LP Meningioma
LP Meningioma
OLEH:
A. Konsep Teori
1. Pengertian
Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang
menempati ruang di dalam tengkorak (Smeltzer & Bare, 2001). World Health
Organization (2007) dalam Tanto, dkk (2014) menyembutkan beberapa
klasifikasi tumor otak, salah satunya adalah tumor meninges. Meningioma
adalah tumor pada meninx, yang merupakan selaput pelindung yang
melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat
manapun di bagian otak maupun, medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di
hemisphere otak di semua lobusnya.
Tumor meninges (Meningioma) merupakan tumor yang berasal dari
meningen, sel-sel mesotel, dan sel-sel jaringan penyambung araknoid dan
dura. Sebagian besar tumor bersifat jinak dan tidak menginfiltrasi jaringan
sekitarnya, tetapi agak menekan struktur yang berada dibawahnya.
Pertumbuhan tumor ini lambat sehingga gejala kurang diperhatikan dan dapat
menyebabkan diagnosis yang salah (Price & Wilson, 2005).
2. Patofisiologi
Menurut Muttaqin (2008), Tumor otak menyebabkan gangguan
neurologis yang progresif yang disebabkan oleh dua faktor yaitu gangguan
fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan intrakranial (TIK). Gangguan fokal
terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi atau invasi
langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Perubahan
suplai darah akibat tekanan yang ditimbulakn tumor yang tumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak yang mengakibatkan terjadi kehilangan
fungsi secara akut dan dapat diperparah dengan gangguan serebrovaskuler
primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuron
akibat kompresi, invasi dan perubahan suplai darah ke dalam jaringan otak.
Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh beberapa
faktor seperti bertambahnya massa dalam tengkorak, edema sekitar tumor dan
perubahan sirkulasi CSS. Tumor ganas menyebabkan edema dalam jaringan
otak yang diduga disebabkan oleh perbedaan tekanan osmosis yang
menyebabkan penyerapan cairan tumor. Obstruksi vena dan edema yang
disebabkan oleh kerusakan sawar di otak menimbulkan peningkatan volume
intrakranial dan meningkatkan TIK (Batticca, 2008).
Peningkatakan TIK membahayakan jiwa jika terjadi dengan cepat.
Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari atau berbulan-bulan
untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila tekanan
intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini meliputi volume darah
intrakranial, volume CSS, kandungan cairan intrasel, dan mengurangi sel
parenkim otak. Kenaikan tekanan yang tidak diatasi akan menimbulkan
herniasi unkus serebellum. Herniasi unkus timbul jika girus medialis lobus
melalui insisura tentorial karena adanya lobus temporalis bergeser ke inferior
melalui insisura tentorial karena adanya massa dalam hemisfer otak. Herniasi
menekan mesensefalon menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf
otak ke 3. Pada herniasi serebellum, tonsil serebellum bergeser ke bawah
melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior.Kompresi medulla
oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat.Perubahan fisiologis yang
terjadi akibat peningkatan intrakranial yang cepat adalah bradikardi progresif,
hipertensi sistemik dan gangguan pernafasan (Batticca, 2008).
4. Komplikasi
Secara umum komplikasi dari tumor meningen atau meningioma adalah
sebagai berikut (Ariani, 2012):
a) Edema serebral
Edema serebri atau edema otak adalah keadaan patologis terjadinya
akumulasi cairan di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume
otak yang meningkatkan volume intraseluler (lebih banyak di daerah
substansia grisea) maupun ekstraseluler (daerah substansia alba), yang
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial.
b) Tekanan intrakranial meningkat (TIK).
Peningkatan tekanan intrakranial sendiri dapat terjadi pada pasien dengan
gangguan tumor otak atau meningioma. Peningkatan tekanan intrakranial
ini diakibatkan oleh karena bertambahnya massa dalam tengkorak,
terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan
serebrospinal.
c) Herniasi otak
d) Hidrosefalus
Hidrosefalus dapat teradi karena diakibatkan oleh adanya obstruksi
sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral ke ruangan
subaraknoid.
e) Kejang
Serangan kejang sebagai gejala perunahan kepekaan neuron dihubungkan
dengan kompesi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak.
Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak
sekitarnya sehingga memperberat ganggguan neurologis fokal.
f) Metastase ke tempat lain
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan tumor
meningeal atau meningioma adalah sebagai berikut:
a) Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan kompresi pada pusat
pernapasan di medulla oblongata, kelemahan otot-otot pernapasan,
kegagalan fungsi pernapasan.
b) Nyeri akut berhubungan dengan kompresi/ penekanan jaringan otak dan
peningkatan tekanan intrakranial
c) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan muntah dan peningkatan tekanan intrakranial
d) Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan oklusi vena sentral dan
peningkatan tekanan intrakranial
e) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi terkait
penyakit
f) Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
gangguan suplai darah ke otak
g) Risiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan dan
papiledema
3. Perencanaan Keperawatan
5. Discharger Planning
Pemberian informasi pada klien dan keluarga tentang:
a. Obat
Beritahu klien dan keluarga tentang daftar nama obat, dosis, cara, dan
waktu pemberian obat
b. Diet yang dianjurkan
Klien disarankan untuk banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung Omega-3 (salmon, tuna dan tenggiri) yang bermanfaat dalam
menguransi resistensi tumor pada terapi. Omega-3 juga membantu
mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh dalam menghadapi
proses pengobatan tumor otak seperti kemotrapi. Omega-9 yang ada di
minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus
mengurangi pembengkakan dan menguransi sakit saat pengobatan tumor
otak.Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-
kacangan membantu mengatur tingkat gula. Sel kanker cenderung
mengkonsumsi gula 10-15 kali lipat daripada sel normal sehingga semakin
meradang. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 bisa mencegah
menyebarnya sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau bagian
lainnya. Vitamin B9 dapat ditemukan di sayuran dengan daun hijau tua
(bayam, asparagus dan daun selada), kacang polong, kuning telur dan biji
bunga matahari. Antioksidandikenal sebagai salah satu senjata untuk
membantu pengobatan tumor otak. Antioksidan dapat di temukan di
keluarga beri (strawberi, rasberi dan blueberi), anggur, tomat, brokoli,
jeruk, persik, apricot, bawang putih, gandum, telur, ayam, kedelai dan
ikan. Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak
adalah gula dan karbohidrat harus dihindari karena merupakan makanan
utama sel kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, T.A. 2012. Sistem Neurobehavior. Jakarta : Salemba Medika.
Batticca FB. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.
Modha, A., dan Gutin, P.H. 2005. Diagnosis and Treatment of Atypical
Analplastic Meningioma: A Review. Neurosurgery 57: 538-550
Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika
Price, Sylvia A., dan Wilson L. M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC
Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
Tanto, Chris, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius