Anda di halaman 1dari 10

Alur Cerita ‘Si Pitung’

XI IPS 2
Anggota Tim Alur :
1. Naurah
2. Maura
3. Iren
4. Revalino

A. Tokoh :
 Si Pitung
 Haji Naipin + Musuh

ALASAN KEMBALI
Kembalinya si pitung ke kampung atas saran dari guru spiritualnya yaitu Haji Naipin karena
keadaan kampung pada saat itu dalam belenggu kekuasaan zalim kompeni belanda yang
dibantu oleh orang-orang pribumi itu sendiri. Lalu kita disambut adegan dimana Si pitung
sedang duduk khusyu atau bersemedi di masjid, yang disamping nya ada Haji Naipin berdiri
sambil mengangkat kedua tangan nya, beliau merapalkan doa meminta kekuatan kepada
Allah SWT.

AMANAT
Si Pitung meninggalkan masjid setelah selesai bersemedi. Tiba-tiba ada sosok musuh datang
tak jauh dari hadapannya. Musuh tertawa jahat lalu ia melemparkan batu kerikil
disebelahnya. Si pitung menangkis batu itu hingga terpecah belah *memasang wajah
kesal*.
Musuh loncat mendekati Si Pitung sambil memutar-mutar sabuk yang ia ikat di perut nya.
Sabuk itu terlempar mengikat seluruh badan Si Pitung. Si Pitung mengumpulkan kekuatan
dan berhasil melepaskannya dengan mudah *yang mengundang ekspresi kebingungan dari
Musuh*. Terakhir, musuh langsung mengeluarkan senjata tajam yang tepat mengenai
lengan atas bagian kiri Si Pitung lalu disambut oleh cahaya kuning yang keluar dari tubuhnya
(tanda kekuatan). Saat si pitung Kembali memasang kuda-kuda, tiba-tiba musuh hilang dan
ditutup dengan gelak tawa jahat nya dan musuh berubah menjadi wujud aslinya yaitu Haji
Naipin.

Si pitung membungkuk dengan tangan membentuk namaste (🙏🏻) meminta maaf atas
ketidaktauannya terhadap sang wujud asli. Haji Naipin menyatakan bahwa Si pitung lulus
dalam uji coba nya. Haji Naipin mengatakan bahwa ilmu yang diajarkan kepada Si pitung
adalah warisan dari kakek nya yang masih seperguruan dengan shin se li (pendekar
keturunan china yang masuk islam). Pada akhirnya, amanat yang diucapkan Haji Naipin agar
si pitung kembali, berhasil membuat si pitung menyatakan kesediannya menolong orang-
orang di kampungnya dari pengaruh Belanda. Haji Naipin pun bersedia unuk memberikan
bala bantuan dari murid-murid padepokan silatnya untuk membantu si pitung dalam upaya
perlawanannya.

B. Tokoh :
 Skot Belanda
 3 orang Prajurit Belanda
 Prajurit Utama Belanda
 2 orang antek-antek

KEMARAHAN SKOT BELANDA


Prajurit Belanda sedang bercanda gurau di depan Gedung Belanda, tiba-tiba skot belanda
menegur mereka karena ketidak profesionalan para prajurit belanda. Latar lalu berganti ke
dalam ruang kerja skot Belanda. Skot Belanda memerintahkan prajurit belanda untuk
memberitahukan kepada masyarakat bahwa siapa saja yang dapat menemukan keberadaan
si pitung, akan mendapat hadiah.

Tak lama kemudian, prajurit belanda datang kehadapannya dengan tangan kosong. Prajurit
belanda gagal melaksanakan misi nya yang mengundang amarah dari skot belanda. Prajurit
utama belanda pun menyarankan untuk mendatangkan guam dan skot belanda
menyetujuinya.
Skot belanda berjalan kearah luar dan melewati kedua orang bawahannya juga prajurit
belanda lainnya yang sedang ngobrol. Skot belanda memanggil salah satu bawahannya lalu
bertanya kepada nya apakah ia masih percaya bahwa si pitung hidup kembali. Dijawablah
“iya” lalu ditamparlah bawahan itu oleh skot belanda. Ia bertanya sebanyak 3 kali. Ketika
jawaban terakhir adalah “tidak”, tamparan itu berhenti. Skot belanda meninggalkan ketiga
nya.

C. Tokoh :
 6 anak muda
 Mandor Japu
 1 bapak dari salah satu pemuda

KERJA PAKSA MANDOR


Seorang bawahan kompeni (Mandor Japu) membawa beberapa anak muda sebagai
bawahan untuk dipekerjakan sebagai kerja paksa, tiba tiba datanglah seorang lelaki yang
diketahui sebagai salah satu bapak dari salah seorang pemuda. Bapak itu memohon ke pada
mandor agar anaknya dikembalikan dengan menawarkan jaminan uang, tetapi mandor japu
tetap menolak dan tetap membawanya untuk dipekerjakan.

