Anda di halaman 1dari 4

STANDART PROSEDUR OPERASIONAL

TINDAKAN MANTOUX TEST


POLTEKKES KEMENKES MALANG No. Dokumen :

SOP.ANAK.004

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR No. Revisi :

00

Tindakan Mantoux test Tanggal Terbit :

Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:

Perawat, dosen, CI, Mhs.

PENGERTIAN Tes Mantoux adalah pemeriksaan diagnostik dengan menyuntikkan PPD((Purified Protein
Derivative). secara intra dermal/intra cutan untuk mengetahui adanya pemajanan terhadap
M. tuberculosis.

INDIKASI Anak diduga TBC dengan ada tanda klinis penyerta lain

TUJUAN 1. Mendeteksi / mengidentifikasi adanya infeksi Tuberculosis.


2. Membantu dalam menegakkan diagnosa Tuberculosis.

PETUGAS 1. Perawat
2. Mahasiswa Keperawatan (S1) Semester V-VIII
3. Mahasiswa Keperawatan ( DIII)Semester III – VI
PERSIAPAN 1. Anak dibawa diruang tindakan atau dikamarnya/ privacy
LINGKUNGAN 2. Memasang sketsel/ sampiran
3. Mencptakan lingkungan bersih dan tenang

PERSIAPAN 1. Mengkaji ulang identitas anak


KLIEN 2. Apakah klien pernah menjalani tes kulit tuberculin posistif, atau pernah mendapat
vaksinasi BCG
3. Mengkaji apakah klien mendapat vaksinasi atau penyakit virus dalam waktu 4 minggu
terakhir.
4. Mengkaji program/instruksi medik.
5. informed consent pada keluarga
6. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tes Mantoux.
7. Membebaskan lokasi injeksi.

PERSIAPAN P
ALAT DAN 1. 1. Spuit tuberculin dengan jarum No. 25 G atau yang lebih kecil
OBAT 2. PPD (Purified Protein Derivative).
3. Kapas alcohol 70% (alcohol swab).
4 4. Handscoen bersih.
5 5. Alat tulis : spidol atau pulpen.
6. Bengkok
7. Tempat sampah
PELAKSANAAN 1. 1. Mencuci tangan.
2. Memakai handscoen.
3 3. Memilih area yang akan dilakukan penyuntikan : 1/3 lengan bawah bagian atas /
tengah (3 – 4 jari dibawah antekubiti atau 5 jari diatas pergelangan tangan).
4 4. Mengambil tuberculin PPD dan hisap kedalam spuit sebanya 0,1 cc.
5. Mengatur posisi yang nyaman dengan lengan diregangkan dan disanggah pada
permukaan yang datar.
6. Memebersihkan kulit (bagian dalam lengan) dengan kapas alkohol, dimulai dari
tengah dengan gerakan melingkar kearah luar sirkular ± 5 cm. Biarkan sampai kering.
7. Meregangkan kulit, dekatkan spuit injeksi tuberkulin ke arah kulit dan suntikkan
dengan hati-hati dengan sudut 5 – 15  (teknik injeksi intra cutan).
8 8. Masukkan jarum ke epidermis sampai dengan ± 3mm dibawah permukaan kulit.
Ujung jarum dapat dilihat melalui permukaan kulit.
9. Memasukkan obat 0,1 cc secara perlahan sehingga membentuk gelembung
berwarna terang sperti gigitan nyamuk dengan diameter ± 6 – 10 mm dan akan
menghilang secara bertahap. Tidak perlu diaspirasi, karenada dermis relatif
avaskuler.
10. Mencabut jarum sambil memberi kapas alkohol pada area penyuntikan. Jangan
melakukan masase pada area penyuntikan.
11. Memberi tanda pada lokasi penyuntikan.
12. Memperhatikan waktu penyuntikan.
13. Merapihkan klien
14. Membereskan dan merapikan alat
15. Membuka handscoen dan mencuci tangan.

EVALUASI 1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur.
2. Area suntikan tidak keluar obatnya dan tidak digosok
3. Tes Mantoux dilihat hasilnya setelah 48-72 jam ,
4. Hasil positif menandakan infeksi basil tuberkel masa lalu atau saat ini dan
mengindikasikan perlunya pemeriksaan lebih lanjut sebelum menegakkan diagnosa
TBC.
5. Reaksi positif terjadi bila terdapat indurasi 10 mm atau lebih, reaksi meragukan
bila indurasi 5 – 9 mm, dan reaksi negative bila indurasi kuran dari 5 mm.
PENUTUP Mengakhiri kontrak dengan melakukan terminasi

DOKUMENTASI 1. Mencatat nama klien, tanggal pelaksanaan prosedur, tanggal membaca hasil, hasil, lokasi
dan jam.
2 2. Mencatat segmen dada yang difisioterapi.
3 3. Mencatat respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur

SIKAP Sistematis., hati-hati. Berkomunikasi, mandiri, teliti, tanggap terhadap respon klien.,
rapih, .menjaga privacy, sopan.

Anda mungkin juga menyukai