Anda di halaman 1dari 2

SOP MELAKUKAN TES MANTOUX / PPD TEST

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP

Tanggal Terbit :
dr. Riana Restuti

Halaman : NIP 1961.02.012

KLINIK PRATAMA RAWAT

INAP WISMA HUSADA d/h

ADEM AYEM

Tes Mantoux adalah pemeriksaan diagnostic dengan menyuntikkan PPD secara intrakutan untuk mengetahui adanya pemajanan

terhadap Mycobacterium Tuberculosis.

Tes Mantoux positif menandakan infeksi basil tuberkel masa lalu atau saat ini dan mengindikasikan perlunya pemeriksaan lanjut
Pengertian
sebelum menegakkan diagnose TBC.

Reaksi positif terjaid bila terdapat indurasi 10 mm atau lebih, reaksi meragukan bila indurasi 5-9 mm, dan reaksi negative bila

indurasi kurang dari 5 mm

a. Mendeteksi / mengidentifikasi adanya infeksi tuberculosis


Tujuan
b. Membantu dalam menegakkan diagnose tuberculosis

Kebijakan SK Nomor: 011/SK/WH/IX/2022 Tentang Pelayanan Poli KIA dan KB 24 Jam di Klinik Pratama Rawat Inap Wisma Husada

Referensi Permenkes RI No 17 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a) Spuit tuberculin dengan jarum no 25G atau yang lebih kecil

b) PPD (Purified Protein Derivative)

c) Kapas DTT
Persiapan Alat
d) Handschoon

e) Alat tulis

f) tempat sampah medis dan non medis

a) Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukan tes Mantoux

Persiapan Pasien b) Menjaga privasi klien

c) Membebaskan lokasi injeksi

1. Bidan memberikan sapa dan salam

2. Bidan memastikan kembali identitas pasien


Prosedur
3. Kemudian menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, tujuannya, cara tindakannya dan resiko dari tindakan tersebut

4. Bidan menganjurkan pasien untuk mengisi tanda persetujuan atau penolakan tindakan

SOP MELAKUKAN TES MANTOUX / PPD TEST “Klinik Pratama Wisma Husada”

1
5. Bidan melakukan langkah awal mencuci tangan

6. Bidan memakai handschoon

7. Bidan memilih area yang akan dilakukan penyuntikan : 1/3 lengan bawah bagian atas / tengah (3-4jari dibawah antekubi atau 5

jari diatas pergelangan tangan)

8. Bidan mengambil tuberculin PPD dan hisap ke dalam spuit sebanyak 0,1cc

9. Bidan mengatur posisi yang nyaman dengan lengan diregangkan dan disanggah pada permukaan yang datar

10. Bidan membersihkan kulit (bagian dalam lengan) dengan kapas DTT, dimulai dari tengah dengan Gerakan melingkar kea rah
luar sirkular ± 5cm. biarkan sampai kering.

11. Bidan meregangkan kulit, dekatkan spuit injeksi tuberculin kea rah kulit dan suntikkan dengan hati-hati dengan sudut 5-15
(Teknik injeksi intrakutan), masukkan jarum ke epidermis sampai dengan ±3 mm dibawah permukaan kulit. Ujung jarum dapat

dilihat melalui permukaan kulit

12. Bidan memasukkan obat 0,1 cc secara perlahan sehingga membentuk gelembung berwarna terang seperti gigitan nyamuk den-
gan diameter ±6-10mm dan akan menghilang secara bertahap. Tidak perlu diaspirasi, karena ada dermis relative avaskuler

13. Bidan memberikan tanda pada lokasi penyuntikan


14. Bidan memperhatikan waktu penyuntikan
15. Bidan merapihkan klien dan alat-alat
16. Bidan membuka handschoon dan mencuci tangan
17. Bidan melakukan Evaluasi
a. Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama dan sesuadah prosedur

b. Membaca hasil tes 48-72 jam setelah penyuntikan dilalukan

18. Bidan melakukan pendokumentasian


a. Mencatat nama klien, tanggal pelaksaan prosedur, tanggal membaca hasil, hasil, lokasi dan jam. hasil positif TB jika

terdapat benjolan : >= 5 mm disertai penurunan kekebalan daya tahan tubuh. penanganannya dirujuk ke rumah sakit un -

tuk mendapatkan penanganan insentif. jika tidak ada benjolan, maka anak dinyatakan sedang tidak terpapar kuman TB.

b. mencatat segmen dada yang difisioterapi

c. Mencatat respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur

Unit Terkait Ruang KIA

SOP MELAKUKAN TES MANTOUX / PPD TEST “Klinik Pratama Wisma Husada”

Anda mungkin juga menyukai