Bab I PDF
Bab I PDF
id
BAB 1
PENDAHULUAN
Meskipun telah ada kemajuan besar dalam desain, keruntuhan bendungan dan
struktur penahan air masih mungkin terjadi. Sebagai contoh keruntuhan
Bendungan Situ Gintung pada tanggal 27 Maret 2009. Korban tewas akibat
runtuhnya Situ Gintung mencapai 56 orang dan sekitar 600 rumah warga rusak.
Menurut Kepala Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane, (http://www.tempo.co.,
2009), Pitoyo Subandrio, hujan lebat sehari sebelumnya mengakibatkan
permukaan air naik secara drastis, melimpah, dan akhirnya bendungan runtuh. Air
waduk saat itu kurang lebih 1,5 juta meter kubik.
Tim Penilai Ahli Kegagalan Bendungan yang diusulkan oleh Komite Indonesia
untuk Bendungan Besar (KNIBB), dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum
(2009) berpendapat bahwa keruntuhan bendungan Situ Gintung tidak disebabkan
karena adanya overtopping atau erosi buluh (piping), melainkan disebabkan oleh:
1) Stabilitas tubuh bendungan yang terganggu,
2) Saluran luncur tidak mampu mengalirkan air yang terjadi pada saat itu,
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
3) Terjadi turbulensi di luar kolam peredam energi akibat adanya back water,
4) Erosi setempat (scouring), kemungkinan channeling dan pengangkatan (up lift).
Contoh lain tentang bendungan runtuh antara lain kejadian pada: bendungan
Sempor di Kebumen Jawa Tengah, bendungan Malpasset di Perancis, bendungan
Vajont di Italia, bendungan Teton di Idaho Amerika Serikat, bendungan Banqiao
di Cina.
Bendungan beton Malpasset di Perancis setinggi 60 m dan lebar 190 m pada tahun
1959 runtuh padahal umur bendungan baru berusia 5 tahun. Runtuhnya
bendungan ini menewaskan 433 jiwa. Runtuhnya Malpasset concrete arch dam,
disebabkan adanya retak (crack) pada tubuh bendungan yang dipicu oleh
deformasi cukup besar pada abutmen akibat kurang kuatnya fondasi batuan pada
bagian tersebut. Kejadian ini mendorong pengenalan undang-undang keamanan
bendungan di Prancis (White, Gergely dan Sexsmith, 1976).
Bendungan Teton di Idaho Amerika Serikat setinggi 93,0 m runtuh pada 5 Juni
1976 mengakibatkan 14 orang meninggal (http://www.alpensteel.com, 2013).
Runtuhnya bendungan ditengarai sebagai akibat dari mutu batuan yang
mengelilingi bendungan tidak baik sehingga menyebabkan runtuhnya bendungan.
Batuan di dinding bendungan banyak yang retak sehingga air dapat menembus
tubuh bendungan (Phillip M. Boffey, 1977).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Bendungan Banqiao di Cina pada bulan Agustus 1975, runtuh akibat adanya
tumbukan antara cuaca dingin dan Super tofan Nina, yang membawa hujan terjadi
pelimpahan di puncak bendungan. Gelombang hingga 23 kaki dengan kecepatan
31 MPh menghantam bendungan tersebut. Bencana ini mengakibatkan lebih dari
231.000 orang meninggal (Rhieza daelami, 2011).
Agar penelitian lebih terarah dan tidak bias maka perlu adanya pembatasan
sebagai berikut:
1. Data hujan diambil dari stasiun hujan yang ada dan tidak ada data klimatologi.
2. Menggunakan analisis aliran unsteady.
3. Tinjauan gempa tidak menentukan keruntuhan dalam analisis ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4
1. Manfaat Praktis
Untuk menambah informasi mengenai pengaruh kemungkinan aliran akibat
runtuhnya bendungan Pacal sebagai bahan dalam penyusunan Konsep
Peringatan Dini (Pre-Warning System).
2. Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan informasi dalam khasanah ilmu bangunan air khususnya
mengenai keruntuhan bendungan.
commit to user