TAHUN 2018
INSTALASI FARMASI
RSUD dr. R. SOETIJONO BLORA
1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
3. TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
I. SASARAN
Tahun 2017
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pemilihan √ √ √ √ √ √
2 Perencanaan √ √ √ √ √ √
3 Pengadaan √ √ √ √ √
4 Produksi _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
5 Penerimaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Penyimpanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Distribusi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Skrining √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Informasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 Konseling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 Pencatatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12 SDM √ √ √ √
13 Peralatan
II. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Pemilihan
Pemilihan sediaan farmasi alkes dan habis pakai dilakukan
sesuai fornas, formularium dan harga sesuai e-catalogue atau yang
mendekati e-catalogue serta ada persetujuan dari pejabat pembuat
komitmen bila sediaan farmasi tidak masuk dalam
fornas/formularium dan harga lebih mahal dari e-catalogue.
2. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan di instalasi farmasi rumah sakit
berdasar kebutuhan 2 bulan yang lalu beserta penambahan 20 %
sebagai buffer stok
3. Pengadaan
Dalam pengadaan obat dilakukan oleh instalasi farmasi kepada
distributor, dan apotik di wilayah blora yang sudah bekerjasama
dengan rumah sakit.
Beberapa jenis obat seperti lansoprazole tablet, omeprazole
tablet, ranitidine tab, diazepam injeksi, masker nebule anak,
amoxicillin tab, asam mefenamat tab, paracetamol suppositoria
yang mengalami kendala ketersediaan dari distributor sehingga
farmasi menginformasikan kepada DPJP untuk penggantian
barang yang kosong
4. Produksi
Instalasi farmasi rumah sakit melakukan produksi obat berupa
formalin 37% dalam sediaan formalin 10% 1 liter
5. Penerimaan
Obat datang diterima oleh panitia penerima barang datang dan
staf farmasi yang shiff jika barang datang diluar jam kerja dengan
catatan panitia penerima barang tetap melakukan tanda tangan
pada faktur obat
6. Penyimpanan
Petugas gudang menerima barang dari panitia penerima barang
kemudian menyimpan obat, alkes dan habis pakai di gudang obat
farmasi serta melakukan pengelolaan barang:
- Menata, menyimpan dan memasukkan dalam stok gudang
sesuai sediaan secara FIFO
- memutasikan jika langsung dibutuhkan
- memasukkan barang dalam sistem
- mengarsip faktur
Ada sediaan farmasi golongan LASA yang tidak sesuai tempat
- Simvastatin 10 mg tablet dengan simvastatin 20 mg tablet
diletakkan berjajar dan terjadi 2 kali dalam setahun
Suhu diruang narkotika masih melewati 25o C meskipun sudah ada
pendingin ruangnya dan sudah dilakukan pembersihan rutin
7. Distribusi
Menyiapkan Pendistribusian ke ruang rawat inap tiap hari senin
dan kamis
Kendala yang terjadi masih ada yang melakukan permintaan
perbekalan selain hari senin dan kamis
8. Skrining
Resep dilakukan skrining oleh tenaga farmasi tekait obat,
sediaan, jumlah, duplikasi, efek samping, aturan pakai, identitas
pasien, identitas dokter, tanggal resep.
Kenyataan yang dilapangan selama 2018 masih ada resep
ditulis selain dokter, duplikasi obat dalam 1 resep, aturan pakai dan
nama obat tidak jelas, serta identitas pasien ada yang tidak ditulis
tapi mencantumkan nomor CM
9. Informasi
Petugas farmasi (apoteker) memberikan informasi obat terkait
nama, aturan pakai, sediaan, jumlah dan fungsi serta kemungkinan
efek samping yang dapat terjadi kepada pasien
10. Konseling
Petugas memberikan konseling kepada pasien yang dapat obat
kronis, pasien tua, pasien anak – anak, pasien hamil jika diperlukan
terutama yang sering terjadi pasien dengan kepatuhan minum obat
yang rendah
11. Pencatatan
Pencatatan dan pengarsipan terhadap resep dan informasinya,
surat pesanan dan faktur, pasien konseling, efek samping obat.
Belum seluruhnya terlaksana terutama pencatatan pasien
konseling dan efek samping obat dikarenakan petugas belum aktif
dalam pelaksanaanya
12. SDM
Setiap tenaga farmasi diharapkan minimal 1 kali dalam 1 tahun
mengikuti pelatihan/seminar untuk mengembangkan kompetensi.
dalam tahun ini ada 5 tenaga farmasi yang bisa melakukan
kegiatan tersebut.
Rencana jangka panjang ada tenaga farmasi yang bisa
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi untuk
meningkatkan kompetensinya. Dalam tahun 2018 ada 6 tenaga
teknis kefarmasian PNS dan 1 Non PNS yang melanjutkan
pendidikan setara D3
Rencana 2019 ada yang bisa melanjutkan kejenjang S1-Profesi
13. Peralatan
Peralatan di instalasi farmasi yang sudah ada tapi belum
lengkap yaitu : pallet obat, timbangan analitik, exhaust, LAF dan
kalibrasi alat, Termohidrometer di ruang rawat inap(2017). Realisasi
di tahun 2018 sudah ada pallet obat, exhaust
Belum terealisasi timbangan analitik, LAF, Kalibarasi alat,
Thermohidrometer
IV. PENUTUP
Review pelaksanaan sistem manajemen obat ini dibuat untuk bisa
dijadikan dasar/acuan untuk dapat meningkatkan pelayanan dan
pengelolaan perbekalan farmasi