Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS NILAI-NILAI RELIGIUS

BAB HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI


DALAM BUKU TEKS MATA PELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI
PENERBIT ERLANGGA TAHUN 2017

Bambang Trisoelo1, Rido Wahyuri1, Markhamah2


1
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan UMS, 2Dosen Program Studi
Magister Administrasi Pendidikan UMS
Email: bambangtrisoelo@gmail.com, ridowahyu@gmail.com, mar274@ums.ac.id

ABSTRAK

Kajian tentang nilai-nilai religius yang terkandung di dalam bab hidrokarbon dan
minyak bumi telah dilakukan melalui penggalian muatan-muatan filosofi dalam
materi senyawa organin dan anorganik, sumber senyawa karbon, kekhasan atom
karbon, ikatan dalam senyawa karbon, isometri, dan hidrokarbon. Kajian ini
mengintegrasikan nilai-nilai karakter Islami untuk menguatkan dan dikuatkan
oleh gagasan utama yang diangkat dalam kimia karbon. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan teknik analisis isi, analisis dengan
pendekatan filosofis, analisis dengan model triadik, dan analisis dengan pola
konfirmasi. Hasil yang diperoleh dari kajian ini adalah: (1) Selalu mempelajari
ayat-ayat Alloh di alam semesta sehingga tergolong memiliki gelar ulul albab, (2)
Hendaknya bisa saling menghargai dan menghormati, (3) Tidak ada satupun
manusia yang terlepas dari konsekuensi atas hasil pekerjaannya, (4) Bersikap
fleksibel dalam kehidupan dalam arti luwes, supel, dan adaptif. 5) Penciptaan
oleh Allah yang selalu berpasang-pasangan diharapkan manusia hidup sejahtera
dan tenteram, 6) Hendaknya selalu berbagi dan tolong menolong dalam kebaikan,
7) Selalu menjaga persatuan agar tercapai kesejahteraan yang hakiki, 8)
Berupaya untuk selalu berbuat adil, 9) Selalu bersyukur atas limpahan nikmat
dari Allah.
Kata kunci: nilai religius, senyawa karbon, hidrokarbon, minyak bumi, filosofi

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan yang diidentikkan dengan filsafat dimulai
sebelum abad ke -17, bahkan filsafat merupakan bahasa lain dari Ilmu
pengetahuan pada saat itu. Misalnya perkembangan filsafat di Yunani, yang
semuanya hampir meliputi pemikiran teoritis para pemikir, artinya para ahli pada
saat itu menciptakan ide dan pendapat yang nantinya dijadikan rujukan dan
pedoman oleh orang lain. Pada awal abad ke -17, munculah pemikiran baru
tentang filsafat, yaitu pemisahan filsafat dengan ilmu pengetahuan.
Pembahasan filosofi mata pelajaran Kimia terhitung belum lama
digelorakan dibandingkan dengan Fisika dan Biologi. Dov Gabbay, Paul Thagard,
and John Woods (2012) menyatakan bahwa Filsafat Kimia adalah subdisiplin

