Panti
Asuhan menjadi tahu tentang bagaimana kehidupan di Panti Asuhan. Jika saat di kampus kita
diajarkan berbagai macam teori tentang pancasila dan juga implementasinya, maka ketika PKL
ini teori tersebut sangat bermanfaat untuk kami implementasikan atau kami praktik kan kepada
masyarakat yang sebenarnya. Melalui PKL ini, kami juga belajar banyak hal dalam dunia nyata,
bagaimana mengurus kegiatan agar berjalan dengan lancar merupakan sesuatu yang tidak
semudah yang dipikirkan. Pada intinya, Praktik Kerja Lapangan ini sangat berguna bagi kami
untuk mengembangkan apa yang telah diajarkan selama kami sekolah dan juga kuliah. Dengan
adanya Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa bisa memiliki banyak pengalaman yang dapat
digunakan sebagai bekal untuk mahasiswa terjun ke dunia masyarakat yang sebenarnya.

3.2 KRITIK DAN SARAN


Menurut kelompok kami,tidak ada kritikan yang dapat kami sampaikan karena semua sudah
berjalan dengan baik dan saran yang dapat kami berikan yaitu agar anak-anak panti asuhan dapat
lebih belajar mendalam tentang apa arti pancasila dan cara mempraktikan dalam kehidupan
sehari-hari.

3.3 REFLEKSI DIRI


MARIA ALOYSIA PRALDINYA ERE (1523019049)
Refleksi yang saya dapat dalam PKL kali ini adalah tentang nilai nilai pancasila dalam
kehidupan sehari hari yang dapat di terapkan. Ketika kami datang pertama kali ketempat ini tepat
pada hari pertama, kami mulai bermain game, cenderung anak-anak ingin bermain sendiri-
sendiri bersama dengan teman ganknya dari pada berbaur pada dengan anak-anak. Hari kedua
dan ketiga juga kami datang dengan membawa beberapa games dan kertas mewarnai, kami
meminta mereka untuk mengartikan gambarnya. Dengan gembira mereka berkata bahwa gambar
ini menunjukan anak-anak untuk saling membantu satu sama lain jika ada yang mengalami
kesusahan. beberapa hari bersama anak-anak panti, kami merasa bahwa mereka sudah mulai
berbaur dengan teman-teman yang mereka hindari. Hari terakhir, saya juga membawa gitar
berencana untuk menyanyi bersama anak-anak panti. Saya memainkan beberapa lagu yang
mereka sukai. Terutama ada seorang anak yang mengusulkan untuk memainkan lagu laskar
pelangi. Anak-anak menyanyikan dengan gembira, mereka juga menunjukan kebersamaan
mereka di lagu ini , ada beberapa anak yang tidak mengetahui lagu ini, sehingga anak-anaknya
yang tau tentang lagu ini ikut membantu teman-temannya tidak tau. Dari sini saya melihat bahwa
kebersamaan bisa mereka mulai tertanam. anak-anak bisa membaur dengan teman temannya.
Ketaatan mereka juga kepada Allah SWT juga mereka ungkapkan ketika mereka dengan lancar
bisa mengaji, dibantu juga dengan kami. Dari sini saya belajar bahwa dari kecil mereka haruslah
ditanam nilai-nilai keagamaan agar mereka bisa lancar mengaji dan rajin menerapkan sholat 5
waktu setiap saat. Mereka juga sudah mulai menerpakan nila-nilai persatuan dalam diri mereka,
bermain dengan tidak membeda-bedakan teman-teman yang berada disampingnya. Dari sini saya
belajar bahwa, dari kecil harus bisa diterapkan nilai persatuan kepada mereka, dalam agar
mereka dapat menerapkannya dalam kerja sama tim. Mereka juga bisa menerapkannnya dalam
duni akerja mereka suatu saat nanti. Disini saya juga belajar bahwa diumur seperti mereka,
mereka juga telah banyak mempelajari penerapan pancasila apa saja yang diterpakan dalam
kehidupak sehari hari mereka, seperti musyawarah.
AGISTA VIRAGATISHA (1523019051)
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat service learning ini. Pada kegiatan ini
kita membahas implementasi pancasila di kehidupan sehari-hari panti asuhan Al Kahfi. Menurut
saya, anak-anak Panti Asuhan Al Kahfi sangat aktif dan disana mereka sangat dididik dalam
perilaku dan perbuatan. Pada saat kita memberikan edukasi mengenai pancasila mereka sangat
antusia untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari kami. Disini, anak-anak memang sangat
diajarkan dalam berperilaku kehidupan sehari-hari mereka. Saya sangat bersyukur implementasi
pancasila ini menjadi salah satu edukasi untuk mereka dan mereka menerima edukasi ini. Selain
itu, kita juga memberikan game dan quiz seputar pencasila, anak-anak mengakhiri acara dengan
mengaji atau membaca al-qur’an. Maka, seluruh kegiatan yang kami lakukan saat service
learning ini terbaik karena dari awalnya anak-anak malu untuk bertanya serta tidak aktif dalam
kelompok. Namun, setelah diberikan banyak edukasi serta game menarik mereka memberikan
respon positif dengan rasa antusias mereka .Pada kegiatan ini saya sangat bersyukur bahwa anak-
anak masih memiliki sikap toleransi yang sangat baik. Walaupun, mereka tidak memiliki ayah
dan ibu tetapi sikap serta dididikan dari ibu serta bapak didik di panti asuhan sangat
mempengaruhi sikap serta pendidikan yang mereka terima.
FEBRIANA VALENCIA LAORENS (1523019059)
Di PKL kami kali ini sangatlah berkesan. Dari 4 hari ini saya mendapat begitu banyak
pengalaman, dimana saya belajar untuk bersabar dan memahami pikiran anak-anak, karena
tentunya pikiran anak kecil yang masih sekolah dasar tentunya berbeda dengan kita yang telah
berkuliah. Dan saat bermain game terkadang ada yang masih berkelahari dan ada yang tidak
ingin untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kami, itu merupakan salah satu tantangan juga
dimana kami harus belajar bersabar dan dapat mengajak anak-anak yang ada agar mereka semua
dapat ikut berpartisipasi dan bermain bersama. Tentu tidak mudah tapi inilah yang menjadi kesan
mendalam bagi kami semua. Dan tidak hanya game nilai implementasi Pancasila saja yang kami
paparkan tetapi ada juga game untuk meneruskan surat surat dari Al-quran sebagai salah satu
dasar bahwa Tuhanlah dasar dari segalanya.

ADINDA PUTRI STUDYTASARI (1523019067)


Hari ini adalah kali pertama saya melakukan PKL di Yayasan Al-Kahfi Surabaya. Pertama kali
saya dan teman teman masuk ke lokasi, kami merasa sangat diterima di tempat tersebut. Saat
pertama kali kami tiba, kami langsung disambut dengan ramah oleh ibu Yayasan Al-Kahfi.
Pertama kali kami memulai dengan perkenalan memang sangat canggung. Namun, anak anak
dari Yayasan Al-Kahfi cepat beradaptasi dengan kami dan mulai aktif saat kami suruh untuk
perkenalan satu persatu dan menyebutkan cita-cita mereka. Dari sini, saya dapat belaja hal baru
dari mereka. Saya bangga bahwa semua anak anak dari Yayasan Al-Kahfi memiliki cita cita
tinggi dan beragam. Ada yang ingin menjadi pilot,guru, dan juga kepala sekolah. Setelah itu
kami bermain sebuah permainan yang dapat melatih kekompakan anak anak Yayasan Al-Kahfi.
Dari beberapa game ini, saya dapat memahami bahwa ada batasan antara anak anak di panti ini.
Saat kami sedang bermain dan harus membentuk kelompok. Anak anak cenderung berkumpul
dengan teman teman yang mereka kenal saja. Kurang adanya persatuan dalam hal ini. Namun,
akhirnya kami memiliki ide untuk memberi beberapa syarat yang harus ada dalam satu
kelompok. Akhirnya, anak anak bisa berbaur satu sama lain. Dari sini, mereka mulai akrab satu
sama lain dan mereka mulai mau berbicara dengan teman lain selain teman yang selama ini
mereka kenal. Kami juga mengajarkan mereka bagaimana untuk saling membantu satu sama
lain, meskipun kita tidak terlalu kenal dengan mereka.
Hari kedua kami berjalan dengan lancar begitu juga hari ketiga. Kami memberikan
beberapa gambar yang mencerminkan sikap sikap yang sesuai dengan implementasi pancasila.
Yaitu kami saling membantu satu sama lain dan menghormati orang yang lebih tua. Mereka juga
gemar mewarnai gambar gambar. Mereka juga berbagi pensil warna saat ada yang butuh warna
lain. Saya juga belajar dari mereka bagaimana indahnya berbagi dengan orang lain. Setelah itu
kami bernyanyi bersama., ada beberapa anak yang tidak bisa atau tidak hafal lagu, namun ada
anak lain yang membantu memberikan lirik lagunya kepada anak yang tidak hafal lirik. Saat hari
terakhir kami PKL saya merasa semakin dekat dengan anak anak panti. Mereka adalah anak anak
yang pada awalnya tidak mau berbaur dengan teman yang lain, namun sekarang sudah menjadi
anak anak yang mau berbaur dengan teman yang lain dan menjaga kerukunan dan juga relasi
antar mereka. Dari PKL ini saya bisa belajar bagaimana pentingnya menghargai sesama,
menolong sesama dan juga betpa pentingnya mengimplementasikan toleransi dalam kehidupan
sejak dini. Karena hal baik apabila kita lakukan dalam waktu lama dan secara rutin maka akan
membentuk karakter yang baik pula. Karakter yang baik akan menjadi kebiasaan yang baik pula
bagi sikap manusia kelak.

JENNIFER FEMMY (1523019068)


Pada hari pertama kegiatan PKL dipanti asuhan AL-KAHFI ini kami memulainya dengan
perkenalan dengan anak-anak yang ada disana. Ibu yang menjadi penanggungjawab panti
tersebut sangat ramah dan menyambut kami dengan sangat baik. Kami mengawali kegiatan di
hari pertama dengan berdoa terlebih dahulu lalu. Selanjutnya kami pun saling mengobrol dengan
anak-anak yang ada dipanti tersebut. Kami menanyakan cita-cita dari anak-anak tersebut dan
saya sangat tersentuh karena begitu semangatnya anak-anak sekalian dalam menceritakan cita-
cita mereka. Ada yang ingin menjadi dokter, polisi, perawat, pemadam kebakaran, tentara, guru,
maupun pengusaha. Saya kagum akan semangat mereka dalam mengejar mimpi walau ditengah
kekurangan mereka. Tak lupa juga dari kami pun menceritakan pengalaman-pengalaman kami
dalam meraih cita-cita sebagai dokter dengan tujuan memberikan semangat lagi bagi mereka
untuk meraih cita-cita dari masing-masing anak. Setelah kami saling berbagi cerita, dan untuk
mengisi rasa bosan serta penat, kamipun memulai untuk bermain games yang dapat mengajarkan
mereka tentang rasa persatuan. Selain untuk mengusir rasa penat, games ini bertujuan agar kami
lebih semakin akrab dengan anak-anak di panti asuhan ini. Akhirnya games dapat berjalan
dengan sangat baik, membuat anak-anak ini kembali ceria setelah moment yang menyentuh tadi.
Dilanjutkan di hari kedua dimana agenda kami yaitu mengajak mereka untuk mewarnai.
Berbagai gambar-gambar menarik serta alat-alat yang digunakan untuk mewarnai seperti crayon
dan pensil warna sudah kami persiapkan agar acara ini dapat berjalan dengan lancar. Ternyata
kerja keras kami telah terbayarkan dengan antusiasme yang ditunjukan oleh anak-anak dalam
hasil karya mereka. Tak hanya pintar, namun juga bakat mereka tunjukan kepada kami terbukti
dengan semua gambar yang awalnya hanya berwarna hitam dan putih disulap menjadi karya
yang sangat indah dan berwarna-warni. Kami turut senang atas hal ini karna suasana yang penuh
dengan kekurangan tak menghambat bakat yang telah Ia berikan kepada diri masing-masing
anak.

PAMELA AUREA ISAAC (1523019069)


