Anda di halaman 1dari 14

Program Studi Profesi Apoteker

Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
Jakarta

KAPITA SELEKTA II

“UJI ENDOTOKSIN PADA SEDIAAN


STERIL”
Disusun oleh:
Adefia Rahmawati (2019000001)
Aisyah Virnanda HRA (2019000002)
Ajeng Tiara Damiarsih (2019000003)
Akwila Laurdyna Ervita (2019000004)
Abdi Manaf Langga (2019000106)

Dosen Penguji:
Dra. Diana Serlahwaty, M.Si., Apt
Metode Gel Clot Untuk Identifikasi
Endotoksin pada Sediaan Injeksi
LATAR BELAKANG
ENDOTOKSIN
Endotoksin merupakan bagian dari membran luar
dinding sel (lipopolysacccharide LPS) bakteri
Gram negatif, yang akan terlepas ketika sel bakteri
lisis dan mengakibatkan reaksi demam apabila
disuntikkan ke dalam tubuh manusia (pirogen)

Endogenus
(Sitokin, IL, Demam, shock, diare,
Blood clotting COX, AS koagulasi, dll
Pirogen Endotoksin FACTOR XII arakidonat,
PG, dll)

Endotoksin tahan terhadap tekanan sampai 3 atm, suhu (tdk dapat hancur pada
sterilisasi autoklav dan pengeringan normal ), pH ekstrim (pH 1,5), dapat melewati
filter.
TETAPI DAPAT DIHILANGKAN DENGAN PEMANASAN KERING 200°C
selama 1 jam
SEDIAAN INJEKSI
Sediaan injeksi didefinisikan sebagai sediaan steril bebas pirogen dan endotoksin Diperoleh dengan
destilasi dan RO
(5 EU/kgBB) yang dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral, yaitu
pemberian lewat suntikkan. Bebas pirogen atau
Injeksi Endotoksin < 0,25
UE/ml
Zat aktif

Dibuat secara
Volume Volume aseptis
kecil besar
Pembawa Air

Memenuhi syarat
“air dimurnikan”
Ampul Vial Infus Komposisi
Pengisotonis
Steril bila sediaan
rekonstruksi (Air
steril untuk injeksi)
Aman secara toksikologi, perhatian pada bahan obat aditif Dapar
Tidak steril bila
karena sediaan tidak cukup aman untuk pemberian injeksi. dalam pembuatan
Zat Tambahan
sediaan akan
disterilkan4
Stabil secara fisika, kimia dan mikrobiologi Antioksidan

Bebas dari partikel asing dan Bebas pirogen (termasuk


endotoksin)
Pengkhelat
Kompatibel jika tercampur dengan sediaan parenteral lain
yang akan diberikan secara parenteral
METODE UJI ENDOTOKSIN

METODE TURBIDIMETRI
berdasarkan pada pengembangan kekeruhan
setelah pembelahan substrat endogen.

METODE GEL CLOT METODE KROMOGENIK


didasarkan pada pembentukan gel. berdasarkan pada perubahan warna
setelahnya pembelahan kompleks
peptida-kromogen sintetis
LAL (Limulus Amoebocyte Lysate) test digunakan untuk mendeteksi
endotoksin. Prinsip LAL test adalah observasi pada pembentukan gel
ketika endotoksin kontak dengan protein pembeku dari amoebocytes
Limulus. Uji ini terdiri atas kalsium, enzim proclotting dan senyawa
prokoagulan. Endotoksin dan kalsium akan mengaktivasi enzim proclotting
yang akan memutus prokoagulan menjadi koagulogen. Koagulogen akan
membentuk ikatan disulfida sehingga membentuk gel beku yang
menandakan positif adanya endotoksin.
REAGEN
Limulus amebocyte lysate (LAL)

Endotoksin standar kontrol (CSE)

Larutan 1 (Nitrit)

Larutan 1A (Asam Klorida 0,1 N)

Larutan 2 (Amonium Sulfamat)

Larutan 3 (N-(1-naphthyl)-ethylenediamine (NEDA))

LRW
METODE GEL-CLOT
KEKURANGAN
• Waktu lebih lama
A • Tidak ada sistem otomatis yang
tersedia untuk metode gel-clot
• Adanya pengaruh lain (inhibitor

KELEBIHAN B kimia, denaturasi protein,


gangguan pH, inhibitor fisika)
Paling akurat, superior dan sensitive C
untuk prosedur pengujian endotoksin
pada produk injeksi farmasi karena
lebih sedikit hasil positif palsu dan
negatiF palsu
D
PEMBAHASAN
Pada tahun 1997, salah satu kasus yang terjadi di Amerika Serikat bagian barat
yaitu adanya endotoksin pada sediaan injeksi gentamisin yang diproduksi
oleh Fujisawa USA. Beberapa pasien diantaranya mengalami demam,
menggigil, dan gejala kardiovaskular. Pada kasus lain yang lebih berat, terdapat
pasien yang mengalami proteolysis otot, koagulasi intravascular yang tidak terk
ontrol, syok, bahkan kematian. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA)
mengakui adanya endotoksin pada gentamisin Fujisawa.
SIMPULAN DAN
SARAN
SIMPULAN

• Prinsip LAL test adalah observasi pada pembentukan gel ketika endotoksin
kontak dengan protein pembeku dari amoebocytes Limulus.
• Kelebihan metode gel clot adalah metode ini dianggap sebagai metode paling
akurat dan sensitif untuk prosedur pengujian endotoksin pada produk injeksi
farmasi karena lebih sedikit hasil positif palsu dan negatif palsu yang diamati
ketika medote digunakan.

SARAN

 Industri farmasi perlu memperhatikan kembali sterilitas dari suatu sediaan khusus
nya sediaan parenteral yang diinjeksikan ke tubuh yang berdampak langsung
pada keselamatan pasien.
 Peran pemerintah perlu ditingkatkan untuk menekankan sediaan steril bukan
hanya bebas pirogen tapi harus bebas endotoksin agar tidak timbul kasus yang
membahayakan keselamatan pasien.
DAFTAR RUJUKAN
1. Lukas S. 2006. Formulasi Steril. Jogjakarta: Penerbit Andi. Halaman 81
2. Prescott LM, Harley JP, Klein DA. 2002. Microbiology 5thedition. Boston: McGraw-Hill.
3. Mehmood Y. 2019. What is Limulus Amebocyte Lysate (LAL) and its applicability in Endotoxin Quantifi
cation of Pharma Products. Pakistan : Faculty of Pharmaceutical Sciences Government College University
Faisalabad. p 4-5.

Anda mungkin juga menyukai