Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang mahakuasa, atas hikmat, berkat dan
kemurahanya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal tugas akhir ini.

penulisan proposal ini merupakan syarat yang di tunjukan untuk


mahasiswa yang akan menempu siding skripsi guna memperoleh gelar Sarjana
Terapan (D4) Teknik mesin, politeknik katolik saintpaul

penulisan proposal skripsi ini peneliti mengambil judul “pengaruh ukuran


diffuser terhadap aliran angin pada ruang uji terowongan angin’’

mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman


penulisan, proposal skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan tidak sempurna,
namun penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya serta bagi semua pihak yang berkenan memanfaatkannya.

Pada proses penyusunan proposal skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada

1. Bapak Ir.johanes Oboiwutun., MT sebagai Direktur Politeknik


Katolik Saint Paul sorong
2. Bapak Surianto Buyung, ST .,MT sebagai ketua jurusan Teknik
Mesin
3. Bapak Sigit Hernowo, ST , M.Eng. sebagai Dosen Pembimbing I
4. Ibu Vina Natalia Van Harling. S.Si.,M.Pd sebagai Dosen
Pembimbing II
5. Bapak/Ibu dosen jurusan Teknik Mesin
6. Dan seluruh teman-Teman angkatan XVI jusuran Teknik Mesin
yang telah membantu dalam penulisan proposal Tugas akhir ini.

Dengan mengingat penulisan proposal tugas akhir ini belumlah sempurna,


untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang
bersifat membangngun demi kesempurnaan penulisan proposal ini.
harapan penulis semoga karya serta penelitian ini dapat di terima dan di
manfaatkan dengan baik oleh berbagai pihak.

Sorong, Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Seiring dengan perkembangan zaman dimana perkembangan yang kita
bicarakan mulai dari dunia otomotif hingga skalah yang lebih luas yaitu
pembangunan infrastruktur pada era sekarang.
Pada era sekarang mulai dari dunia otomotif hingga ke pembangunan
infrastruktur, para alih mulai mencari solusi untuk meningkatkan efisiensi
kerja dan daya tahan prodak yang mungkin efisiensi serta daya tahannya
dapat di pengaruhi oleh pergerakan alam di wilayah sekitarnya entah itu dalam
dunia otomotif maupun dunia infrastuktur maka satu dari sekian banyak
metode muncullah yang kita kenal dengan sebutan windtunnel.

merupakan sebuah alat yang mengaplikasikan sistem aerodinamis, dimana


aerodinamis adalah salah satu cabang penelitian yang mempelajari tentang
efek dari udara yang bergerak melewati benda padat, pada kasus ini udara
bergerak pada sistem yang berbentuk trowongan.
Windtunnel merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk merekayasa
dampak ketika udara atau angin berinteraksi entah itu di lalui atau yang
berada di dalam udara.

Alat trowongan angin yang sedang kita rancang ini memiliki panjang alat
170 cm dan uadra yang di hisap oleh kipas hisap yang berada di bagian
belakang alat ini, masuk dan bergerak melewati beberapa komponen yang
dimana masing-masing dari komponen ini memiliki fungsi .

Difuser merupakan salah satu bagian yang ada pada alat trowongan
angin ini, terletak berada antara test section atau ruang test dan kipas hisap.
Diffuser merupakan bagian yang berfungsi untuk menurunkan kecepatan
udara yang telah diselaraskan aliranya oleh honeycomb serta kecepatan dan
tekanan udara yang telah berubah setelah memasuki tests section yang akan
bergerak ke arah kipas hisap agar posisi kipas hisap yang berada pada akhir
alat trowongan angin ini tidak menjadi masalah.
Selain itu juga diffuser berfungsi untuk memperlambat aliran secara teratur
dari test section menuju fan. Aliran masuk menuju fan haruslah serendah
mungkin untuk memaksimalkan efisiensi fan.
Perubahan kecepatan yang mendadak dari test section menuju fan dapat
membuat aliran pada test section menjadi tidak bersih serta mengurangi
homogenitas dan hal ini juga membuat daya yang dikeluarkan fan lebih besar.
1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah ukuran


diffuser mempengaruhi laju aliran angin pada ruang uji?

1.3 Batasan masalah

Adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:


Menganalisa pengaruh ukuran diffuser terhadap laju aliran angin pada
ruang uji

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa


pengaruh laju aliran angin pada ruang uji yang diakibakan oleh
perubahan ukuran diffuser

1.5 manfaat penelitian


Adapun manfaat dari penelitian Apakah ukuran diffuser
mempengaruhi laju aliran angin pada ruang uji , alat terowongan
angina ini :

1. Menerapkan secara nyata ,terstruktur dan baik ilmu-ilmu hasil belajar


dalam bidang Teknik Mesin.

2. Merupakan media pembelajaran pertama mengenai aerodinamis di wilayah


perkuliahan.
3. Menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang
ilmu dasar aerodinamis pada dunia permesinan.

4. Deangan adanya alat Terowongan angin ini , semoga dapat menjadi awal
kemajuan uji rekayasa di bidang trastportasi baik darat, laut, udara dan
juga pembangunan infrastruktur di tanah papua

1.6 Sistematika penulisan


Di dalam penulisan ini ,penulis mencoba menuliskan secara baik
dan teratur dengan demikian penulisan ini dapat di bagi dalam
sitematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN terdiri dari : latar belakang, Rumusan
masalah, Batasan masalah, Tujuan, Manfaat, Sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI terdiri dari : Landasan teori,
Gambaran umum alat aterowongan angin, komponen-komponen alat
Terowongan angin, Prinsip kerja alat Terowongan angin, cara kerja
diffuser, Pengaruh ukuran diffuser terhadap laju aliran angin dalam
ruang uji.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN terdiri dari :
Metodologi penelitian, Waktu dan tempat penelitian, Metode
penelitian, Prosedur penelitian, Konsep gambar perancangan dan
pembuatan alat diffuser pada terowongan angina dan diagram alir.
BAB IV METODE PENELITIAN terdiri dari : Waktu dan
Tempat Penelitian, Metode Penelitian, Gambar alat dan diagram alir.
BAB V PENUTUP terdiri dari : Kesimpulan dan Saran
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Terowongan angin

Terowongan angin merupakan peralatan uji berbentuk tabung dimana


udara dipaksa melaju dengan kecepatan yang diatur untuk mempelajari efek aliran
aerodinamis dari suatu benda.

Objek atau benda yang diuji diletakkan dibagian tengah seksi uji (test
section).

Udara kemudian digerakkan melewati objek dengan sebuah sistem fan.


Ada dua tipe wind tunnel yakni dengan sistem dengan saluran tertutup (closed
circuit) dan sistem dengan saluran terbuka (open circuit).

Dalam hal ini akan dibuat tipe open circuit Terowongan angin, karena
konstruksinya lebih sederhana dan biaya pembuatan relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe closed circuit Terowongan angin.

Sejak Frank H. Wenham (1824 – 1908), seorang anggota Aeronautical


Society Great Britain pertama kali membangun wind tunnel, terowongan angin
telah digunakan dalam waktu yang sangat lama untuk memverifikasi teori
aerodinamis dari memfasilitasi desain pesawat, khususnya untuk aplikasi di dunia
penerbangan.

Hingga saat ini, penelitian aerodinamis telah diperluas ke bidang lain


seperti industri otomotif, arsitektur, teknik sipil, lingkungan, dan lain – lain,
sehingga uji melalui wind tunnel menjadi penting sebagai sebuah keputusan awal
dalam proses desain.

Dan karena meningkatnya minat dari industri dan cabang ilmu – ilmu
pengetahuan lain maka pengujian dengan wind tunnel menjadi sangat penting
dalam desain dan penelitian.
2.2 Komponen-komponen alat Terowongan angin

2.2.1 Screen (saringan)

Merupakan sebuah komponen pada terowongan angin yang


memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan udara yang akan masuk ke system

Gambar 2.2.1 screen (saringan)

2.2.2 Intake atau corong

Merupakan komponen pada terowongan angina yang memiliki


fungsi untuk mengatur laju aluran udara agak tidak terjadi perubahan laju aliran
udara yang mendadak

Gambar 2.2.2 Intake atau corong

2.2.3 Honeycomb
Merupakan komponen alat Terowongan angin yang berbentuk
rumah lebah atau ada juga yang berbentuk bulat, memiliki fungsi untuk
menyelaraskan arah serta pergerakan aliran angin

Gambar 2.2.3 Honeycomb

2.2.4 Ruang uji

Merupakan komponen alat terowongan angin yang memiliki


fungsi sebagai ruang uji atau tempat dimana terjadinya interkasi antara pergerakan
angin dan benda uji Terowongan angina

Gambar 2.2.4 Ruang uji

2.2.5 Diffuser
Merupakan komponen alat Terowongan angin yang memiliki
fungsi untuk menurunkan laju aliran angina secara teratur dari ruang uji menuju
kipas agar menjaga kerja kipas

Gambar 2.2.5 Diffuser

2.2.6 Kipas dan Motor

Merupakan komponen alat Terowongan angina yang berfungsi


sebagai penggerak aliran angina yang akan masuk melalui intake hingga diffuser.

Gambar 2.2.6 Kipas dan Motor

2.3 Prinsip kerja Terowongan angin


Gambar 2.3 Prinsip kerja Terowongan angin

Terowongan angin merupakan media uji yang berbentuk seperti gambar


diatas, dimana alat ini mengadopsi hukum aerodinamika yaitu suatu perubahan
gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara ketika benda tersebut melaju
dengan kencang.

Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor


(mobil,truk,bis maupun motor) yang sangat terkait hubungannya dengan
perkembangan aerodinamika sekarang ini.

Adapun hal-hal yang berkaitan dengan aerodinamika adalah kecepatan


kendaraan dan hambatan udara ketika kendaraan itu melaju.

Dengan demikian melihat gambar diatas , angin yang bergerak akibat di


gerakan kipas dan motor, masuk melalui intake melewati screen masuk kedalam
intake atau corong di situ aliran angin masih bergerak secara turbulensi mengalir
menuju honeycomb dimana aliran angin dibentuk selaras oleh honeycomb dan
masuk kedalam ruang uji setelah berada di dalam ruanguji kecepatan aliran angina
bertambah dan mengalir berinteraksi dengan benda uji yang berda dalam ruang uji
setelah itu aliran angin menuju diffuser ,saat memasuki diffuser aliran angin di
perlambat untuk bergerak menuju kipas yang berada paling belakang alat
terowongan angin ini setelah itu angin di buang oleh kipas hisap dari dalam
system terowongan angin.

2.4 Cara kerja Diffuser

Diffuser merupakan komponen alat terowongan angin yang berfungsi


untuk mengontrol karakteristik serta laju aliran angin.

Gambar 2.4 Cara kerja Diffuser

Dengan mengadopsi asas continiunitas maka seperti gambar diatas


Diffuser di rancang memiliki bentuk seperti piramida hanya saja salah satu dari
ujung diffuser yang berhubungan langsung dengan ruang uji di buat menyerupai
ukuran dari ruang uji berbentuk persegi.

dimana perubahan ukuran secara teratur dan bertahap dapat membantu


mengurangi kecepatan serta tekanan aliran yang bergerak dari ruang uji masuk ke
diffuser dan bergerak menuju kipas.

perubahan kecepatan aliran angin yang diakibatkan perubahan ukuran


serta bentuk terowongan angin dari ruang uji menuju diffuser haruslah teratur dan
tidak secara tiba-tiba agar menjaga keseragaman aliran
2.5 Pengaruh ukuran diffuser terhadap laju aliran angin dalam ruang uji

Diffuser merupakan komponen alat terowongan angin yang konsep


kerjanya dengan memanfaatkan perubahan bentuk serta ukuran untuk
menciptakan ruang yang bertujuan untuk meredam laju aliran angin serta menjaga
karakterristik aliran angin.

Dengan demikian ketika kita berbicara tentang diffuser maka kita akan
berbicara tentang aliran angin yang berada pada sebuah system atau ruangan
bergerak melewati setiap ruang yang memiliki ukuran berbeda-beda dimaksudkan
untuk menciptakan laju dan tekanan aliran angin yang berbeda-beda juga.

Intake atau corong


Ruang uji

Aliran angin yang masuk melalui corong atau intake bergerak masuk
kedalam ruang uji di mana dijelaskaan pada gambar di atas bahwa ada terjadi
perubahan bentuk serta ukuran antara intake atau corong dengan ruang uji.

Dengan konsep kerja aliran angin yang bergerak karena di paksakan oleh
kipas dan motor penggerak maka aliran angin yang telah masuk dan memenuhi
intake atau corong di paksakan masuk ke dalam ruang uji yang ukuran memiliki
ukuran lebih kecil di bandingkan corong karena itu ketika berada di dalam ruang
uji laju aliran menjadi meningkat dan tekanannya pun sama

Anda mungkin juga menyukai