Dalam menjalakan kegiatan praktek kerja lapangan mata kuliah Pancasila, saya dengan
kelompok saya melakukan kegiatan praktek lapangan di Panti Asuhan Al Khafi Surabaya. Saya
pribadi merasa sangat senang karena dapat mengikuti kegiatan disana selama empat kali
melakukan kegiatan praktik kerja lapangan, saya mendapatkan banyak hal dan kami juga belajar
banyak hal selama disana, walaupun kita tahu bahwa mereka semua tidak punya Ayah dan Ibu
tetapi mereka tetap semangat untuk hidup mandiri dan mempunyai etika yang sangat baik yang
udah diajari oleh ibu serta bapak didik di Panti Asuhan. Tujuan dari kami sekelompok untuk
melakukan kegiatan ini adalah untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang ada ke dalam
kehidupan nyata disana kelompok kami adakan sebuah game-game mengenai Pancasila dan
mereka semua sangat antusia untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari kami sekelompok.
Dengan diadakan kegiatan ini, kami mengerti dan mempelajari bagaimana cara-cara mengajar
anak-anak dengan sabar. Secara keseluruhan, kegiatan ini sangat menyenangkan dan kami juga
mendapatkan nilai-nilai sosial dan pembelajaran yang berguna bagi diri kami masing-masing.
SHINTA AYU OKTAVIANI (1523019071)
Pada hari pertama melakukan kegiatan di luar kampus,yaitu di panti asuhan al kahfi yang
tempatnya tidak seberapa jauh dari kampus, saya takut kehadiran saya dan kelompok tidak
direspon baik oleh anak panti asuhan,tapi perkiraan saya ternyata salah. Mereka semua sangat
merespon baik kehadiran saya dan kelompok. Kegiatan yang kita lakukan juga diikuti anak panti
semua dengan baik mulai dari perkenalan satu persatu anak panti dan kami sekolompok,nyanyi
bersama,sambung ayat al quran,hafalan isi pancasila dari pertama sampai terakhir,mewarnai
sampai dengan berbagi snack ke mereka semua. Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu kita
harus tetap mengajarkan apa itu pancasila kepada siapapun, karena pancasila merupakan
lambang dari negara kita, anak panti asuhan pun juga berhak mendapatkan ilmu tentang itu.
ADHANI FEBIANINGRUM (1523019081)
Saat kami ke panti asuhan al kahfi disana kami berkenalan dengan anak- anak yang kurang
mendapatkan perhatian dari orang tuanya dan ada juga yang tidak punya orang tua , kami belajar
mendekatkan diri kami dengan mereka.. Serta kami mengajarkan bagaimana caranya membaca
dan menulis dengan baik dan benar.. Kunjungan ini mengajarkan Saya bahwa di dunia ini masi
banyak sekali orang- orang yang masih kekurangan dan yang membutuhkan. kegiatan kunjungan
ke panti asuhan al kahfi , memberi saya banyak pengalaman agar saya lebih mensyukuri
kehidupan yang saya alami. dan juga mereka anak - anak yang cukup disiplin pada usia mereka
dan mereka memilikin rasa kekeluargaan yang tinggi.Banyak hal yang mampu saya petik dari
kegiatan ini, saya harusnya lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan apapun di dalam
kehidupan saya.

Selama melakukan kegiatan kepedulian sosial ini, saya dapat menghibur anak-anak dengan
menceritakan cerita lucu , memberikan games menarik . Dalam hal menghibur anak-anak, saya
merasa cukup puas karena muka , suara dan canda tawa saya dapat membuat suasana yang
pertamanya sunyi senyap menjadi lebih hidup dan bersahabat sehingga tercipta adanya
kebersamaan. Dan yang terakhir . pesan yang bisa saya ambil adalah Kita hendaknya mensyukuri
semua karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita sehingga kita tak hanya mengeluh,
mengeluh, dan terus mengeluh kepada kehidupan.

ZAKKY HADI SAHASIKA (1523019085)


Pada PKL Pancasila yang kami lakukan selama 4 hari ini, kami dapat memetik pelajaran dan
pengetahuan baru. Para anak-anak panti asuhan dapat mengimplementasikan Pancasila dengan
baik. Kami dapat melihat itu dari cara mereka bermain game-game yang kami berikan.
Contohnya adalah saat kami bermain games sambung surah Al-Qur’an, dari games ini mereka
dapat menghafal dan membacakan surah Al-Qur’an dengan sangat baik. Hal ini merupakan
implementasi dari sila pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Lalu, games menyalurkan
deskripsi benda atau aktivitas, mencari kelompok Mereka bermain dengan antusias tanpa
membeda-bedakan satu sama lain. Hal ini merupakan implementasi dari sila ketiga, yaitu
“Persatuan Indonesia”. Pancasila harus diimplementasikan oleh seluruh warga negara Indonesia
tanpa terkecuali, karena Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Kita harus bersatu tanpa
membeda-bedakan, berperilaku adil terhadap semua orang, dan lain sebagainya.

KEVAN RYVANTO OEYLEX (1523019086)


Selama pkl yang kami lakukan selama 4 hari, saya mendapatkan berbagai pengalaman dan nilai
yang dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disana saya belajar bahwa anak-anak
dipanti ini sangat rajin menjalankan ibadah yang dimana ini merupakan suatu bentuk penerapan
sila Pancasila pertama. Dari anak-anak panti itu juga saya dapat belajar untuk dapat menyayangi
satu sama lain tanpa memandang dari mana asalnya dan warna kulitnya. Saya juga belajar untuk
dapat menghindari sikap egois yang dimana pada saat itu ada salah seorang anak yang mau
berbagi dengan sesamanya. Saya juga belajar untuk dapat memprioritaskan berbagai keputusan
yang ada, seperti pada saat bermain games, kami dan anak-anak panti setuju untuk mengadakan
suatu aturan yang dimana jika kami melanggar aturan yang ada, kami akan di diskualifikasi.
Saya juga belajar untuk mampu menghormati orang lain, seperti ketika kami sedang berbicara,
seluruh anak diam dan mendengarkan kami dengan penuh perhatian.- Selain belajar untuk
mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, saya juga belajar nilai-nilai yang patut
dijalankan untuk dapat mencapai kesuksesan. Seperti mampu disiplin waktu dan semangat dalam
menggapai cita-cita.

