IPENDAHULUANA.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari arah pembangunan global di era
millenium (Millenium Development Goals/ MDGs)
dimanasalah satu strategi MDGs yang dikembangkan adalah melalui Reformasi Sektor Kesehatan
(Health Sector Reform-HSR). Pelaksanaan reformasi kesehatan khususnyadalam bidang Pembiayaan
Kesehatan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulbar dengan adanya program Pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat miskin dari Depkes RIsecara keseluruhan program ini dikendalikan oleh
Departemen Kesehatan RI melaluiProgram JAMKESMAS dan Pelayanan Kesehatan Gratis yang
merupakan
ProgramPemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Namun demikian masalah pembiayaankesehatan
masyarakat belum selesai sebab masih banyak penduduk
Provinsi SulawesiBarat yang tidak mampu membiayai pelayanan kesehatannya.
Permintaan suratketerangan tidak mampu (SKTM) saat sakit melalui RT dan Kelurahan cukup
banyak yang berasal dari masyarakat informal menengah diatas gakin. Nampak bahwa selainGakin
masih banyak penduduk yang belum mendapatkan akses pelayanan kesehatan.Melalui Program
Jamkesmas dari Depkes RI dan Pelayanan Kesehatan Gratis olehPemerintah Daerah seluruh
masyarakat Provinsi Sulawesi Barat mendapatkanPelayanan Kesehatan Gratis melalui program
tersebut dengan kata lain PemerintahDaerah menanggung seluruh biaya pelayanan kesehatan oleh
masyarakat SulawesiBarat.Dalam era otonomi ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyadari
bahwakesehatan adalah investasi karena itu masalah kesehatan dimasukkan sebagai salah
satu program prioritas daerah. Setelah menganalisis aturan dalam pengelolaan biaya pelayanan kese
hatan di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Dinas Kesehatan dan
Jaringannya, maka perlu ada Perda yang mengatur tentang Retribusi PelayananKesehatan di
Provinsi Sulawesi Barat.Konsep ini didasari oleh amanah Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO,1948)yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap individu karena
itu pemerintah bertanggung jawab agar hak hidup sehat penduduknya terpenuhi, Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28, Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan.Tujuan pokok program
upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan
danmutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau oleh
segenap anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanankesehatan dasar
dan rujukan baik pemerintah maupun swasta yang di didukung
oleh peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya. Perhatian utama diberikan pada pen
gembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat
kesehatan
Jaringannya, maka perlu ada Perda yang mengatur tentang Retribusi PelayananKesehatan di
Provinsi Sulawesi Barat.Konsep ini didasari oleh amanah Organisasi Kesehatan Sedunia
(WHO,1948)yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap individu karena
itu pemerintah bertanggung jawab agar hak hidup sehat penduduknya terpenuhi, Undang-Undang
Dasar 1945 pasal 28, Undang-Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan.Tujuan pokok program
upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan
danmutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna serta terjangkau olehsegenap angg
ota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanankesehatan dasar dan rujukan baik
pemerintah maupun swasta yang di didukung
oleh peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya. Perhatian utama diberikan pada pen
gembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat
kesehatan.Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan visi, misi dan strategiyang telah
ditetapkan, dibutuhkan kebijakan dan manajemen sumber daya yang efektif dan
efisien sehingga dapat tercapai pelayanan kesehatan yang merata dan
berkualitas.Sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya tenaga, pembiayaan, fasilitas, ilmu penge
tahuan dan teknologi serta informasi. Sumber daya yang mendukung
tercapainyavisi, misi dan strategi tersebut berasal dari pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Program-program yang tercakup dalam Pokok Program Kebijakan danManajemen Kesehatan antara
lain adalah sebagai berikut : Program
PengembanganKebijakan Kesehatan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kebijakankeseha
tan nasional untuk dapat menjawab kebutuhan masyarakat dalam menujuIndonesia
Sehat 2010. Kebijakan kesehatan dimasa depan harus berlandaskan kepadafakta dan keadaan
sebenarnya yang ada di masyarakat, kebijakan yang
mendukungkerjasama lintas sektor dengan memepertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari progra
m intervensi, sehingga dapat dicapai suatu sistem kesehatan yang efisien, efektif, berkualitas dan
lestari
K e b i j a k s a n a a n d a n m a n a j e m e n p e m b a n g u n a n k e s e h a t a n p e r l u m a k i n di
tingkatkan terutama melalui peningkatan secara strategis kerjasama antara
sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait, dan antara berbagai program kesehatan
serta2
antara para pelaku dalam pembangunan kesehatan sendiri.Manajemen upaya kesehatanyang terdiri
dari perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengendalian dan
penilaiandiselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang
terpadu danmenyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh sistem informasi
yang handal gunamenghasilkan pengambilan keputusan dan cara kerja yang efisien.
