Anda di halaman 1dari 1

Nama : Piko Rahayu Slamet

NPM : 2181000310082
Matkul : Membaca Literal
Kelas : PBSI 2018 B
Cerpen : Peti Mati
Paragraf 1 : Sebuah komplek WTS gempar akan adanya kiriman Peti Mati yang tidak diketahui asal
muasalnya yang ditujukan pada Primadona Komplek tersebut yang bernama Ning.

Paragraf 2 : Gadis desa lugu yang ditemui oleh Mama, panggilan bagi seorang Germo, yang telah menjadi
Primadona.

Paragraf 3 : Malapetaka bagi Germo tersebut bila Primadonanya yang tiada lain adalah Ning jika mengalami
Jatuh Cinta.

Paragraf 4 : Semua mengira bahwasannya yang mengirim Peti Mati kepada Primadona Kompleks tersebuat
ialah Juhud.

Paragraf 5 : Karena takutnya akan kehilangan Primadona Komplek tersebut, Mama sampai memanggil tukang
pukul untuk menghajar Juhud bila berani lagi datang ketempat komplek tersebut.

Paragraf 6 : Mama (panggilan bagi Germo) untuk tidak percaya terhadap rayuan lelaki manapun, karena jika
benar – benar mencari cinta Seorang laki – laki baik tidak akan datang ketempat seperti ini.

Paragraf 7 : Mama memberikan saran untuk tidak menerima Juhud lagi, karena dianggapnya laki-laki yang
berbahaya. Akan tetapi Ning berkata lain bahwasannya Juhud adalah laki-laki yang baik dan
berbeda dari laki-laki pada umumnya.

Paragraf 8 : Banyak pertanyaan yang terngiang dipikiran Ning mengenai Laki-laki yang selalu berkemeja dan
bercelana Putih.

Paragraf 9 : Seorang Laki-laki yang tidak mau menyentuh Ning dan hanya ingin mengajaknya berbicara.
Akan tetapi Ning tidak menyukainya dan malah mengusirnya serta lelaki itu meninggalkan
sesuatu dibalik bantalnya.

Paragraf 10 : Ning disuruh melayani seorang berkumis tebal dan membawa pistol dan Ning tidak bisa menolak
karena takut akan terjadi apa – apa jika dia melawan apa lagi yangmenyuruh si Gremo.

Paragraf 11 : Suatu malam banyak tamu yang sudah pulang dan suasana di kompleks agak sepi. Tiba – tiba
Ning mendengar suara gaduh tidak jauh dari tempatnya yang ternyata ada seseorang sedang
dikeroyok oleh tukang pukul si Gremo.

Paragraf 12 : Setelah melihat KTP dari orang yang dikeroyok oleh tukang pukul Mama, ternyata orang tersebut
bukanlah Juhud melainkan Amir.

Paragraf 13 : Lelaki yang dikeroyok tadi memasuki kamar Ning dan ternyata dia adalah temannya Juhud serta
dia disuruh olehnya untuk mengantarkan pesan. Bahwasannya yang membawakan Peti Mati ke
kamar Ning ialah si Gremo sendiri.

Paragraf 14 : Penghuni komplek gempar karena teriakan Ning, dikarenakan ada sebuah Peti Mati yang
berisikan Si Gremo yang sudah meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai