PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
FACHRY RAMADHAN
NIM 181910101082
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Teknik Mesin (S1) dan mencapai gelar sarjana
Oleh
FACHRY RAMADHAN
181910101082
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3.2 Manfaat
a. Sebagai acuan atau bahan masukan khususnya untuk Tim Mobil Listrik
TITEN UNEJ dalam menigkatkan kinerja terowongan angin tipe
rangkaian terbuka.
b. Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
pengujian pada terowongan angin maupun aliran fluida.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Suhu udara di sekitar terowongan angin diabaikan.
2. Tidak membahas bagian – bagian terowongan angin lainnya selain
honeycomb.
3. Kelembaban udara diabaikan.
4. Pengujian dilakukan dengan tiga variasi diameter honeycomb yang
berbeda yaitu diameter 6 mm, diameter 3 mm, dan diameter 2 mm.
5. Pengujian ini dilakukan menggunakan alat terowongan angin sirkuit
terbuka yang berada di laboratorium UKM Mobil Listrik Fakultas Teknik
UNEJ.
1.5 Hipotesa
Hipotesa awal pada penelitian ini adalah variasi diameter pada honeycomb
mempengaruhi besaran nilai intensitas turbulensi, dimana semakin kecil diameter
honeycomb semakin kecil pula nilai intensitas turbulensi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terowongan Angin (Wind Tunnel)
Terowongan angin (wind tunnel) merupakan suatu alat yang berfungsi
untuk mengetahui suatu kondisi udara yang mengenai benda padat (Idris, 2019).
Terowongan angin digunakan untuk mensimulasikan keadaan sebenarnya dari
suatu objek yang dikenai gaya aerodinamis di bidang penerbangan, untuk
menganalisis mekanika penerbangan suatu objek terbang (flying vehicle).
Terowongan angin juga banyak digunakan untuk menguji berbagai kondisi objek
yang mengalir seperti pembangunan gedung pencakar langit, lingkungan
perkotaan dan lain-lain. Menurut Barlow dkk (1999) pada bukunya yang berjudul
“low-speed terowongan angin testing” terowongan angin dikelompokkan
menjadi:
Adapun kekurangan dari terowongan angin tipe sirkuit terbuka adalah sebagai
berikut:
a. Kualitas aliran udara dapat dikendalikan lebih baik, karena tidak terganggu
dengan faktor eksternal terowongan angin.
b. Memerlukan energi yang relatif rendah.
c. Tidak berisik jika dibandingkan dengan terowongan angin rangkaian
terbuka.
b. Diffuser
c. Test Section
Test section adalah bagian dari terowongan angin yang berfungsi untuk
meletakkan model/objek yang akan diuji. Ukuran dari test section disesuaikan
dengan ukuran model yang akan diuji, kemudian ukuran tersebut ditentukan
dengan dimensi model dan diberi toleransi ukuran. Bagian test section harus
mempunyai panjang yang cukup dengan tujuan meredam gangguan aliran.
Test section biasanya terdapat bagian yang dibuat dengan bahan tembus
pandang seperti kaca atau akrilik dengan tujuan benda uji dapat terlihat saat
sedang diuji.
d. Contraction
f. Honeycomb
Keterangan:
Lh
6≤ ≤ 8........................................................................
Dh
Dimana:
u'
¿= x 100 %...................................................................
U
√
n
Dimana:
Lapisan batas adalah lapisan tipis pada permukaan padat yang terbatas
pada daerah yang sangat sempit dekat dengan permukaan kontur dimana
kecepatan fluida tidak seragam yang dipengaruhi dari gaya viskos yang muncul
akibat viskositas (Faruk & Kamiran, 2016). Lapisan batas muncul pada
permukaan benda karena memiliki sifat viskositas fluida yang cenderung akan
menempel pada permukaan benda. Lapisan tersebut berada tepat di atas
permukaan yang memiliki sifat statsioner sehingga, menyebabkan aliran fluida
diatasnya melambat dikarenakan terjadi interaksi yang berupa tumbukan antar
molekul. Kecepatan pada daerah batas tersebut meningkat secara perlahan hingga
mencapai aliran bebas atau freestream. Gambar 2.11 memperlihatkan suatu fluida
mengalir dengan distribusi kecepatan yang sama, dimana ketika melewati suatu
permukaan padat aliran tersebut mengalami distribusi kecepatan yang berbeda
karena dipengaruhi oleh adanya permukaan padat.
τ =μ ( dudy )( y=0).........................................................
Dimana:
τ =¿ tegangan geser (N /m 2)
y = panjang (m)
VD ρ
ℜ= .......................................................................
μ
Dimana:
V = kecepatan (rata-rata) fluida yang mengalir (m/s )
D=¿ diameter dalam pipa atau sisi test section pada terowongan angin (m)
ρ=¿ massa jenis fluida (kg /m3)
μ=¿ viskositas dinamik fluida (kg /m. s)
BAB 3. METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen atau pengematan
secara langsung menggunakan terowongan angin untuk mengetahui pengaruh
variasi diameter honeycomb terhadap intensitas turbulensi yang merupakan nilai
dari tingkat fluktuasi (perubahan) pada suatu aliran udara. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui diameter honeycomb manakah yang mampu menghasilkan
intensitas turbulensi terkecil, dengan variasi diameter honeycomb sebesar 6 mm, 3
mm, dan 2 mm. Penelitian ini dimulai dari studi literatur, pembuatan honeycomb
dengan diameter yang sudah ditentukan, pengujian pada terowonga angin, dan
perhitungan intensitas turbulensi.
3.5.1 Alat
a. Blower Axial Flow Fan (1100W, 220V/50Hz)
Alat tersebut berfungsi sebagai sumber aliran udara di dalam terowongan
angin yang digunakan saat penelitian.
g. Gunting
Alat ini berfungsi untuk memotong sedotan plastik yang akan digunakan
sebagai honeycomb.
3.5.2 Bahan
a. Sedotan Plastik
Sebagai bahan yang digunakan untuk membuat honeycomb.
Gambar 3.16 Sedotan Plastik
b. Papan Kayu
Digunakan sebagai frame dari honeycomb, papan kayu yang akan
digunakan mempunyai tebal 5 mm.
3.6.4 Kesimpulan
Kesimpulan didapatkan dari rangkuman hasil penelitian sesuai dengan
tujuan penelitian yang telah ditentukan.
Tabel 3.2 Tabel hasil data kecepatan angin, kecepatan angin rata-rata, dan Intensitas
Turbulensi
Percobaan ke-n
Kecepatan Kecepatan Intensitas
Diameter Honeycomb
angin angin rata- Turbulensi
(m/s) rata (m/s) (%)
Diameter 6 mm
Diameter 3 mm
Diameter 2 mm
3.8 Diagram Alir Penelitian