Anda di halaman 1dari 9

Project Luar Kelas

CBDC – TFI
Character Building : Pancasila

“Menerapkan Pancasila Sebagai Pendidikan Karakter”


2201749103 Trimanto Ketua
2101687501 Alfi Kurniawan Anggota 1
2201800955 Agita Hendratmiko Anggota 2
2201808623 Fadh Alamudi Anggota 3
2201838935 Mutiara Kamilah Anggota 4
2201756595 Steaven Calvino Anggota 5
2201794555 Sherrene Euvania Yovela Anggota 6
2201853835 Yerikho Tobias Sinaga Anggota 7

Binus Universty

Tahun 2019
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan mahluk sosial, yakni tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Manusia selalu membutuhkan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Setiap
individu tentunya memiliki batasan maksimal dalam hal pikiran maupun tenaganya. Masing
masing individu pun saling terikat dalam hubungan emosional , ekonomi, sosial, dan yang
lainnya. Pentingnya peranan individu dalam menjalankan nilai nilai pancasila, salah satunya
sila kedua Pancasila yakni “ Kemanusiaan yang adil dan beradab “.

Namun saat era yang modern ini masih banyak anak-anak yang tidak mengerti apa itu
pancasila. Pancasila pun belum sepenuhnya terwujud oleh masyarakat di Indonesia.
Permasalahan yang masa masa ini terjadi, di karenakan kurangnya pendidikan sejak kecil.
Dan tidak ada yang memberi pengajaran serius kepada anak anak kecil, sehingga dibiarkan
begitu saja dengan gadget yang diberikan. Padahal seharusnya kita mengawasi anak anak
dalam masa pengembangannya. Kehidupan sosial lebih penting dari pada memberi anak
gadget, karena anak anak lebih dapat berkomunikasi secara tatap muka. Berkurangnya moral
anak dipengaruhi juga oleh kehidupan gadget yang terlalu dini, tontonan yang tidak sesuai
umur, dan lain lain.

Sesuai dengan apa yang dipelajari dalam kelas “Character Building Pancasila” kami
memilih untuk menerapkan dan mendalami sila kedua dari Pancasila. Berdasarkan sila kedua
ini, kami mendapatkan ide untuk memengajar disebuah panti asuhan. Dengan merealisasikan
kegiatan tersebut, kami telah ikut serta dalm membantu dalam mewujudkan persatuan bangsa
dan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia Melalui kegiatan ini kami menumbuhkah
sikap saling membantu dan rasa peduli terhadap orang lain, meskipun tidak saling mengenal
satu sama lain tanpa membedakan SARA.

1.2 Permasalahan

Kurangnya Pengetahuan anak-anak akan nilai-nilai Pancasila yang mulai luntur, dan
juga dampak negatif globalisasi khususnya pornografi dan pergaulan bebas yang
mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan anak-anak tertolak ataupun diasingkan oleh
masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami berharap sekiranya bisa sedikit membantu apa
yang bisa kami lakukan dalam memberikan penegtahuan tentang nilai-nilai dalam Pancasila
dan menerapkan nilai-nilai tersebut didalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Tujuan

• Meningkatkan motivasi belajar anak-anak panti asuhan


• Memberi pengetahuan kepada anak-anak panti asuhan
• Membantu pihak pengelola panti asuhan dengan mengembangkan dan memotivasi anak asuh,
sehingga memiliki kepercayaan pada diri sendiri
• Berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti asuhan dengan permainan-permainan

1.4 Solusi Permasalahan

Oleh sebab itu kelompok kami berharap dapat meningkatkan pemahaman anak anak
Panti Asuhan tentang Pancasila, kepedulian mereka tentang Pancasila, dan memberi mereka
pengetahuan pengetahuan umum. Kegiatan ini juga dapat menanamkan jiwa pancasila pada
anak anak Panti Asuhan sejak dini, diharapkan agar para siswa Panti Asuhan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari hari. Seiring berkembangnya jaman, banyak anak
anak sekarang terlena dengan kecanggihan gadget, dan melupakan kondisi sosial di
sekitarnya, ini juga yang menjadi kekhawatiran kelompok kami terhadap anak anak sekarang.

Kelompok kami berniat untuk mengajarkan ke lima sila Pancasila, dan masing masing
silanya dalam penerapan di kehidupan sehari hari. Pengajaran dengan metode sambil
bermain, di harapkan membuat anak-anak ini lebih mudah menerapkan ke kehidupan nyata.
Keprihatinan kami terhadap anak-anak di masa sekarang, dan terpencilnya kawasan Panti
Asuhan itu, serta kurangnya pengajar di Panti Asuhan tersebut, kondisi Panti Asuhan yang
kurangnya wahana permainan anak anak sewajarnya, membuat kami memilih Panti Asuhan
tersebut. Dengan kehadiran kelompok kami mengajar dan bermain bersama anak-anak di
Panti Asuhan , kami berharap dapat mengamalkan sila ke lima dalam pancasila, sekaligus
membuat anak-anak Panti Asuhan belajar lebih tentang Pancasila, yang nilainya semakin
lama semakin luntur.
Bab 2
Metode Kegiatan

Kegiatan yang akan kami lakukan lebih kearah bermain sambil belajar,kegiatan yang
akan kami lakukan seperti, Mendampingi para murid murid selama kegiatan pembelajaran,
memberi pengajaran tentang pancasila, dan memberi contoh penerapannya setiap silanya,
bermain sambil menerapkan masing sila di Pancasila, dan memberi mereka hadiah sebagai
apresiasi mereka.

Kami juga akan berbaur kepada anak-anak Panti Asuhan, dengan cara itu kami dapat
berkontak lebih terhadap masing masing individu di kelas tersebut. Dan masing masing
murid tanpa malu dapat berbincang dengan masing masing dari kelompok kami dan
menganggap kami sebagai teman mereka. Dengan begitu kami dapat lebih mudah memberi
pengajaran ke mereka.

Dengan membagi mereka hadiah, seperti permen dan mainan, juga dapat
menimbulkan rasa ingin berpartisipasi. Hal ini dapat mempermudah proses memberi
pengetahuan ini kepada mereka. Seperti tanya jawab, dan kemudian mendapatkan permen.
Permainan kecil seperti tebak-tebakan dan permainan kecil lainnya, bisa mempererat
hubungan antar mereka.

Bernyanyi bersama, karena dengan bernyanyi bersama, akan timbul rasa kekompakan
dan kebahagiaan pada anak anak Panti Asuhan itu. Selain itu kami akan mengajari cara
melipat origami yang dapat membuat mereka mempunyai keterampilan. Kegiatan menyanyi,
bermain, tanya jawab, dan melipat origami menjadi metode yang efektif menurut kelompok
kami dalam memberi pengajaran tentang pancasila kepada anak anak Panti Asuhan.
Bab 3
Konsep

Dalam pembelajaran Pancasila, di ajarkan bahwa Pancasila sebagai pendidikan


karakter. Pancasila merupakan keseharian bangsa kita dan telah menjadi dasar negar kita.
Kelima nilai nilai luhur pancasila, telah lama menjadi pedoman hidup nenek moyang bangsa
kita. Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki kedudukan sangat penting bagi Indonesia,
yang perlu selalu tertanam dalam hati sanubari masyarakat Indonesia dari generasi ke
generasi secara turun temurun. Kelima sila dalam Pancasila harus selalu menjiwai seluruh
kehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dn bernegara, sehingga Pancasila
dalam perannya sebagai dasar negara juga berperan sebagai pemersatu bangsa, pengikat
seluruh keragaman suku dan budaya yang tumbuh dan berkembang di bumi persada
Nusantara, Indonesia ini. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila tetap dihayati sebagai pengikat
dan pemersatu sekalipun mereka tinggal berada di negara lain jauh dari wilayah teritorial
republik Indonesia. Dengan kelima nilai yang terus diusahakan agar selalu tampil dalam
praktek kehidupan sehari hari. Untuk dari itu, dibutuhkanlah pendidikan secara formal dan
informal. Secara formal seperti pengajaran disekolah. Dan informal seperti pembelajaran dari
luar, atau dari lingkungan sekitar.Pancasila menjadi pedoman karakter bangsa. Pendidikan
karakter ini yang dibutuhkan oleh para penerus bangsa. Sudah menjadi hal yang serius pada
masa kini, pendidikan pancasila perlu di luruskan. Banyak penerus bangsa pada saat ini,
berperilaku menyimpang dari pancasila. Apalagi kedudukan pancasila sebagai dasar dan
ideologi negara.

Dalam menjadikan dasar dan ideologi, tentunya juga akan berhubungan dengan
teknologi. Pancasila dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,telah mendominasi
kehidupan manusia. Bangsa kita pun tak luput dari perkembangan teknologi, seperti gadget
yang meluas. Penyalahgunaannya sendiri sangat memprihatinkan pada masa sekarang, seperti
hacker yang tidak bertindak sesuai dengan moral pancasila, ada pula konten dewasa, yang
dengan mudah di akses di gadget masing masing. Seiring jaman berlalu, perkembangan iptek
menanjak sebanding dengan penyalahgunaannya.

Banyaknya orang yang mulai mementingkan teknologi daripada antar sesamanya,


membuat fungsi nyata dari Pancasila tidak terwujud. Toleransi sesama mahluk hidup di
peruntukkan kepada seluruh masyarakat indonesia. Sehingga masing masing dapat
menghargai pendapat atau kepercayaan orang lain. Kurangnya toleransi menjadi masalah
serius dalam Indonesia saat kini, banyak hal yang membuat para oknum melakukan hal ini
unutk kepentingan pribadi. Maka dari itu nilai pancasila mulai meluntur dari negara ini.
Pancasila seperti menjadi pajangan bangsa ini. Ada namun tidak dianggap.
Dengan itulah, maka sila-sila dalam Pancasila harus mulai dibangkitakan dan
diamalkan. Contohnya juga pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga kurang
di praktekkan. Relasi antar manusia, sikap baik pada sesama, menghargai orang lain, berbagi
dengan orang lain, semua itu jarang dijumpa pada masa sekarang. Seperti pada kasus baru
baru ini, tentang penistaan agama. Banyak berpendapat bahwa hal itu salah ada juga yang
berpendapat bahwa itu tidak salah. Sebagai mayoritas dan minoritas sekalipun, kita harus bisa
saling menghargai. Tak memandang kesalahan, seharusnya kalau memang benar bangsa kita
menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, tidak akan ada namanya demo dan lain lain beratas
namakan agama.

Beberapa hal yang di sebutkan diatas, menjadi keprihatinan kelompok kami, kepada
penerus bangsa indonesia. Dengan alasan itu juga kami bermaksud untuk memberi
pengajaran sederhana tentang moral moral pancasila kepada mereka. Melunturnya moral itu
takutnya membawa pengaruh buruk bangsa ini kedepannya. Karena pembelajaran diatas
semua dapat di berikan atau dapat dididik sejak kecil, maka kami rasa pendidikan tentang
pancasila kepada anak anak dari Panti Asuhan sangat berguna demi kemajuan bangsa.
Menghilangkan kebiasaan buruk bangsa yang sejauh ini semakin bertambah parah. Untuk
semakin akrab dengan nilai-nilai luhur Pancasila, terutama cara penerapannya dalam praktek
hidup konkrit kita sehari-hari, maka kita perlu mendalaminya bersama, sila per sila, mencari
makna hakiki dari setiap nilai yang terkandung dalam sila-sila itu, berusaha mencari cara
penerapannya yang pas dalam kehidupan, sikap dan perilaku sehari-hari. Sebelum sampai
pada penerapan itu tentu kita menetapkan keyakinan dan penerimaan atas nilai-nilai luhur
bangsa dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut mesti terus
kita pelihara, junjung tinggi, hidupi dan wariskan turun temurun kepada anak cucu kita.
Pancasila diharapkan dapat menjadi pedoman kembali bangsa kita. Dan bangsa kita dapat
maju dan berkembang tanpa mempermasalahkan hal kecil. Karena dengan berpedoman
pancasila, bangsa kita dapat berkembang seperti negara maju lainnya.
Bab 4
Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari Sabtu,18 Maret 2017 beberapa dari anggota kelompok kami pergi untuk
melakukan survei tempat dimana kami nanti nya akan mengajar. Kami mencari tempat dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan membawa proposal dan surat izin mengajar dari TFI.
Kami mengunjungi beberapa Paud namun di sana sudah ada yang melakukan pendampingan.
Akhirnya kami pun menemukan Yayasan Panti Asuhan Tunas Mahardika.
Kami disambut baik oleh Pemilik Panti Asuhan yang bernama Ibu Lucia Fidelia.
Kami pun sedikit berbincang-bincang dengan Pemilik Panti tersebut serta kami juga
menjelaskan tujuan kedatangan kami ke Panti Asuhan tersebut. Setelah selesai berbincang-
bincang, akhirnya Ketua dari Panti Asuhan tersebut memberikan persetujuan untuk kegiatan
perdampingan/pengajaran kami di Panti Asuhan tersebut.
Kami pun menentukan jadwal kapan kami mulai mengajar di Panti Asuhan tersebut.
Pengajaran akan dilakukan 4 kali pertemuan yaitu, pada tanggal : Rabu,22 Maret 2017,
Sabtu,25 Maret, Rabu, 29 Maret 2017 dan Sabtu, 1 April 2017.
Lokasi: Bumi Serpong Damai Sektor 1.1, Jalan Rawa Buntu Selatan Blok G1 No. 17,
Serpong-Tangerang

Pada hari Rabu tanggal 22 Maret adalah pertemuan pertama kami mengajar di Panti
Asuhan Tunas Mahardika. Di pertemuan pertama kami terlebih dahulu memperkenalkan diri
dan berkenalan dengan anak-anak panti asuhan yang sangat lucu. Anak-anak sangat antusias
dengan kedatangan kami namun mereka masih malu untuk memperkenalkan diri mereka.

Lalu kami bermain games agar kami dapat berbaur dengan mereka. Permainan ini
dinamakan “ Ikuti gerakanku”. Salah satu dari kami memberi perintah seperti, “ Pegang….
Hidung!” dan mereka harus langsung mengikutinya.
Selanjutnya kami mengajarkan anak-anak tentang nama-nama hewan, sebelum itu
kami menjelaskan informasi singkat tentang hewan yang kami ajarkan dan juga kami tak lupa
mengajarkan nama hewan tersebut dalam bahasa Inggris. Kami cukup dimudahkan karena
para anak anak ini sudah memahami nama-nama hewan dalam bahasa indonesia maupun
Inggris, lalu kami memberikan latihan soal kepada mereka untuk dikerjakan. Lalu kami
bermain dan tertawa bersama sama. Sebelum pulang kami membagikan permen dan agar-
agar kepada mereka dan mereka terlihat sangat senang.

Pada Tanggal 25 Maret 2017, Ini adalah pertemuan kedua kami mengajar di Panti
Asuhan Tunas Mahardika. Kami memulai pengajaran/pendampingan pada pukul 10.00
hingga pukul 12.00. Sebelum memulai pelajaran kami berdoa bersama terlebih dahulu.
Lalu kami mengajak mereka melafalkan pancasila bersama-sama dan mereka sangat
bersemangat dalam melafalkan pancasila. Ternyata ada beberapa anak yang sudah hafal
dengan pancasila dan melafalkan nya dengan baik dan benar. Kami juga melakukan Tanya
jawab kepada mereka, mereka sangat antusias sekali menjawab pertanyaan kami seputar
tentang sila-sila yang ada dalam Pancasila.
Setelah itu kami mengajak mereka untuk bermain dan bernyanyi bersama.
Sebelum pulang kami pun membagikan coklat satu persatu ke mereka dan mereka terlihat
sangat senang.

Pada tanggal 29 Maret 2017, Pada pertemuan ini kami akan belajar tentang bahasa
inggris dan mewarnai buah-buahan. Seperti biasa sebelum memulai pelajaran tak lupa kami
berdoa terlebih dahulu. Setelah itu kami mulai membagikan kertas yang isinya merupakan
soal-soal bahasa inggris tentang buah-buahan dan mencocokan hewan, kami memberikan
waktu selama 20 menit untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
Anak-anak sangat antusias dalam mengerjakan soal-soal tersebut dan kadang juga ada
anak yang kurang mengerti dengan bahasa inggris dan bertanya kepada kami mengenai soal-
soal tersebut. Setelah kami memberikan waktu 20 menit kami menyuruh mereka untuk
mengumpulkan soal-soal tersebut, kami pun menyuruh mereka kembali untuk mewarnai
buah-buahan tersebut karena soal-soal tersebut juga disertai dengan mewarnai dan kami
memberikan waktu kembali selama 20 menit untuk mewarnai dan sekaligus memberikan
kreasi pada kertas tersebut. Setelah kami memberikan waktu selama 20 menit,kami menyuruh
mereka kembali untuk mengumpulkan kertas tersebut.Tak terasa waktu pun berjalan dengan
sangat cepat,padahal kami ingin sekali memberi pelajaran/pendampingan kepada mereka
lebih lanjut akan tetapi karena waktu yang tidak cukup kami tidak bisa melanjutkan
pengajaran kami.

Pada tanggal 1 April 2017 adalah pertemuan terakhir dari pengajaran/pendampingan kami di
Panti Asuhan Tunas Mahardika ini. Kami sangat sedih sekali karena ini adalah kegiatan
pengajaran terakhir kami disini. Kami memulai pengajaran/pendampingan ini pada jam 14.00
dan selesai pada pukul 16.00.
Seperti biasanya sebelum memulai pelajaran kami tak lupa untuk berdoa bersama terlebih
dahulu. Pada pertemuan terakhir ini kami mengajarkan anak – anak panti tentang cara
membuat origami. Mereka sangat bersemangat ketika kami mengatakan bahwa pada hari ini
akan membuat origami. Kami telah menyediakan origami terlebih dahulu, lalu kami pun
membagikan origami satu persatu kepada anak-anak panti sesuai warna yang mereka suka.
Kami pun mengajarkan mereka cara melipatnya. Kami mengajarkan mereka cara melipat
burung dan baju dari origami.
Tak lupa sebelum kami berpisah kami berfoto bersama dengan mereka dan kami juga
memberikan bungkusan hadiah berupa snack kepada anak-anak tersebut. Ini merupakan
pengalaman terindah dan terbaik bagi kelompok kami. Tak lupa juga kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada pemilik panti karena telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk mengajar/mendampingi anak-anak panti tersebut. Dan pemilik panti tersebut juga
memberikan kenangan-kenangan di hari terakhir pengajaran kami, yaitu berupa Pin yang bisa
digantung di tas. Kami pun menerima hadiah tersebut dengan senang hati dan juga tak lupa
mengucapkan terima kasih.
Bab 5
Penutup

5.1 Kesimpulan

Pada pertemuan terakhir kami ini sangat berkesan dan kami pun merasa sedih saat pamit
untuk meninggalkan Panti Asuhan Tunas Mahardika. Kami mendapatkan suatu pelajaran
yang berharga dan juga kesan pesan yang takkan terlupakan saat kami melakukan kegiatan
pendampingan di Panti Asuhan Tunas Mahardika. Dari 4 kali pertemuan mengajar di Panti
Asuhan Tunas Mahardika memberikan kami banyak manfaat dan lebih membangun
kesadaran diri kami bahwa masih banyak orang-orang disekitar kami yang masih kurang
beruntung dan kami bisa membagikan sedikit ilmu maupun materi yang kami punya kepada
mereka. Kegiatan CB Pancasila ini merupakan suatu kegiatan yang positif, yang dapat
membangun rasa peduli kita terhadap orang-orang disekitar kita dann membangun diri kita
untuk selalu mensyukuri apa yang kita miliki.

5.2 Saran

Panti asuhan merupakan tempat berlindung bagi anak-anak yang ditelantarkan oleh
keluarganya. Mereka tidak memiliki keluarga yang dapat merawat dan mencukupi kebutuhan
mereka, baik secara jasmani maupun rohani. Oleh sebab itu, sebuah panti asuhan yang
merupakan yayasan sosial yang dibentuk oleh pemerintah ataupun yayasan, harus memiliki
kriteria tertentu yang cukup agar segala kebutuhan anak-anak asuh dapat tercukupi dengan
baik. Fasilitas yang digunakan sesuai dengan standar ergonomi yang berlaku sehingga
pengguna, baik penghuni maupun tamu dapat merasa nyaman saat
menggunakannya. Kegiatan ini diharapkan juga mampu untuk menyadarkan kita bahwa
masih banyak orang-orang disekitar yang masih kurang beruntung yang masih membutuhkan
pertolongan dari kita, sekiranya kita dapat membantu mereka dengan membagikan sedikit
ilmu ataupun materi yang kita punya sehingga mereka dapat belajar dan sekolah seperti anak-
anak umum lainnya.

Demikian laporan kegiatan ini kami sampaikan dalam rangka memenuhi tugas CB: Pancasila
dan untuk mengembangkan rasa kepedulian terhadap sesama, jika ada kekurangan dari
pelaksanaan kegiataan ini mohon dimaafkan, saran yang membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan di kegiatan selanjutnya. Sekiranya dapat diterima dengan baik oleh pihak
Bapak/Ibu. Mohon maaf bila ada salah kata. Atas perhatian Bapak/ Ibu, kami mengucapkan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai