Anda di halaman 1dari 10

MODUL

KODE ETIK DAN KARAKTER PENDIDIK

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD DZAR AL GHIFARY
1811101067
PAI 2

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


Dr. PURIYADI, S.Ag, M.Si

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
2019
PEMBAHASAN
A. Etika
1. Pengertian Etika
Etika dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang filsafat moral, yaitu
mengenai nilai, ilmu tentang tingkah laku dan ilmu yang menyelidiki mana
yang baik dan mana yang benar. Perilaku etika dapat meliputi :
1. Pertanggungjawaban (responsibility)
2. Pengabdian (dedication)
3. Kesetiaan (loyalitas)
4. Kepekaan (sensitivity)
5. Persamaan (equality)
6. Kepantasan (equity)

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang bearti
adat istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat diartikan sebagai
kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai yang mengenai
yang benar dan salah yang dianut masyarakat.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan
tentang asas-asas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa
etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Di
dalam kamus istilah Pendidikan dan Umum dikatakan bahwa etika adalah bagian
dari filsafat yang mengajarkan keluhuran budi (baik dan buruk). (Sastrapradja,
1981:144).
Sementara itu, etika dikelompokkan menjadi 2 definisi :
1) Etika merupakan karakter individu.
Dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang
baik.Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai individu yang
beretika. Etikamerupakan hukum sosial.
2) Etika merupakan hukum
Etika yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku
manusia. Dalam hal ini Dr. H. Hamzah Ya’cub menyimpulkan bahwa
etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal dan perbuatan manusia sejauh
yang dapat diketahui oleh akal pikiran. (Hamzah Ya’cub,1991:13).

Etika lebih merupakan pengetahuan tentang kepandaian atau seni hidup


secara baik (the art of good living). Dari definisi etika tersebut di atas, dapat
segera diketahui bahwa etika berhubungan dengan 4 hal sebagai berikut :
1) Dilihat dari segi objek pembahasannya, Etika berupaya membahas
perbuatan yang dilakukan manusia.
2) Dilihat dari segi sumbernya, Etika bersumber pada akal pikiran atau
filsafat. Sebagai terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan
dan sebagainya. Selain itu juga memanfaatkan berbagai ilmu yang
membahas perilaku manusia seperti ilmu antropologi, psikologi, sosiologi,
ilmu politik, ilmu ekonomi dan sebagainya.
3) Dilihat dari segi fungsinya, Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan
penetap terhadap sesuatu, perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu
apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik,buruk, mulia, terhormat, hina
dan sebagainya. Dengan demikian, etika tersebut berperan sebagai
konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia.
Etika lebih mengacu pada pengkajian system nilai-nilai yang ada.
4) Dilihat dari segi sifatnya, Etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah
sesuai dengan tuntutan zaman.

Menurut isi buku (Soetjipto,1999) Tuntutan dasar etika profesi luhur yang
pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Kesalahan pokok dari
seorang professional adalah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di
atas kepentingan orang lain. Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi
luhur ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh
para anggota profesi, agar kepercayaan yang diberikan tidak disalahgunakan.
Mereka yang memilih profesi ini harus menyadari bahwa daya dorong
dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta
menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan
semata-mata segi maternya belaka. Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari
bahwa pendidikan adalah merupakan suatu bidang terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya dan guru Indonesia
yang berjiwa Pancasila dan UUD 1945. Maka Guru Indonesia terpanggil untuk
menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedomani dasar-dasar sebagai
berikut :
1) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk
manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.
2) Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3) Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi
tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala betuk
penyalahgunaan.
4) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara
hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan
anak didik.
5) Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
6) Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesame guru baik
berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.
8) Guru bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi Guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
9) Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
Pemerintah dalam bidang pendidikan.
2. Etika Pendidik dalam Proses Pembelajaran
Hubungan guru dengan siswa / anak didik di dalam proses belajar-
mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya
bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang
dipergunakan, namun jika hubungan guru dengan siswa merupakan hubungan
yang tidak harmonis, maka dapat menciptakan suatu yang tidak diinginkan.