1
yang relatif baru dalam filsafat sains kontemporer. Tidak memiliki sejarah
panjang dan mendalam sebagaimana filsafat fisika abad ke-20, dan lebih pendek
dibanding filsafat biologi yg cenderung enerjik selama beberapa dekade terakhir.1
Pada abad ke-21, kimia telah menjadi disiplin ilmiah terbesar, menghasilkan lebih
dari setengah juta publikasi per tahun mulai dari investigasi empiris langsung
hingga karya teoritis substansial. Namun, minat khusus dalam isu-isu konseptual
yang muncul dalam kimia, selanjutnya Filsafat Kimia, adalah tambahan yang
relatif baru untuk filsafat ilmu.2
Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (sains) yang
mempelajari tentang sifat, struktur materi, komposisi materi, perubahan dan
energi yang menyertai perubahan materi.3 Robin Findlay dkk (2012) menyatakan
Kimia adalah disiplin ilmu dengan subjek tertentu dan sejarah pengembangan, dan
ini telah memberkahi ilmu pengetahuan dengan berbagai karakteristik konsep,
teori, dan metode. Filsafat kimia adalah kajian sistematis yang mempelajari
konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode ini, dan tentang hubungan antar
ketiganya. 4 Kajian filosofis yang dimaksud adalah studi tentang struktur dan
transformasi materi. Filsafat kimia memiliki dua bagian utama. Pertama, masalah
konseptual yang muncul dalam kimia secara hati-hati diartikulasikan dan
dianalisis. Kedua, topik tradisional dalam filsafat ilmu seperti realisme, reduksi,
penjelasan, konfirmasi, dan pemodelan dalam konteks kimia.5
Berdasarkan standar isi yang termuat dalam Permendiknas No. 22 tahun
2006, mata pelajaran kimia di SMK/MA bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi (BSNP, 2006)6, maka pada pembelajaran kimia harus
diprioritaskan pada tercapainya pemahaman siswa pada hakikat materi
pembelajaran. Hal ini merupakan tantangan bagi para guru agar benar-benar bisa
memfasilitasi belajar siswa secara mendalam. Untuk itu kajian filosofis
materi-materi pelajaran Kimia SMA menjadi sebuah prioritas, terkhusus adalah
nilai religius yang disajikan dalam buku mata pelajaran.
Kurikulum 2013 dengan tegas menguraikan sasaran pembelajaran kimia di
sekolah yang ditekankan pada pencapaian empat Kompetensi Inti (KI), yaitu KI-1
menekankan pembentukan nilai-nilai spiritual yang berkaitan dengan penghayatan
dan pengamalan ajaran agama yang dianut peserta didik, KI-2 menekankan
pembentukan sikap (afeksi) yang berkaitan dengan penghayatan dan pengamalan

1 Robin Findlay Hendry, Paul Needham, and Andrea I. Woody, Philosophy of Chemistry, 2012. h;4
2 Edward N. Zalta (ed.). https://plato.stanford.edu/archives/win2012/entries/davidson/ .
3 https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-ilmu-kimia-menurut-para-ahli.html
4 Robin Findlay Hendry, Paul Needham, and Andrea I. Woody, Philosophy of Chemistry, 2012, h; 3
5 Edward N. Zalta (ed.). https://plato.stanford.edu/archives/win2012/entries/davidson/ .
6 BSNP 2006. Tujuan Pembelajaran Kimia

2
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsif dan proaktif,
dan lainlain, KI-3 menekankan penguasaan ilmu yang menekankan pada
pemahaman, penerapan, dan analisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan pada rasa ingin tahu, dan lain-lain, dan KI-4 menekankan
pembentukan keterampilan mengolah, menalar, dan menyajikan pelajaran dalam
ranah konkret dan abstrak, dan lain-lain (Permendikbud R. I. No. 69 Tahun 2013)
Nilai filosofis yang akan diangkat dalam artikel ini adalah nilai-nilai
religius yang terkandung dalam materi Kimia kelas XI SMA. Yang dimaksud nilai
religius di sini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Menurut
KBBI, religius adalah bersifat keagamaan; yang bersangkut-paut dengan religi.
Nilai-nilai religius tersebut diharapkan dapat mengilhami para pendidik dalam
membentuk karakter islami pada anak didik. Dalam hal ini T. Ramli (2003)
menyatakan bahwa religius adalah sikap taat dan patuh dalam menjalankan
agamnaya serta bersikap toleran terhadap keberjalanan ibadah agama lain. 7
Selanjutnya Thontowi (2012), religiusitas merupakan hubungan antara manusia
dengan sang pencipta melalui agama yang dianutnya dan sudah terinternalisasi
dalam diri seseorang serta tercermin dalam sikap dan perilakunya sehari-hari.8
Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa religius
adalah faktor-faktor ketaatan beragama yang terinternalisasi dalam diri seseorang
dan bersikap toleran terhadap pelaksanaan agama lain serta tercermin dalam
perilaku sehari-hari.
Mempelajari nilai-nilai religius materi Kimia merupakan salah satu cara
melatih otak kanan siswa. De Potter dalam Ikhwan Khairu Sadiqin dkk (2017)
menyatakan bahwa otak belahan kiri berfungsi untuk menganalisis logika, definisi,
teori, perhitungan, fakta, dan ranah konkrit lainnya. Sedangkan otak belahan
kanan berfungsi dalam pengembangan kreativitas, perasaan, irama, imajinasi,
gambaran ruang, warna, dan ranah asbtrak lainnya. 9 Selanjutnya Ikhwan
menyatakan bahwa konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak, berarti konten yang
dipelajari tidak nampak secara konkrit. Pada proses pembelajaran siswa hanya
dapat membangun pemahaman konsep dari sumber belajar yang bersifat
permodelan seperti replika atom.

PERMASALAHAN
Permasalahan dalam tulisan ini adalah:

7 T. Ramli. 2003. Pendidikan Karakter. Bandung: Angkasa


8 Thontowi. 2012. Hakikat Religiusitas.
https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/dokumen/hakekatreligiusitas.pdf
9 Ikhwan Khairu Sadiqin1, Maya Istyadji, Atiek Winarti. Optimizing the Student’s Right Brain
Potential in Chemistry Learning Process. QUANTUM. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol. 8, No.1,
2017

3
Bagaimana nilai-nilai religius Bab Hidrokarbon dan Minyak Bumi dalam Buku
Teks Kimia SMA/MA Kelas XI untuk Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga tahun 2017?

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai religius Bab
Hidrokarbon dan Minyak Bumi dalam Buku Teks Kimia SMA/MA Kelas XI
untuk Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang diterbitkan oleh
Penerbit Erlangga tahun 2017.

METODE ANALISIS
Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif berupa kajian kepustakaan
(library research). Obyek telaah utama dalam penelitian ini adalah Bab
Hidrokarbon dan Minyak Bumi dalam Buku Teks Kimia SMA/MA Kelas XI
untuk Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang diterbitkan oleh
Penerbit Erlangga tahun 2017 Metode pembahasan yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yakni memaparkan
informasi-informasi yang berkaitan dengan nilai filosofis yang berkaitan isi buku
tersebut.

HASIL ANALISIS
Nilai-nilai religius yang terkandung dalam Bab Hidrokarbon dan Minyak
Bumi dalam Buku Teks Kimia SMA/MA Kelas XI untuk Peminatan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga tahun 2017,
tidak tercantum secara eksplisit. Oleh karena itu pembahasan akan dilakukan
dengan meneliti secara implisit. Nilai-nilai religious ini diharapkan bisa
mendukung pemahaman terhadap konsep Kimia itu sendiri dan untuk
menghindari kesalaham dalam memahami konsep. Sri Winarni (2010)
menyatakan bahwa kesalahan konsep dalam pembelajaran kimia akan
menyebabkan lemahnya penguasaan terhadap materi secara utuh.10
Dalam bab ini ada dua pembahasan yaitu Senyawa Karbon dan Minyak
Bumi.
1. Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
Di awal bab (halaman 5) disebutkan tentang senyawa organik dan
senyawa anorganik dengan sedikit hsitorinya. Dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, pada awalnya hanya dikenal adanya senyawa organik, yaitu
senyawa karbon yang hnaya dapat disintesis di dalam tubuh makhluk hidup,

10 Sri Winarni. Perlunya Konsep Kimia Secara Benar Pada Buku Ajar Kimia SMA. Jurnal Biologi Edukasi, 2010

4
seperti protein, karbohidrat, vitamin dan lemak. Pengetahuan terus
berkembang, kemudian ditemukan ada senyawa karbon yang bisa disintesis di
luar tubuh makhluk hidup dan disebut sebagai senyawa anorganik. Hal ini
disintesis oleh Friedrich Wöhler pada tahun 1828.
Nilai yang bisa diambil dalam ungkapan tersebut di atas adalah bahwa
jika manusia memiliki kemauan untuk terus mempelajari fenomena alam,
maka akan semakin bertambah hazanah ilmunya. Hal ini diungkapkan dalam
Al-Qur’an. Orang yang mau untuk mempelajarinya kemudian disebut sebagai
ulul albab sebagaimana Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 190:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Surat di atas mengilhami umat Islam untuk menjadi ilmuwan yang
sesuai dengan rumus Alquran yaitu seorang ilmuwan yang mengingat Allah
s.w.t. dimanapun mereka berada. Tuntutan Al-Qur'an agar menjadi Muslim
yang memiliki pikiran ilmiah. Pikiran ilmiah adalah pikiran yang selalu
berpikir melalui wawasan, pemikiran kritis, menganalisis data dan fakta, dan
mampu membuat asumsi dan solusi dari apa yang dikaji. 11 Salah satu
karakteristik ulul albab adalah ‘ijtihadis’, yaitu orang yang mampu
memberikan sumbangsih penyelesaian masalah yang terkait dengan ummat;
memiliki unsur kreativitas, inovasi dan keterampilan kognitif sehingga
mampu bersikap bijaksana dalam agama dan sains.12
Pada halaman 6 dinyatakan bahwa senyawa karbon organik mempunyai
ciri khas di dalam strukturnya terdapat rantai atom karbon, sedangkan pada
senyawa karbon anorganik umumnya tidak mempunyai rantai atom karbon.
Nilai yang dapat ditelaah dari pernyataan tersebut di atas adalah: semua
makhluk di dunia ini memiliki ciri khas masing-masing sehingga hendaknya
bisa saling menghargai dan menghormati. Toleransi merupakan kata kunci
yang cukup mewakili dalam hal ini. Oleh karena itu siapapun yang
menghendaki kehidupan yang damai, hendaklah menjaga toleransi. Hal ini
dinyatakan dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 11:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih
baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka
Itulah orang-orang yang zalim”.

11 Faszly Rahim, dkk. PEMERKASAAN ULUL ALBAB MELALUI MODUL STEM BERSEPADU STEMind. The Online
Journal Of Islamic Education Malaysia
12 Zulkifli A. Manaf, dkk. Showcasing an Alternative Educational Systems Using the Philosophy of Ulul Albab.
Swiss Journal of Research in Business and Social Sciences, Vol. 1, No.1, pp 01-10, February 2014.
http://www.srjbss.com/recent.aspx

5
2. Identifikasi dan Sumber Senyawa Karbon
Pada halaman 7 dinyatakan bahwa identifikasi apakah suatu bahan (zat)
merupakan senyawa karbon atau tidak, dapat dilakukan dengan membakar
bahan tersebut. Pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon akan
menghasilkan zat sisa berupa arang (jelaga) atau karbpn. Sedangkan
pembakaran sepurna, akan menghasilkan gas CO2.
Nilai yang dapat diambil dari pernyataan tersebut di atas bahwa semua
perbuatan manusia mengandung konsekuensi. Tidak ada satupun yang
terlepas dari konsekuensi atas hasil pekerjaannya. Berikut beberapa janji
Allah atas perbuatan manusia: Pertama, semua perbuatan akan dihadirkan,
baik berupa kebajikan ataupun kejahatan (Ali Imran:30, Al Kahfi:49). Kedua,
semua perbuatan akan diperlihatkan (An-Najm 39-40), sekecil apapun
perbuatan akan diperlihatkan (balasan)nya (Al-Zalzalah:7-8). Ketiga,
perbuatan itu akan ditanya. Allah menerangkan dalam surat Al-Hijr ayat 92;
“Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua.” Keempat,
Perbuatan itu akan ditimbang. Semua perbuatan manusia akan ditimbang
dengan keadilan (QS.al-A’raf:8). Allah menerapkan timbangan yang tepat
pada hari kiamat dan tidak ada satu orangpun yang dirugikan
(QS.al-Anbiya’:47). Kelima, semua perbuatan akan dipikul oleh pelakunya.
Pelaku dosa akan memikul beban dosa-dosa di punggungya
(QS.al-An’am:31). demikian juga dengan ucapan-ucapan mereka (manusia)
sewaktu di dunia juga akan dipikul dosanya sepenuh-penuhnya pada hari
kiamat (QS An nahl:25). Keenam, perbuatan itu akan memberikan tanda
khusus bagi pelakunya, yaitu ada yang memiliki muka berseri-seri dan ada
yang bermuka hitam muram (QS Ali Imran:106). Ketujuh, semua pelaku
perbuatan akan melewati neraka. Hal ini adalah ketetapan Allah sebagaimana
diterangkan dalam surat Maryam:71.
Berkaitan dengan sumber senyawa karbon, dinyatakan di halaman 8,
bahwa sumber senyawa karbon ada tiga: 1) tumbuhan dan hewan, 2) baru
bara, dan 3) gas alam dan minyak bumi. Nilai yang dapat diambil dari
pernyataan tersebut adalah kelimpahan senyawa karbon yang dapat
diupayakan di berbagai sumber patut untuk disyukuri. Syukur terhadap ni’mat
Allah akan mendatangkan keberkahan sedangkan ingkar terhadap ni’mat-Nya
akan mendatangkan adzab (QS Ibrahim:7). Selanjutnya (Wahbah Az zuhaili)
dalam tafsir Al Wajiz menerangkan bahwa sesungguhnya jika kita bersyukur
dengan mengesakan dan melakukan ketaatan, pasti Alloh akan menambah
nikmat kepada kita, dan jika kita mengingkari nikmt Alloh, maka
sesungguhnya azab Allah sangat pedih bagi mereka yang durhakan dan
kufur”.
3. Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon memiliki sifat khas yang dapat membentuk senyawa
dengan berbagai unsur, dengan struktur yang bervariasi. Hal ini diungkapkan
di halaman 8 di bab ini.
Nilai yang terkandung dalam hal ini adalah sifat fleksibel dalam
pergaulan akan banyak mendatangkan manfaat kehidupan. Fleksibel
mengandung makna luwes, supel, dan adaptif. Islam mengajarkan agar

6
berbuat pertengahan, tidak condong serta ekstrem ke kanan ataupun ke kiri.
Oleh karena itu setiap muslim hendaknya bersifat luwes, supel, dan adaptif di
setiap ruang dan waktu pada segala aspek kehidupan dalam arti yang
sebenarnya. 13 Allah menyatakan dalam surat Al Baqarah ayat 143:
“Demikianlah Kami jadikan kamu suatu umat yang berimbang supaya kamu
menjadi saksi atas segenap bangsa, dan Rasul pun menjadi saksi atas
kamu.” .
Selanjutnya, masih di halaman 8 dan 9, dinyatakan tentang beberapa
sifat khas atom karbon antara lain:
a. Konfigurasi elektron atom karbon,
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan empat elektrom
valensi. Keempat elektron valensi ini dapat membentuk pasangan
elektron bersama dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat
elektron valensi dapat digambarkan sebagai tangan ikatan.
C
Nilai yang bisa dicermati adalah sebagai berikut:
1) Konsep kestabilan atom, baik secara duplet maupun oktet,
merupakan fakta yang membuktikan firman Allah SWT berikut ini:
“dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya
kamu mengingat kebesaran Allah” (Adz-Dzariyat:49).
2) Kekhasan atom karbon terkait dengan elektron valensinya yang
semuanya mampu berpasangan semakin menguatkan keyakinan
bahwa ayat tersebut sebagai petunjuk ilmiah bagi umat manusia akan
kebenaran dan kedalaman ilmu Allah ta’ala. Dia ciptakan segala
selalu beserta pasangannya; pria-wanita; siang-malam, atas-bawah,
dll. Dalam hal ini, atom karbon akan berpasangan dengan atom yang
lebih elektronegatif dan atau lebih elektropositif. Demikian juga
elektron berpasangan dengan spin yang berlawanan arah,
menunjukkan kandungan ayat di atas. Dapat dipahami bahwa atom
dan elektronnya yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang,
semua Allah ciptakan sesuai dengan kodrat-Nya.
“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (Yaa siin: 36).
Lebih mendalam lagi dalam surat Ar Ruum:21, Allah menegaskan
bahwa berpasangan dapat mewujudkan ketrentaman, khususnya pada
manusia yaitu laki-laki dan perempuan (berpasangan) agar keduanya
dapat saling memperoleh ketrentaman satu dengan lainnya. Dengan

13 Muhammad Chirzin. https://artikula.id/muhammad/fleksibilitas-berperikehidupan-dalam-al-quran/

7
berpasang-pasangan maka keduanya saling terkait dan saling
melengkapi satu dengan yang lain.14
3) Makna filosofi dari ikatan dalam senyawa karbon ini yang berupa
ikatan kovalen adalah keharmonisan antar manusia bisa diusahakan
jika kita saling berbagi. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i dan Ibnu Majah
bahwa sedekah kepada orang miskin maka hanya mendapatkan
pahala sedekah saja, sedangkan sedekah kepada sanak kerabat
mengandung dua keutamaan, yaitu sedekah dan menyambung tali
kekerabatan.”15
Berbagi dengan sanak saudara akan semakin menguatkan tali
silaturahmi dan akan menjauhkan diri juga keluarga dari penyakit
hati serta perpecahan.
Kata kunci sharing elektron ini yang bisa diaktualisasikan dalam
kehidupan untuk saling berbagi dengan famili dan orang-orang di
sekitar kita untuk menguatkan tali persaudaraan, sebagaimana
diterangkan dalam surat al-Maidah Ayat 2, yaitu
tolong-menolonglah dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan
janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

