Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang strategis bagi bangsa Indonesia
dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinia ke empat adalah “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha yang terencana dan terprogram
dengan jelas dalam agenda pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan Negara Indonesia yang tertuang dalam Undang-undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
diriya, masyarakat, bangsa dan negara. Agar kegiatan pendidikan tersebut terencana dengan
baik maka dibutuhkan kurikulum pendidikan.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujdkan tujuan
pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran
sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan
tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak
profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat
menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidian
formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan renccana strategis
sebagai suatu upaya/cara untuk mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien,
sampai kepada kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan
sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam
menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis paling tidak terdiri
dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Perumusan
terhadap visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi tersebut harus dilakukan pengelola sekolah,
agar sekolah memiliki arah kebijakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang
diharapkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk menulis makalah tentang “merumuskan
visi, misi, tujuan dan program sekolah”
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Merumuskan Visi dan Misi


2.1.1 Pengertian Visi
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan
dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang
merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang (Akdon,
2006:94).
Hax dan Majluf dalam Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang
merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya
manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik, tidak
mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak
dalam sebuah organisasi (sekolah).
Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang
dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang. Dalam menentukan visi tersebut,
sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.

2.1.2 Merumuskan Visi sekolah


Bagi suatu organisasi visi memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah kebijakan
dan karakteristik organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merumuskan sebuah visi menurut Bryson (2001:213) antara lain:
1. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
2. Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
3. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi yang
penting.
Menurut Akdon (2006:96), terdapaat beberapa kriteri dalam merumuskan visi, antara lain:
1) Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan.
2) Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja
yang baik.
3) Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
4) Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
5) Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
6) Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.
3

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, rumusan visi sekoalah yang baik seharusnya
memberikan isyarat:
1) Visi sekolah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama.
2) Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan
harapan masyarakat.
3) Visi sekolah harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.
4) Visi sekolah harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat
dan komitmen bagi stakeholder.
5) Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan sekolah ke
arah yang lebih baik.
6) Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan sekolah.
7) Dalam merumuskan visi harus disertai indikator pencapaian visi.

2.1.3 Pengertian Misi


Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan di masa datang (Akdon, 2006: 97). Pernyataan misi mencerminkan tentang
penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang
kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang itama yang
digeluti organisasi (Akdon, 2006:98).

2.1.4 Merumuskan Misi Sekolah


Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran
visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan
untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi
tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
1) Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh
masyarakat.
2) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan
masyarakat.
4) Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan
keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia (Akdon,
2006:99).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi sekolah antara lain:
1. Pernyataan misi sekolah harus menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak
dicapai oleh sekolah.
4

2. Rumusan misi sekolah selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan
bukan kalimat yang menunjukkan “keadaan” sebagaimana pada rumusan visi.
3. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi
dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas.
4. Misi sekolah menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan pada
masyarakat (siswa)
5. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang tinggi,
namun disesuaikan dengan kondisi sekolah.

2.1.5 Pengertian dan Merumuskan Tujuan dan Program


a. Tujuan (Goals)
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya
didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan
misi. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang (Akdon, 2006:143). Tujuan akan
mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk
menetapkan indikator.
Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi.
Beberapa kriteria tujuan antara lain:
1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai organisasi.
2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi, program dan
sub program organisasi.
3. Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi pergeseran lingkungan, atau
dalam hal isu strategik hasil yang diinginkan.
4. Tujuan biasanya secara re;atif berjangka panjang
5. Tujuan menggambarkan hasil program
6. Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
7. Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.

2.1.6 Merumuskan Tujuan Sekolah


Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. Perumusan tujuan akan
strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu sekolah. Oleh karena itu perumusan
tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan tujuan sekolah, antara lain:
1) Tujuan sekolah harus memberikan ukuran yang spesifik dan akuntabel (dapat diukur)
2) Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus selaras
dengan visi dan misi.
5

3) Tujuan sekolah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan diselesaikan dan kapan
diselesaikannya?

2.1.7 Pengertian Program


Program merupakan implementasi dari visi, misi dan tujuan. Program yang dimaksudkan
dalam makalah ini adalah program operasional. Program operasional didefinisikan sebagai
kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara sendiri-sndiri atau
bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran (Kdon, 2006:135). Program merupakan
kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah
atau lebih ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat atau yang merupakan
partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Wujud nyata sebuah organisasi adalah adanya program operasional yang akan dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan. Beberapa ciri-ciri program operasional adalah:
1) Program kerja operasional didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan
kebijakan yang telah ditetapkan.
2) Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi
organisasi.
3) Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu rencana.
4) Program operasional merupakan penjabaran riil tentang langkah-langkah yang diambil
untuk menjabarkan kebijakan.
5) Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah, atau bersifat tahunan.
6) Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.8 Merumuskan Program Kerja Sekolah


Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam merumuskan program kerja sekolah, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Program kerja sekolah merupakan implemantasi dari tujuan dan strategi sekolah, jadi dalam
merumuskannya harus seirama dengan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan.
2) Dalam merumuskan program sekolah harus ditentukan siapa yang akan menjadi
penanggungjawab masing-masing program kerja sekolah dan kapan langkah tersebut selesai.

3. Peran visi, misi, tujuan dan program dalam menyusun perencanaan strategis sekolah
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan
strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut
(Amrullah, 2010:4)
6

Akdon (2006:302) menyatakan bahwa, lengkah langkah perencanaan strategis terdiri dari:
a. Perumusan visi, misi dan nilai-nilai
b. Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari analisis lingkungan internal, analisis
lingkungan eksternal.
c. Analisis strategik dan kunci keberhasilan.
d. Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program, kegiata suatu organisasi
Langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut:

Gambar: Bagan Kerangka Perencanaan Strategis

Berdasarkan bagan diatas, dapat kita ketahui peran visi, misi, tujuan dan program dalam
merumuskan perencanaan strategis, antara lain:
a. Visi dan misi merupakan landasan awal dalam merumuskan perencanaan strategis. Visi
memberikan merupakan imajinasi/gambaran masa depan suatu organisasi, dia berperan
sebagai pemberi arahan dan motivasi anggota organisasi. Misi adalah penjabaran dari visi
yang memberikan produk/pelayanan kepada publik. Misi berperan untuk mengenalkan para
anggota organisasi terhadap peran dan fungsi mereka.
b. Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dalam perencanaan
strategis, rumusan tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi, program dan
kegiatan dalam merealisasikan misi.
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh satu
instansi pemerintah atau lebih ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat atau yang
merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Dalam perencanaan strategis, program berfungsi untuk menjalankan kebijakan
strategis yang akan dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata.
7

2.2 Visi dan Misi STIKes Sukabumi

Visi
Pada tahun 2028 menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam layanan pendidikan tinggi
kesehatan di tingkat Nasional.

Misi
1. Melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang mengarah kepada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan kompetensi sesuai profesi
2. Melaksanakan kajian ilmiah melalui penelitian dalam bidang kesehatan
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk bakti sosial terhadap
kondisi kesehatan, pendidikan, sosial dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan
sekitar
4. Mengembangkan sistem tata pamong yang baik (good governance)
5. Melaksanakan kerjasama dengan pihak pengguna, pemerintah daerah, dinas kesehatan,
dinas pendidikan khususnya di wilayah Sukabumi dan sekitarnya
6. Melaksanakan pembinaan softskill, mental dan akhlak melalui pembinaan spiritual dan
nilai-nilai kemanusiaan
7. Menciptakan suasana akademik yang kondusif untuk mengembangkan kreatifitas,
inovatif dan produktif dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi
8. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk memberikan pelayanan yang baik
yang memuaskan bagi mahasiswa dan masyarakat
9. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pendidikan dan
pembelajaran yang berkualitas

2.2.1 Tujuan
1. Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang berbasis standar kompetensi
profesi
2. Tercapainya produktifitas bidang penelitian secara jumlah dan kualitas
3. Tercapainya produktifitas bidang pengabdian kepada masyarakat secara jumlah dan
kualitas
4. Terlaksananya sistem tata pamong yang baik (good governance).
5. Melaksanakan kerjasama dengan pihak pengguna, pemerintah daerah, dinas
kesehatan, dinas pendidikan khususnya di wilayah Sukabumi dan sekitarnya
6. Terlaksananya program pembinaan softskill bagi seluruh sivitas akademika
7. Terselenggaranya kegiatan dalam lingkup akademik dan kemahasiswaan yang
mampu memicu pengembangan kreatifitas, inovatif dan produktif
8. Terbentuknya mental dan perilaku karyawan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan
9. Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan proses
pembelajaran
8

2.2.3 Sasaran
1. Peserta didik bisa menyatu dengan masyarakat secara umum dan bisa
mensosialisasikan ilmu yang dipelajari selama kuliah.
2. Mengembangkan ilmu yang telah diperoleh ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Peserta didik bisa mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitas yang
dimilikinya.

2.2.4 Strategi Pencapainya

1. Mudah berinteraksi dengan masyarakat


2. Melanjutkan studi lanjut
3. Mengembangkan bakat yang dimiliki peserta didik
Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi, serta tingkat pemahaman sivitas akademika
(dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan.

Untuk dapat mensosialisasikan visi dan misi STIKes Sukabumi agar mudah dipahami
selurus sivitas akademika dengan ini kami memakai berbagai cara seperti ditempelkan
didalam papan pengumuman, dalam rapat koordinasi, ditaruh figura dipasang di kelas,
memakai banner yang dipasang didepan pintu ruang administrasi, dosen dan dititipkan pada
Dosen pada saat memberi materi perkuliahan.

2.2.5 Analisis SWOT:

Man (Sumber Daya Manusia)


Strength:
1. Jumlah mahasiswa sebanyak 680 orang
2. Jumlah ketenagaan sesuai dengan tupoksinya
3. Jumlah dosen sebanding dengan jumlah mahasiswa
4. Aktif dalam kajian ilmiah dan penelitian
5. Aktif dalam Pengabdian masyarakat
6. Pengembangan tata pamong
7. Kerjasama dengan pihak lain
8. Inovatif dan produktif pelaksanan Tri Dharma
9. Adanya sistem pengembangan staf berupa beasiswa pendidikan dan pelatihan.
Weakness:
1. Tidak semua mahasiswa yang lulusan dari SMK kesehatan (misal dari
tekhnik, SMA, SMU,)
2. Dalam setahun ditargetkan 2 karyawan yang melanjutkan pendidikan
Opportunity:
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Adanya kerja sama yang baik dalam perekrutan lulusan terbaik dengan
Rumah sakit daerah dan rumah sakit swasta
3. Adanya kerja sama yang baik dalam perekrutan lulusan untuk bekerja di
9

Jepang dan timur tengah


4. Adanya penelitian dan pengabdian masyarakat yang terstruktur
Treathened:
1. Status lulusan mahasiswa setelah merger dengan yayasan masih
dipertanyakan
2. Proses merger dengan yayasan, dipertimbangkan jumlah karyawan
Material (sarana dan prasarana)
Strength:
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai (ruang kelas, laboratorium,
perpustakaan, dll)
2. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana prasarana sudah dianggarkan
3. Memiliki gedung aula yang banyak menampung mahasiwa
4. Letak gedung yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai
macam kendaraan
Weakness:
1. Belum ada gedung sarana olah raga bagi mahasiwa dan masih menggunakan
gedung lain
2. Pengecekan sarana prasarana yang belum diagendakan
3. Tidak ada tempat khusus penyimpanan arsip
Opportunity:
Masih terjalin komunikasi dengan pihak PEMDA dan yayasan kusuma bangsa
Treathened:
Banyak sarana dan prasarana yang masih layak pakai tapi tidak bisa digunakan

Methode
Strength:
1. Proses pembelajaran berjalan efektif
2. Proses pembuatan silabus dimasukkan nilai dan norma religius
3. Pembimbing Akademik terlibat dalam hafalan AL-Qur’an (surat pendek)
4. Dijadwalkan pengajian setiap hari senin dan kamis

Weakness:
1. Supervisi silabus yang masih kurang
2. Pembuatan laporan mata ajar yang lama
Opportunity:

Treathened:
Banyak pelatihan yang up date di disetiap departemen keilmuan
Peneliatian dan pengmas berjalan secara efektif
Money
Strength:
10

Administrasi keuangan dari mahasiswa berjalan lancar


Anggaran tahunan sesuai dengan BOPP dan di kelola oleh Institusi dan Yayasan
Kusuma Bangsa
Ada kerja sama dengan salah satu bank dari proses pinjaman
Weakness:
Akreditasi program studi ilmu keperawatan dan D3 kebidanan masih C
Lamanya lulusan mendapatkan kerja
Hasil ujikom 90 %
Opportunity:
Pengeluaran sebagian besar dibiayai institusi
Treathened:
Adanya tuntutan dari mahasiswa untuk mendapatkan pelayanan proses
pembelajaran (kelas, laboratorium), sehingga membutuhkan pendanaan yang
lebih besar untuk mendanai sarana dan prasarana
Adanya PTS lain sebagai peluang dalam pengembangan sekolah pendidikan