Sistem informasitersebut dikembangkan secara komprehensif diberbagai tingkat administrasi
kesehatans e b a g a i b a g i a n d a r i p e n g e m b a n g a n a d m i n i s t r a s i m o d e r n . O r g a n i s a s i
D e p a r t e m e n Kesehatan perlu disesuaikan kembali dengan fungsi-
fungsi: regulasi, perencanaannasional, pembinaan dan pengawasan. Desentralisasi atas
dasar prinsip otonomi yangnyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dipercepat melalui
pelimpahan
tanggung jawab pengelolaan upaya kesehatan kepada Daerah . Dinas Kesehatan ditingkatkant e r u s
kemampuan manejemennya sehingga dapat melaksanakan secara lebi
h bertanggung jawab perencanaan dan pembiayaan upaya pelaksanaan kesehatan.Peningkatan
kemampuan manajemen tersebut dilakukan melalui rangkaian pendidikandan pelatihan yang
sesuai dengan pembangunan kesehatan yang ada. Upaya tersebutdiatas perlu didukung oleh
tersedianya pembiayaan kesehatan yang memadai.Untuk itu perlu diupayakan peningkatan
pendanaan kesehatan baik
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional maupun dari AnggaranPendapatan
dan Belanja Daerah. Sumber pendapatan untuk pembangunan kesehatandapat digali dari
pengenaan pajak atas barang konsumen yang merugikan kesehatanseperti cukai rokok
dan tembakau, dan pajak atas minuman keras. Sejalan dengan itusemua pendapatan oleh
institusi kesehatan pemerintah dikembalikan sepenuhnya untuk membiayai pelayanan kesehatan dan
upaya peningkatan mutu pelayanan.Reformasi dalam bidang hukum dan politik yang
merupakan tuntutan rakyatmembuka peluang yang besar bagi perbaikan sistim dan tata
nilai di pelbagai
bidang,t e r m a s u k d a l a m b i d a n g k e s e h a t a n . P e l u a n g y a n g b e s a r i n i d a p a
t d i m a n f a a t k a n seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistimpemerintahan
yang bersih (GoodGovernance) yang berwawasan kesehatan untuk kepenting
a n d a n k e m a k m u r a n masyarakat.Sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berlandaskanU U D 1 9 4 5 m e m b e r i k a n k e l e l u a s a a n k e p a d a d a e r a h u n t u k
menyelenggarakan3
Dalam era otonomi ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyadari bahwakesehatan
adalah investasi karena itu masalah kesehatan dimasukkan sebagai salah satu program
prioritas daerah. Setelah menganalisis berbagai hal dalam pengelolaan
biaya pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Dinas Kesehatan danJ a r i n g a n n
y a , m a k a p e r l u a d a P e r d a y a n g m e n g a t u r t e n t a n g R e t r i b u s i P e l a y a n a n Kesehata
n di Provinsi Sulawesi Barat. Konsep ini didasari oleh amanah
OrganisasiK e s e h a t a n S e d u n i a ( W H O , 1 9 4 8 ) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a k e s e h a t a n
a d a l a h h a k fundamental setiap individu karena itu pemerintah bertanggung jawab agar hak
hidupsehat penduduknya terpenuhi, Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.C.