b. Cara atom karbon berikatan


Pernyataan di halaman 8 mengungkapkan bahwa atom karbon
dengan keempat tangan ikatan itu dapat membentuk rantai atom karbon
dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan
menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan,
semakin banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon.
Pada halaman 10, atom karbon di dalam rantai karbon berada dalam
empat posisi, yaitu primer, sekunder, tersier dan kuarter.
Salah satu faktor mendasar yang menyebabkan senyawa karbon
memiliki kelimpahan yang cukup besar di dunia ini adalah kemampuan
atom karbon dalam membentuk senyawa berantai. Sifat ini menyebabkan
atom karbon memiliki banyak jenis rantai, isomer, gugus fungsi, serta
kegunaannya. Kemampuan atom karbon ini dipengaruhi oleh karakter
keempat elektron valensinya yang mampu digunakan untuk berikatan
semua. Rantai-rantai karbon yang terbentuk sangat stabil di alam yang
memberikan manfaat yang banyak bagi manusia. Nilai ini bisa
dianalogikan dengan konsep persatuan dalam Islam. Persatuan umat
Islam merupakan faktor yang sangat penting dalam Islam karena dengan
persatuan ini kelestarian dakwah dan ajaran Islam bisa tetap terjaga.
Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 10 yang intinya bahwa

14Muhammad Syahrul Kahar. Kajian Atom dalam Penciptaan Berpasangan. SPEKTRA: Jurnal
Kajian Pendidikan Sains, 2017.
15Anjar Purba Asmara. Kajian Integrasi Nilai-Nilai Karakter Islami Dengan Kimia Dalam Materi
Kimia Karbon, 2016

8
karena orang-orang beriman sesungguhnya bersudara, maka hendaknya
selalu memperbaiki hubungan antar sesama muslim.
Tanpa persatuan antaratom karbon dalam membentuk rantai,
kelimpahan senyawa karbon di dunia ini menjadi sedikit.

4. Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan kelompok senyawa karbon yang paling
sederhana dan terdiri dari dua jenis, yaitu 1) hidrokarbon jenuh dan 2)
hidrokarbon tak jenuh. Hidrokarbon jenuh disebut sebagai alkana (berasal
dari ikatan tunggal) dan hidrokarbon tak jenuh terdiri dari alkena (berasal
dari ikatan rangkap dua) dan alkuna (berasal dari ikatan rangkap tiga).
Hal yang menarik untuk diungkap adalah isomeri atau isomer dari
ketiganya. Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus kimia yang sama,
akan tetapi memiliki penataan struktur yang berbeda. 16 Ratnaningsih
menyebutkan bahwa isomer adalah senyawa-senyawa berbeda yang
mempunyai rumus molekul sama.17
Di antara senyawa-senyawa organik yang telah diketahui di alam ini,
ternyata banyak ditemukan senyawa-senyawa berbeda yang mempunyai
rumus
molekul sama. Sebagai contoh, senyawa etanol (CH3CH2OH) dan
dimetil eter (CH3OCH3), dua senyawa berbeda tersebut mempunyai rumus
molekul sama, yaitu C2H6O. Etanol dalam kehidupan sehari-hari sering
diperdagangkan dengan nama alkohol, sering digunakan sebagai cairan
pensteril dalam berbagai aktivitas medis, pelarut berbagai cairan obat dan
parfum, serta merupakan komponen aktif pada berbagai minuman keras.18
Untuk menjelaskan isomer, berikut disajikan contoh isomer alkana.
Pentana memiliki 3 isomer dengan 1 struktur normal pentana:19

16 Roy Andreas, S.Si, M.Si, Ph.D, https://www.coursehero.com/file/36369936/ISOMERpdf/


17 Ratnaningsih, Modul 2 Isomer.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196904191992032-RATNANINGSIH_EKO
_SARDJONO/MODUL_2_isomer_20_6_08_revisi.pd
18 Ratnaningsih, Modul 2 Isomer.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196904191992032-RATNANINGSIH_EKO
_SARDJONO/MODUL_2_isomer_20_6_08_revisi.pd
19 Alfin Al Faisal. https://www.scribd.com/document/356435608/Isomer-Alkana-pdf