DAFTAR HADIR
No. NRP Nama Paraf
1. 1523019049 Maria Aloysia

2. 1523019051 Agista Viragatisha

3. 1523019059 Febriana Valencia Laorens

4. 1523019067 Adinda Putri Studytasari

5. 1523019068 Jennifer Femmy

6. 1523019069 Pamela Aurea Isaac

7. 1523019071 Shinta Ayu Oktaviani

8. 1523019081 Adhani Febianingrum

9. 1523019085 Zakky Hadi Sahasika

10. 1523019086 Kevan Ryvanto Oeylex

Mengetahui Penanggungjawab Tempat PKL Paraf

Nama :

Nomor Kontak :

DAFTAR HADIR
No. NRP Nama Paraf
1. 1523019049 Maria Aloysia

2. 1523019051 Agista Viragatisha

3. 1523019059 Febriana Valencia Laorens

4. 1523019067 Adinda Putri Studytasari

5. 1523019068 Jennifer Femmy

6. 1523019069 Pamela Aurea Isaac

7. 1523019071 Shinta Ayu Oktaviani

8. 1523019081 Adhani Febianingrum

9. 1523019085 Zakky Hadi Sahasika

10. 1523019086 Kevan Ryvanto Oeylex

Mengetahui Penanggungjawab Tempat PKL Paraf

Nama :

Nomor Kontak :

DAFTAR HADIR
No. NRP Nama Paraf
1. 1523019049 Maria Aloysia

2. 1523019051 Agista Viragatisha

3. 1523019059 Febriana Valencia Laorens

4. 1523019067 Adinda Putri Studytasari

5. 1523019068 Jennifer Femmy

6. 1523019069 Pamela Aurea Isaac

7. 1523019071 Shinta Ayu Oktaviani

8. 1523019081 Adhani Febianingrum

9. 1523019085 Zakky Hadi Sahasika

10. 1523019086 Kevan Ryvanto Oeylex

Mengetahui Penanggungjawab Tempat PKL Paraf

Nama :

Nomor Kontak :

DAFTAR HADIR
No. NRP Nama Paraf
1. 1523019049 Maria Aloysia

2. 1523019051 Agista Viragatisha

3. 1523019059 Febriana Valencia Laorens

4. 1523019067 Adinda Putri Studytasari

5. 1523019068 Jennifer Femmy

6. 1523019069 Pamela Aurea Isaac

7. 1523019071 Shinta Ayu Oktaviani

8. 1523019081 Adhani Febianingrum

9. 1523019085 Zakky Hadi Sahasika

10. 1523019086 Kevan Ryvanto Oeylex

Mengetahui Penanggungjawab Tempat PKL Paraf

Nama :

Nomor Kontak :

LAMPIRAN
HARI PERTAMA
[A] [B]
Keterangan Foto (A) & (B) Saat kami sedang berkenalan dengan anak anak panti asuhan

[C] [D]
Keterangan foto (C ) & (D) Saat kami sedang bermain games tebak gaya dengan anak
anak panti asuhan
[E] (F)
Keterangan foto ( E) & (F) Foto Bersama dengan anak anak panti asuhan

HARI KEDUA

[A] [B]
Keterangan foto (A),(B),(C) Saat kita sedang menggambar dan mewarnai
Bersama anak anak panti asuhan
[C] [D]

[E] [F]
Keterangan foto (D),(E),(F) Saat kita sedang membagikan snack kepada anak anak
panti asuhan

HARI KETIGA
[A] [B]

[C] [D]

[E]
Keterangan foto (A),(B),(C),(D),(E) Saat kita sedang selesai melaksanakan pkl dan
kemudian berfoto Bersama sama anak anak
HARI KEEMPAT

[A] Keterangan foto (A),(B) saat kita sedang selesai bernyanyi Bersama anak anak panti asuhan [B]

[C] Keterangan foto (C),(D) saat kita membagikan hadiah makanan kepada anak anak
panti asuhan [D]
[E] keterangan foto (E) saat kita sedang bermain games Pancasila

Anda mungkin juga menyukai