Anda di halaman 1dari 5

Bab IV

Pengukuran Scanline

Pengambilan data joint atau kekar dilakukan pada Bukit Dakkah. Pertama-tama kami memulai nya
dengan menerima penjelasan dari dosen yang berada di lokasi. Kami diajarkan apa saja yang dapat kami
gunakan dalam pengukuran scanline ini, dan fungsi dari scanline sendiri adalah untuk melakukan
karakterisasi maasa batuan dengan menghitung RQD (Rock Quality Designation, %) dan Rock Mass
Rating dari batuan. Terdapat dua cara dalam menghitung scanline ini yaitu dengan metode dip and dip
dirrection serta menggunakan metode strike and dip,namun yang kami gunakan disini adalah
perhitungan dengan metode strike and dip. Pengukuran dilakukan sepanjang 10 m dan terdapat 7 data
kekar. Datanya adalah sebagai berikut

No Position (m) Set Spacing (m) Strike Dip


0 0,9 A - N123°E 63°
1 1,64 A 0,59 N130°E 43°
2 2,63 A 0,91 N139°E 90°
3 4,44 B - N118°E 64°
4 5,05 A 2,39 N190°E 73°
5 6,53 A 1,44 N293°E 79°
6 7,17 B 2,51 N353°E 70°
Tabel 4.1 Hasil Pengambilan Data Scanline

Gambar 4.1 Foto Lereng Scanline

Mencari spasi kekar rata-rata:


Spasi kekar rata-rata set A = jumlah spacing set A / jumlah kekar set A
= (0,59+0,91+2,39+1,44) / 4
= 1,33 m

Spasi kekar rata-rata set B = jumlah spacing set B / jumlah kekar set B
= 2,51 / 1
= 2,51 m

Spasi kekar rata-rata = (spasi kekar rata-rata set A+ spasi kekar rata-rata set B) / 2
= (1,33+2,51) / 2
= 1,92 m

Menghitung frekuensi kekar per meter 𝜆


𝜆 = 1 / spasi kekar rata-rata
= 1 / 1,92
= 0,52 /m

Mencari RQD:
Melalui rumus
𝑹𝑸𝑫 =𝟏𝟎𝟎𝒆−𝟎,𝟏𝝀(𝟎,𝟏𝝀+𝟏).
RQD =94,68%

Melalui plot grafik

Nilai RQD di grafik dapat dilihat di titik perpotongan garis orange dan garis biru.

Untuk melakukan perhitungan RMR maka dibutuhkan penilaian dari kondisi lain, maka kami memberi
rating untuk kondisi-kondisi yang ada, yaitu sebagai berikut
1. Spasi kekar rata-rata
Didapatkan rata-ratanya adalah 1,92 m  rating = 15

2. RQD
RQD = 94,68%  rating = 20

3. UCS
Kami menghitung UCS dari batuan tersebut dengan menggunakan Schmidt Hammer dan
didapatkan nilai sebagai berikut

No UCS (MPa)
1
2 15,5
3 12
4 22
5 25
6 18
7
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran UCS dengan Schmidt Hammer

Kami hanya mengukur di 5 titik dari 7 kekar yang ada dikarenakan menurut kami itu sudah
cukup representatif untuk mengukur satu bidang batuan. Dari hasil pengukuran tersebut
didapatkan rata-rata UCS = 18,5 MPa  rating = 4
4. Kondisi rekahan
Agak kasar, renggangan < 1 mm, agak lapuk  rating = 25
5. Air tanah
Keadaan pada umunya adalah kering  rating = 15
Sehingga saat diakumulasikan nilai RMR yang didapat adalah 79. Dapat disimpulkan bahwa kondisi
batuan pada lereng tersebut adalah baik.

Bila pada massa batuan ini dibuat terowongan berbentuk tapal kuda dengan diameter 10m, maka stand-
up time yang dimiliki terowongan ini sebelum disangga adalah antara 1 sampai 5 tahun.

Dengan RMR tersebut maka penyangga yang direkomendasikan adalah rock bolt dengan panjang 3 m
dan jarak antar rock bolt 2,5 m, shotcrete bertebal 50 mm dibagian yang diperlukan, dan tidak
membutuhkan steel sets.
Lampiran
Plot Poles Lereng

Plot Face Orientation lereng


Tabel Pengambilan Data Scanline

Grafik Maximum Unsupported Stand-Up Time

Anda mungkin juga menyukai