Anda di halaman 1dari 16

NASKAH AKADEMIK PERDA RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATANPROVINSI SULAWESI BARATBAB

IPENDAHULUANA.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari arah pembangunan global di era
millenium (Millenium Development Goals/ MDGs)
dimanasalah satu strategi MDGs yang dikembangkan adalah melalui Reformasi Sektor Kesehatan
(Health Sector Reform-HSR). Pelaksanaan reformasi kesehatan khususnyadalam bidang Pembiayaan
Kesehatan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulbar dengan adanya program Pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat miskin dari Depkes RIsecara keseluruhan program ini dikendalikan oleh
Departemen Kesehatan RI melaluiProgram JAMKESMAS dan Pelayanan Kesehatan Gratis yang
merupakan
ProgramPemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Namun demikian masalah pembiayaankesehatan
masyarakat belum selesai sebab masih banyak penduduk
Provinsi SulawesiBarat yang tidak mampu membiayai pelayanan kesehatannya.

Permintaan suratketerangan tidak mampu (SKTM) saat sakit melalui RT dan Kelurahan cukup
banyak yang berasal dari masyarakat informal menengah diatas gakin. Nampak bahwa selainGakin
masih banyak penduduk yang belum mendapatkan akses pelayanan kesehatan.Melalui Program
Jamkesmas dari Depkes RI dan Pelayanan Kesehatan Gratis olehPemerintah Daerah seluruh
masyarakat Provinsi Sulawesi Barat mendapatkanPelayanan Kesehatan Gratis melalui program
tersebut dengan kata lain PemerintahDaerah menanggung seluruh biaya pelayanan kesehatan oleh
masyarakat SulawesiBarat.Dalam era otonomi ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyadari
bahwakesehatan adalah investasi karena itu masalah kesehatan dimasukkan sebagai salah
satu program prioritas daerah. Setelah menganalisis aturan dalam pengelolaan biaya pelayanan kese
hatan di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Dinas Kesehatan dan

Jaringannya, maka perlu ada Perda yang mengatur tentang Retribusi PelayananKesehatan di
Provinsi Sulawesi Barat.Konsep ini didasari oleh amanah Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO,1948)yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap individu karena
itu pemerintah bertanggung jawab agar hak hidup sehat penduduknya terpenuhi, Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28, Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan.Tujuan pokok program
upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan
danmutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh
segenap anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanankesehatan dasar
dan rujukan baik pemerintah maupun swasta yang di didukung
oleh peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya. Perhatian utama diberikan pada pen
gembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat
kesehatan

Jaringannya, maka perlu ada Perda yang mengatur tentang Retribusi PelayananKesehatan di
Provinsi Sulawesi Barat.Konsep ini didasari oleh amanah Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO,1948)yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap individu karena
itu pemerintah bertanggung jawab agar hak hidup sehat penduduknya terpenuhi, Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28, Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan.Tujuan pokok program
upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan
danmutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau olehsegenap angg
ota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanankesehatan dasar dan rujukan baik
pemerintah maupun swasta yang di didukung
oleh peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya. Perhatian utama diberikan pada pen
gembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat
kesehatan.Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan visi, misi dan strategiyang telah
ditetapkan, dibutuhkan kebijakan dan manajemen sumber daya yang efektif dan
efisien sehingga dapat tercapai pelayanan kesehatan yang merata dan
berkualitas.Sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya tenaga, pembiayaan, fasilitas, ilmu penge
tahuan dan teknologi serta informasi. Sumber daya yang mendukung
tercapainyavisi, misi dan strategi tersebut berasal dari pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Program-program yang tercakup dalam Pokok Program Kebijakan danManajemen Kesehatan antara
lain adalah sebagai berikut : Program
PengembanganKebijakan Kesehatan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kebijakankeseha
tan nasional untuk dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam menujuIndonesia
Sehat 2010. Kebijakan kesehatan dimasa depan harus berlandaskan kepadafakta dan keadaan
sebenarnya yang ada di masyarakat, kebijakan yang
mendukungkerjasama lintas sektor dengan memepertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari progra
m intervensi, sehingga dapat dicapai suatu sistem kesehatan yang efisien, efektif, berkualitas dan
lestari

K e b i j a k s a n a a n d a n m a n a j e m e n p e m b a n g u n a n k e s e h a t a n p e r l u m a k i n di
tingkatkan terutama melalui peningkatan secara strategis kerjasama antara
sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan
serta2

antara para pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri.Manajemen upaya kesehatanyang terdiri
dari perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengendalian dan
penilaiandiselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang
terpadu danmenyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh sistem informasi
yang handal gunamenghasilkan pengambilan keputusan dan cara kerja yang efisien.
Sistem informasitersebut dikembangkan secara komprehensif diberbagai tingkat administrasi
kesehatans e b a g a i b a g i a n d a r i p e n g e m b a n g a n a d m i n i s t r a s i m o d e r n . O r g a n i s a s i
D e p a r t e m e n Kesehatan perlu disesuaikan kembali dengan fungsi-
fungsi: regulasi, perencanaannasional, pembinaan dan pengawasan. Desentralisasi atas
dasar prinsip otonomi yangnyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dipercepat melalui
pelimpahan
tanggung jawab pengelolaan upaya kesehatan kepada Daerah . Dinas Kesehatan ditingkatkant e r u s
kemampuan manejemennya sehingga dapat melaksanakan secara lebi
h bertanggung jawab perencanaan dan pembiayaan upaya pelaksanaan kesehatan.Peningkatan
kemampuan manajemen tersebut dilakukan melalui rangkaian pendidikandan pelatihan yang
sesuai dengan pembangunan kesehatan yang ada. Upaya tersebutdiatas perlu didukung oleh
tersedianya pembiayaan kesehatan yang memadai.Untuk itu perlu diupayakan peningkatan
pendanaan kesehatan baik
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional maupun dari AnggaranPendapatan
dan Belanja Daerah. Sumber pendapatan untuk pembangunan kesehatandapat digali dari
pengenaan pajak atas barang konsumen yang merugikan kesehatanseperti cukai rokok
dan tembakau, dan pajak atas minuman keras. Sejalan dengan itusemua pendapatan oleh
institusi kesehatan pemerintah dikembalikan sepenuhnya untuk membiayai pelayanan kesehatan dan
upaya peningkatan mutu pelayanan.Reformasi dalam bidang hukum dan politik yang
merupakan tuntutan rakyatmembuka peluang yang besar bagi perbaikan sistim dan tata
nilai di pelbagai
bidang,t e r m a s u k d a l a m b i d a n g k e s e h a t a n . P e l u a n g y a n g b e s a r i n i d a p a
t d i m a n f a a t k a n seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistimpemerintahan
yang bersih (GoodGovernance) yang berwawasan kesehatan untuk kepenting
a n d a n k e m a k m u r a n masyarakat.Sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berlandaskanU U D 1 9 4 5 m e m b e r i k a n k e l e l u a s a a n k e p a d a d a e r a h u n t u k
menyelenggarakan3

pemerintahan secara otonom. Dalam menghadapi perkembangan baik di dalam negerimaupun di


luar negeri serta menghadapi tantangan globalisasi yang intinya
adalah persaingan bebas, maka penyelenggaraan otonomi daerah dengan kewenangan yangluas,
nyata dan bertanggung jawab secara proporsional merupakan peluang yang
dapatd i m a n f a a t k a n o l e h d a e r a h m e m p e r s i a p k a n d i r i s e b a i k
- b a i k n y a . D e n g a n diberlakukannya UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Dan UU
No.33t a h u n 2 0 0 4 t e n t a n g P e r i m b a n g a n k e u a n g a n a n t a r a P e m e r i n t a h P u s a t d a n
D a e r a h , merupakan peluang pula bagi daerah
untuk melaksanakan pembangunan termasuk pembangunan bidang kesehatan, mempercepat p
emerataan dan keadilan sesuaim a s a l a h , p o t e n s i d a n k e a n e k a r a g a m a n d a e r a h d
e n g a n m e l i b a t k a n p e r a n s e r t a masyarakat.
B.Identifikasi Masalah
Perkembangan ketatanegaraan saat ini menunjukkan arus desentralisasi yangsangat
kuat. Pemberlakuan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah danUU No.33
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah
akans a n g a t b e r p e n g a r u h t e r h a d a p p e l a k s a n a a n p e m b a n g u n a n t e r m a s u k p e m b a n
g u n a n kesehatan.Desentralisasi upaya kesehatan memberi wewenang kepada Provinsi dan kotauntuk
menentukan sendiri prioritas pembangunan kesehatan daerahnya sesuai
dengank e m a m p u a n , k o n d i s i d a n k e b u t u h a n s e t e m p a t . D e n g a n s e n d i r i n y a k e b e r
h a s i l a n pembangunan kesehatan di masa mendatang sangat tergantung pada kemampuansumber
daya tenaga yang ada di daerah.Kecenderungan yang terjadi di dunia dewasa ini adalah
makin
berperannya pihak ketiga dalam mengatur pembiayaan kesehatan melalui sitem asuransi, baik publi
k maupun swasta. Keadaan ini juga akan makin menjadi lebih berkembang diIndonesia di masa
yang akan datang bila perdagangan antar negara menjadi
semakin bebas. Dengan demikian maka kebijakan untuk menganut upaya pembangunankesehatan
dengan sistem pra upaya akan sangat menentukan arah pemberian pelayanankesehatan kepada
masyarakat. Yang semakin merata dan dengan kualitas yang lebihmemadai.4

Dalam era otonomi ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyadari bahwakesehatan
adalah investasi karena itu masalah kesehatan dimasukkan sebagai salah satu program
prioritas daerah. Setelah menganalisis berbagai hal dalam pengelolaan
biaya pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Dinas Kesehatan danJ a r i n g a n n
y a , m a k a p e r l u a d a P e r d a y a n g m e n g a t u r t e n t a n g R e t r i b u s i P e l a y a n a n Kesehata
n di Provinsi Sulawesi Barat. Konsep ini didasari oleh amanah
OrganisasiK e s e h a t a n S e d u n i a ( W H O , 1 9 4 8 ) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a k e s e h a t a n
a d a l a h h a k fundamental setiap individu karena itu pemerintah bertanggung jawab agar hak
hidupsehat penduduknya terpenuhi, Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.C.
Tujuan dan Kegunaaan1 . T u j u a n
T u j u a n P e n y u s u n a n N a s k a h A k a d e m i k P e r a t u r a n D a e r a h t e n t a n g Retribu
si Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat adalah untuk merumuskanKebijakan dalam bentuk
Peraturan Daerah, yang dapat dipertanggungjawabkan danmengoptimalkan penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan di
Provinsi SulawesiB a r a t , s e b a g a i m a n a d i a t u r d a l a m P a s a l 2 8 H U n d a n g -
Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945, Undang-
U n d a n g N o m o r 2 3 / 1 9 9 2 t e n t a n g Kesehatan maupun terhadap sejumlah Pedoman
Teknis lainnya
dan yang lebih penting adalah memberikan gambaran dan atau Acuan secara Akademik dalamPem
bentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan ProvinsiSulawesi
Barat.
2 . K e g u na a n .
A d a p u n K e g u n a a n d a l a m P e n y u s u n a n N a s k a h A k a d e m i k i n i a d a l a h sebagai
berikut
:a . M e w u j u d k a n k e p a s t i a n t e n t a n g h a k d a n k e w a j i b a n , t a n g g u n
g j a w a b d a n kewenangan seluruh pihak
yang terkait dengan penyelenggaraan PelayananKesehatan5

b.Mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik sesuaid e n g a n a s a s -


a s a s u m u m p e n y e l e n g g a r a a n p e m e r i n t a h a n y a n g D e m o k r a t i s , Transparan dan
Akuntabelc . P e m e n u h a n h a k – h a k P e t u g a s K e s e h a t a n d a l a m m e l a k
u k a n p e l a y a n a n kesehatan secara adil dan bertanggung jawab serta profesionalisme
D.Metode Penyusunan
Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Daerah tentang Retribusi P
e l a y a n a n Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dilakukan dengan mengacu pada metode
sebagai berikut
:1 . K a j i a n E v a l u a t i s t e r h a d a p p e n y e l e n g g a r a a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n d
i P r o v i n s i Sulawesi Barat selama ini kaitannya dengan apa yang diamanahkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 28H, Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992
tentangK e s e h a t a n m a u p u n t e r h a d a p s e j u m l a h P e d o m a n T e k n i s l a i n n y a b e r d a s a
r k a n pendekatan parsipatif.2.Pengkajian pasal-pasal Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatanyang memungkinkan untuk dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk
Peraturan Daerahyang mengutamakan pelayanan kesehatan yang optimal untuk seluruh
masyarakatsecara adil dan merata.3.Pengkajian secara teoritis tentang Tarif Pelayanan
Kesehatan4 . A n a l i s i s K o m p r e h e n s i f t e r h a d a p p e n y u s u n a n k o n s e p b a r u y
a n g s e s u a i d e n g a n karakter dasar daerah dan masyarakat Sulawesi Barat.6

BAB IIKAJIAN TEORITIS DAN EMPIRIS


A.
Kajian Teoritis.
Program upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu upayakesehatan
yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggotamasyarakat. Sasaran
program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
danr u j u k a n b a i k p e m e r i n t a h m a u p u n s w a s t a y a n g d i d i d u k u n g
o l e h p e r a n s e r t a masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya. Perhatian
u t a m a d i b e r i k a n p a d a pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terh
adap peningkatan derajat kesehatan.Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan
visi, misi dan strategiyang telah ditetapkan, dibutuhkan kebijakan dan manajemen sumber daya
yang efektif dan efisien sehingga dapat tercapai pelayanan kesehatan yang merata dan
berkualitas.Sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya tenaga, pembiayaan, fasilitas,
ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi. Sumber daya yang mendukungtercapainya visi,
misi dan strategi tersebut berasal dari pemerintah dan masyarakattermasuk swasta.
Program-program yang tercakup dalam Pokok Program
Kebijakand a n M a n a j e m e n K e s e h a t a n a n t a r a l a i n a d a l a h s e b a
g a i b e r i k u t : P r o g r a m Pengembangan Kebijakan Kesehatan. Program ini ber
tujuan untuk mengembangkankebijakan kesehatan nasional untuk
dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalammenuju Indonesia Sehat 2010. Kebijakan
kesehatan dimasa depan harus
berlandaskank e p a d a f a k t a d a n k e a d a a n s e b e n a r n y a y a n g a d a d i m a s y a r a k a t , k e b i
jakan yangmendukung kerjasama lintas sektor dengan memepertimbangkan e
f i s i e n s i d a n efektivitas dari program intervensi, sehingga dapat dicapai suatu sistem
kesehatanyang efisien, efektif, berkualitas dan lestari.7

B.Praktek Empiris
Persoalan gangguan kesehatan merupakan persoalan umum
kemasyarakatdan dialami oleh banyak orang. Oleh Karena itu
Pemerintah harus menyediakan berbagai fasilitas kesehatan untuk mengatasinya. Kesehatan sebagai
hak asasimanusia harus diwujudkan dalam bentuk
pemberian berbagai upayakesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan p
embangunan kesehatan yang berkulitas dan terjangkau oleh
masyarakat.Dalam konteks persoalan kesehatan masyarakat setidaknyaterdapat sepuluh issu kesehatan
utama, yakni:1. Kesehatan Ibu dan Anak;2. Status Gizi;3. Malaria;4. TBC;5.
Diare;6. Ispa dan pneumonia;7. Demam berdarah;8. Infeksi kulit;9. Lepra; dan10.Kesehatan
jiwa.Salah satu permasalahan dalam
bidang kesehatan adalahketidakpastian pelaksanaan kebijakan yang mengatur akses layanandasar
pada kelompok rentan (wanita, anak-anak, penduduk miskin danlain-lain).Oleh karena itu
dibutuhkan dukungan dana yang memadai
untuk efektifitas operasional pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Sabang harusmenganggarkan dan
a dalam APBK. Untuk
itu sewajarnyalah dipungutretribusi dalam pelayanan kesehatan rumah sakit daerah sebagai sumber p
endapatan asli daerah yang nantinya akan digunakan untuk menutupisebagian dari biaya operasional
yang digunakan.8

Dalam pemungutan retribusi pelayanan kesehatan khususnyarumah sakit secara nasional


sudah ada pola tarif yang merupakan pedoman dasar yang berlaku secara nasional dalam pengat
uran dan perhitungan untuk menetapkan besaran tarif rumah sakit yang berdasarkan komponen biaya
satuan (unit cost). Unit cost yang dimaksud adalaahhasil perhitungan total biaya
operasional pelayanan yang diberikan rumahsakit.Penyelenggaraan Rumah Sakit harus memenuhi ras
a keadilan,y a i t u m a m p u m e m b e r i k a n p e l a y a n a n y a n g a d i l d a n m e r a t a k e p a d a s e t
i a p o r a n g dengan biaya yang terjangkau serta dengan pelayanan yang bermutu.Disamping itu fun
gsi sosial rumah sakit merupakan hal yang pentingkarena merupakan bagian
dari tanggung jawab yang melekat pada setiaprumah sakit yang merupakan ikatan moral dan etik dari
rumah sakit dalam
membantu pasien khususnya yang kurang/tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan
kesehatan.U n t u k m e n i n g k a t k a n p e m b e r i a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n k e p a d a m a s y a r a
katd i p e r l u k a n p e n y e l e n g g a r a a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n y a n g m e m a d a i d
a n m a m p u menjangkau segenap komponen masyarakat sesuai dengan kemampuan
ekonominyad a n p e n y e d i a a n s u m b e r - s u m b e r p e n d a p a t a n a s l i
daerah yang hasilnya memadai.U p a y a p e n y e d i a a n s u m b e r p e m b i a y a a n u
n t u k p e l a y a n a n k e s e h a t a n a n t a r a l a i n dilakukan melalui penarikan retrib
usi pelayanan kesehatan. Selama ini retribusidipengaruhi oleh pertumbuhan
p e r m i n t a a n a t a u k o n s u m s i a t a s s u a t u p e l a y a n a n . Retribusi daerah harus responsif
terhadap variabel-variabel yang mempengaruhinya,misalnya pertumbuhan penduduk dan
pendapatan.Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuktikan hal tersebut.
Setelahditerbitkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2000
tentangRetribusi Pelayanan Kesehatan pada RSUD di Kota Yogyakarta, struktur dan
tariff retribusi yang diterapkan menunjukkan adanya pengaruh pendapatan
(income)
yangcukup tinggi terhadap pendapatan asli daerah. Lihat penarikan retribusi pada 2
(dua)sub kegiatan pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta sebagaimana tergambar
padatabel berikut.9

TABEL 1
Tarif Retribusi Pelayanan Rawat Inap

1.Tarif Retribusi Rawat Inap :


K e l a s P e r a w a t a n A k o m o d a s i (
R p ) J a s a P e l a y a n a n ( R p ) J u m l
a h ( R p ) I I
I B
5 . 0
0 0 -
5 .
0 0 0
I I I
A 7 . 2
0 0 4 .
8 0 0
1 2 . 0
0 0 I I
1 6 . 2
0 0 1 0
. 8 0 0
2 7 .
0 0 0 I
2 5 . 0
0 0 1 5
. 0 0 0
4 0 .
0 0 0 U t
a m a C 6
0 . 0 0 0 3
0 . 0 0 0
9 0 . 0 0 0
U t a m a
B 8 0 . 0 0
0 4 0 . 0 0
0 1 2 0 . 0
0 0 U t a m
a A 1 0 0 .
0 0 0 5 0 . 0
0 0 1 5 0 . 0
0 0

2. Tindakan Medik Operatif Sederhana :


K e l a s P e r a w a t a n J a s a S a r a n a (
R p ) J a s a P e l a y a n a n ( R p ) J u m l a h
( R p ) I I I
B 1
0 . 0
0 0 -
1 0 .
0 0 0 I
I I A 1
0 . 0 0 0
7 . 5 0
0 1 7 . 5
0 0 I I
1 0 . 0
0 0 1 0
. 0 0 0
2 0 . 0
0 0 I 1
0 . 0 0
0 1 2 .
5 0 0 2
2 . 5 0
0 U t a m
a C 1 0 .
0 0 0 1 5 .
0 0 0 2 5 .
0 0 0 U t a
m a B 1 0
. 0 0 0 1 7
. 5 0 0 2 7
. 5 0 0 U t
a m a A 1
0 . 0 0 0 2
0 . 0 0 0 3
0 . 0 0 0

10
Pada dasarnya retribusi pelayanan kesehatan dilaksanakan berdasarkan
prinsip bahwa semakin besar penerimaan dari sektor ini akan semakin luas pula jangkauan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Retribusi pelayanan kesehatan bukan tanpakajian ilmiah,
Berdasarkan suatu hasil analisis (Sutanto Kabupaten Wonogiri, 2002)menunjukkan
bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk,dan jumlah
kunjungan pasien berpengaruh signifikan terhadap realisasi penerimaanretribusi pelayanan
kesehatan.Perilaku masyarakat dalam mendukung pola hidup bersih dan sehat
diharapkanm e n j a d i p e n g g e r a k u t a m a y a n g d a p a t m e r a n g s a n g p e n i n g k a t a n d e r a j a
t k e s e h a t a n masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan pendidikan
kesehatanmasyarakat sejak usia dini dan sosialisasi kesehatan lingkungan dan gerakan
polah i d u p s e h a t S a l a h s a t u f a k t o r p e n t i n g l a i n n y a y a n g b e r p e n g a r u h t e r h a d a p
derajatkesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin dari
i n d i k a t o r kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Untuk itulah, pemerintah perlu
membanguninfrastruktur dasar tersebut serta memberikan bantuan yang lebih untuk
merangsang partisipasi masyarakat. 11

BAB IIIEVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANTERKAIT


Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945a d a l a h m e l i n d u n g i s e g e n a p b a n g s a I n d o n e s i a d a n s e l u r u h t u m p a h d a r a h I
n d o n e s i a , , memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, danikut melaksana
kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaianabadi, dan keadilan sosial. Kes
ehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umumharus diwujudkan melalui berbagai upay
a kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukungo
leh suatu sistem kesehatan nasional.Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa
memperoleh pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang dan negara menurut Pasal34 ayat (3)
UUD 1945 bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerahd a n R e t r i b u s i D a e r a h b a h w a p e m a s u k a n d a e r a h y a n g b e r s u m b e r d a r
i r e t r i b u s i p a d a prinsipnya akan dikembalikan pada masyarakat dalam bentuk pelayanan. Hal ini
diatur dalam paasl 1 angka 64 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tetang Pajak Daerah
danRetribusi Daerah , bahwa Retribusi adalah Pengutan daerah sebagai pembayaran atas jasaa t a u
pemberian izin tertentu yang khusus
d i s e d i a k a n d a n / a t a u y a n g d i b e r i k a n o l e h Pemerintah daerah untuk kepentingan orang atau
badan.Secara khusus yang dimaksud dengan Objek Retribusi Pelayanan
Kesehatana d a l a h p e m b a y a r a n a t a s p e l a y a n a n k e s e h a t a n p a d a D i n a s K e s e h a t a n
d a n J a r i n g a n n y a . Objek Retribusi adalah Pelayanan Kesehatan dilingkup Dinas
Kesehatan yang meliputisebagai berikut
:a . P e l a y a n a n K e s e h a t a n d i P u s k e s m a s b.Pelayana
n Kesehatan di Puskesmas Pembantu12

c . P e l a y a n a n K e s e h a t a n p a d a P u s k e s m a s
k e l i l i n g d . P e l a y a n a n K e s e h a t a n me l a l u i s a r a n a
k e s e h a t a n
l a i n n ya e . P e n g u j i a n K e s e h a t a n f . P e l
a y a n a n P e r i z i n a n T e n a g a d a n S a r a n a
K e s e h a t a n g . P e l a y a n a n P e m e r i k s a a n
K u a l i t a s A i r Selengkapnya Peraturan Perundang-
undangan yang menjadi dasar pembentukanPeraturan Daerah ini adalah :1 . U n d a n g -
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19452.Undan
g-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lem
b a r a n Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4286);3 . U n d a n g -
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Ne
g a r a (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);4 . U n d a n g -
U n d a n g N o m o r 2 9 T a h u n 2 0 0 4 T e n t a n g P r a k t e k Kedokter
an (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);5 . U n d a n g –

Undang Nomor 3 2 T a h u n 2 0 0 4 t e n t a n g P e m e r i n t a h a n Dae

r a h ( L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k I n d o n e s i a T a h u n 2 0 0 4 N o m o r 1 2 5 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah dengan Undang
-Undang Nomor 12 Tahun2008 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844) ;6 . U n d a n g -
U n d a n g N o m o r 3 3 T a h u n 2 0 0 4 T e n t a n g P e r i m b a n g a n Keuang
an antara Pemerintah Pusat & Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200
4 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);13

7.Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2004


t e n t a n g P e m b e n t u k a n P r o v i n s i Sulawesi Barat (Lembaran Negara Republik Indones
ia Tahun 2004 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4422);8 . U n d a n g -
Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retr
i b u s i Daerah (Lermbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 41,Tambahan Lembaran
Negara Nomor 385);9 . U n d a n g -
U n d a n g N o m o r 3 6 T a h u n 2 0 0 9 T e n t a n g K e s e h a t a n (Lembaran N
egara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, TambahanLembaran Negara Nomor
5063);1 0 . U n d a n g - U n d a n g N o m o r 4 4 T a h u n 2 0 0 9 T e n t a n g R u m a h
S a k i t (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan
Lembaran Negara Nomor
5072);1 1 . P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 7 T a h u n 1 9 8 7 T e n t a n g P e
n y e r a h a n S e b a g i a n Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lemb
aran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1987 Nomor 9
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347);1 2 . P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r
3 2 T a h u n 1 9 9 6 T e n t a n g T e n a g a Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637);1 3 . P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 4 1 T a h u n 2 0 0 7 t e n t a n g O
r g a n i s a s i Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89Tamb
ahan Lembaran Negara Nomor 4741
);1 4 . P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 2 3 T a h u n 2 0 0 5 T e n t a n g P e n g e l o l a a
n K e u a n g a n Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005
Nomor 48 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502 );14

BAB IVLANDASAN PEMIKIRAN


Secara garis besar, Peraturan Daerah merupakan instrumen hukum yang
bertujuanu n t u k m e n j a d i p e d o m a n d a n m e n g a r a h k a n p e r u b a h a n p e r a d a b a n m a s y a
r a k a t k e a r a h peradaban yang lebih maju dan demokratis, serta mampu mengaktualisasikan prinsi
p- prinsip Otonomi Daerah yang luas, nyata, tegas dan bertanggung jawab secara benar.Dalam
filsafat hukum kita diajarkan agar hukum ditaati. Untuk itu sebuah produk hukum harus
mempunyai dasar-dasar berlaku yang baik, tanpa memiliki landasan,
suatu peraturan perundang-
undangan yang berlaku tidak memiliki akar yang kuat, sehinggand e n g a n m u d a h d a p a t
diganggu gugat. Olehnya itu Bagir Manan (2001 : 35)m
engemukakan ada tiga dasar atau landasan dalam pembentukan suatu
P e r a t u r a n Perundang-Undangan (PERDA), yaitu : Landasan Filosofis, Yuridis dan
Sosiologis.B e r k a i t a n d e n g a n k o n s e p -
konsep diatas, maka landasan pengajuan rancanganPeraturan Daerah
t e n t a n g R e t r i b u s i P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r o v i n s i S u l a w e s i B a r a t , diuraikan
sebagai berikut :
A.Landasan Filosofis
Landasan filosofis pembentukan Peraturan Daerah
tentang Retribusi PelayananK e s e h a t a n P r o v i n s i S u l a w e s i B a r a t a d a l a h
dengan menyadari bahwa pelayanankeseharan merupakan salah satu
t u g a s d a r i P e m e r i n t a h P r o v i n s i S u l a w e s i B a r a t terhadap masyarakat dibidang kesehatan
yaitu menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatans e b a g a i s u a t u u s a h a p e m e n u h a n k e b u t u h a n h a k -
h a k d a s a r m a s y a r a k a t . P o s i s i Pemerintah adalah sebagai Pelayan Rakyat (Public
Servant) atau Pemberi Layanan.Sedangkan rakyat memiliki hak-hak atas pelayanan dari
PemerintahPengejawantahan hal tersebut dapat dilihat dengan pemberian Otonomi
kepadaDaerah. Hakikat penyelenggaraan Otonomi Daerah, bertujuan untuk
mendekatkanrakyat dengan Pemerintahnya. Implementasi hal tersebut, termanifestasika
n dengan perubahan Paradigma Tata Pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi dan pemberian
kewenangan yang lebih besar kepada DPRD sebagai Lembaga Perwakilandan Penerima Mandat
Kedaulatan Rakyat untuk mewakili dan memperjuangkan segalakepentingan rakyat.15
B.Landasan Yuridis
Dalam proses pembentukan Peraturan Daerah, terdapat beberapa asas yang
menjadilandasan yuridis yang perlu diperhatikan, yakni :a . L e x S u p e r i o r D e r o g a t
L e x a t h e r i o r r i d a n L e x I n f e r i o r i ; y a n g b e r a r t i h u k u m y a n g dibuat oleh kekuasaan
yang lebih tinggi kedudukannya mengesampingkan hukumyang lebih rendah b.Asas Lex
Spesialis Derogat Lex Generalis; yang berarti bahwa hukum yang khususmengesampingkan hukum
yang
umumc . A s a s L e x P o s t e r i o r i D e r o g a t L e x P r i o r i ; y a n g a r t i
n y a h u k u m y a n g b a r u mengesampingkan hukum yang lamad . A s a s D e l e g a t a
Potestas Non Potest Delegasi; yang berarti penerima delegasi
t i d a k berwewenang mendelegasikan lagi tanpa persetujuan pemberi
delegasi.D a l a m p e m b e n t u k a n P e r d a t e n t a n g R e t r i b u s i P e l a y a n a n K e s e h a t a n P r o
v i n s i Sulawesi Barat yang menjadi landasan Yuridis adalah Undang-Undang Dasar
1945 pasal 28, Undang-

Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan maupun Peraturan- peraturan lainnya yang terkait deng

an Pelayanan Kesehatan dan Pedoman Teknislainnya.


C.Landasan Sosiologis
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan haruslah dimaknai sebagai us
a h a pemenuhan hak-
hak dasar masyarakat dan merupakan kewajiban Pemerintah untuk melakukan pemenuhan hak-
hak dasar tersebut untukkesejahteraan sosial. Sehingga perlu memperhatikan nilai-
nilai, sistem kepercayaan, relegi, kearifan lokal, keadilanserta keterlibatan
masayarakat. Perhatian terhadap beberapa aspek
ini memberikan jaminan bahwa Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan merupakan ekspresikebutu
han masayarakat dibidang kesehatan.Dalam penyusunan Peraturan Daerah khususnya yang
mengatur tentang RetribusiPelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, maka akan menjadi
landasan sosiologisdengan perumusannya adalah dengan memperhatikan kenyataan dan kondisi
PelayananK e s e h a t a n y a n g t e l a h b e r j a l a n s e l a m a i n i , k a i t a n n y a d e n g a n k e b u t u h
a n d a n a t a u kepentingan masyarakat serta kondisi sekarang ini.16

Dalam konteks tersebut pembentukan Peraturan Daerah Retribusi Pelayanan


Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, harus dapat memberikan jamina
n b a h w a Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat diberikan dalam rangka
peningkatankesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat dan sebagai jaminan terhadap
perlindunganHak Azasi Manusia secara Umum.17

BAB VJANGKAUAN, ARAH PENGATURAN DANRUANG LINGKUP MATERI


MUATANPERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN
KESEHATANA . K e t e n t u a n U m u m
Ketentuan Umum memuat pengertian-pengertian dasar atau istilah-istilah yang
terkaitd e n g a n R e t r i b u s i P e l a y a n a n K e s e h a t a n a t a u k u t i p a n d a r i P e r a t u r a n P e r u
n d a n g - Undangan yang ada. Pengertian dan Istilah yang terkait dengan Retribusi
PelayananKesehatan tersebut meliputi
:1 . D a e r a h a d a l a h P r o v i n s i S u l a w e s i B a r a t ; 2.Pemerintah Daerah adalah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Barat;3 . K e p a l a D a e r a h a d a l a h B u p a t i S u l a w e s i
B a r a t ; 4.Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat;5 . K e s e h a t a n a d a l a h k e a d a a n s e j a h t e r a d a r i b a d a
n , j i w a d a n s o s i a l y a n g memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan
ekonomis;6 . U p a y a K e s e h a t a n a d a l a h s e t i a p k e g i a t a n u n t u k m e m e l i h a r a
d a n m e n i n g k a t k a n kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah dan atau
masyarakat;7 . J a m i n a n P e m e l i h a r a a n K e s e h a t a n M a s y a r a k a t a d a l a h s u a t u
c a r a p e n y e l e n g g a r a a n pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama
dank e k e l u a r g a a n , y a n g b e r k e s i n a m b u n g a n d a n d e n g a n m u t u y a n g t e r j a m i n s e r
t a pembiayaan yang dilaksanakan secara
praupaya;8 . T e n a g a K e s e h a t a n a d a l a h s e t i a p o r a n g y a n g m e n g a b d i k a n d i
r i d a l a m b i d a n g kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan;9 . S a r a n a K e s e h a t a n a d a l a h t e m p a t y a n g d i g u n a k a n
untuk menyelenggarakan
u p a y a kesehatan;1 0 . B i a y a P e l a y a n a n K e s e h a t a n a d a l a h s e l u r u h b i a y a y a n
g d i b e b a n k a n k e p a d a orang/pasien yang meliputi administrasi, jasa pemeriksaan, perawatan,
pengobatan, penunjang, penggunaan sarana dan prasarana kesehatan milik pemerintah daerah;18

11.Tarif adalah nilai nominal dalam Rupiah yang ditetapkan pada setiap
PelayananKesehatan;1 2 . P a s i e n a d a l a h s e t i a p o r a n g y a n g d a t a n g k e S a r a n a K e s e h
a t a n P e m e r i n t a h u n t u k mendapatkan pelayanan kesehatan;13.Pusat
Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
PUSKESMASa d a l a h U n i t P e l a k s a n a T e k n i s D i n a s K e s e h a t a n y a n g m e l a
ksanakan UpayaPelayanan Kesehatan Dasar yang meliputi Promotif,
P r e v e n t i f , K u r a t i f d a n Rehabilitatif kepada Masyarakat;1 4 . K e p a l a P u s k e s m a
s a d a l a h S e o r a n g y a n g d i t u n j u k m e l a k s a n a k a n t u g a s kepemi
mpinan di Puskesmas yang ada di wilayah Kerja Provinsi Sulawesi Baratsesuai dengan
Ketentuan yang
berlaku;1 5 . P u s k e s m a s P e m b a n t u a d a l a h U n i t S a r a n a P e l a y a n a n K e s e h a t a n y a n g
m e m b a n t u Puskesmas untuk melaksanakan tugas dalam wilayah tertentu;16.Puskesmas
Keliling adalah Upaya Pelayanan Kesehatan oleh Tenaga Puskesmasdengan
menggunakan Kendaraan Roda 4 (Empat), Kendaraan Roda 2 (Dua)
ataus a r a n a t r a n s p o r t a s i l a i n n y a k e L o k a s i / D a e r a h y a n g j a u h d a r i s a r a n a P e l a y
a n a n Kesehatan yang bertujuan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat;1 7 . P e l a y a n a n K e s e h a t a n a d a l a h s e g a l a k e g i a t a n y a n g d i b e r i k a n k e p
a d a s e s e o r a n g dalam rangka pemeriksaan, diagnosis,
pengobatan, perawatan dan pemeriksaanl a b o r a t o r i u m a t a u p e m e r i k s a a n k e s e h a t a n
l a i n n y a p a d a s a r a n a k e s e h a t a n m i l i k Pemerintah;1 8 . P e l a y a n a n R a w a t J a l a n a
d a l a h p e l a y a n a n k e p a d a p a s i e n u n t u k p e m e r i k s a a n , diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanparawat inap;19.Pelayanan Rawat
Darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan segerauntuk
mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat;20.Pelayanan Rawat Inap adalah
pelayanan kepada pasien untuk diagnosis, observasi, perawatan, pengobatan, rehabilitasi
medik dan pelayanan kesehatan lainnya denganinap;21. Pelayanan Medik adalah pelayanan
terhadap pasien yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi;19

