Anda di halaman 1dari 5

Nama

NIM
Prodi
MK

: Gustrian Ralintio
:1406043
:Pendidikan Teknik Arsitektur
:Etika Profesi

1. Perbedaan etika deskriptif dan normatif. Sebutkan dan jelaskan beserta contoh realnya
2. Jelaskan kompetensi dasar guru
a) Padagogik
b) Kepribadian
c) Professional
d) Social
Jawab:
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta apa yang
dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif
tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia
sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak
secara etis.
Etika deskriptif menurut pendapat Katt Soff bahwa etika bersangkutan dengan nilai dan ilmu
pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Etika bersangkutan dengan pencatatan terhadap corak-corak predikat
serta tanggapan-tanggapan kesusilaan yang dapat ditemukan dalam masyarakat. Sehingga ilmu
ini hanya bersifat pemaparan atau penggambaran saja.
Etika deskriptif dapat disimpulkan sebagai bentuk implementasi perbuatan serta perilaku yang
diterapkan setiap manusia merupakan landasan pergaulan kehidupan antar manusia dalam ruang
lingkup lingkungan masyarakat.
Etika Normatif
Etika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-norma
yang dapat dipakai untuk menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam
bermasyarakat. Etika normatif ini berusaha mencari ukuran umum bagi baik dan buruknya
tingkah laku.
Menurut Katt Soff yang dimaksud dengan etika normatif adalah sering dipandang sebagai suatu
ilmu yang mengadakan ukuran-ukuran atau norma-norma yang dapat dipakai untuk menanggapi
atau menilai perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam bermasyarakat. Etika normatif ini
berusaha mencari ukuran umum bagi baik buruknya tingkah laku.

Etika normatif dapat disimpulkan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang
berkaitan dengan baik buruknya perbuatan atau tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh Real Etika Deskriptif dan Normatif
Salah satu contoh etika deskriptif adalah didalam mempelajari pendangan pandangan moral
terhadap kenyataan yang terjadi di Negara yang menganut faham komunis atau ateis dimana
masyarakatnya begitu permisif terhadap praktek praktek pengguguran kandungan, namun
disisi lain tontonan yang bersifat pornografi mereka memberlakukan aturan aturan secara ketat.
Dalam contoh kasus tersebut kita menjadi paham dan mengerti tentang realita perilaku moral
yang terjadi di negara tersebut. Dalam situasi demikian , harus kita akui bahwa bagaimanapun
manusia itu pada umumnya tahu akan adanya baik dan buruk terhadap suatu hal yang tidak boleh
dan boleh dilakukan. Pengetahuan tentang baik dan buruk dalam perilaku manusia, disebut
kesadaran etis atau kesadaran moral.
Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa kesadaran moral yang sudah timbul dan berkembang
adalah ungkapan kata hati. Tindakan manusia dalam situasi yang kongkrit tertentu berhubungan
dengan kata hati yang menilai tindakan itu atas baik dan buruknya. Kata hati merupakan
kesadaran moral tindakan etis yang tertentu dalam segala situasi. Selain itu contoh etika
deskriptif seperti masyarakat yang mengajarkan tatakrama kepada orang yang lebih tua.
Dalam etika normatif ini, subyek yang bersangkutan tidak bertindak sebagai penonton netral,
tetapi dia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang prilaku individu, masyarakat,
dan kebudayaannya. Penilaian tersebut dibuat atas dasar norma-norma. Martabat manusia harus
dipelihara dan dihormati dapat dianggap sebagai contoh norma tersebut. Contoh penerapan
etika normatif adalah,
1. Kebiasaan minum tuak harus ditolak, karena dapat menghilangkan kesadaran manusia dan
merusak organ tubuhnya.
2. Kebiasaan prostitusi, harus ditolak, karena bertentangan dengan martabat manusia.
3. Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus ditolak karena dapat merusak organ tubuh
(menyiksa diri sendiri)
4. Dilarang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak bersalah
5. Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena dapat merugikan orang
lain.
6. Menolak kebiasaan aborsi karena termasuk tindakan menghilangkan nyawa orang lain dan
menyiksa diri sendiri.
Berdasarkan contoh di atas dapat dirumuskan bahwa etika normatif tidak deskriptif, melainkan
preskriptif (memerintahkan). Etika normatif tidak menggambarkan, tetapi menentukan benar
tidaknya suatu perbuatan. Etika normatif bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat
dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat dipergunakan dalam praktek.
Kompetensi Guru

4 Kompetensi dasar guru professional - Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
ada 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional dalam pendidikan.
Empat kompetensi dasar dimaksud adalah kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan
kompetensi sosial. Guru yang menguasai keempat kompetensi dasar ini disebut guru profesional
atau pendidik profesional.
A.Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi
Pedagogik adalah :
1. Memahami peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan
mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
2. Merancang pembelajaran,teermasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran yang meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.
3. Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga
berbagai metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat
ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi
memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik, dan
memfasilitasipeserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
B. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi kepribadian meliputi :
a) Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

b) Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
dan memiliki etod kerja sebagai guru.
c) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d) Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
e) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma religius
(imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
C. Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
a) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang
dimampu
b) Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang dimampu
c) Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
e) Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.
D. Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
a) Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
b) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
c) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social
budaya.
d) Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan

DAFTAR PUSTAKA
Perbedaan Etika Desriptif dan Normatif , diakses tanggal 27 juni 2016
http://belajarkomunikasilagi.blogspot.co.id/2012/11/etika-deskriptif-dan-normatif.html
Contoh real Etika Normatif , diakses tanggal 27 juni 2016
http://nabarian.blogspot.co.id/2012/07/penjelasan-etika-normatif-beserta.html

Contoh real Etika Deskriptif , diakses tanggal 27 juni 2016


seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-etika-deskriptif.html
Contoh real Etika Deskriptif , diakses tanggal 27 juni 2016
http://www.dunia-android.net/2014/03/etika-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
Kompetensi Guru , diakses tanggal 27 juni 2016
http://kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html
Kompetensi Guru , diakses tanggal 27 juni 2016
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/4-kompetensi-guru-profesional.html
Undang-undang tentang kompetensi guru , diakses tanggal 27 juni 2016
http://www.matrapendidikan.com/2014/04/kompetensi-dasar-guru-profesional.html
Katt Soff Louis. O, 1992, Pengantar Filsafat Alih Bahasa Soejono Soemargono, Tiara Wacana,
Yogyakarta.
Bertens, K. 1993. Etika. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai