MATERI INTI 4
PENEMUAN KASUS TERDUGA TUBERCULOSIS
I. Deskripsi Singkat
Indonesia merupakan salah satu dari negara dengan beban TB
tinggi. WHO Global TB Report 2018 memperkirakan jumlah kasus
TB sebanyak 842. 000 kasus serta mortalitas TB 107.000 kasus.
Masyarakat Indonesia berisiko tertular TB karena TB dapat
ditularkan melalui udara. Terutama jika pasien TB berbicara,
batuk atau bersin dan berdekatan dengan orang lain. Risiko
penularan dapat dikurangi jika semua pasien TB dapat
ditemukan dan diobati sampai sembuh. Padahal dari 1.020.000
baru 35 persen pasien TB yang diobati, sisanya masih belum
diobati atau sudah diobati tetapi belum dilaporkan kepada
Kementerian Kesehatan sehingga monitoring–evaluasi tentang
kemajuan Penanggulangan TB belum dapat dilakukan dengan
tepat. Dengan demikian saat ini kita masih berisiko tertular TB.
IV. Metode
1. Ceramah tanya jawab
2. Curah pendapat
3. Bermain peran
Langkah 1.
Pengkondisian (5 menit)
Langkah pembelajaran :
Langkah 2.
Curah Pendapat (5 menit)
Fasilitator menggali tingkat pemahaman peserta tentan materi
yang akan disampaikan dengan cara curah pendapat. Peserta
diminta menyampaikan pendapat atau pengalamannya
tentang hal-hal yang berkaitan dengan Penemuan Kasus
Terduga Tuberculosis.
Langkah 3.
Penyampaian Materi (70 menit)
Fasilitator menyampaikan pokok bahasan:
1. Informasi Dasar Tuberculosis
Materi ini disampaikan dengan metode ceramah dan tanya
jawab, terdiri dari sub pokok bahasan
a. Pengertian TBC
b. Gejala TBC
Pada orang dewasa
Pada anak
c. Pencegahan penularan penyakit TBC:
Pencegahan penularan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Etika Batuk
d. Kelompok Berisiko TBC:
HIV AIDS
Diabetes Melitus (DM)
Anak
Lansia
Perokok
Langkah 4.
Bermain Peran (90 menit)
Investigasi kontak dilakukan dengan kegiatan bermain peran.
Langkahnya:
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 6 kelompok. (5 menit)
2. Setiap kelompok mendapatkan skenario bermain peran yang
berbeda, serta mendiskusikan skenario yang didapat
kelompoknya selama 10 menit.
3. Setiap kelompok akan melakukan bermain peran di depan
kelas selama 10 menit per kelompok (10 menit x 6 kelompok =
60 menit).
4. Fasilitator mengevaluasi pelaksanaan bermain peran dari
seluruh kelompok selama 15 menit.
Langkah 5.
Rangkuman dan Kesimpulan (10 menit)
1. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan lisan
untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap materi
yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Merangkum poin-poin penting (membuat kesimpulan akhir)
dari materi yang disampaikan
3. Mengucapkan terimakasih atas kerjasama serta proses
A. Pengertian TBC
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular, disebabkan oleh
kuman Mycobacterium tuberculosis yang dapat
disembuhkan dengan minum obat sampai tuntas. TBC bukan
disebabkan oleh guna-guna atau kutukan atau penyakit
keturunan dapat menyerang siapa saja. Sebagian besar
kuman TBC menyerang paru-paru, tetapi dapat juga
mengenai bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar,
kulit, dll).
B. Gejala TBC
Pada Orang Dewasa
Gejala utama terduga TBC paru dewasa adalah batuk
berdahak atau tidak berdahak. Gejala tambahan/lainnya
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,
badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun,
lemah, letih, lesu, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam meriang lebih dari satu bulan.
Pada Anak
Gejala TBC pada anak agak berbeda dengan gejala TBC
pada orang dewasa. Gejala TBC pada anak adalah:
Batuk lama ≥2 minggu
Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan
sebelumnya
Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa
sebab yang jelas dan demam umumnya tidak tinggi.
Lesu atau anak kurang aktif bermain
Pencegahan penularan
Pencegahan penularan penyakit TBC antara lain:
• Menelan OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh
• Pasien TBC harus menutup mulut pada waktu bersin dan
batuk dengan saputangan atau tissu
• Tidak membuang dahak di sembarang tempat, dibuang
pada tempat khusus dan tertutup tetapi dibuang pada
tempat khusus dan tertutup. Misalnya: dengan
menggunakan wadah/ kaleng bertutup yang sudah diberi
air sabun.
Etika Batuk
• Gunakan masker bila anda batuk
• Tutup mulut dan hidung dan mulut dengan tisu/sapu
tangan
Tutuplah hidung dan mulut saat Tutup hidung dan mulut dengan
batuk/bersin dengan tisu/sapu lengan bagian dalam anda bila
tangan tidak ada tisu/sapu tangan dengan
tisu/sapu tangan
Anak
• Anak-anak berusia kurang dari 5 tahun memiliki risiko
terserang TBC karena memiliki daya tahan tubuh yang
rendah
Lansia
• Lansia memiliki risiko terserang TBC karena memiliki daya
tahan tubuh yang rendah
Perokok
• Merokok dapat mengurangi kemampuan saluran
pernafasan dalam menyaring udara, sehingga dapat
meningkatkan kemungkinan infeksi TBC
POKOK BAHASAN 2.
TEKNIK PENEMUAN KASUS TERDUGA TUBERCULOSIS
C. Investigasi Kontak
Pedoman WHO menyatakan bahwa kegiatan investigasi
kontak bermanfaat untuk mendeteksi kasus TBC secara dini,
mencegah penyakit yang lebih berat serta mengurangi
penularan TBC pada orang lain. Selain itu, investigasi kontak
dapat juga menemukan orang dengan infeksi TBC laten yang
membutuhkan pengobatan pencegahan. Kegiatan
investigasi kontak diselenggarakan melalui kolaborasi antara
pemberi layanan kesehatan dengan komunitas yang ada di
masyarakat seperti kader kesehatan, PMO, pendidik sebaya
dan sebagainya.
Pengertian
Investigasi kontak adalah kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan penemuan kasus TBC dengan cara
mendeteksi secara dini dan sistematis terhadap orang yang
kontak dengan sumber infeksi TBC.
Tujuan
1. Menemukan kasus TBC secara dini dengan melakukan
skrining gejala dan faktor risiko TBC terhadap seluruh kontak
dari pasien TBC
2. Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5 tahun dan
memberikan pengobatan pencegahan dengan INH
dengan segera
3. Mencegah penularan pada kontak yang sehat dengan
cara memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat.
4. Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.
Sasaran
Sasaran invesigasi kontak adalah seluruh kontak dari semua
kasus TBC terkonfirmasi bakteriologis dan semua kasus TBC
anak, baik kontak serumah maupun kontak erat.
INDONESIA/2018
Keterangan: Apabila Investigasi kontak dilakukan oleh petugas kesehatan semua kolom diisi oleh petugas
Apabila dilakukan oleh kader, Pengisian Formulir Kolom nomor 1-19 (diisi oleh Kader): Keterangan Pengisian Formulir Kolom 20-22 (diisi oleh Petugas Kesehatan): Kontak dirujuk, bila terdapat minimal salah satu:
1) Tuliskan nomor urut 20) s/d 21) Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan TBC 1. Anak < 5 th
2) Tuliskan Nama kontak yang dilakukan investigasi 22) Tuliskan tanggal pemberian PP-INH untuk pertama kali 2. Semua batuk
3) Tuliskan umur kontak yang dilakukan investigasi 3. Satu gejala lain dan satu faktor risiko
4) Tuliskan Jenis kelamin kontak (L : laki-laki, tulis P : perempuan)
5) Alamat rumah: Nama jalan, RT/RW, Nomor Rumah
6) Bila kontak tinggal serumah dengan pasien, berikan tanda (V)
7) Tuliskan tanggal dilakukan investigasi kontak (skrining) pada kontak yang ditemui. Kosongkan bila tidak bertemu kontak
8) Berikan tanda (V) apabila batuk
9-18) berikan tanda (V) apabila jawaban ya
19) Tuliskan nama fasyankes rujukan tempat merujuk terduga
Jumlah
VIII. Referensi
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Program Penanggulangan Tuberkulosis
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
3. Modul Pelatihan Kader TBC, 2018