Intisari
Makalah ini berisi tentang Sejarah singkat Hukum Ampere dan
penjelasan tentang Hukum Ampere itu sendiri serta aplikasinya.
I. PENDAHULUAN
Ada beberapa cara untuk memecahkan permasalahan
elektrostatik sederhana seperti menggunakan hukum Coulomb
dan hukum lainnya dengan syarat bahwa permasalahan tersebut
memunyai sifat simetri yang sempurna. Namun, dari semua
hukum tersebut terdapat hukum yang dapat membantu kita
menyelesaikan soal – soal secara lebih mudah. Hukum ini Gbr.2 Oersted mengamati Kompas di sekitar arus listrik
dikenal dengan Hukum Ampere. Hukum Ampere ditemukan
setelah adanya penemuan medan magnet disekitar arus Listrik. Percobaan yang dilakukan adalah dengan melilitkan sebuah
paku besi dengan kawat tembaga. Setelah itu dialirkan arus
listrik pada kawat tersebut. Ternyata paku tersebut menjadi
II. ISI bersifat magnet. Magnet yang dibuat dengan mengalirkan arus
A. Percobaan Hans Christian Oersted listrik melalui lilitan kawat disebut sebagai magnet listrik atau
elektromagnet. Elektromagnet bersifat sementara atau tidak
tetap, bila aliran listrik dimatikan, maka sifat kemagnetannya
akan hilang [4]
Akhirnya Ampere menemukan hukum matematika Untuk menggunakan Hukum Ampere, kita pilih lintasan
untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian tertutup berupa lingkaran dengan jari-jari a. (pemilihan bentuk
terkenal dengan nama hukum Ampere. Yng menjadi dasar lintasan ini terserah kita sehingga dipilih bentuk yang
teori elektromagnet ciptaan Maxwell (1865). [1]. Ampere memudahkan). Lintasan melingkar dipilih karena pada setiap
merupakan ilmuwan pertama yang mengembangkan alat titik pada lintasan B meupakan arah garis sinnggung (tangen)
untuk mengamati bahwa dua batang konduktor yang terhadap lingkaran di titik itu. Dengan demikian untuk
diletakkan berdampingan dan keduanya mengalirkan listrik
searah akan saling tarik menarik dan jika berlawanan arah sebarang segmen pendek, akan paralel d sehingga sudut = 0o.
akan saling tolak menolak. [2] Maka dari itu dari persamaan 1 maka dapat ditulis:[5]
i
= 0
i
0o = 0
C. Hukum Ampere i
= 0
Setelah penemuan Oersted, ilmuan Perancis Andre
i
Marie Ampere (1775-1836) mengajukan hubungan umum B(2πa) = 0
antara arus pada kawat dengan magnetik di sekitarnya. B = 02
Gbr. 8 aturan tangan kanan pada berbagai posisi kawat lurus berarus.
IV. KESIMPULAN
Arah garis gaya medan magnet di sekitar kawat Hukum ampere ditemukan setelah penemuan Oersted.
konduktor membentuk lingkaran konsentris yang tegak Hukum Ampere mengikuti aturan kaidah tangan kanan
lurus terhadap kawat konduktor yang berada di tengahnya. Oersted. Hukum Ampere hanya digunakan untuk lintasan
Vektor medan magnet B di titik manapun mempunyai arah tertututp dan terdapat kesimetrisan di dalamnya. Dalam
tangensial pada garis gaya medan magnet yang melewati hal ini lintasan tertutup yang dimaksud contohnya pada
titik tersebut.[7] kawat panjang lurus berarus. Kawat panjang lurus berarus
lintasan tertutupnya membentuk lingkaran.
Vektor medan magnet yang mengarah ke dalam disimbolkan
dengan cross ⨂, dan yang mengarah keluar disimbolkan dengan dot ⨀.
Besar medan magnet di sebuah titik berbanding lurus dengan arus yang
melewati kawat konduktor dan berbanding terbalik dengan jaraknya dari
REFERENSI
[1] http://www.biografi-tokoh.com/2013/03/biografi-andre-marie-ampere-
penemu, Rabu, 23 Oktober 2013, 18.30
[2] http://metropolits.blogspot.com/2010/12/penemu-hukum-amper.html
[3] http://www.famousscientists.org/andre marie ampere, Rabu, 23
Oktober 2013, 19:00
[4] http://pustakafisika.wordpress.com/tag/hans-christian-oersted, Rabu,
23 Oktober 2013, 19:30
[5] Daton Goris Seran, Legiyo Stephanus, C Lestari Cosma Elsih,
Suparmono Yohanes Bambang, Fisika, Indonesia: Grasindo.
[6] Jr. William H. Hayt, Buck John A, Elektromagnetik edisi ketujuh,
Indonesia: Erlangga, 2006.
[7] M. Yaz Ali, Fisika SMA Kelas XII, Berdasarkan Standar isi; 2006.