Tanggung jawab seorang pendidik sangatlah penting bagi anak didik,


karena anak membutuhkan bantuan atau pertolongan dari pendidik. Sifat
tergantung ini dijumpai dalam hubungan kodrat antara orang tua dengan anak atau
dengan yang bertanggungjawab atas perkembangannya. Oleh karena itu, pendidik
harus mengetahui perkembangan kejiwaan anak tersebut agar lebih mudah
dilaksanakan pendidikan. Di samping itu perlu dikembangka sikap demokratis dan
terbuka dari para guru, perlu ada keaktifan dari pihak siswa, guru harus bersikap
ramah sebaliknya siswa juga harus bersifat sopan, saling hormat menghormati,
guru lebih bersifat manusiawi, masing-masing pihak bilamana perlu mengetahui
latar belakang baik guru maupun siswa.

B. Karakter Pendidik
Karakteristik pendidik - Dalam pendidikan Islam, seorang pendidik
hendaknya memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dari yang lain.
Dalam hal ini An-Nahlawi membagi karakteristik pendidik muslim kepada
beberapa bentuk, diantaranya yaitu:
1. Bersifat ikhlas: melaksanakan tugasnya sebagai pendidik semata-mata
untuk mencari keridhoan Allah dan menegakkan kebenaran.
2. Mempunyai watak dan sifat rubbaniyah.
3. Bersifat sabar dalam mengajar.
4. Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahuinya.
5. Mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
6. Mampu mengelola kelas dan mengetahui psikis anak didik, tegas dan
proposional.
Sementara dalam kriteria yang sama Al-Abrasyi memberikan batasan
tentang karakteristik pendidik, diantaranya :
1. Seorang pendidik hendaknya memiliki sifat zuhud yaitu melaksanakan
tugasnya bukan semata-mata karena materi akan tetapi lebih dari itu
adalah karena mencari keridhaan Allah.
2. Seorang pendidik hendaknya bersih fisiknya dari segala macam
kotoran dan bersih jiwanya dari segala macam sifat tercela.
3. Seorang pendidik hendaknya Ikhlas, tidak riya’, pemaaf, dan mencintai
peserta didik juga mengatahui karakteristik anak didiknya.

Adapun karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pendidik yang


berlandaskan pada pendekatan nilai-nilai Al-Qur’an, antara lain adalah :
1. Memiliki moral.
Yaitu berakhlak mulia, dan memiliki budi pekerti, perangai tingkah
laku atau tabiat yang baik sebagai, contoh untuk anak-anak didiknya.
2. Mengedepankan kepalsuan ilusi.
Mau berjiwa besar serta mengakui kesalahan yang ada dan tidak
melakukan pembenaran terhadap kesalahan dengan mengutamakan
kebenaran baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah.
3. Mampu menjauhi kepalsuan ilusi
4. Menyembah Tuhan.
Yaitu beragama dan percaya adanya Tuhan.
5. Bijaksana
Karakteristik tertentu dari suatu sikap atau perilaku seorang pendidik
dalam mendidik.
6. Menyadari
Hendaklah seorang pendidik menyadari bahwa dirinya adalah contoh
bagi anak-anak didiknya, dan menyadari setiap kekurangan yang ada
pada dirinya untuk dapat berubah menjadi seorang pendidik yang lebih
baik.
7. Mengambil pengalaman
Seorang pendidik hendaklah bisa mengambil hikmah dari pengalaman-
pengalaman ia saat mengajar, agar bisa jadi pedoman untuk
memperbaiki setiap kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi.

Guru adalah manusia biasa dan sebagai manusia biasa dalam


melaksanakan peran sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didik dalam
pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar) mereka memilik karakter tersendiri.

Dan sebagai pendidik tugas ini merupakan suatu pekerjaan yang berat dan
sulit dicapai oleh seseorang apabila ia tidak mempunyai karakter pendidik.
Seorang pendidik mempunyai sifat-sifat teruji dan mampu menyesuaikan diri baik
dengan peserta didik maupun dengan masyarakat, sikap serta inilah berangkali
yang diketengahkan al-qur’an dengan ungkap ulul al-Bab.

Tes Formatif
A. Pilihan Ganda
1. Dibawah ini perilaku etika yang meliputi sebagai berikut, kecuali...
a. Pertanggungjawaban (responsibility).
b. Kesetiaan (loyalitas).
c. Kepekaan (sensitivity).
d. Persatuan (unity).
2. Etika dapat dikatakan pengetahuan tentang kepandaian atau seni hidup.
Dari definisi tersebut diketahui bahwa etika berhubungan dengan 4 hal
sebagai berikut, kecuali...
a. Dilihat dari segi pembahasannya.
b. Dilihat dari segi kegunaannya.
c. Dilihat dari segi karakternya.
d. Dilihat dari segi asalnya.
3. Bagaimana dorongan yang harus dilakukan agar etika bisa berjalan
dengan baik ?
a. Melakukan profesi secara profesional.
b. Keinginan menjunjung tinggi kode etik yang diikrarkan.
c. Menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya.
d. Memberi contoh secara langsung.
4. Etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal dan perbuatan manusia sejauh
yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Siapa nama tokoh yang
menyimpulkan definisi etika tersebut...
a. Prof. Dr. H. Baabullah.
b. Dr. H. Hamzah Syarifuddin.
c. Dr. H. Hamzah Ya’cub.
d. Dr. H. Hamsah Ya’cub.
5. Dibawah ini yang termasuk karakter pendidik menurut An-Nahlawi
adalah...
a. Sabar dalam menghadapi cobaan.
b. Ikhlas dalam melaksanakan tugas walaupun kurang pantas.
c. Mampu menggunakan metode mengajar yang tidak bervariasi.
d. Mengetahui psikis anak didik, tegas dan proposional.
6. Dibawah ini faktor yang menentukan dalam proses belajar-mengajar
adalah...
a. Hubungan guru dan anak didik.
b. Karakter pendidik yang tegas dan proposional.
c. Karakter anak didik yang sulit dipahami.
d. Kasih sayang anak didik dari orang tua.
7. Dilihat dari segi sifatnya, Etika bersifat relative yakni dapat berubah-
ubah sesuai dengan tuntutan zaman. Apa maksud dari definisi
tersebut ?
a. Metode pengajaran harus sesuai zaman.
b. Tingkah laku yang bisa menyesuaikan situasi dan kondisi
perubahan zaman.
c. Menyesuaikan alat mengajar dengan zaman sekarang.
d. Membeli handphone baru setiap perubahan zaman.
8. Di samping orang tua wajib memerhatikan anaknya berkembang,
seorang pendidik juga bertanggung jawab atas anak didiknya.
Bagaimana cara seorang pendidik bertanggung jawab atas anak
didiknya ?
a. Pendidik harus tegas dalam bertindak.
b. Pendidik harus lebih relevan dalam mendidik.
c. Pendidik harus mengetahui kondisi kejiwaan.
d. Pendidik harus dapat lebih rendah hati.
9. Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pendidik
yang berlandaskan pada pendekatan nilai-nilai Al-Qur’an adalah
memiliki moral. Yang dimaksud moral ialah...
a. Yaitu berakhlak mulia, dan memiliki budi pekerti, perangai tingkah
laku atau tabiat yang jelek sebagai, contoh untuk anak-anak
didiknya.
b. Yaitu berakhlak mulia, dan memiliki budi pekerti, perangai tingkah
laku atau tabiat yang baik sebagai, contoh untuk anak-anak
didiknya.
c. Berakhlak jelek, dan memiliki budi pekerti, tingkah laku yang yang
baik sebagai contoh anak didiknya.
d. Memiliki kehidupan yang baik besosialisasi baik dan ramah
terhadap anak didiknya.
10. Karakter sangat berperan dalam menentukan... seseorang
a. Sikap, perkataan, dan tindakan.
b. Sikap, perasaan, dan tindakan.
c. Sikap, perkataan, dan keimanan.
d. Perkataan, motivasi, dan tindakan.
B. Essay
1. Apa pengertian etika menurut bahasa dan istilah ?
DAFTAR PUSTAKA
https://kakcatur.wordpress.com/2017/01/22/etika-dan-karakter-pendidik-
paud/

https://www.academia.edu/35599952/MAKALAH_ETIKA_GURU
DALAM_PEMBELAJARAN

http://hendrasasono.blogspot.com/2016/11/karakteristik-pendidik.html

Anda mungkin juga menyukai