D. Tokoh :
 Mandor Japu
 Anak buah mandor japu
 Antek-antek belanda (seorang warga suruhan)
 Para warga + pembeli
 Si pitung
 Penjual

MANDOR TURUN KE PERKAMPUNGAN


Mandor japu menanyakan ke para warga dimana keberadaan si Pitung. Lalu mandor japu
marah melihat selembaran yang ditempel di pohon robek. Dikarenakan selembaran itu
berisi sayembara untuk menangkap si pitung yang dimana si pitung sendiri sudah melihat
nya. Ia kesal lalu merobek beberapa kertas itu. Mandor japu pun memarahi antek-antek
belanda karena tidak bisa menangkap atau memberitahukan dimana keberadaan si pitung.
Latar berganti ke warung. Ketika penjual sedang membuat minum untuk si pitung, salah
satu dari para warga yang sedang duduk itu berbicara, bahwa belanda membuat rencana
baru untuk menangkap si pitung. Mandor Japu pun tiba-tiba datang menanyakan
keberadaan si pitung hingga ricuh. Si pitung pun datang dari arah belakang warung dan
memperkenalkan diri bahwa dirinya adalah si pitung yang selama ini mereka cari. Terjadi lah
perkelahian antara si pitung dengan mandor japu. Perkelahian dimenangi oleh si pitung

E. Tokoh :
 2 orang Pembeli
 Penjual
 Keponakan penjual
 3 orang Pengganggu

OBROLAN DI WARUNG
Pada sore hari, pembeli di warung sedang membicarakan tentang berita si pitung. Penjual
warteg memberitahukan kepada pembeli bahwa pada saat kompeni menangkap si pitung,
ternyata yang ditangkap bukan si pitung melainkan orang lain yang menyamar menjadi si
pitung, yang membuat si pitung lolos dari penangkapan kompeni.
Disela-sela obrolan, tiba-tiba ada beberapa penganggu yang menguasai warung. Mereka
mengusir pembeli yang lain dengan jahat. Dan pengganggu juga menggoda keponakan
penjual saat memberikan kopi kepada mereka. Keponakan penjual bertanya tentang pitung
yang hidup kembali, dan mebuat penganggu itu marah dan menggebrakkan meja dengan
golok dan pergi.
F. Tokoh :
 5 orang anak buah
 Ketua berbaju merah (sahabat haji naipin)
 Perempuan
 2 orang teman
 Rekan Laki-laki

MELAWAN PENCURI
Perempuan dan rekan nya sedang dalam perjalan menuju suatu tempat menggunakan,
delman. tiba tiba datang beberapa orang yang ingin mengambil harta perempuan itu juga
rekannya. Yang membuat perempuan itu harus bertarung dengan anak buah dari ketua
berbaju merah karena anak buahnya mengambil barangnya. Lalu datanglah 2 orang teman
si perempuan untuk membantu melawan mereka. Dan ketua berbaju merah pun
mengetahui ternyata mereka sama-sama anak murid dari haji naipan. Pada akhirnya ia
meminta anak buah nya untuk mengembalikan barang yang dicurinya.

G. Tokoh
 Skot belanda
 Pasukan belanda
 Mat petir

KERJA SAMA BELANDA DAN MAT PETIR


Pada saat skot belanda sedang duduk santai di kursi kerja nya, seorang pasukan belanda
memberitahu bahwa ada mat petir. Skot belanda menyuruhnya untuk masuk ke dalam
ruangan, skot belanda meminta bantuan mat petir untuk menangkap si pitung kehadapan
nya secara hidup-hidup dan diberi bayaran sebesar 500 ringgit. jika mat petir gagal akan
dibunuh oleh para kompeni.
H. Tokoh :
 Si pitung
 Mat petir
 pak lie (orang china)
 keponakan perempuan pak lie (orang china)
 3 anak buah mat petir

MAT PETIR MENEMUI KELUARGA LIE


keponakan lie menanyakan minuman kepada mat petir dan lie. Setelah menanyakan, ia
masuk ke dalamn rumah untuk membuatkan minuman untuk mereka. Pada saat keponakan
lie masuk ke dalam rumah, dan ketika mat petir duduk ia menyuruh lie untuk memutuskan
hubungannya dengan si pitung, dengan cara memberitahu lie jika ia menjauhi si pitung ia
bisa mencalonkan diri jadi kapten china.

Anak buah mat petir di sudut rumah dan memantau dari kejauhan, dan pada saat itu juga
ternyata Si pitung memantau obrolan mereka. Balik lah keponakan lie untuk membawakan
minum kepada mereka, lie menyuruh ia mengambil kantong warisan dikamar untuk
diberikan ke mat petir.

I. Tokoh :
 Si pitung
 Mat petir
 Haji naipan
 Kekasih mat petir

MAT PETIR DIBAWA KE HAJI NAIPAN OLEH SI PITUNG


Mat petir membawa kantong warisan keluarga lie ke rumah kekasihnya untuk memberikan
kalung kepada kekasihnya, dan tiba tiba dibelakang mat petir ada si pitung yang bilang
kelakuan mat petir kelewatan dan menyuruh mat petir ikut dengannya untuk bertemu haji
naipan. Dibawanya Mat petir ke sana si pitung berharap haji naipan dapat meluruskan
prinsip hidup mat petir ke jalan yang benar. Sayangnya Mat Petir menolak nasihat tersebut
karena dinilai tidak memiliki keuntung baik bagi dirinya maupun padepokan silatnya.
J. Tokoh :
 Warga
 Pak Icang
 Anak kecil
 4 Pasukan belanda
 Si pitung
 2 anak buah si pitung

PERKELAHIAN DI DEPAN RUMAH WARGA


Pak Icang sedang memotong kelapa di teras rumah nya. Lalu datanglah seorang anak kecil,
ia salim dengan pak icang, mereka bercengkrama mengenai akan dijadikan apa potongan
kelapa-kelapa tersebut. Tiba-tiba datang 4 pasukan belanda dengan 1 warga lainnya. Anak
kecil tersebut disuruh masuk oleh pak icang. Warga yang bersama pasukan belanda
tersebut memberitahu bahwa rumah pak icang ada didepannya. Salah satu pasukan
belanda berbicara bahwa kompeni butuh tanah pak icang tetapi beliau menolak karena
harga nya terlalu rendah. Kemudian pasukan belanda maju menendang bagian pinggang
pak icang hingga terdorong ke belakang. Disusul dengan pasukan belanda lainnya yaitu
memukuli pak icang hingga jatuh ke tanah. Si pitung yang sedang berjalan melewati rumah
pak icung pun melihat kejadian tersebut. Si pitung langsung menyuruh 2 anak buahnya
untuk menghabisi 4 pasukan belanda. Setelah pihak dari si pitung memenangkan
perkelahian, si pitung menghampiri mereka. Ia mengancam para pasukan belanda agar
berhenti meresahkan warga. Tetapi pasukan belanda tidak menjawab apa-apa karena
mereka menahan rasa sakit lalu kabur sambil memberikan peringatan ke pada si pitung
untuk tidak bertingkah.

K. Tokoh :
 Si Pitung
 Mat Petir
 1 Laki laki warga
 5 orang bawahan belanda

SI PITUNG DAN MAT PETIR BERKELAHI


Saat si pitung sedang berjalan, Si pitung melihat di lapangan ada salah satu warga yang
sedang dipukuli oleh orang orang suruhan belanda, melihat itu pitung mengambil ancang
ancang untuk membela warga tersebut. Pada saat si pitung memarahi suruhan belanda
itu,dan merekapun mengeluarkan pistol dan menembakkannnya ke si pitung tetapi pitung
tidak terluka sama sekali yang membuat suruhan belanda kabur.
Dan datanglah Mat petir yang menantang si pitung unruk berkelahi dengannya. Peseteruan
anara Mat Petir dan si pitung tidak dapat dielakkan. Kedua jawara Betawi ini sama-sama
memiliki kesaktian dan ilmu bela diri tingkat tinggi. Selain memiliki ilmu untuk menghilang,
si pitung memiliki ilmu lain yang dapat penonton lihat melalui efek berwarna kuning,
sedangkan Mat Petir digambarkan dengan efek berwarna biru. Perseteruan seru antara
kedua jawara ini berlangsung di dalam film beberapa menit dengan menampilkan seni
pencak silat khas betawi. Pertarungan berakhir dengan kemenangan si Pitung dan Mat Petir
memohon ampun lalu berjanji akan membantu si Pitung melawan kompeni.

L. Tokoh :
 Si pitung
 4 orang perempuan

BERBICARA TENTANG KELUARGA GUAN


Si Pitung melanjutkan perjalanannya dan bertemu 4 perempuan yang mendatanginya, dan
mereka membicarakan tentang keluarga guan yang mengangkat sumpah di klenteng paman
heng, mereka menyatukan tangan untuk meyakinkan mereka pasti menang.

M. Tokoh :
 Si pitung
 Haji naipin
 6 murid haji naipin (ada yg perempuan)
 Kyai
 Guam
 Teman guam (orang china)
 Mat petir
 2 anak buah mat petir

PERSIAPAN PERANG DAN SUMPAH PERANG


Si pitung, kyai, guam, China satu lagi, haji naipin juga anak murid dari haji naipin sendiri
berkumpul di lapangan rumput. Haji naipin memimpin doa dan sumpah saudara juga
sumpah untuk melawan kompeni. Selesai sudah kegiatan berdoa, si pitung dan murid haji
naipin berkumpul duduk menghadap satu sama lain membicarakan tugas masing-masing
murid dalam pertarungan melawan kompeni.
Di lain tempat, mat petir berkata kepada 2 anak buah nya bahwa mereka telah bergabung
dengan si pitung untuk melawan kompeni, dijawab siap oleh anak buah mat petir.

N. Tokoh :
• Skot belanda
• Prajurit belanda
• antek antek belanda
• si pitung
• anak buah si pitung
• warga
• mat petir

PERANG KOMPENI DAN SI PITUNG


Salah satu prajurit belanda datang ke hadapan skot belanda membawa kabar mengejutkan.
Prajurit belanda menyeritakan bahwa mereka memaksa kepada warga untuk memberi tahu
dimana keberadaan mat petir juga orang cina yang lain. Tapi para warga hanya terdiam
menunduk. Prajurit belanda pun melihat ke arah pohon yang dimana ada selebaran robek
berisi sayembara mencari si pitung. Prajurit belanda bertanya lagi kepada warga, mengapa
selebaran itu robek, akhirnya dijawab lah oleh warga bahwa si pitung dan mat petir sempat
berkelahi dan pitung lah yang merobek selebaran itu. Prajurit belanda pun meninggalkan
warga dengan marah. Skot belanda menggebrak meja, ia mengganggap bahwa si pitung
telah mengetahui rencana kompeni. Juga keberadaan mat petir dan orang cina lain yang
hilang telah mengkhianati mereka.

Keesokan harinya, perkampungan warga dikerubungi oleh si jago merah. Ini adalah
penyerangan pertama kompeni dibawah perintah Skot belanda. Warga berhamburan lari
kesana kemari. Di sela-sela kebakaran, Prajurit belanda yang sedang memantau semua itu,
dikejutkan oleh kehadiran si pitung dan juga anak buah nya. Perkelahian antara pitung dan
kompeni pun resmi dimulai. Perkampungan habis dilahap api yang berkobaran di mana-
mana.

Para warga terus melarikan diri menyelamatkan harta benda masing-masing dan mencari
daerah yang aman. Di lain sisi, anak buah si pitung tetap melakukan perlawanan, baku
tembak juga di berikan prajurit Belanda ke arah anak buah si Pitung yang mengakibatkan
beberapa diantara nya tewas.
PERANG KOMPENI DAN SI PITUNG (2)
Kompeni terus melakukan penyerangan terhadap warga, prajurit belanda sudah siap siap
untuk mengumpat dan membantai si pitung serta warga perkampungan. Si pitung
menyuruh 3 anak buahnya untuk terus melakukan perlawanan, dan mandor
memerintahkan anak buahnya berpencar dan membagi tugas. Si pitung pun menyerang
menggunakan pedang yang ia punya, dan dimenangkan oleh pitung. Banyak prajurit
belanda yang mati karena melawan anak buah pitung, karena itu prajurit belanda terus
membalas dengan menembakkan pistolnya ke 2 orang anak buah si pitung yang membuat
mereka tak sadarkan diri.

Pitung dan kompeni bertemu dalam jarak yang cukup dekat dan mereka membawa anak
buahnya masing masing, si pitung melebarkan tubuhnya dan ingin kompeni menembak kan
pistol ke dadanya. Tetapi saat hendak menembakkan nya ilmu sakti si pitung pun
dikeluarkan dan membuat kompeni kalah dan badannya berdarah darah, yang akhirnya si
pitung dan bawahannya menang melawan prajurit belanda.

AKHIR DARI PERLAWANAN


Mat petir dan si pitung pun saling berajabat tangan karena telah berhasil melawan
kompeni. Si pitung berpesan bahwa kemenangan ini atas dasar kebesaran Tuhan yang maha
esa serta ketawakalan perjuangan dan sifat kita.
Mat petir dan si pitung pergi ke gua bertapaan bahwa semua perjuangan kita adalah bukti
untuk rakyat yang menderita. Saat si pitung dan mat petir di perjalanan mereka di hadang
oleh satu prajurit belanda yang ingin menembak ke arah pitung dan mat petir tetapi tidak
mengenai mereka, dan tembakan kedua kalinya mat petir dan si pitung mengeluarkan ilmu
waktunya dan membuat prajurit belanda itu mati (gugur).

Anda mungkin juga menyukai