Prospek dan potensi usaha minimarket yang sangat menjanjikan dimanfaatkan sebagian
pengusaha pemula dengan membuka bisnis minimarket franchise di kota maupun di desa.
Bahkan tak jarang ditemui dalam satu wilayah ada beberapa gerai minimarket yang saling
berdekatan namun berbeda merek waralaba. Bisnis minimarket terus tumbuh subur di
berbagai daerah dan tempat di Indonesia.
Dengan penataan barang dan ruang yang menarik, rapi dan apik membuat konsumen betah
berlama-lama belanja di minimarket. Didukung oleh barang kebutuhan pokok dan sekunder
yang lengkap tersedia di gerai minimarket. Dari berbagai merk, jenis maupun ukuran. Tak
salah jika anda membuka usaha minimarket secara mandiri atau waralaba. Karena potensi
keuntungan besar.
Namun untuk mendirikan minimarket sistem waralaba yang sudah terkenal seperti Alfamart,
Yomart, dan Indomart membutuhkan modal investasi sekitar ratusan juta rupiah. Belum
ditambah biaya sewa lokasi usaha. Jika modal usaha yang anda miliki terbatas maka ada
alternatif lain yaitu membangun minimarket mandiri.
Berikut ini sejumlah kelebihan dari mendirikan minimarket mandiri secara rumahan antara
lain: tidak usah membayar fee atau royalti, modal awal bisa kecil atau fleksibel, dan bisa
membangun minimarket merk sendiri yang kemudian bisa diwaralabakan secara nasional.
Rincian Biaya Modal Usaha Minimarket Mulai Awal hingga Buka
Lalu yang jadi pertanyaan, berapa modal usaha yang dibutuhkan untuk membuka minimarket
mandiri? Sementara itu, untuk membuka bisnis minimarket mandiri dibutuhkan persiapan
yang mendalam. Berikut ini sejumlah rincian modal usaha minimarket mandiri dari awal
hingga buka, antara lain:
▪ Lokasi Usaha
Langkah pertama sebelum membuka usaha minimarket adalah penentuan lokasi usaha.
Pastikan lokasi minimarket berada di tempat strategis. Misalkan dekat pusat keramaian
orang, berada di sekitar perumahan warga, di pinggir jalan raya yang ramai oleh lalu lintas
kendaraan bermotor dll. Lokasi usaha sangat menentukan kesuksesan sebuah minimarket.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah memilih lokasi usaha minimarket atau
tempat bisnis yang masih jarang pesaing serta belum ada kompetitor. Namun bisa saja sobat
membuka minimarket walaupun sudah ada kompetitor dengan alasan permintaan masih
tinggi dan belum bisa dilayani secara baik.
Bangunan minimarket yang sesuai standar berukuran minimal 6 meter untuk bagian depan.
Lokasi minimarket harus berada di tempat strategis. Sangat bagus jika bangunan dan lahan
milik sendiri. Namun jika sobat tak mempunyai lokasi usaha yang strategis bagi usaha
minimarket maka sobat dapat menyewa tempat strategis beserta bangunan untuk bisnis
minimarket bahkan membelinya.
Ada dua cara dalam membangun minimarket mandiri dengan membeli lahan kosong yang
strategis. Lalu membangun gedung bagi minimarket. Kemudian bisa pula membeli tanah
sekaligus bangunan di tempat strategis. Tentu ini membuat budget anggaran modal
usaha minimarket rumahan bertambah besar.
▪ Rak Minimarket
Modal usaha berikutnya yang harus dipersiapkan adalah rak minimarket. Ini untuk
menampung dan memajang produk yang dijual dengan rapi dan menarik. Adapun harga rak
minimarket sangat murah dimulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Anda bisa
membelinya langsung di toko setempat yang menjual rak minimarket dengan berbagai type
dan ukuran. Selain itu, sobat bisa juga membeli rak minimarket secara online melalui
tokopedia, bukalapak, olx, bhinneka dan lain-lain. Selanjutnya siapkan pula rak gudang.
▪ Stok Barang
Modal usaha lain yang harus disediakan adalah biaya pembelian barang stok. Hal ini
diperlukan jika barang habis maka bisa dijual barang stok yang ada. Sehingga tetap komplit.
Dan perputaran bisnis minimarket berjalan lancar dan menguntungkan. Pastikan setelah siap
barang beserta stok kemudian dikelompokkan sesuai jenis dan diberi label harga.
▪ Suplier
Untuk mendapatkan pasokan barang yang lengkap dengan harga murah, sobat harus
menjalin kerjasama dengan beberapa supplier yang terpercaya dengan sistem pembayaran
belakangan atau jatuh tempo.
▪ Pengetahuan
Untuk menata barang yang baik diperlukan pengetahuan mengenai seni penataan barang
yang apik dan menarik yang mampu meningkatkan penjualan. Hal ini bisa dipelajari dengan
cara anda meniru penataan barang di minimarket waralaba terkenal atau supermarket
terdekat.
▪ Karyawan
Dalam memilih karyawan pastikan karyawan tersebut memiliki sikap jujur, dapat dipercaya
dan mampu bekerja secara baik. Karena tidak bisa 100 persen karyawan tersebut bisa
diawasi. Berikan tambahan bonus bagi karyawan jika omzet perbulan minimarket meningkat.
▪ Promosi
Setelah semua sudah dilakukan tentunya usaha minimarket sobat siap buka. Langkah
selanjutnya adalah mengadakan grand opening untuk memperkenalkan usaha minimarket
milik sobat. Pada saat ini biasanya omset meningkat tajam hingga Rp 19 juta perhari atau 20
persen stok barang habis terjual. Hal ini wajar terjadi di awal-awal usaha minimarket. Karena
masyarakat masih penasaran dan ingin merasakan suasana belanja barang di minimarket
mandiri rumahan sobat yang terbaru.
Itulah rincian modal usaha minimarket dari awal hingga buka. Modal usaha untuk mendirikan
minimarket mandiri dimulai dari 40 juta rupiah hingga Rp 200 juta. Hal itu tergantung skala
usaha dan ukuran luas minimarket. Semakin luas minimarket maka modal usaha yang mesti
dikeluarkan lebih besar lagi. Begitu sebaliknya. Jika minimarket ukuran luas kecil maka modal
bisa kecil.
Saran penulis jika anda ingin membuka usaha minimarket pastikan persediaan barang
terjaga dan keamanan terjamin. Dan yang penting barang yang dijual haruslah lengkap
dengan harga yang lebih murah dari pesaing. Misalnya menyediakan isi tabung gas 3 kg
elpiji dll. Karena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli atau konsumen.
Selain itu, keuntungan minimarket mandiri seratus persen milik pengusaha. Sedangkan bagi
minimarket waralaba keuntungan bagi pengusaha masih kotor. Belum dipotong biaya royalti
dan fee management. Dari pengelolaan minimarket mandiri dapat dilakukan sendiri.
Sehingga memudahkan dalam perputaran usaha. Berbeda dengan minimarket franchise
yang sistem dan pengelolaan usaha diatur oleh pihak manajemen pusat waralaba.