Friedrich Wöhler

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Friedrich Wöhler, Bapak Kimia Organik

Friedrich Wöhler

Lahir di Jerman tepatnya di kota Eschersheim tanggal 31 Juli 1800. Ia adalah seorang ilmuwan
kimia yang sangat berjasa dalam dunia kimia organik maupun kimia anorganik. Pada tahun 1823
ia menyelesaikan studi kedokteran di laboratorium milik Leopold Gmelin di Heidelberg, setelah
itu Wöhler belajar dibawah bimbingan Jöns Jakob Berzelius di Stockholm. Ia kemudian sekolah
di Sekolah Politeknik di Berlin dari tahun 1826 hingga 1831, kemudian pada tahun 1839 ia
dipindahkan ke Sekolah Politeknik di Kassel. Setelah itu Ia belajar di Universitas Göttingen,
disana Ia mendapat gelar profesor di bidang kimia.

Pada abad ke 18 dan awal abad ke 19, para ilmuwan kimia mulai membedakan antara dua jenis
senyawa. Perbedaan ini pun termasuk dari mana senyawa tersebut berasal, dari makhluk hidup
atau tidak. Istilah organik digunakan untuk senyawa yang berasal dari tanaman dan hewan,
sedangkan istilah anorganik digunakan untuk senyawa yang berasal dari materi atau benda yang
ada di bumi.selama periode tersebut, para ilmuwan berpendapat senyawa organik mempunyai
keunikan “vital force” bahwa hanya makhluk hidup yang dapat memroduksinya. Mereka
berpendapat bahwa keberadaan senyawa tersebut murni dari itu sendiri. Karena faktanya tidak
ada ilmuwan yang berhasil mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik sebagai bahan
utamanya,s ehingga menguatkan teori vital force. Teori vital force ini berasal dari pembimbing
Wöhler sendiri yaitu Jöns Jakob Berzelius. Teori ini berbunyi :
“senyawa anorganik bisa diubah menjadi senyawa organik dengan adanya vital force yang hanya
terdapat di makhluk hidup”

Pada tahun 1828, Wöhler mendapat hasil yang tak disangka dari eksperimen anorganik yang
sedang dilakukannya. Saat mencoba mengkristalisasi garam anorganik NH4CNO dari larutannya,
Ia tidak sengaja memroduksi senyawa organik yang telah diketahui yaitu urea, senyawa dari air
seni. Hasil percobaan Wöhler ini memberikan dorongan untuk upaya baru kepada ilmuwan
untuk mensintesis senyawa organik dari senyawa anorganik sebagai bahan utamanya. Setelah
itu, banyak percobaan yang dilakukan berhasil. Hingga pada tahun 1860, vital force teori hilang
secara perlahan, dan Friedrich Wöhler dikenal sebagai bapak kimia organik. Meskipun teori vital
force sudah runtuh, dengan teori tersebut senyawa pada sumber makhluk hidup atau bukan
makhluk hidup pada istilah senyawa organik atau senyawa anorganik masih digunakan.
Walaupun, definisi aslinya untuk istilah tersebut sudah diubah.
Saat ini, kimia organik didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidrokarbon
(senyawa dari hidrogen dan karbon yang saling berpasangan) dan turunannya. Menariknya,
hampir seluruh senyawa organik ditemukan di dalam makhluk hidup sesuai dengan teori vital
force ketika definisi yang modern sudah digunakan. Disisi lain, banyak senyawa yang disintesis di
laboratorium yang tidak pernah ditemukan di alam maupun makhluk hidup, termasuk juga
dalam senyawa organik.
Dalam bidang kimia anorganik, Wöhler mengisolasi unsur Fosfor dari garam Fosforit. Ia
mengisolasi Fosfor menggunakan campuran Fosforit, pasir (SiO2), dan karbon yang dipanaskan
dalam tanur listrik. SiO2 akan mendesak P2O5 dalam Ca3(PO4)2, lalu P2O5 disusut menjadi P4 oleh
karbon. Pada penyusutan ini terbentuk banyak CO (Karbon monoksida) karena ada cukup
banyak C dan suhunya pun tinggi. Uap fosfor yang terbentuk ditangkap dalam air sehingga
membeku menjadi fosfor kuning.

Pada tahun 1872 Friedrich Wöhler mendapat medali Copley atas jasa-jasanya. Ia mempunyai
beberapa murid yang menjadi ilmuwan juga. Mereka adalah Georg Ludwig Carius, Heinrich
Limpricht, Rudolph Fittig, Adolph Willhelm Hermann Kolbe, Albert Niemann, dan Vojtěch
Šafařík. Hingga pada tanggal 23 September 1882 Friedrich Wöhler meninggal dunia di usia 82
tahun. Ia meninggal di Göttingen Jerman, tempat Ia mendapat gelar profesornya.

Sumber
http://en.wikipedia.org/wiki/Friedrich_Wöhler
Riandari, Dwika dan Rusman. 2013. Module Organic Chemistry Level XI.Bogor : Bogor High School
of Chemical Analyst
Kusmawati, Rini dan Ariani Irmawati.2014. Kimia Anorganik Kelas XII. Bogor : SMK-SMAK Bogor

Pada tahun 1828 seorang ilmuan bangsa jerman bernama Friedrich Wholer berhasil
membuat ammonium sianat menjadi urea di laboratorium. Berdasarkan pengelompokan
yang beralaku, ammonium sianat termasuk senyawa anorganik sedangkan urea termasuk
senyawa oorganik ( karena terdapat hasil metabolisme tubuh hewan). Dengan demikian
hasil eksperimen Wholer tersebut memberikan bukti bahwa senyawa organic dapat di
hasilkan di laboratorium tanpa pengaruh daya yang di miliki makhluk hidup.
Sintesis Wöhler dari urea adalah hasil dari percobaan dimulai pada tahun 1823, di
mana ia menyelidiki garam asam cyanic, yang dikenal sebagai sianat. Pada tahun 1824
Wöhler menunjukkan bahwa rumus empiris perak cyanate adalah AgNCO. Justus von
Liebig, yang telah mempelajari senyawa perak marah, sudah datang dengan rumus yang
sama untuk suatu senyawa yang sama sekali berbeda (keduanya merupakan senyawa
isomer struktural). Isomer adalah sebuah novel gagasan pada waktu itu, karena diyakini
bahwa setiap senyawa memiliki formula unik: Tidak ada dua senyawa bisa memiliki rumus
yang sama. (Berzelius pertama kali menggambarkan fenomena Isomer pada tahun 1831.)
Pada tahun 1828 Wöhler berusaha untuk mensintesis cyanate amonium melalui
penggabungan cyanate perak dengan amonium klorida berair. Reaksi ini menghasilkan
padatan kristal putih yang tidak memiliki sifat-sifat cyanate amonium. Wöhler kemudian
mencoba untuk mensintesis cyanate amonium menggunakan cyanate berlebih dan
amonium hidroksida. Ini menghasilkan bubuk putih yang sama, tetapi dengan sedikit
kontaminan sehingga dapat dianalisis. Setelah dianalisis, bubuk putih terbukti memiliki
komposisi dan sifat urea, suatu senyawa yang telah diisolasi dari urin.

Pb(OCN)2 + 2 NH3 + H2O → PbO + NH4OCN → H2NCONH2

Urea adalah senyawa organic yang tersusun dari unsure karbon, hydrogen, dan
nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Senyawa ini adalah senyawa organik
sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme. Urea adalah hasil metabolisme makhluk hidup.Sintesis ini
penting karena untuk pertama kalinya komponen organik dapat dihasilkan dari reaktan
anorganik. Penemuan ini bertentangan dengan teori vitalisme yang meyakini bahwa materi
organik mengandung kekuatan khusus atau kekuatan vital. Urea ditemukan pada tahun
1799 dan sebelumnya hanya bisa didapat dari sumber biologis seperti urin. Berikut reaksi
sintesis urea:
a.

b.

Anda mungkin juga menyukai