Anda di halaman 1dari 4

JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741

Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362

JURNAL ENERGI DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR (JETM)


Homepage jurnal: http://jetm.polinema.ac.id/

Simulasi Modifikasi Desain terhadap Besaran Frekuensi pada


Desain Dudukan Kipas Angin
Muhammad Hasib Ali1*, Shalehuddin Ilyas2.
1
Tulungagung, Indonesia,
2
Pasuruan, Indonesia
*Email Penulis: muhammadhasibali62@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Desain dari kipas semakin hari semakin kreatif, kekreatifan dari desain ini
sendiri bertujuan untuk mencari desain yang dinilai paling optimal dan tahan lama
tanpa perlu adanya peningkatan dari biaya pembuatan. Salah satu komponen utama
dalam kipas yaitu pada bagian dudukannya, komponen ini menopang bagian atas
kipas. Ditinjau dari perannya dudukan pada kipas memperoleh gaya pembebanan
serta getaran yang ditimbulkan oleh bagian atas kipas saat kipas dinyalakan.
Getaran yang ditimbulkan dapat mengakibatkan deformasi pada kipas bila desain
kipas tidak sesuai. Desain di buat pada solidworks 2017 yang sesuai dengan kipas
meja pada umumnya, selanjutnya desain diuji untuk mencari besaran frekuensi yang
dapat diterima pada desain kipas. Selanjutnya desain kipas dimodifikasi dengan
penambahan filet dengan radius 3 mm dan 5 mm serta diberi tambahan penopang
dengan tebal 5 mm. dari simulasi yang dilakukan didapat besaan frekuensi pada
deain yang pertama pada mode 1 sebesar 800.13 H, mode 2 sebesar 917,1 H, mode
3 sebesar 1032 H, mode 4 sebesar 1148,3 H, dan mode 5 sebesar 1779,3 H, dan
pada desain yang kedua pada mode 1 sebesar 807,86 H, pada mode 2 sebesar 932,02
H, pada mode 3 sebesar 1036,1 H, pada mode 4 sebesar 1306,1 H, dan pada mode
5 sebesar 1769,6 H. Dari serangkaian uji coba yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa desain kedua mendapatkan hasil yang lebih baik yakni lebih tahan terhadap
getaran dibanding dengan desain yang pertama.

Kata kunci: Kipas Angin Meja, Modifikasi, Frekuensi, Simulasi, Desain

1. PENDAHULUAN dikarenakan berputarnya rotor yang menggerakan baling-


baling pada kipas[3].
Dalam beberapa dekade para produsen kipas berlomba- Dalam hal ini banyaknya getaran yang dapat terjadi dalam
lomba membuat kipas yang kuat, tahan lama serta memiliki satu satuan detik disebut dengan frekuensi. Frekuensi
biaya produksi yang rendah. Kipas angin merupakan sebuah merupakan banyaknya getaran atau gelombang yang di bagi
alat untuk menghasilkan angin dimana udara sekitar dengan satu-satuan waktu[4]. Getaran yang diterima pada
didorong oleh baling-baling yang berputar. Berputarnya bagian dudukan ini dapat membuat dudukan menjadi
baling-baling ini disebabkan oleh rotor pada mesin angin. terdeformasi jikalau desain dari dudukan ini tidak sesuai
Saat kipas angin dinyalakan rotor secara sendirinya akan dikarenakan kemampuan struktur dalam menahan variasi
berputar. Kipas mempunyai bermacam jenis, bentuk dan getaran masing-masing desain kompenen itu berbeda
ukuran. Salah satunya yaitu kipas angin meja [1]. Salah satu sehingga di butuhkan simulasi serta modifikasi agar struktur
komponen utama dari kipas angin meja ini sendiri yaitu pada tersebut dapat menahan frekuensi sesuai dengan yang kita
bagian dudukan. Bagian ini memiliki fungsi sebagai butuhkan sehingga umur dari komponen tersebut dapat
penompang dari keseluruhan kipas [2]. Pada bagian ini bertahan lebih lama ketimbang dengan komponen yang
sendiri menerima berbagai macam gaya antara lain gaya menghiraukan ketahanan dari frekuensi [4].
pembebanan, gaya torsi serta ketahanan getaran yang dapat Maka dari itu penulis membuat simulasi tentang
diterima oleh dudukan pada kipas. Getaran ini sendiri terjadi ketahanan suatu komponen dudukan kipas angin terhadap
frekuensi yang ditimbulkan oleh getaran pada rotor kipas

1
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362
angin dan memodifikasi serta membandingkan keduanya, 2.3 Simulasi Desain
hasil ketahanan getaran sebelum dan sesudah modifikasi,
dengan judul Simulasi Modifikasi Desain terhadap Besaran Setelah semua sudah siap selanjutnya memulai simulai
Frekuensi pada Desain Dudukan Kipas Angin. pada benda uji, sebelumnya di berikan material, material
yang digunakan yaitu PE High Density Film pada
2. METODE PENELITIAN solidworks. Selanjutnya pencekaman pada benda uji,
pencekaman dilakukan pada bagian bawah benda uji, lihat
2.1 Pembuatan Desain Dudukan Kipas Angin seperti gambar 3.

Gambar 3. Pemberian pencekaman


Selanjutnya menentukan besaran mesh yang digunakan
Gambar 1. Desain dudukan kipas angin pada solidworks mesh berfungsi sebagai tingkat perhitungan
Pada gambar tersebut desain dudukan kipas angin tanpa pada simulasi solidwork, semakin tinggi mesh yang
diberikan perlakuan seperti penambahan filet dan modifikasi digunakan maka perhitungan pun akan semakin akurat.
yang lain

2.2 Pembuatan Desain Modifikasi Dudukan Kipas Angin

Gambar 4. Pemberian mesh


Setelah mesh ditentukan selanjutnya simulasi untuk
Gambar 2. Desain modifikasi dudukan kipas angin
menentukan besaran frekuensi dapat dimulai.
Pada desain kali ini mulai memodifikasi desain dari
dudukan kipas angina tersebut seperti penambahan filet pada
bagian atas sebesar 3mm serta bagian bawah sebesar 5mm
serta penambahan sanggahan setebal 5mm pada bagian
bawah lubang untuk jalan masuknya baut.

2
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Hasil frekuensi desain pertama

Setelah di mulai maka akan keluar besaran frekuensi


sebanyak 5 mode frekuensi dengan besaran masing-masing
berbeda dari gambar diatas data yang digunakan penulis ialah
besaran Hertz, besaran dimana berapa banyaknya
getaran/gelombang yang dapat terjadi dalam satu satuan
detik.

Gambar 6. Hasil frekuensi desain kedua

Pada hasil dari simulasi dari desain yang sudah


dimodifikasi dapat diketahui bahwa desain yang kedua
memiliki nilai sedikit lebih besar ketimbang desain yang
pertama.

4. KESIMPULAN

Dari kedua simulasi yang diatas dapat disimpulkan bahwa


desain dari hasil modifikasi sedikit lebih tahan terhadap getaran
sehingga membuat tingkat keamanan serta umur pada komponen
dapat ditingkatkan

5. DAFTAR PUSTAKA

1. Deninta, T., Syahputra, W., Yuniati, Y., & Mustika, D.


(2019). PENGARUH JUMLAH DAN SUDUT
KEMIRINGAN TERHADAP KECEPATAN
PUTARAN BALING-BALING DAN TINGKAT
KEBISINGAN YANG DIHASILKAN KIPAS ANGIN
SEDERHANA. Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains,
2(01), 28-30.
2. Mujiarto, I. (2005). Sifat dan karakteristik material
plastik dan bahan aditif. Jurnal Traksi, 3(2), 11-17.
3. Abidin, Z., & Arstianti, H. (2008). Pemodelan,
Pengujian, dan Analisis Getaran Torsional dari
Perangkat Uji Sistem Poros-Rotor. Jurnal Teknik
Mesin, 10(2), 72-81.
4. Wibowo, A. (2007). Pengaruh Tegangan Sisa
terhadap Frekuensi Nada Dasar Perunggu.
In Seminar Nasional Teknologi.
5.

3
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun XXXX, hal. XX – XX e-ISSN: 2620-7362

Anda mungkin juga menyukai