Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2085-6989

Rancang Bangun Tacho Generator Sebagai Sensor Kecepatan


Pada Praktikum Kendali Motor-Motor Listrik

Oleh:
Roswaldi Sk, Julsam1)
Hendra Suhendri, Rafki Chandra, Didi Kurniawan2)
1)
Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang
2)
Alumni Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT

The research implementing “Tachogenerator as the sensor for controller of


Electric Motor Speed rotation at electric laboratories”
Plant (Object controlled) is controlled by the electric motors speed rotation in
AC or DC, by setting armature voltage of motor using digital PID controller and fuzzy
logic from Personal Computer (PC). Although the load disturbances are changing
significantly, but the motor speed rotation can be stabilized by feedback input from
tachogenerator which are the focus in this research.
PID controller dan fuzzy Logic controller applications are used to find the
advantages the disadvatages or controll methode of motor reliability in dinamic controll
(speed rotation) which cause the system more stabil. The result can be seen in
maintained system responses and the system reliabilty against disturbances.

Keyword: PID controller, Fuzzy Logic Controller, Tachogenerator, Rotation Setting,


Electric Motor.

PENDAHULUAN bangun alat praktek yang sesuai dengan


Kendali mesin arus searah kebutuhan tersebut.
(MAS) dan mesin arus bolak balik Melalui dana penelitian semi-que
(MABB) adalah mata kuliah praktek V tahun anggaran 2004 (final), kami
yang diberikan pada tingkat dua dan tiga. bersama tim mencoba memberikan
Diberikannya mata kuliah ini sudah solusi terhadap masalah diatas dengan
sesuai dengan kemajuan teknologi di membuat alat sensor kecepatan
industri Tetapi muncul permasalahan (tachogenerator) yang sangat dibutuhkan
dengan peralatan yang dimiliki program pada praktek mesin-mesin listrik.
studi listrik yang kurang menunjang Praktek kendali MAS dan MABB
untuk dijalankan secara benar sesuai membutuhkan sejumlah sensor untuk
dengan kurikulum. Sudah banyak usaha pengaturan sistemnya, tetapi Politeknik
yang dilakukan misalnya peremajaan alat saat ini hanya memiliki satu buah sensor
dengan dana rutin Politeknik yang kecepatan (tachogenerator) yang dipakai
terbatas, dana kompetisi (TPSDP) batch untuk satu kelas selama praktek sehingga
III tetapi tidak lulus. Alternative lain tujuan pembelajaran tidak tercapai.
adalah memberikan dana penelitian Untuk itu perlu penambahan peralatan
kepada staf pengajar untuk merancang tersebut.

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 1


Hasil penelitian yang diharapkan Listrik” akan dapat mengatasi
adalah relevan dengan materi praktikum permasalahan tersebut ?
laboratorium kendali mesin-mesin listrik METODE PENELITIAN
sehingga menjadi nilai tambah berupa
peralatan dan materi praktikum di Agar dicapainya sasaran learning
laboratorium kendali mesin-mesin listrik outcomes seperti yang diharapkan maka
jurusan teknik elektro ( lingkup langkah atau metodologi yang
kegiatan point B ). ditawarkan adalah:
Berikut gambaran proyek 1. Studi literatur yang materinya
penelitian yang akan dilakukan yaitu berkaitan langsung dengan usulan
berupa modul “Tachogenerator” kegiatan penelitian
2. Metoda diskusi dengan rekan satu
tim penelitian untuk mencari solusi
Coupling
yang lebih effisien
Dinamo + to motor 3. Metoda pendekatan antara teori dan
(TG) praktek dengan mengadakan
G percobaan di laboratorium
- 4. Metoda pengujian yaitu dengan
menguji karakteristik alat yang
dibuat dan dibandingkan dengan
Gambar 1. Ilustrasi Rancangan teori-teori yang menunjang
Penelitian “Tachogenerator” rancangan sistem penelitian.

Perumusan Masalah Hasil yang diharapkan


Berdasarkan latar belakang dan
tujuan penelitian maka dapat dirumuskan 1. Sebuah “tachogenerator” sebagai
dan di-justifikasi permasalahannya salah satu sensor kecepatan yang
sebagai berikut: nantinya dapat digunakan untuk
1. Bagaimana meningkatkan materi praktek labor kendali mesin-mesin
mata kuliah teori dan praktikum listrik.
kendali mesin-mesin listrik yang 2. Tambahan modul kendali mesin-
mencapai sasaran learning outcomes mesin listrik yang difokuskan pada
berorientasi objek dapat diwujudkan. pengaturan kecepatan putaran motor
2. Bagaimana mengembangkan dc, yang berorientasi objek yang
peralatan praktek labor mesin-mesin sesuia dengan kondisi di industri.
listrik yang masih kurang dan belum 3. Job sheet praktikum kendali mesin
setara dengan kemajuan teknologi di listrik dengan plant pengaturan
industri. kecepatan putaran motor dc
3. Bagaimana teknik mengajarkan
materi praktek kendali mesin-mesin Pelaksanaan kegiatan
listrik yang sepadan dengan yang ada 1. Pengumpulan informasi data bahan
di industri walaupun itu dalam skala dan peralatan
labor. 2. Menyiapkan bahan penelitian
4. Apakah dengan penelitian relevansi 3. Menyiapkan alat dan instrumen
“Rancang Bangun Tacho Generator penelitian
sebagai Sensor Kecepatan pada 4. Pembelian bahan atau komponen
Praktek Kendali Motor-Motor penelitian
5. Pembuatan/perakitan komponen Gambar 2. Konstruksi Tacho Generator
Hardware dan Software
6. Menyusun rancangan penelitian :
 Melakukan uji penelitian di 2. Interface Parallel Port
Laboratorium mesin-mesin listrik Parallel port adalah media
jurusan teknik elektro Politeknik penghubung antara rangkaian analog
Universitas Andalas Padang ke rangkaian digital melalui ADC
 Variabel yang di uji adalah 0804 dan dari digital ke analog
rangkaian kendali analog/digital, melalui DAC 0808. Pemakaian
interface, rangkaian driver dan alamat pin dari parallel port untuk
sensor kecepatan analog digital converter dan digital
 Pengujian rangkaian kendali analog converter, sesuai gambar
menggunakan plant motor DC dibawah ini :
 Metoda penelitian adalah 3. ADC 0804 (Analog Digital
metoda percobaan dan metoda Converter) IC ADC 0804 inilah yang
perbandingan yaitu kendali PID mengubah sinyal analog keluaran
Digital dan Fuzzy Logic dengan dari tacho generator sebagai sensor
plant motor DC. kecepatan motor DC menjadi sinyal
a. Membuat tahapan laporan penelitian digital yang akan dibaca oleh PC
sesuai kesepakatan jadwal. untuk diproses sesuai kebutuhan.
4. DAC 0808 (Digital Analog Converter)
HASIL PENELITIAN IC 0808 ini dipakai untuk mengubah
sinyal digital keluaran dari PC telah
Perancangan Perangkat Keras
diolah dari masukkan sinyal analog
1. Tacho Generator (Sensor) ADC sehingga menjadi sinyal
Pembuatan Tacho Generator ini analog.
berdasarkan pada sample yang ada 5. Driver (Actuator)
pada labor, sehingga ukuran dari Driver merupakan penggerak
tacho ini sama dengan yang aslinya. motor DC yang berdaya besar
Tacho Generator berfungsi sebagai dengan memberikan input konstan
sensor kecepatan dari motor DC pada motor. Rangkaian Driver ini
yang akan memberi sinyal analog ke berfungsi sebagai input tegangan dari
PC melalui interface berupa Analog DAC ke motor. Nilai tegangan
Digital Converter (ADC) . inputnya adalah variabel. Dengan
memvariabelkan nilai pada DAC,
As/sumbu maka tegangan pada tahanan medan
(Vt) dari motor juga variabel
Karet
sehingga kecepatan putar dari motor
O-ring juga berubah-ubah.
6. Penyearah
Penyearah adallah komponen
Dinam
o 12V pendukung untuk tegangan catu bagi
ADC sebesar 5 Volt DC dan DAC
yang memerlukan tegangan Vcc
sebesar 5 Volt Dc dan tegangan Vee
Kedudukan sebesar – 15 Volt DC, serta juga
untuk tegangan konstan bagi driver
sebesar 220 Volt DC. Jadi disini
dibutuhkan tegangan AC sebesar 220

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 3


Volt untuk membuat tegangan yang
lebih kecil dengan menggunakan
rangkaian dibawah ini :
7. Rangkaian lengkap

Flow Chart Pengendali PID digital

Mulai

Inisialisasi

Kp, Ki, Kd

Set Point

Proses ADC

Gambar 3. Diagram Rangkaian Algoritma PID

Keseluruhan
Proses DAC

Perancangan perangkat lunak


Y
Error

DAC Driver Plant T


(0808) (Actuat (Moto
Selesai
Digital or) r dc)
Interface
Analog Gambar 5 Flow Chart Pengendali PID
(Parallel
Conver Digital
PC Port)
ter Sensor
ADC
(0804) (Tacho
generator) Listing Program Pengendali PID
Gambar 4. Analog
Diagram Blok Pengontrolan Digital
Digital
Kecepatan Motor DC
Conver %====== Baca Port =====%
ter clc;clear;
dio =
digitalio('parallel','1');get(
dio,'portaddress')
hwlines =
addline(dio,0:7,'out')
reset
= 0;putvalue
(dio.line(1:8),reset);
masuk =
digitalio('parallel','1');

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 4


get(masuk,'portaddress')hwline u[k-1], u[k-2] = 0.
s = addline(masuk,8:15,'in') 2. Menginisialisasi interface A/D - D/A
%======= PID ========% card.
kp=20;
3. Memasukan set-point dan iterasi.
ki=0.5;
kd=5; 4. Mendapatkan error, yaitu
num=[kd kp ki]; set-point - c[k].
den=[1 10+kd 20+kp ki]; 5. Mendapatkan delta error, yaitu
t=0:0.01:2; e[k] - e[k-1].
step(num,den,t); 6. Melakukan proses fuzzifikasi.
title('PID'); - Menghasilkan derajat keanggotaan
t1=2; error, {Grade_E[k]}.
data = 4; - Menghasilakn derajat keanggotaan
v1 = data;
delta error, {Grade_dE[k]}.
delay = 5000;
lineval = getvalue(masuk); 7. Melakukan proses Inference, yaitu
speed = lineval*50; Grade_E[k] * Grade_dE[k].
out = binvec2dec(lineval) 8. Melakukan proses defuzzyfikasi,
portval = getvalue(masuk) 9. Dengan COA sehingga diperoleh
masuk1 = binvec2dec(lineval); u[k].
d1 = v1 - (masuk1/50); 10. Memasukkan variabel u[k] ke
delay = 5000; persamaan plant dan dihasilkan c[k].
lineval = getvalue(masuk); 11. Mengirim u[k] kepersamaan plant
out = binvec2dec(lineval) untuk simulasi.
portval = getvalue(masuk)
masuk2 = binvec2dec(lineval);
12. Menampilkan hasil pada layar, yaitu
d2 = v1 - (masuk2/50); c[k], E[k], dE[k] dan iterasi.
delay = 5000; 13. Mengulangi proses jika ingin
lineval = getvalue(masuk); merubah setpoint dan iterasi.
out = binvec2dec(lineval)
portval = getvalue(masuk) Perencanaan Software Logika Fuzzy
masuk3 = binvec2dec(lineval); Dalam Perencanaan Kendali Hybrid
d3 = v1 - (masuk3/50); PID–fuzzy, sistem utama tetap
delay = 1000; menggunakan kendali PID, sedangkan
data = v1+kp*(d1-d2)+ki*d1*t1
logika fuzzy disini berfungsi untuk
+(kd/t1)*(d1-(2*d2)+d3);
out = data memperbaiki respon.
bvdata = dec2binvec (data,8);
putvalue
(dio.line(1:8),bvdata);
lineval =
getvalue(dio.line(1:8));
portval = getvalue(dio)
out = binvec2dec(lineval)
end
end

Algoritma Pengendalian Metoda


Logika Fuzzy
1. Melakukan inisialisasi awal. Gambar 6. Membership Function Error
- mendefinisikan fungsi keanggotaan. dan DError untuk Hybrid
- mendefinisikan aturan (rule base).
- menginisialisasi c[k-1], c[k-2],

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 5


Sistem kendali ini merupakan PID Controller melalui ADC 0804
gabungan/hasil penjumlahan dari output berupa tegangan variabel maksimal
yang dihasilkan oleh kendali PID dengan 5 Volt DC.
kendali logika fuzzy. Perbedaan yang 4. Sinyal analog yang diberikan oleh
ada disini yaitu terletak pada rule logika Tacho generator, diubah oleh ADC
fuzzy dan bentuk membership function- 0804 menjadi sinyal digital,
nya, dimana rule ini tidak seperti pada selanjutnya diproses melalui
rule fuzzy pada umumnya. Bentuk interface port parallel.
membership function pada sistem hybrid 5. Kemudian sinyal yang telah diolah
lebih lebar dari pada bentuk membership dikeluarkan kembali dalam bentuk
function pada logika fuzzy dengan tujuan digital melalui port parallel dan
supaya dapat meredam disturbance disampaikan ke DAC sehingga sinyal
dengan cepat. Sedangkan membership tersebut berubah menjadi sinyal
output-nya sama seperti membership analog.
function pada logika fuzzy. 6. Sinyal-sinyal digital PID Controller
diteruskan ke driver motor melalui
Tabel 1. Rules untuk kendali Hybrid DAC 0808 yang selanjutnya akan
PID – Logika Fuzzy menggerakkan motor.
7. Perubahan kecepatan motor dapat
Error diubah-ubah melalui program PID
NB NS G PS PB Controller yang telah diprogram pada
NB NB NB NM NB NM komputer.
NS NB NB NS G NM 8. Perubahan kecepatan dapat dideteksi
dError G NS G G G PS oleh sensor (tacho generator),
PS PM G PS PB PB selanjutnya sensor memberikan
PB PB PB PM PB PB
informasi ke kontrol untuk
menstabilkan kecepatan kembali dan
Keterangan:
begitu seterusnya.
NB = Negative Big
NS = Negative Small
G = Good
PS = Positive Small
PB = Positive Big
NM = Negative Medium
PM = Positive Medium

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN


KEGIATAN

Deskripsi Kerja Rangkaian


1. Motor DC disuplai oleh sumber
terpisah yaitu sumber tegangan DC Gambar 7. Blok Diagram Sistem
220 V Operasi
2. Kecepatan motor DC dikendalikan
oleh PID Controller menggunakan PENGUJIAN SISTEM
program MATLAB.
3. Sensor kecepatan yaitu tacho Langkah-langkah pengujian dan
Generator memberikan masukan ke analisis yang dilakukan dalam
pengontrolan kecepatan motor DC

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 6


menggunakan PC pada penelitian ini Emitting Diode) lewat resistor 220 ohm,
adalah: langsung dihubungkan ke pin output dari
1. Pengujian Tacho parallel port. Bisa juga hanya dengan
generator dengan motor. mengukur tegangan 5 volt yang timbul,
2. Pengujian ADC 0804 saat data port dalam keadaan high (TTL
secara manual berdasarkan high). Tetapi perlu diperhatikan
perhitungan. tegangan yang keluar dari parallel port 5
3. Pengujian DAC 0808 volt, sedangkan arusnya sangat kecil
secara manual berdasarkan yaitu 4 mA pada logic 1 dan – 0.4 mA
perhitungan. pada logic nol. Nilai arus negative
4. Pengujian interface artinya sink ke dalam parallel port.
parallel port berdasarkan alamat pin-
nya. Pengujian Analog Digital Converter
5. Pengujian driver sebeagai 0804
penggerak motor DC.
6. Pengujian program untuk Untuk mengetahui bahwa ADC 0804
memanggil alamat pada parallel bekerja ditandai dengan hidupnya lampu
port. LED apabila bernilai “1” dan LED mati
apabila bernilai “0”. Output dari ADC
Tabel 2. Hasil Pengujian Sensor 0804 bernilai “1” atau bernilai “0”
“Tachogenerator” berdasarkan variable input masuk yang
diberikan. Input masuk yang diberikan
VMOTOR N MOTOR V TG variable dari 0 --- 5 Volt DC, jadi pada
(Volt) (rpm) (Volt) setiap kenaikkan beberapa volt maka
15,5 270 0,5 akan terjadi perubahan pada ouput dalam
18 532 1 bentuk bilangan biner yaitu 0000 0000
24 798 1,5 atau 1111 1111. 0000 0000 pada saat
30 1062 2 input masuk bernilai nol dan 1111 1111
38 1295 2,5
pada saat input masuk bernilai 5 V DC.
51 1560 3
Tabel 3. dibawah ini merupakan hasil
104 1799 3,5
227 2010 4
percobaan yang dilakukan dengan
memvariabelkan tegangan input masuk
Dari tabel 2. diatas dapat dari 0 volt sampai 5 volt dengan
dibandingan antara besarnya putaran kenaikkan step 0,5 Volt.
motor dengan tegangan yang dikeluarkan
tacho generator. Rata-rata keluaran Table 3 . Hasil Pengukuran ADC
tacho generator pada saat 1 Volt DC 0804 dengan LED
dihasilkan putaran sebesar 500 rpm. Jadi
bisa dikatakan pada saat 1 Volt VIN Data Biner (Output ADC 0804) Data
(V) D D D D D D D D Desim
dihasilkan putaran 500 rpm, saat 2 Volt
7 6 5 4 3 2 1 0 al
dihasilkan putaran 1000 rpm begitu 0,5 0 0 0 1 0 1 1 1 23
seterusnya sampai mencapai kecepatan 1 0 0 1 1 0 0 1 0 50
maksimum dari motor DC yang 1,5 0 1 0 0 1 1 0 0 72
dipergunakan. 2 0 1 1 0 0 1 0 0 102
2,5 0 1 1 1 1 1 0 1 125
Pengujian Parallel Port 3 1 0 0 1 0 1 1 0 150
Untuk keperluan uji-coba, kita 3,5 1 0 1 1 0 0 1 0 178
bisa menghubungkan LED (Light 4 1 1 0 0 1 0 0 0 200

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 7


4,5 1 1 0 1 0 1 1 1 215 Berdasarkan persamaan diatas
5 1 1 1 1 1 1 1 1 255 melalui perhitungan, bisa dikatakan
bahwa setiap kenaikkan 0,02 V DC yang
Sedangkan melalui perhitungan diberikan sebagai input masuk pada
untuk output ADC 0804 dapat ADC. Maka output keluaran dalam
dipergunakan persamaan yang telah bentuk decimal atau biner mengalami
dibahas di bagian sebelumnya yaitu: perubahan.
IC ADC 0804 apabila diberikan
Konstanta ADC 0804 input melebihi dari 5 Volt DC maka IC
1 akan terbakar dan apabila mendapatkan
= × 5 = 0,019607 Volt
255 nilai input minus maka IC akan rusak
Jadi pemakaian IC ADC 0804 sangatlah
Table 4. Hasil Perhitungan ADC 0804 hati-hati baik dalam pemasanga ataupun
dalam pengoperasiannya.
VIN Data Biner (Output ADC 0804) Data
(V) D D D D D D D D Desi Pengujian Digital Analog Converter
7 6 5 4 3 2 1 0 mal 0808
0,5 0 0 0 1 1 0 0 1 25
1 0 0 1 1 0 0 1 0 50 Untuk pengujian ADC 0808 dapat
1,5 0 1 0 0 1 1 0 1 75 dilakukan dengan cara memberikan
2 0 1 1 0 0 1 0 0 100 tegangan input yang konstan pada
2,5 0 1 1 1 1 1 0 1 125 masukan data 8 bit yaitu memberikan
3 1 0 0 1 0 1 1 0 150 tegangan sebesar 5 V DC. Sedangkan
3,5 1 0 1 0 1 1 1 1 175 untuk mendapatkan hasil yang variable
4 1 1 0 0 1 0 0 0 200 digunakan saklar pada tiap-tiap input
4,5 1 1 0 1 0 1 0 1 225
masuk 8 bitnya. Untuk lebih jelasnya
5 1 1 1 1 1 0 1 0 250
diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
Dilihat dari hasil perhitungan dengan
Table 5. Data Pengujian DAC 0808
hasil percobaan terdapat beberapa
perbedaan hasil ouput yang didapat. Ini VIN Data Biner (Output DAC 0808) VO
disebabkan beberapa hal antara lain (V) A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 (V)
adalah sebagai berikut : 5 0 0 0 0 0 0 0 1 5
 Kurang akurat input yang diberikan 5 0 0 0 0 0 0 1 0 2,5
pada ADC, karena IC ini sangat 5 0 0 0 0 0 1 0 0 1,2
sensitive terhadap input yang 5
5 0 0 0 0 1 0 0 0 0,6
diberikan. 25
 Sensitifnya keluaran ADC karena
percobaan yang dilakukan secara Bila dibandingkan dengan hasil
analog bukan secara digital. perhitungan yang dilakukan sama
 Perhitungan dengan percobaan yang dengan hasil pengukuran dengan
dilakukan selalu tidak harus sama mengggunakan persamaan dibawah ini :
dan akurat, banyak factor
penyebabnya antara lain human
A A A A A A A A 
error, komponen yang kurang Vout = Vref ×  1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 
mendukung, pemasangan yang tidak  2 4 8 16 32 64 128 256 
sesuai dengan referensinya. Pengujian Driver (Actuator)
Untuk pengujian driver yang
digunakan sebagai penggerak adalah

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 8


mengetahui daya mampu dari transistor adanya overshoot dan adanya steady
yang dipakai untuk dapat menggerakan state error. Penambahan nilai konstanta
motor berdaya besar. Kp menimbulkan kenaikkan overshoot
namun dapat mengurangi rise time.
Konstanta Kp berbanding lurus terhadap
Pengujian Program Pengendali settling time. Karena Kp > Ki, maka
Hasil pengujian pengendali dapat steady state errornya tidak dapat
dilihat pada table berikut : dihilangkan.

Tabel 5. Data Pengukuran Pengontrolan


PID

Parameter Set
VREF PID
No. Point
(rpm)
Kp Ki Kd (V)
1 1458 20 0.5 2 3.5
2 1562 30 5 1 3.5
3 1623 40 10 0.5 3.5

Pada plot grafik pertama dengan Gambar 9. Grafik pengujian PID


nilai Kp = 20, Ki = 0.5 dan Kd = 2, dengan Kp = 40, Ki = 10, Kd = 0.5
menghasilkan suatu reaksi sistem
terhadap pengendali yang stabil, respon
cepat serta steady state yang kecil. KESIMPULAN
Integral Controller memiliki
karakteristik mengurangi rise time, Berdasarkan uraian-uraian pada bab-
menambah overshoot dan settling time bab terdahulu maka hasil penelitian ini
serta menghilangkan steady state error dapat disimpulkan sebagai berikut:
sedangkan konstanta derivative 1. Pengendali Analog
controller adalah untuk memperbaiki - Untuk memasukan sinyal analog
overshoot. yang berasal dari tachogenerator ke
PC digunakan ADC 0804, dengan
kelebihan menghasilkan 8 bit
keluaran
- Untuk meneruskan sinyal keluaran 8
bit menjadi analog digunakan DAC
0808, kelebihannya mempunyai
fasilitas chip select untuk memilih
input yang diinginkan
- Interfaceyang digunakan untuk
menghubungkan keduanya (ADC
dan DAC) digunakan Paralel port
Gambar 8. Grafik Pengujian PID 2. Pengendali PID digital
dengan Kp = 20, Ki = 0.5, Kd = 2 - Nilai-nilai konstanta Kp, Ki, Kd
diperoleh melalui uji coba trial and
Sedangkan untuk plot grafik kedua error, untuk memdapatkan respon
dengan nilai Kp = 40, Ki = 10 dan Kd = kendali sesuai keinginan.
0.5, menghasilkan suatu reaksi sistem - Kontrol P digunakan untuk
oleh pengendali yang terjadi adalah memperbaiki waktu naik (rise time),

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 9


Kontrol I untuk menghilangkan membership function dan aturan-
kesalahan keadaan mantap (steady aturan fuzzy dilayar monitor.
state error), sedangkan control D 4. Metoda kendali PID-Fuzzy sangat
digunakan untuk memperbaiki sesuai digunakan untuk
lonjakan lebih (overshoot}. mengendalikan plant statis dan plant
3. Pengendali Logika Fuzzy dinamis
- Pengendali logika fuzzy melalui DAFTAR PUSTAKA
tahapan sebagai berikut;
- Fuzzyfikasi yaitu merubah variabel Berlian, Yayan Iyan., 1998, Sensor dan
numerik kedalam variabel fuzzy Transduser, Bandung : Diktat Kuliah
dengan cara memberi tingkat Elektro ITB
kwantisasi fungsi keanggotaan dan Cooper, William D., 1993. Intrumentasi
derajat keanggotaan. Elektronik dan Teknik
Aturan fuzzy yaitu jika masukan Pengukurn. Jakarta : Erlangga
adalah A dan B maka keluaran Jacob, J. Michael., 1995.Industrial
adalah C dan seterusnya. Control Electronics, Application
- Defuzzyfikasi yaitu membalikkan and Design. Singapore : Prentice
variabel linguistic (fuzzy) ke Hall International Inc,
variabel numerik (non fuzzy) dari Johnson, Curtis D., 1997. Process
masukan dan keluaran dengan Control Instrumentation Technology,
menggunakan rumus Centre of area Singapore:Prentice Hall International
(COA). Inc
- Penggunaan kendali logika fuzzy Ohba, Ryoji., 1992. Intelligent Sensor
pada sistem pengaturan kecepatan Technology, Singapore : John Willey
menghasil-kan perubahan yang & Sons
cepat untuk mencapai steady state Ogata, K., 1991. Teknik Kontrol
tanpa mengalami transient. Otomatik. Jakarta :Erlangga
- Sinyal kendali yang dihasilkan Roswaldi Sk., Mooduto, H.A., Kartika,
lebih kecil 10% dari set-point, 2000. Rancang bangun Sitem
apabila setpoint yang dimasukan Pengendali Level Cairan
tidak sama dengan nilai Menggunakan Metoda kendali PID
membership function.. digital dan Logika Fuzzy, Politeknik
- Penggunaan kendali logika fuzzy Negeri Padang : Hasil penelitian
tetap beracuan pada kendali Roswaldi Sk., Aida, Zass Ressy., 2003.
konvensional yang sudah dirancang Rancangbangun Modul Kendali
sebelumnya. PID Analog Dengan Implementasi
Pada Pengaturan Kecepatan
Saran-Saran Putaran Motor DC. Politeknik
1. Untuk men-drive motor-motor Negeri Padang : Hasil penelitian
berdaya besar sebaiknya gunakan Smith, Carlos A., Corripio, Amando
komponen TRIAC, atau MOSFET B.,1985. Principles and Practice of
2. Untuk mendapatkan sinyal umpan Automatic Process Control,
balik yang lebih besar sebaiknya Singapore, John Willey & Son
gunakan sensor dengan output sinyal Sharon, D., dkk, 1982. Robot dan
[dynamo ] yang lebih besar Otomasi Industri.Jakarta:Elex Media
3. Akan lebih baik apabila setiap kali Komputindo
percobaan dapat menampilkan hasil Zuhal, 1980. Dasar Tenaga Listrik
perubahan variabel fuzzy yakni Bandung : Penerbit ITB

Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 10


Elektron: Vol. 1 No. 1, Edisi Juni 2009 1

Anda mungkin juga menyukai