Marketing
Strength:
1. STIKes Sukabumi pernah jadi milik PEMDA pada saat SPK
2. Salah satu Instansi pendidikan keperawatan yang ada di Sukabumi
3. Tenaga dosen yang berkualitas dan pedidikan S2 linier
4. Pembagian brosur penerimaan mahasiswa baru di setiap SMA/SMK
5. Promosi langsung kesetiap sekolah-sekolah
6. Lulusan terbanyak langsung keja setelah lulus
7. Letak institusi strategis berada di pusat kota
Weakness:
Status instansi pendidikan yang merger dengan yayasan
Opportunity:
Kualitas lulusan yang sudah bekerja di RS/layanan kesehatan dan mendapat
pujian dari instansi mereka bekerja
Treathened:
Masih ada lulusan yang bekerja di layanan kesehatan tanpa test sehingga kualitas
pelayanan yang mereka berikan kurang maksimal
Masih ada mahasiswa yang tidak lulus uji kompetensi
Masih ada lulusan yang tidak mendapat kerja lebih dari 6 bulan setelah lulus
11

2.3 Hitunglah jumlah kebutuhan tenaga keperawatan di masing-masing tempat bekerja


Berdasarkan Permenristek Dikti No. 26 tahun 2016 tentang registrasi pendidikan tinggi pada
perguruan tinggi serta dosen khusus. Nisbah dosen dan perbandingan dengan jumlah
mahasiswa. Berdasarkan peraturan mentri perbandingan jumlah ideal dosen dengan mahasiswa
di perguruan tinggi swasta adalah satu banding 30 ( 1: 30 ) untuk mata kuliah eksakta dan satu
banding 45 ( 1:45) untuk sosial. Sementara itu, untuk perguruang tinggi negri perbandingan
dosen dengan mahasiswa adalah 1 : 20 untuk eksakta dan 1 : 30 untuk ilmu sosial.

 Perhitungan jumlah kebutuhan tenaga di STIKes Sukabumi


Jumlah seluruh Mahasiswa 1.210 orang dan dengan kategori aktif 1.200 orang
Jumlah Dosen 40 orang
Jika Kebutuhan rasio Dosen dan mahasiswa 1 : 30
Maka 1.200 / 30 = 40 orang
Jadi Rasio dosen dan mahasiswa di STIKes Sukabumi 1 : 40
 Kesimpulannya : Rasio Dosen dan mahasiswa di STIKes Sukabumi masih kurang 10
orang dosen.
12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pemamparan yang telah disampaikan diatas dapat disimpulkan: Dalam mewujudkan
sekolah yang memiliki kualitas yang baik perlu direncanakan dan dilakukan rekayasa. Dalam
hal ini sekolah perlu merumuskan visi, misi, tujuan dan program sekolah yang terintegrasi
dalam perencanaan strategis sekolah. Perencanaan strategis merupakan panduan bagi sekolah
dalam menjalankan proses pendidikan dalam tingkat satuan pendidikan masing-masing.
Perumusan visi, misi, tujuan dan program sekolah yang berkualitas akan menentukan
gambaran masa depan sekolah yang di inginkan, karena visi, misi, tujuan dan program yang
terintegrasi dalam perencanaan strategis inilah yang akan menjadi acuan sekolah dalam
melakukan aktivitasnya sebagai lembaga pendidikan.

3.2 Saran
Untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas, harus diawali dengan perencanaan strategis
yang berkualitas. Rumusan visi, misi, tujuan dan program yang merupakan bagian dari
perencanaan strategis harus berkualitas. Oleh karena itu perumusan ini hendaknya diketahui
dan dipahami oleh segenap stakeholder sekolah, agar mereka dapat mengetahui fungsi, peran
dan tugas yang harus dilakukan.
13

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah. 2010. Perencanaan strategis. Makalah disampaikan pada perkuliahan Teknologi

Pendidikan UNSRI.

Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung: Alfabeta.

Bryson, John M. 2001.Perencanaan Strategis bagi Organisasi sosial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Permenristek Dikti. 2006 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Nisbah Dosen

Permenristek Dikti. 2016 Tentang Registrasi Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Serta

Nisbah dosen : mahasiwa

Anda mungkin juga menyukai