22.Pelayanan Paramedis adalah pelayanan terhadap pasien yang dilakukan ol


e h Perawat, Perawat Gigi dan Bidan;23.Pelayanan Penunjang adalah pelayanan untuk menunjang
penegakan diagnosis danterapi;24.Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh Petugas
Kesehatan dalam
rangka pemeriksaan, observasi, diagnosis, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasimedik, dan atau
pelayanan lainnya;2 5 . J a s a
Sarana adalah imbalan yang diterima oleh Puskesmas dan
j a r i n g a n n y a a t a s pemakaian sarana dan prasarana serta fasilitas Puskesmas dan Jaringannya;
B.Dasar Kebijaksanaan dan Prinsip Penetapan Retribusi
1.Pemerintah Daerah dan masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan
d a n meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.2 . B i a y a p e n y e l e n g g a r a a n
D i n a s K e s e h a t a n d a n J a r i n g a n n y a m e n j a d i b e b a n b e r s a m a antara Pemerintah Daerah
dan Masyarakat.3 . S e t i a p o r a n g y a n g m e m e r l u k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n p a d a
D i n a s K e s e h a t a n d a n Jaringannya berhak mendapat pelayanan kesehatan sebagaimana
mestinya.4 . P e l a y a n a n K e s e h a t a n s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a p o i n t 3 d i
a t a s d i k e n a k a n Retribusi Pelayanan Kesehatan.5 . B i a y a P e l a y a n a n K e s e h a t a n t e r d i r i
dari :- K a r c i s - J a s a S a r a n a -Jasa Pelayanan
Tenaga
K e s e h a t a n 6.Prinsip dan sasaran dalam Penetapan Retribusi didasar
k a n p a d a t u j u a n u n t u k menutupi sebagian atau sama dengan biaya penyelenggaraan
pelayanan kesehatandengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek
keadilan.7 . B i a y a s e b a g a i m a n a d i m a k s u d p a d a p o i n t 6 t e r m a s u k
b i a y a i n v e s t a s i p r a s a r a n a , biaya operasional dan pemeliharaan.8.Biaya Pelayanan
Kesehatan sebagaimana dimaksud point 5 diatas dikembalikan keDinas Kesehatan sebagai
biaya Operasional Puskesmas dan Jasa Pelayanan PetugasKesehatan.20

9.Biaya Operasional yang dimaksud point 8 merupakan


b i a y a P e l a y a n a n K e s e h a t a n Karcis dan Jasa Sarana yang diperuntukkan Pelayanan Kesehatan
Dalam Gedung,Luar Gedung termasuk Pemeliharaan serta Penunjang Administrasi dan
keperluanlainnya untuk kepentingan Pelayanan Kesehatan.10.Jasa Pelayanan Petugas Kesehatan
yang dimaksud point 8 diatas merupakan biayayang diberikan kepada Tenaga Medis dan
Paramedis atas pelayanan kesehatan yangtelah dilakukan.
C.Objek dan Subjek Retribusi
Yang dimaksud dengan Objek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pembayaran atas pelayanan
kesehatan pada Dinas Kesehatan dan Jaringannya.Objek Retribusi adalah Pelayanan Kesehatan
dilingkup Dinas Kesehatan yang meliputisebagai berikut
:h . P e l a y a n a n K e s e h a t a n d i P u s k e s m a s i . P e l a y a n a n K e s e h a t a n d i P u s k e s m a s P e
m b a n t u j.Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas kelilingk.Pelayanan Kesehatan
melalui sarana kesehatan lainnyal . P e n g u j i a n K e s e h a t a n m.Pelayanan
Perizinan Tenaga dan Sarana Kesehatann . P e l a y a n a n P e m e r i k s a a n K u a l i t a s
Air Sedangkan Subjek Retribusi adalah pribadi/individu atau badan/organisa
s i y a n g mendapatkan pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan dan Jaringannya.
D.Golongan Retribusi
Retribusi Pelayanan Kesehatan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum danRetribusi Perizinan.E.
Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa
Tingkat Penggunaan Jasa diukur berdasarkan Jumlah, Jenis dan Tingkat PelayananKesehatan.21

F.Retribusi Pelayanan Kesehatan yang Dikenakan Tarif


Retribusi Pelayanan Kesehatan yang dikenakan Tarif dikelompokkan sebagai berikut
:a . R a w a t J a l a n b.Pelayanan Kesehatan
Gigic . R a w a t I n a p d . T i n d a k a n
M e d i k e.Pemeriksaan Laboratoriumf . P e l a y a n a n P e r s a l i n a n g.Pela
yanan Kesehatan Khusush . P e l a y a n a n R u j u k a n i . P e n g u j i a n
K e s e h a t a n j.Pelayanan Perizinan Tenaga dan Sarana
Kesehatank . P e l a y a n a n P e m e r i k s a a n K u a l i t a s A i r
G.Bentuk dan Besarnya Tarif
1.Bentuk Tarif Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan dan Jaringannya berupa
:a . K a r c i s b.Jasa
Saranac . J a s a P e l a y a n a n 2 . B e s a r n y a t a r i f p e l a y a n a n k e s e h a t a n s e c a r a
r i n c i t e r d a p a t p a d a l a m p i r a n p e r a t u r a n daerah ini yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan.
H.Tata Cara Pemungutan dan Pengelolaan
Tata Cara Pemungutan Retribusi Pelayanan
K e s e h a t a n P r o v i n s i S u l a w e s i B a r a t dilakukan dengan cara :1.Pemungutan
retribusi tidak dapat dipihak
ketigakan.2 . R e t r i b u s i d i p u n g u t d e n g a n m e n g g u n a k a n k a r c i s a t a u d o k u
m e n l a i n s e s u a i d g n ketentuan.3 . T a t a c a r a
pelaksanaan pemungutan / penagihan Retribusi Pelayanan
K e s e h a t a n pada Dinas Kesehatan dan Jaringannya dilakukan oleh Petugas Pemungut22

Tarif yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati dengan berpedoman


p a d a Ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang
berlaku.C a r a P e n g e l o l a a n R e t r i b u s i P e l a y a n a n K e s e h a t a n d i
l a k u k a n d e n g a n c a r a pendistribusian Jasa Pelayanan dengan cara
:( 1 ) P e t u g a s K e s e h a t a n y a n g m e l a k u k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n
p a d a D i n a s K e s e h a t a n dan Jaringannya diberikan jasa untuk setiap jenis pelayanan yang
diberikan.( 2 ) P r o p o r s i p e m b a g i a n j a s a p e l a y a n a n y a n g d i t e r i m a o l e h P e t
u g a s K e s e h a t a n sebagaimana dimaksud pada bagian (1) di atas diatur dengan
Keputusan KepalaDinas Kesehatan.Sedangkan Pengeculian Tarif diperuntukkan oleh :(1)Peserta
Asuransi Kesehatan yang dikelola oleh Pemerintah.(2)Orang/pasien khusus
sebagaimana dimaksud adalah mereka yang ditimpa bencanaalam atau bencana sosial.
I.Pembinaan, Pengendalian dan PertanggungJawaban
Pembinaan Pengelolaan Retribusi Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan cara
:( 1 ) P e m e r i n t a h D a e r a h m e l a k u k a n p e m b i n a a n d a n p e n g a w
a s a n t e r h a d a p penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pengelolaan Retribusi dan pemanfaat
ansarana prasarana dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.(2)Pembinaan sebagaimana
dimaksud pada bagian (1) meliputi pemberian
pedoman,Bimbingan Teknis, konsultasi dan pengembangan sumberdaya manusia tenaga
medis dan paramedis serta staf Puskesmas dan Jaringannya.Pengendalian Pengelolaan Retribusi
Pelayanan Kesehatan dilakukan untuk peningkatanKinerja Pengelolaan Retribusi Pelayanan
Kesehatan pada Puskesmas dan
Jaringannya,K e p a l a P u s k e s m a s m e n y e l e n g g a r a k a n s i s t e m P e n g e n d a
l i a n i n t e r n a l y a n g pelaksanaannya berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku.Mekanisme dan Tata Cara Pelaporan dan
Pertanggungjawaban Pengelolaan
RetribusiP e l a y a n a n K e s e h a t a n d i D i n a s K e s e h a t a n d a n
j a r i n g a n n y a d i l a k s a n a k a n d e n g a n berpedoman pada Peraturan Perundang – undangan dan
ketentuan yang berlaku.23

J . S a n k s i
Setiap pribadi/individu atau badan/organisasi wajib
retribusi yang tidak memenuhik e w a j i b a n n y a s e b a g a i m a n a d i a t u r d a l a m P e r a t u r a n
Daerah ini, dikenakan sanksiadministrasi berupa pembayaran seluruh kewaji
b a n d i m a k s u d d i t a m b a h 3 0 % d a r i jumlah tagihan.Barang siapa yang melanggar
termasuk wajib Retribusi dan melakukan tindak
pidanay a n g d i a t u r d a l a m P e r a t u r a n D a e r a h i n i , b e r d a s a r k a n U U N o m o r 3 2 T a
h u n 2 0 0 4 diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling tinggi
Rp.50.000.000,- (
Lima Puluh Juta Rupiah
).Barang siapa yang melakukan tindak pidana dalam Pengelolaan Retribusi
PelayananKesehatan dapat dituntut berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan.
K.Ketentuan Lain
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut teknis pengelolaan
dan pelaksanaannya akan diatur dengan Keputusan Bupati.Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini,
maka Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2001tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dan petunjuk
pelaksanaannya dinyatakan tidak berlaku lagi.24

BAB VIPENUTUPA . K e s i m p u l a n
Dengan segala keterbatasan, maka sangat disadari bahwa Naskah Akademik ini masih jauh dari
kesempurnaan. Akan tetapi, paling tidak untuk saat sekarang inidinilai telah memadai
untuk dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan dan penetapanPeraturan Daerah tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.S e c a r a d e t a i l m e n y a n g k u t h a l -
h a l y a n g b e l u m d i j e l a s k a n a t a u b e l u m tergambar dalam Naskah Akademi
k ini, lebih lanjut dan secara substansial dapatdituangkan dalam rumusan pa
d a b a b - b a b a t a u p a s a l d a n a y a t p a d a b a t a n g t u b u h Peraturan Daerah yang diurai ke
dalam azas, prinsip dan tujuan, prosedur serta evaluasidan
pengendaliaanya.D e n g a n p e n e t a p a n P e r a t u r a n D a e r a h i n i , m a k a k e d e p a n d
i h a r a p k a n penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat lebih baik sehingga apa yang menjadi pers
oalan-persoalan maupun permasalahan yang mewarnai
penyelenggaraan pelayanank e s e h a t a n s e l a m a i n i d a p a t t e r a n t i s i p a s i d a n t e r s e
l e s a i k a n d e n g a n b a i k u n t u k mewujudkan masyarakat yang makmur dan
sejahtera khususnya masyarakat ProvinsiSulawesi Barat dan cita-cita Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia padaumumnya.
B . S a r a n
B e r d a s a r k a n k e s i m p u l a n d i a t a s m a k a d i s a r a n k a n b a g i s e t i a p o r a n g y a n g berkep
entingan dengan Naskah Akademik dan Peraturan Daerah tentang PelayananKesehatan
Provinsi Sulawesi Barat , diharapkan dapat memberikan kritikan,
saranm a u p u n m a s u k a n d a l a m p e n y e m p u r n a a n N a s k a h A k a d e m i k P e r a t u r a n D a
e r a h d a n penyelenggaraan pelayanan kesehatan.Untuk menjamin terselenggarannya pola
penyelenggaraan yang baik, perluadanya jaminan kepastian hukum yang berlaku bagi semua
unit pelayanan
kesehatand a l a m m e m b e r i k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n k e p a d a m a s y a r a k a t .
U n t u k i t u , s e t i a p penyelenggaraan pelayanan kesehatan hendaknya memperhatikan dan mene
rapkan prisnip, asas dan standar pelayanan kesehatan dengan baik dan benar serta penuh
rasatangggung jawa.25

Anda mungkin juga menyukai