9
Dapat disaksikan bahwa perbedaan posisi tangan akan menyebabkan
perbedaan nama senyawa, artinya berbeda juga senyawanya. Pembahasan
isomer ini diungkap di halaman 17, 23 dan 29. Nilai yang bisa diambil dari
isomer ini adalah bahwa sudut pandang terhadap sesuatu akan menyebabkan
perbedaan sikap terhadap sesuatu. Oleh karena itu sikap adil dalam
memandang sesuatu menjadi sebuah tuntutan.
Adil diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan jujur, dalam kamus
besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa, jujur berarti sikap yang lurus hati;
tidak berbohong; tidak curang dalam sebuah permainan. Sedangkan kejujuran
sendiri diartikan sebagai sebuah ketulusan hati dari seseorang untuk bersikap
atau berkata apa adanya.20 Plato (427-347 M) yang dianggap sebagai tokoh
filasafat dalam zaman keemasan filasafat Yunani mendifinisikan keadilan
sebagai sebuah keutamaan yang paling tinggi dilihat dari kondisi yang wajar
yang meniscayakan terhimpunya makna-makna kebijaksanaan (‫)الحكمة‬,
keberanian (‫)الشجاعة‬, dan keterpeliharaan (‫)العفة‬.21
Salah satu makna adil dalam Al Qur’an adalah berbuat adil kepada
sesama manusia. Diterangkan dalam surat Annisaa ayat 58 bahwa
sesungguhnya Allah menyuruh kepada kita untuk menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan agar menetapkan hukum di antara
manusia dengan adil.

5. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan komoditi yang sangat besar peranannya dalam
perekonomian Indonesia. Selanjutnya dinyatakan di halaman 34 bahwa harus
disyukuri bahwa Indonesia mempunyai cadangan (deposit) minyak bumi yang
cukup besar dengan kualitas yang baik.

20 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 542
21 Muammar. Konsep Adil dalam Al Qur’an. Jurnal UIN Makassar, 2016

10
Nilai syukur ini perlu diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari
dengan terus menambah ketaatan kepada Allah ta’ala. Diantara makna syukur
adalah sebagai berikut: “Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah
pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan
kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa
persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa
kepatuhan dan ketaatan kepada Allah” (Madarijus Salikin, 2/244)22 Hakikat
shukur adalah menampakkan nikmat, dan hakikat kufr adalah
menyembunyikannya.23

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Konsep-konsep yang berlaku di dalam senyawa karbon dapat dikaitkan
dengan nilai-nilai pendidikan karakter Islami, yaitu:
1. Belajar dari sejarah hidrokarbon, maka hendaknya selalu mempelajari
ayat-ayat Alloh di alam semesta sehingga tergolong memiliki gelar ulul albab,
sebagaimana diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 190.
2. Menyimak senyawa karbon organik mempunyai ciri khas di dalam
strukturnya terdapat rantai atom karbon, sedangkan pada senyawa karbon
anorganik umumnya tidak mempunyai rantai atom karbon. Semua makhluk di
dunia ini memiliki ciri khas masing-masing sehingga hendaknya bisa saling
menghargai dan menghormati. Diterangkan dalam surat Al Hujurat ayat 11,
bahwa tidak diperkenankan satu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena
bisa jadi yang diolok-olok adalah lebih baik daripada yang mengolok-olok.
3. Belajar dari identifikasi senyawa karbon dengan membuat dua perlakuan
yang berbeda dan mendapatkan hasil yang berbeda pula. Maka tidak ada
satupun manusia yang terlepas dari konsekuensi atas hasil pekerjaannya. Oleh
karena itu harus bisa membawa diri dengan baik, karena Allah subhanahu wa
ta’ala akan membalas semua perbuatan manusia.
4. Atom karbon memiliki sifat khas yang dapat membentuk senyawa dengan
berbagai unsur, dengan struktur yang bervariasi. Nilai yang bisa diraih adalah
bersikap fleksibel dalam kehidupan dalam arti luwes, supel, dan adaptif.
5. Konsep kestabilan atom menginspirasi kita untuk selalu menyadari bahwa
Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Dengan
pasangan-pasangan tersebut diharapkan hidup manusia menjadi sejahtera dan
tenteram.

