NIM: 20194711272 PRODI/SEMESTER: PAI/4 JAWABAN 1. Ruang lingkup PAI antara lain Al Qur’an yang merupakan sumber utama ajaran Islam dalam arti ia merupakan sumber akhlaq, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah). sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlakbertitik tolak dari akidah, yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha beribadah, bermuamalah, dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah. 2. Factor-faktor Pendidikan Agama Islam, (1) Kondisi pembelajaran, yaitu semua factor yang mempengaruhi metode pembelajaran PAI, seperti tujuan, dan karakter bidang PAI, kendala dan karakter peserta didik, (2) Metode pembelajaran, seperti strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran, dan yang ke (3) Hasil dari pembelajaran tersebut, yang dapat diklasifikasikan menjadi keefektifan, efisiensi dan daya tarik. 3. Komponen pembelajaran PAI k-13 1) Komponen tujuan; a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 2) Komponen Isi/Materi; a. Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan- hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. b. Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala. c. Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian. d. Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep. e. Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan peserta didik. f. Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian. g. Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi. h. Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat. i. Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata dalam garis besarnya. j. Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. 3) Komponen Metode Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan komponen yang memiliki peran sangat penting, sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan dalam pengajaran. Tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja. Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan pengajaan, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran. 4) Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat diperbandingkan seperti halnya penjaga gawang dalam permainan sepak bola, memfungsikan evaluasi berarti melakukan seleksi terhadap siapa yang berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum berhak diluluskan, karena itu siswa yang dapat mencapai targetlah yang berhak untuk diluluskan,sedangkan siswa yang tidak mencapai target (prilaku yang diharapkan) tidak berhak untuk diluluskan. Dilihat dari fungsi dan urgeni evaluasi yang demikian, Dari sudut komponen evaluasi misalnya, berapa banyak guru yang mengerjakan suatu mata pelajaran yang sesuai dengan latar belakang pendidikan guru dan ditunjang pula oleh media dan sarana belajar yang memedai serta murid yang normal 4. Standar Kompetensi Lulusan untuk mata pelajaran Quran Hadits jenjang pendidikan Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut: 1) Melaksanakan al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman hidup umat Islam. 2) Meningkatkan pemahaman al-Qur’an, al-Faatihah, dan surat pendek pilihan melalui upaya penerapan cara membacanya, menangkap maknanya, memahami kandungan isinya, dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan. 3) Menghafal dan menjelaskan makna hadis-hadis yang terkait dengan tema isi kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Adapun mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits di tingkat madrasah aliyah bertujuan untuk: 1) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur’an dan hadits 2) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan 3) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al-Qur’an dan hadits yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur’an dan hadits. Masalah dasar-dasar ilmu al-Qur’an dan al-Hadits, meliputi:
1) Pengertian al-Qur’an menurut para ahli
2) Pengertian hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi 3) Bukti keotentikan al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya 4) Isi pokok ajaran al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat-ayat yang terkait dengan isi pokok ajaran al-Qur’an 5) Fungsi al-Qur’an dalam kehidupan 6) Fungsi hadits terhadap al-Qur’an 7) Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara mencari surat dan ayat dalam al-Qur’an 8) Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya a) Tema-tema yang ditinjau dari perspektif al-Qur’an dan al-hadits, yaitu: b) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi. c) Keikhlasan dalam beribadah d) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya e) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup f) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa g) Berkompetisi dalam kebaikan. h) Amar ma ‘ruf nahi munkar i) Ujian dan cobaan manusia j) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat k) Berlaku adil dan jujur l) Toleransi dan etika pergaulan m) Etos kerja n) Makanan yang halal dan baik o) Ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Pembelajaran fiqih a) Pembelajaran Fiqih adalah sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar akan tujuan yang hendak dicapai. b) Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang dibimbing, diajari dan atau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam. c) Pendidik atau guru Fiqih yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan tertentu. d) Kegiatan pembelajaran Fiqih diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam dari peserta didik, di samping untuk membuat kesalehan sosial. Sedangkan pembelajaran Fiqih bertujuan untuk: a) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tata cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupunmuamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubunganmanusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungan Adapun ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah meliputi: a) Kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam. b) Hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji, hikmah dan cara pengelolaannya. c) Hikmah kurban dan akikah. d) Ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah. e) Hukum Islam tentang kepemilikan. f) Konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya. g) Hukum Islam tentang pelepasan dan perubahan harta beserta hikmahnya. h) Hukum Islam tentang wakaalah dan sulhu beserta hikmahnya i) Hukum Islam tentang daman dan kafaalah beserta hikmahnya j) Riba, Bank dan Asuransi k) Ketentuan Islam tentang Jinaayah, Huduud dan hikmahnya l) Ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya m) Hukum Islam tentang keluarga, waris n) Ketentuan Islam tentang siyaasah syar’iyah Sedangkan tujuan standar Kompetensi Lulusan adalah sebagai berikut: a) Mewujudkan standar nasional dan standar institusional kompetensi lulusan. b) Memberikan acuan dalam merumuskan kriteria, kerangka dasar pengendalian dan quality assurance (jaminan mutu) lulusan. c) Memperkuat profesionalisme lulusan melalui standarisasi lulusan secara nasional dengan tetap memperhatikan tuntutan institusional, yaitu visi, misi suatu madrasah/sekolah.