Tujuan dan Kegunaaan1 . T u j u a n
T u j u a n P e n y u s u n a n N a s k a h A k a d e m i k P e r a t u r a n D a e r a h t e n t a n g Retribu
si Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat adalah untuk merumuskanKebijakan dalam bentuk
Peraturan Daerah, yang dapat dipertanggungjawabkan danmengoptimalkan penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan di
Provinsi SulawesiB a r a t , s e b a g a i m a n a d i a t u r d a l a m P a s a l 2 8 H U n d a n g -
Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945, Undang-
U n d a n g N o m o r 2 3 / 1 9 9 2 t e n t a n g Kesehatan maupun terhadap sejumlah Pedoman
Teknis lainnya
dan yang lebih penting adalah memberikan gambaran dan atau Acuan secara Akademik dalamPem
bentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan ProvinsiSulawesi
Barat.
2 . K e g u na a n .
A d a p u n K e g u n a a n d a l a m P e n y u s u n a n N a s k a h A k a d e m i k i n i a d a l a h sebagai
berikut
:a . M e w u j u d k a n k e p a s t i a n t e n t a n g h a k d a n k e w a j i b a n , t a n g g u n
g j a w a b d a n kewenangan seluruh pihak
yang terkait dengan penyelenggaraan PelayananKesehatan5
B.Praktek Empiris
Persoalan gangguan kesehatan merupakan persoalan umum
kemasyarakatdan dialami oleh banyak orang. Oleh Karena itu
Pemerintah harus menyediakan berbagai fasilitas kesehatan untuk mengatasinya. Kesehatan sebagai
hak asasimanusia harus diwujudkan dalam bentuk
pemberian berbagai upayakesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan p
embangunan kesehatan yang berkulitas dan terjangkau oleh
masyarakat.Dalam konteks persoalan kesehatan masyarakat setidaknyaterdapat sepuluh issu kesehatan
utama, yakni:1. Kesehatan Ibu dan Anak;2. Status Gizi;3. Malaria;4. TBC;5.
Diare;6. Ispa dan pneumonia;7. Demam berdarah;8. Infeksi kulit;9. Lepra; dan10.Kesehatan
jiwa.Salah satu permasalahan dalam
bidang kesehatan adalahketidakpastian pelaksanaan kebijakan yang mengatur akses layanandasar
pada kelompok rentan (wanita, anak-anak, penduduk miskin danlain-lain).Oleh karena itu
dibutuhkan dukungan dana yang memadai
untuk efektifitas operasional pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Sabang harusmenganggarkan dan
a dalam APBK. Untuk
itu sewajarnyalah dipungutretribusi dalam pelayanan kesehatan rumah sakit daerah sebagai sumber p
endapatan asli daerah yang nantinya akan digunakan untuk menutupisebagian dari biaya operasional
yang digunakan.8
TABEL 1
Tarif Retribusi Pelayanan Rawat Inap
10
Pada dasarnya retribusi pelayanan kesehatan dilaksanakan berdasarkan
prinsip bahwa semakin besar penerimaan dari sektor ini akan semakin luas pula jangkauan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Retribusi pelayanan kesehatan bukan tanpakajian ilmiah,
Berdasarkan suatu hasil analisis (Sutanto Kabupaten Wonogiri, 2002)menunjukkan
bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah penduduk,dan jumlah
kunjungan pasien berpengaruh signifikan terhadap realisasi penerimaanretribusi pelayanan
kesehatan.Perilaku masyarakat dalam mendukung pola hidup bersih dan sehat
diharapkanm e n j a d i p e n g g e r a k u t a m a y a n g d a p a t m e r a n g s a n g p e n i n g k a t a n d e r a j a
t k e s e h a t a n masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan pendidikan
kesehatanmasyarakat sejak usia dini dan sosialisasi kesehatan lingkungan dan gerakan
polah i d u p s e h a t S a l a h s a t u f a k t o r p e n t i n g l a i n n y a y a n g b e r p e n g a r u h t e r h a d a p
derajatkesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin dari
i n d i k a t o r kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar. Untuk itulah, pemerintah perlu
membanguninfrastruktur dasar tersebut serta memberikan bantuan yang lebih untuk
merangsang partisipasi masyarakat. 11
c . P e l a y a n a n K e s e h a t a n p a d a P u s k e s m a s
k e l i l i n g d . P e l a y a n a n K e s e h a t a n me l a l u i s a r a n a
k e s e h a t a n
l a i n n ya e . P e n g u j i a n K e s e h a t a n f . P e l
a y a n a n P e r i z i n a n T e n a g a d a n S a r a n a
K e s e h a t a n g . P e l a y a n a n P e m e r i k s a a n
K u a l i t a s A i r Selengkapnya Peraturan Perundang-
undangan yang menjadi dasar pembentukanPeraturan Daerah ini adalah :1 . U n d a n g -
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19452.Undan
g-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lem
b a r a n Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4286);3 . U n d a n g -
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Ne
g a r a (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);4 . U n d a n g -
U n d a n g N o m o r 2 9 T a h u n 2 0 0 4 T e n t a n g P r a k t e k Kedokter
an (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);5 . U n d a n g –
r a h ( L e m b a r a n N e g a r a R e p u b l i k I n d o n e s i a T a h u n 2 0 0 4 N o m o r 1 2 5 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah dengan Undang
-Undang Nomor 12 Tahun2008 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844) ;6 . U n d a n g -
U n d a n g N o m o r 3 3 T a h u n 2 0 0 4 T e n t a n g P e r i m b a n g a n Keuang
an antara Pemerintah Pusat & Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200
4 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);13
Undang Nomor 23/1992 tentang Kesehatan maupun Peraturan- peraturan lainnya yang terkait deng
11.Tarif adalah nilai nominal dalam Rupiah yang ditetapkan pada setiap
PelayananKesehatan;1 2 . P a s i e n a d a l a h s e t i a p o r a n g y a n g d a t a n g k e S a r a n a K e s e h
a t a n P e m e r i n t a h u n t u k mendapatkan pelayanan kesehatan;13.Pusat
Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat
PUSKESMASa d a l a h U n i t P e l a k s a n a T e k n i s D i n a s K e s e h a t a n y a n g m e l a
ksanakan UpayaPelayanan Kesehatan Dasar yang meliputi Promotif,
P r e v e n t i f , K u r a t i f d a n Rehabilitatif kepada Masyarakat;1 4 . K e p a l a P u s k e s m a
s a d a l a h S e o r a n g y a n g d i t u n j u k m e l a k s a n a k a n t u g a s kepemi
mpinan di Puskesmas yang ada di wilayah Kerja Provinsi Sulawesi Baratsesuai dengan
Ketentuan yang
berlaku;1 5 . P u s k e s m a s P e m b a n t u a d a l a h U n i t S a r a n a P e l a y a n a n K e s e h a t a n y a n g
m e m b a n t u Puskesmas untuk melaksanakan tugas dalam wilayah tertentu;16.Puskesmas
Keliling adalah Upaya Pelayanan Kesehatan oleh Tenaga Puskesmasdengan
menggunakan Kendaraan Roda 4 (Empat), Kendaraan Roda 2 (Dua)
ataus a r a n a t r a n s p o r t a s i l a i n n y a k e L o k a s i / D a e r a h y a n g j a u h d a r i s a r a n a P e l a y
a n a n Kesehatan yang bertujuan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat;1 7 . P e l a y a n a n K e s e h a t a n a d a l a h s e g a l a k e g i a t a n y a n g d i b e r i k a n k e p
a d a s e s e o r a n g dalam rangka pemeriksaan, diagnosis,
pengobatan, perawatan dan pemeriksaanl a b o r a t o r i u m a t a u p e m e r i k s a a n k e s e h a t a n
l a i n n y a p a d a s a r a n a k e s e h a t a n m i l i k Pemerintah;1 8 . P e l a y a n a n R a w a t J a l a n a
d a l a h p e l a y a n a n k e p a d a p a s i e n u n t u k p e m e r i k s a a n , diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanparawat inap;19.Pelayanan Rawat
Darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan segerauntuk
mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat;20.Pelayanan Rawat Inap adalah
pelayanan kepada pasien untuk diagnosis, observasi, perawatan, pengobatan, rehabilitasi
medik dan pelayanan kesehatan lainnya denganinap;21. Pelayanan Medik adalah pelayanan
terhadap pasien yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi;19
J . S a n k s i
Setiap pribadi/individu atau badan/organisasi wajib
retribusi yang tidak memenuhik e w a j i b a n n y a s e b a g a i m a n a d i a t u r d a l a m P e r a t u r a n
Daerah ini, dikenakan sanksiadministrasi berupa pembayaran seluruh kewaji
b a n d i m a k s u d d i t a m b a h 3 0 % d a r i jumlah tagihan.Barang siapa yang melanggar
termasuk wajib Retribusi dan melakukan tindak
pidanay a n g d i a t u r d a l a m P e r a t u r a n D a e r a h i n i , b e r d a s a r k a n U U N o m o r 3 2 T a
h u n 2 0 0 4 diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling tinggi
Rp.50.000.000,- (
Lima Puluh Juta Rupiah
).Barang siapa yang melakukan tindak pidana dalam Pengelolaan Retribusi
PelayananKesehatan dapat dituntut berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan.
K.Ketentuan Lain
Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut teknis pengelolaan
dan pelaksanaannya akan diatur dengan Keputusan Bupati.Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini,
maka Peraturan Daerah nomor 9 Tahun 2001tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dan petunjuk
pelaksanaannya dinyatakan tidak berlaku lagi.24
BAB VIPENUTUPA . K e s i m p u l a n
Dengan segala keterbatasan, maka sangat disadari bahwa Naskah Akademik ini masih jauh dari
kesempurnaan. Akan tetapi, paling tidak untuk saat sekarang inidinilai telah memadai
untuk dijadikan sebagai dasar dalam pembentukan dan penetapanPeraturan Daerah tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat.S e c a r a d e t a i l m e n y a n g k u t h a l -
h a l y a n g b e l u m d i j e l a s k a n a t a u b e l u m tergambar dalam Naskah Akademi
k ini, lebih lanjut dan secara substansial dapatdituangkan dalam rumusan pa
d a b a b - b a b a t a u p a s a l d a n a y a t p a d a b a t a n g t u b u h Peraturan Daerah yang diurai ke
dalam azas, prinsip dan tujuan, prosedur serta evaluasidan
pengendaliaanya.D e n g a n p e n e t a p a n P e r a t u r a n D a e r a h i n i , m a k a k e d e p a n d
i h a r a p k a n penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat lebih baik sehingga apa yang menjadi pers
oalan-persoalan maupun permasalahan yang mewarnai
penyelenggaraan pelayanank e s e h a t a n s e l a m a i n i d a p a t t e r a n t i s i p a s i d a n t e r s e
l e s a i k a n d e n g a n b a i k u n t u k mewujudkan masyarakat yang makmur dan
sejahtera khususnya masyarakat ProvinsiSulawesi Barat dan cita-cita Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia padaumumnya.
B . S a r a n
B e r d a s a r k a n k e s i m p u l a n d i a t a s m a k a d i s a r a n k a n b a g i s e t i a p o r a n g y a n g berkep
entingan dengan Naskah Akademik dan Peraturan Daerah tentang PelayananKesehatan
Provinsi Sulawesi Barat , diharapkan dapat memberikan kritikan,
saranm a u p u n m a s u k a n d a l a m p e n y e m p u r n a a n N a s k a h A k a d e m i k P e r a t u r a n D a
e r a h d a n penyelenggaraan pelayanan kesehatan.Untuk menjamin terselenggarannya pola
penyelenggaraan yang baik, perluadanya jaminan kepastian hukum yang berlaku bagi semua
unit pelayanan
kesehatand a l a m m e m b e r i k a n p e l a y a n a n k e s e h a t a n k e p a d a m a s y a r a k a t .
U n t u k i t u , s e t i a p penyelenggaraan pelayanan kesehatan hendaknya memperhatikan dan mene
rapkan prisnip, asas dan standar pelayanan kesehatan dengan baik dan benar serta penuh
rasatangggung jawa.25