22 Yulian Purnama, https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html


23M. Zainal Arifin. KONSEPSI AL-QUR’AN Tafsir Maudhu’I Tentang Khusyuk, Syukur, dan
Kepemimpinan:96. IAIN KEDIRI PRESS 2019

11
6. Ikatan kovalen yang dibentuk oleh atom karbon, menggambarkan
keharmonisan antar manusia bisa diusahakan jika kita saling berbagi,
bersedekah dan tolong menolong dalam kebaikan.
7. Salah satu sifat dasar ikatan karbon adalah adanya rantai karbon yang
menyebabkan kelimpahan senyawa karbon cukup besar dengan variasi yang
berbeda-beda. Namun semua masih dalam satu kerangka senyawa karbon.
Hikmah yang bisa diambil adalah perbedaan yang ada dikuatkan dengan
adanya persatuan umat Islam.
8. Adanya berbagai isomer yang terbentuk dari hidrokarbon menuntut kita untuk
berbuat adil dalam menyikapi segala sesuatu.
9. Kelimpahan minyak bumi menginspirasi kita untuk selalu bersyukur atas
nikmat-nikmat Allah yang tidak terhitung jumlahnya.
Kajian ini perlu diujikan di kelas untuk mengukur efektivitas integrasi
nilai-nilai pendidikan karakter Islami pada materi kimia karbon.

Saran
Kajian nilai-nilai religius perlu dikembangkan oleh para penulis buku agar
pemahaman mendalam tentang hakikat ilmu yang disajikan dapat diserap lebih
mendalam oleh para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Anjar Purba Asmara. Kajian Integrasi Nilai-Nilai Karakter Islami Dengan Kimia
Dalam Materi Kimia Karbon. 2016
Alfin Al Faisal. https://www.scribd.com/document/356435608/Isomer-Alkana-pdf
BSNP 2006. Tujuan Pembelajaran Kimia
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), h. 542
Edward N. Zalta (ed.).
https://plato.stanford.edu/archives/win2012/entries/davidson/ .
Faszly Rahim, dkk. Pemerkasaan Ulul Albab Melalui Modul Stem Bersepadu
STEMind. The Online Journal Of Islamic Education Malaysia
Ikhwan Khairu Sadiqin1, Maya Istyadji, Atiek Winarti. Optimizing the Student’s
Right Brain Potential in Chemistry Learning Process. QUANTUM. Jurnal
Inovasi Pendidikan Sains. Vol. 8, No.1, 2017
Muammar. Konsep Adil dalam Al Qur’an. Jurnal UIN Makassar, 2016
Muhammad Chirzin.
https://artikula.id/muhammad/fleksibilitas-berperikehidupan-dalam-al-quran/

12
Muhammad Syahrul Kahar. Kajian Atom dalam Penciptaan Berpasangan.
SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 2017.
M. Zainal Arifin. KONSEPSI AL-QUR’AN Tafsir Maudhu’I Tentang Khusyuk,
Syukur, dan Kepemimpinan: IAIN KEDIRI PRESS, 2019
Ratnaningsih, Modul 2 Isomer.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/19690419199203
2-RATNANINGSIH_EKO_SARDJONO/MODUL_2_isomer_20_6_08_revis
i.pd
Robin Findlay Hendry, Paul Needham, and Andrea I. Woody, Philosophy of
Chemistry, 2012. h;4
Roy Andreas. https://www.coursehero.com/file/36369936/ISOMERpdf/
Sri Winarni. Perlunya Konsep Kimia Secara Benar Pada Buku Ajar Kimia SMA.
Jurnal Biologi Edukasi, 2010
Thontowi. 2012. Hakikat Religiusitas.
https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/dokumen/hakekatreligiusitas.p
df
T. Ramli. 2003. Pendidikan Karakter. Bandung: Angkasa
Yulian Purnama.
https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-ilmu-kimia-menurut-para-ahli.html
Zulkifli A. Manaf, dkk. Showcasing an Alternative Educational Systems Using the
Philosophy of Ulul Albab, Swiss Journal of Research in Business and Social
Sciences, Vol. 1, No.1, pp 01-10, February 2014.

13

Anda mungkin juga menyukai