Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH FARMASI RUMAH SAKIT

“Indikator Sterilisasi Pada CSSD”

Dosen Pengampu: Ahmad Subhan, S. Si., M. Si., Apt.

Disusun Oleh :

ANISA SAKINAH

2019000010

Kelas A

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA 2019

i
ii
A. PENGERTIAN CSSD (Central Sterille Supply Departement)
Central Sterile Supply Department (CSSD) adalah unit yang bertanggung jawab atas
pencucian dan distribusi alat yang telah disterilkan di rumah sakit. Tujuan CSSD
adalah untuk menerima,men desinfect, membersihkan, mengemas, men-steril,
menyimpan dan mendistribusikan alat alat (baik yang dapat dipakai berulang kali
dan alat sekali pakai), sesuai dengan standar prosedur.

B. JENIS-JENIS INDIKATOR STERILISASI


Jenis-jenis indikator sterilisasi terdiri dari :
1. Indikator Mekanik
2. Indikator Kimia
3. Indikator Biologi

1. Indikator Mekanik
Indikator mekanik adalah bagian dari instrument mesin sterilisasi seperti
gauge, table dan indicator suhu maupun tekanan yang menunjukan apakah
alat sterilisasi bekerja dengan baik.

a. Kegunaan
 Pengukuran temperature dan tekanan merupakan fungsi penting dari
system monitoring sterilisasi, maka bila indikator mekanik berfungsi
dengan baik.
 Memberikan informasi segera mengenai temperature, tekanan, waktu dan
fungsi mekanik lainnya dari alat.
 Memberikan indikasi adanya masalah apabila alat rusak dan memerlukan
perbaikan

b. Keterbatasan

1
 Indikator mekanik tidak menunjukan bahwa keadaan steril sudah tercapai
melainkan hanya memberikan informasi secara cepat tentang fungsi dari
alat sterilisasi
 Karena bersifat mekanis, maka bila tidak dilakukan kalibrasi alat dengan
tepat atau pemakaian yang terlalu sering dapat memberikan informasi
yang tidak tepat

2. Indikator Kimia
Indikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi
(missal : uap panas atau gas etilenoksida) pada obyek yang disterilkan
dengan adanya perubahan warna. Indikator kimia diproduksi dalam berbagai
bentuk (strip, tape, kartu, vial) serta sensitive terhadap satu atau lebih
parameter sterilisasi. Pada setiap set instrumen yang disterilkan dimasukkan
strip indikator kimia dan pada bagian luar digunakan tape sebagai pengemas
dan segel.Indikator ini juga terdapat pada setiap pouches yang digunakan
sebagai pengemas di CSSD.

a. Klasifikasi indikator kimia


Berdasarkan ISO (international organization for standardization) indikator
kimia dibagi 6 kelas :
1) Kelas 1 : Indikator Eksternal Internal
Indikator Eksternal contohnya Auticlave tape (3M).
Indikator Internal contohnya Comply (3M).

2) Kelas 2 : indikator untuk tes Bowie-Dick


Indikator ini digunakan untuk menilai efisiensi pompa vakum pada alat
sterilisasi, serta untuk mengetahui adanya kebocoran udara dalam ruang
sterilisasi. Oleh karena itu diguinakan pada metode sterilisasi uap panas
yang menggunakan system vakum.

3) Kelas 3 : Indikator single parameter

2
Contoh nya tabung temperature. Indikator ini berisi bahas kimia yang
akan meleleh dan berubah warna bila temperature yang sesuai telah
tercapai. Hanya digunakan pada sterilisasi uap panas / sterilisasi panas
kering.

4) Kelas 4 : Indikatol multi parameter


Contohnya Sterilometer plus. Indikator ini terdapat sejenis tinta yang
akan berubah warna bila terpapar pada kombinasi parameter sterilisasi
yang tepat.

5) Kelas 5 : Integrator
Contohnya Steriguge. Indikator ini memberikan respon terhadap semua
parameter sterilisasi pada range temperature tertentu. Missal 104 - 124°C
untuk sterilisasi uap panas.

6) Kelas 6 : Emulgator
Indikator jenis ini tidak beredar dipasaran. Cara kerjanya berdasarkan
siklus sterilisasi spesifik. Indikator akan bereaksi apabila 95% dari siklus
sterilisasi telah tercapai

3. Indikator Biologi
Indikator biologi merupakan indikator yang berisi populasi mikroorganisme
spesifik dalam bentuk spora yang bersifat resisiten terhadap beberapa
parameter terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi tertentu.
Indikator biologi tersedia untuk metode sterilisasi uap panas, gas
etilenoksid dan panas kering. Indikator biologi yang ada dipasaran terbuat
dari spora organisme yang stabil, hidup, nonpatogenik dan sangat resisten
terhadap metode sterilisasi yang digunakan. Jenis mikroorganisme yang
digunakan adalah Bacillus stearothermophyllus (sterilisasi uap panas) dan
Bacillus subtilis (sterilisasi gas etilen oksid dan panas kering).

3
a. Jenis-jenis indikator biologi :
1) Bentuk strip kertas
Mengandung spora kering dan dikemas dalam kantung bersegel. Setelah
melewati proses sterilisasi, spora kering dipindahkan secara aseptis ke
dalam media pertumbuhan untuk melihat apakah akan terjadi
pertumbuhan koloni.

2) Bentuk wadah tersendiri (self-contained)


Strip berisi spora dikemas dalam vial bersama dengan ampul yang berisi
media pertumbuhan spora. Setelah proses sterilisasi, indikator ini
diaktifkan dengan cara menghancurkan ampul berisi media pertumbuhan
sehingga spora mendapatkan lingkungan yang sesuai untuk tumbuh.
Indikator kemudian diinkubasi sehingga mikroorganisme yang bertahan
hidup (bila ada) dapat tumbuh.

3) Mengandung system deteksi cepat (rapid).


Sistem ini bekerja berdasarkan adanya interaksi enzim dalam spora
dengan bahan yang ada dalam media pertumbuhan. Apabila diberikan
sinar UV, hasil positif akan memberikan fluoresensi. Bila tidak terjadi
fluoresensi maka kondisi sterilisasi telah tercapai dan spora telah
terbunuh. Hasil dapat dibaca setelah 3 jam

4) Vial tertutup
Mengandung strip spora dari ampul berisi media pertumbuhan yang
mengandung zar warna. Setelah sterilisasi selesai, indikator diaktifkan
(ampul dipecahkan), kemudian dimasukan dalam incubator khusu 57°C
selama 24-48jam. Bila selama proses sterilisai spora terbunuh, maka
terjadi perubahan warna. Sebaliknya jika spora dapat bertahan. Maka
media pertumbuhan akan terjadi pembentukan asam yang dapat
mengakibatkan perubahan warna pada media pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai