Anda di halaman 1dari 4

TES MANTOUX

No Dokumen No Revisi Halaman


00 1/4

Ditetapkan
Direktur RS Graha Husada Jepara
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Oprasional
dr. Henny Dyah Lisiana, M.Kes
NIK. 001 01 99
Tes Mantoux merupakan pemeriksaan diagnostik dengan
Pengertian menyuntikkan PPD secara intra dermal/ intra cutan buat
mengetahui adanya pemajanan terhadap M. tuberculosis.
1. Mendeteksi/ mengidentifikasi adanya infeksi Tuberculosis.
Tujuan
2. Mempermudah dalam menegakkan diagnosa Tuberculosis.
Bahwa penegakan diagnosis TB pada pasien yang di curigai
menderita TB ( suspek ) adalah mengacu pada ISTC (
International Standard of Tuberculosis Care ) :
Diagnosis TB intra thorax ( paru / pleura / kelenjar getah
Kebijakan bening hilus ) pada anak, adalah didasarkan pada foto thorax
yang menunjukkan kelainan TB, terdapat riwayat kontak, uji
tuberculin positif, dan apabila memungkinkan dilakukan
pemeriksaan biakan dengan spesimen yang berasal dari dahak
atau bilasan lambung.
1. Pengkajian
a. Mengkaji apakah klien pernah menjalani tes kulit
tuberculin posistif/ pernah mendapat vaksinasi BCG.
b. Mengkaji apakah klien mendapat vaksinasi atau penyakit
virus dalam waktu selama 4 minggu terakhir.
c. Mengkaji program/ instruksi prosedur medik.
Prosedur
2. Persiapan Alat :
a. Spuit tuberculin bersama jarum No. 25 G atau yang lebih
kecil No. 26-27 G
b. PPD (Purified Protein Derivative).
c. Kapas alcohol 70% (alcohol swab).
d. Handscoen bersih.
TES MANTOUX

No Dokumen No Revisi Halaman


00 2/4

e. Alat tulis : spidol/pulpen.


f. Penggaris transparan
3. Persiapan Klien :
a. Menjelaskan prosedur & tujuan dilakukannya tes
Mantoux.
b. Menjaga kebutuhan keamanan privacy klien.
c. Membebaskan lokasi yang akan di injeksi.
4. Implementasi
a. Mencuci tangan.
b. Menggunakan handscoen.
c. Pilih lokasi yang akan dilakukan penyuntikan : 1/3 lengan
bawah bagian atas / tengah (3 – 4 jari di bawah antekubiti
atau posisi 5 jari di atas pergelangan tangan).
d. Mengambil tuberculin PPD & hisap kedalam spuit
sebanyak kira-kira 0,1 cc.
Prosedur e. Mengatur posisi yang nyaman dengan lengan
diregangkan dan disanggah pada permukaan yang datar.
f. Memebersihkan kulit (bagian dalam lengan) dengan
menggunakan kapas alkohol, dimulai dari tengah dengan
gerakan melingkar kearah luar sirkular ± 5 cm. Biarkan
hingga kering.
g. Meregangkan kulit, dekatkan spuit injeksi tuberkulin ke
arah kulit & suntikkan dengan cara hati-hati dengan sudut
sekitar 5 – 15 ° (teknik injeksi intra cutan). Masukkan
jarum ke lapisan epidermis s/d ± 3mm di bawah
permukaan kulit. Ujung jarum bisa di lihat melalui
permukaan kulit.
h. Memasukkan obat 0,1 cc secara perlahan.
TES MANTOUX

No Dokumen No Revisi Halaman


00 3/4

i. Periksa tempat suntikan. Jika benar akan timbul indurasi


atau bentuk gelembung berwarna terang sperti gigitan
nyamuk dengan diameter sekitar ± 6 – 10 mm. Jika tidak,
lakukan penyuntikan ulang di tempat lain dengan jarak
minimal 5 cm dari tempat semula.
j. Setelah itu, mencabut jarum sambil memberi kapas
alkohol pada lokasi penyuntikan. Jangan lakukan masase
pada tempat penyuntikan.
k. Berikan tanda terhadap area penyuntikan.
l. Membuka handscoen dan mencuci tangan
m. Catat waktu (tanggal dan jam) dan lokasi penyuntikan
pada rekam medis.
n. Beri penjelasan kepada orangtua agar membawa kembali
anak pada 48-72 jam setelah penyuntikan untuk
pembacaan uji tuberkulin.
Prosedur 5. Pembacaan uji tuberkulin
a. Metode palpasi
 Palpasi/ raba tepi lateral indurasi kemudian beri tanda
dengan pena, atau
b. Metode ballpoint
 Tentukan tepi lateral indurasi dengan menggunakan
pena
c. Ukur diameter transversal indurasi dengan menggunakan
penggaris transparan dalam milimeter (bukan warna
merah pada area suntikan)
d. Catat hasil pembacaan pada buku rekam medis, jika tidak
terdapat indurasi catat sebagai 0 mm.
TES MANTOUX

No Dokumen No Revisi Halaman


00 4/4

6. Interpretasi hasil
Prosedur a. Imunokompeten : positif bila indurasi ≥ 10 mm
b. Imunokompromais : positif bila indurasi ≥ 5 mm.

1. Unit Rawat Jalan.


Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai