Anda di halaman 1dari 13

BAB II

SIFAT KELISTRIKAN, SIFAT THERMAL, KONDUKTIVITAS,


SIFAT FISIS, KIMIA DAN SIFAT MEKANIS DARI BAHAN
KONDUKTOR DAN SUPERKONDUKTOR

2.1 Konduktor
Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu
elemen penting yang akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik
itu sendiri . Bahan listrik yang sangat populer selama ini meliputi
konduktor, semikonduktor, dan isolator. Satu lagi yang dikenal dengan
super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli .
Ketiga bahan tadi secara integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan
secara optimal. Seperti konduktor adalah salah satu material paling besar
yang dipakai dalam penyaluran tenaga listrik baik alumunium maupun
tembaga atau campuran dengan bahan lain. Suatu bahan dapat berbentuk
padat , cair atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah karena
pengaruh suhu. Selain pengelompokkan besdasarkan wujud tersebut
dalam teknik listik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Bahan penghantar (Konduktor)
2. Bahan penyekat (Isolator)
3. Bahan setengah penghantar (Semi konduktor)
4. Bahan magnetis
5. Bahan Super konduktor
6. Bahan nuklir
7.Bahan khusus
Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus
listrik, baik berupa zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang
konduktif maka di sebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat
konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar. jadi sebagai penghantar emas
adalah sangat baik, tetapi sangat mahal harganya, maka secara ekonomis
tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.

a. Sifat-Sifat Bahan Konduktor :


Bahan-bahan listrik mempunyai sifat-sifat penting ,seperti :

22
a) Daya hantar listrik
b) Koefisian suhu tahanan
c) Daya hantar panas
d) Kekuatan tegangan tarik , dan
e) Timbulnya daya eletro-motoris termo

b. Daya Hantar Listrik


Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami
hambatan dari penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut
tergantung dari bahannya. Besar hambatan tiap meternya dengan luas
0
penampang 1mm2 pada temperatur 20 C dinamakan hambatan jenis.
Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :

R= ρl/A............................................................................................ (8)

dimana :

R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)


Ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m l : panjang
penghantar, satuannya meter (m)
2
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm

c. Koefisien Temperatur Hambatan


Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami
perubahan volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan
memuai jika temperatur suhu naik dan akan menyusut jika temperatur
suhu turun. Besarnya perubahan hambatan akibat perubahan suhu dapat
diketahui dengan persamaan ;

R = R0 { 1 + α (t – t0)}, .....................................................................
(9) dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu
0
T : temperatur suhu akhir, dalam C.

Bahan penghantar yang paling banyak dipakai adalah tembaga ,


karena tembaga merupakan bahan penghantar yang paling baik setelah
perak dan harganya pun murah karena banyak terdapat dimana-mana .
Akhir-akhir ini banyak digunakan alumunium dan baja sebagai

23
penghantar walaupun tahanan jenisnya cukup besar , hal ini dengan
pertimbangan sangat berlimpah dan harganya menjadi lebih murah .

d. Daya Hantar Panas


Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan
0
bahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam C.
Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesin listrik beserta
perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas
yang tinggi sedangkan bahan-bahan bukan logam rendah.

e. Daya Tegangan Tarik


Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas
tanah. Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus
diketahui kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam
pendistribusian tegangan tinggi. Penghantar listrik dapat berbentuk padat
, cair , atau gas . yang berbentuk padat umumnya logam , elektrolit dan
logam cair (air raksa) merupakan penghantar cair , dan udara yang
diionisasikan dan gas-gas mulia (neon) ,kripton ,dsb) sebagai penghantar
bentuk gas .

f. Timbulnya daya Elektro-motoris Termo


Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat
dari dua bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu
rangkaian, arus akan menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri
bila terjadi perubahan temperatur suhu. Daya elektro-motoris termo
dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan tegangan
dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan
yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang
digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya
elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut
dengan daya elektro-motoris termo.

g. Sifat Thermal Bahan Konduktor


a) S i f a t T e r m a l B a h a n
Sifat termal adalah respon material aplikasi dari panas. Benda
padat menyerap energi dalam bentuk panas , sehingga temperatur
dan dimensinya naik. Kapasitas Termal dan konduktifitas termal
adalah sifat yang sering dibahas pada pemanfaatan praktis dari
padatan.
b) Kapasitas Termal

24
Kapasitas Termal adalah sifat yang mengindikasikan kemampuan
materi untuk menyerap panas
c).KonduktivitasTermal
Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu besaran
intensif bahan yang menunjukkan kemampuannya untuk
menghantarkan panas. Berikut ini nilai konduktivitas termal
beberapa benda.
Konduktivitas atau keterhantaran termal, k, adalah suatu
besaran intensif bahan yang menunjukkan dalam kemampuan untuk
menghantarkan panas. Konduksi termal adalah suatu fenomena transport
di mana perbedaan temperatur menyebabkan transfer energi termal dari
satu daerah benda panas ke daerah yang sama pada temperatur yang
lebih rendah. Panas yang di transfer dari satu titik ke titik lain melalui
salah satu dari tiga metoda yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduktivitas termal = laju aliran panas × jarak / ( luas × perbedaan
suhu ).

....................................................(10)

Besaran ini didefinisikan sebagai panas, Q, yang dihantarkan


selama waktu t melaui ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan
dengan luas A yang disebabkan oleh perbedaan suhu ΔT dalam kondisi
tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung dengan perbedaan
suhu tersebut.

d) Tahanan Termal (R)


Tahanan termal (R = resistansi termal) untuk menyatakan
kemampuan suatu bahan dalam menghambat aliran kalor. Tahanan
termal merupakan perbandingan antara ketebalan suatu bahan dengan
konduktivitas termal bahan tersebut. Secara matematis bisa dirumuskan
sebagai berikut :

R = T/Q ....................................................................................... (11)

Keterangan :
R = tahanan alias hambatan termal
Q = konduktivitas termal
T = temperatur

Tambahan :

25
Pada umumnya zat padat merupakan konduktor termal yang baik,
sedangkan zat cair dan zat gas merupakan konduktor termal yang buruk.
Konduktor termal = penghantar panas alias kalor. Zat cair dan zat gas
bisa disebut juga sebagai isolator termal terbaik. Isolator termal =
penghambat panas alias kalor.

Tabel 4. Nilai Konduktivitas Termal Beberapa Benda:


Jenis benda Konduktivitas Termal (k)
o o
J/m.s.C Kkal/m.s.C
-4
Perak 420 1000 x 10
-4
Tembaga 380 920 x 10
-4
Aluminium 200 500 x 10
-4
Baja 40 110 x 10
-4
Es 2 5 x 10
-4
Kaca (biasa) 0,84 2 x 10
-4
Bata 0,84 2 x 10
-4
Air 0,56 1,4 x 10
Tubuh manusia 0,2 -4
0,5 x 10
-4 -
Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10 – 0,4 x 10
4
4
Gabus 0,042 0,1 x 10-
-4
Wol 0,040 0,1 x 10
-4
Busa 0,024 0,06 x 10
-4
Udara 0,023 0,055 x 10

Resistivitas (ρ) adalah kemampuan suatu bahan untuk


mengantarkan arus listrik yang bergantung terhadap besarnya medan
istrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas suatu bahan
makasemakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk
menimbulkan sebuah kerapatan arus. Satuan untuk resistivitas adalah
Ω.m. Konduktivitas adalah kebalikan dari resistivitas. Nilai
konduktivitas yang baik dimiliki oleh logam. Nilai konduktivitas adalah
perbandingan antara sifat kelistrikan dengan konduktivitas termal.
Misalnya logam yang merupakan bahan dengan konduktivitas baik,
maka daya hantar listrik pada bahan ini sama baik dengan kepekaan
terhadap perubahan suhu. Ini dikarenakan dalam bahan logam terdapat
banyak electron bebas yang mengangkut muatan baik dalam konduksi
listrik maupun konduksi termal.

26
e) Sifat Fisis Konduktor
1) Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa
mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain
wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan,
kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini
pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut.
a. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, sedangkan
benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator.
Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik. Daya
hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang
ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber
tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah
lampu dapat menyala.
b. Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua
yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik
adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet, sedangkan
benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh
magnet.
c. Titik Didih
- Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
- Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi
zat cair.

2) Sifat Kimia
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain
mudah terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan
berkarat (korosif). Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat
kimia :

a. Mudah terbakar

27
Bensin termasuk zat yang mudah terbakar. Sehingga, di stasiun
pengisian bahan bakar terdapat larangan “DILARANG
MEROKOK“. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang
mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman.

b. Mudah busuk
Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman,
dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk
dan berubah rasa menjadi asam. Misal, nasi yang dibiarkan
berhari–hari bereaksi dengan udara menjadi basi, susu yang
berubah rasa menjadi asam.

c. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda
tersebut berkarat. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat
mudah berkarat.

d. Mudah meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat
mudah meledak, seperti : magnesium, uranium dan natrium.

e. Racun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara
lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida.
Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama,
baik serangga maupun tikus.

2.2 Super Konduktor


1) Sifat kelistrikan superkonduktor,
Sebelum menjelaskan prinsip superkonduktor, akan lebih baik jika
terlebih dahulu menjelaskan bagaimana kerja logam konduktor pada
umumnya. Bahan logam tersusun dari kisi-kisi dan basis serta electron
bebas. Ketika medan listrik diberikan pada bahan, elektron akan
mendapat percepatan. Medan listrik akan menghamburkan elektron ke
segala arah dan menumbuk atom-atom pada kisi. Hal ini menyebabkan
adanya hambatan listrik pada logam konduktor.
Pada bahan superkonduktor terjadi juga interaksi antara electron
dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa mengalami
hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori BCS.

28
Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik
elektron yang bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua
akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom
kisi lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar electron
sehingga kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut
Cooper Pairs. Efek ini dapat dijelaskan dengan istilah Phonons. Ketika
elektron pertama pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron
yang mendekati inti atom kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon.
Sedangkan elektron lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini
mengakibatkan gaya Tarik menarik antar elektron. Pasangan elektron ini
akan melalu kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan.

2) Sifat kemagnetan superkonduktor


Sifat lain dari superkonduktor yaitu bersifat diamagnetisme
sempurna. Jika sebuah superkonduktor ditempatkan pada medan magnet,
maka tidak akan ada medan magnet dalam superkonduktor. Hal ini
terjadi karena superkonduktor menghasilkan medan magnet dalam bahan
yang berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan. Efek
yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam
suhu normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor.
Pada suhu kritis, medan magnet akan ditolak. Efek ini dinamakan Efek
Meissner.

3) Sifat quantum superkonduktor


Teori dasar Quantum untuk superkonduktor dirumuskan melalui
tulisan Bardeen, Cooper dan Schriefer pada tahun 1957. Teori
dinamakan teori BCS. Fungsi gelombang BCS menyusun pasangan
partikel dan. Ini adalah bentuk lain dari pasangan partikel yang mungkin
dengan Teori BCS. Teori BCS menjelaskan bahwa :
a). Interaksi tarik menarik antara elektron dapat menyebabkan keadaan
dasar terpisah dengan keadaan tereksitasi oleh energi gap.
b). Interaksi antara elektron, elektron dan kisi menyebabkan adanya
energi gap yang diamati. Mekanisme interaksi yang tidak langsung
ini terjadi ketika satu elektron berinteraksi dengan kisi dan
merusaknya. Elektron kedua memanfaatkan keuntungan dari
deformasi kisi. Kedua elektron ini beronteraksi melalui deformasi
kisi. (academica.edu)

4) Sifat Thermal Superkonduktor,

29
- Kandungan uap air
Konduktifitas termal air sebesar 25 x konduktifitas udara tenang.
Oleh karena itu apabila suatu benda berpori diisi air maka akan
berpengaruh terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang
rendah pada bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara
dalam bahan tersebut.
Hubungan antara konduktifitas termaldan kandungan uap air dituangkan
dalam persamaan sbb:

Kh=Kd(1+0,0125h)

Dimana, Kh=Konduktifitas termal pada kandungan uap air h

Kd=Konduktifitas termal dalam keadaan kering

H=kandungan uap air (%berat)

- Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah
kecil. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktifitas
termal akan meningkat apabila suhu meningkat.

- Kepadatan dan Porositas


Konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan apabila
poro-pori bahan semakin banyak maka konduktifitas termak
rendah. Perbedaan konduktifitas termal bahan dengan kepadatan
yang sama, akan tergantung kepada perbedaan struktur, yang
meliputi: ukuran, distribusi, hubungan pori/lubang.
- Batas Konduktifitas Termal Bahan.
Konduktifitas termal bahan insulasi terbatas kepada konduktifitas
gas dalam pori-por. Tidak mungkin bahan yang berpori memiliki
konduktifitas termal lebih rendah dari udara tenang (still air).
Namun demikian ada bahan insulasi (foam) yang mempunyai
konduktifitas termal lebih rendah dari udara tenang.

5)Konduktivitas Superkonduktor,
Superkonduktivias adalah sebuah fenomena yang terjadi dalam
beberapa material pada suhu rendah, dicirikan dengan ketiadaan
hambatan listrik dan "dampin" dari medan magnetik interior (efek

30
Meissner). Superkonduktivitas adalah sebuah fenomena mekanika-
kuantum yang berbeda dari konduktivitas sempurna.
Dalam superkonduktor konvensional, superkonduktivitas disebabkan
oleh sebuah gaya tarik antara elektron konduksi tertentu yang meningkat
dari pertukaran phonon, yang menyebabkan elektron konduksi
memperlihatkan fase superfluid terdiri dari pasangan elektron yang
berhubungan. Ada juga sebuah kelas material, dikenal sebagai
superkonduktor tidak konvensional, yang memperlihatkan
superkonduktivitas tetapi yang ciri fisiknya berlawanan dengan teori
superkonduktor konvensional. Apa yang disebut superkonduktor suhu-
tinggi superkonduk pada suhu yang jauh lebih tinggi dari yang
dimungkinkan menurut teori konvensional (meskipun masih jauh di
bawah suhu ruangan.) Sekarang ini tidak ada teori lengkap tentang
superkonduktivitas suhu-tinggi.
Superkonduktivitas terjadi di berbagai macam material, termasuk
unsur sederhana seperti timah dan aluminum, beberapa logam alloy,
beberapa semikonduktor di-dop-berat, dan beberapa "compound"
keramik berisi bidang atom tembaga dan oksigen. Kelas compound yang
terkahir, dikenal sebagai kuprat, adalah superkonduktor suhu-tinggi.
Superkonduktivitas tidak terjadi dalam logam mulia seperti emas dan
perak, atau di banyak logam ferromagnetik, meskipun ada beberapa
material menampilkan baik superkonduktivitas dan ferromagnetisme
telah ditemukan tahun-tahun belakangan ini.

6) Sifat Fisis Superkonduktor,


Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk
sendiri), dimana pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang
tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan
suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap, maka kepadatan benda akan bertambah,
sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan
berkurang
2. Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah.
3. Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan
panas

Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan


dibawah suatu nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja
berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun suatu insulator pada

31
keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat konduktivitas
menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa
kehilangan energi. Percobaan Onnes dengan mengalirkan arus pada
suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan
kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun
kemudian ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian
oleh Onnes diberi nama superkondutivitas.
Onnes mulai mempelajari sifat-sifat logam pada suhu yang sangat
dingin. Kemudian dia mengalirkan arus pada logam merkuri yang sangat
murni yang didinginkan. Onnes menemukan bahwa pada suhu 4,2 K
hambatan listrik pada logam merkuri tiba-tiba menghilang atau nol dan
arus dapat mengalir terus menerus tanpa kehilangan energi
(supercurrrent). Fenomena inilah yang dinamakan superkonduktivitas
oleh Onnes yang membuatnya dianugrahi Nobel Fisika 2 tahun
kemudian.
Pada tahun 2003 tiga orang ilmuwan diberi Nobel Fisika yakni Alexei
abrikosov, Anthony legget dan Vitally Ginzburg, akibat temuan mereka
mengenai perkembangan teori superkonduktor. Mereka menemukan
aplikasi superkonduktor, yakni sebuah alat pencitra/pendiagnosa yang
disebut Magnetic Resonance Imaging / MRI. MRI mempunyai
pencitraan dengan resolusi sangat tinggi, melebihi CT SCAN, yang
dapat digunakan sebagai pendiagnosa otak manusia.
Dibidang kelistrikan, Generator yang menggunakan superkonduktor
memiliki efisiensi sebesar 99% dan memiliki ukuran yang jauh lebih
kecil dibandingkan dengan generator yang menggunakan kawat
tembaga.
Dibidang transportasi, Kereta JR-Maglev MLX01 telah mencapai 581
km / jam (367 mph), sedikit lebih cepat daripada kereta api beroda (rekor
kecepatan TGV saat ini adalah 574,8 km / jam, 357,0 mph). kereta ini
menggunakan magnet superkonduktor untuk ukuran yang besar, dan
menggunakan-jenis suspensi elektrodinamik (EDS). Sebagai
perbandingan Transrapid menggunakan electromagnets and attractive-
type electromagnetic suspension (EMS). “Superconducting Maglev
Shinkansen” ini dikembangkan oleh Perusahaan Jepang Central Railway
(JR Central) dan Heavy Industries Kawasaki, saat ini kereta api tercepat
di dunia, mencapai rekor kecepatan 581 km / jam pada tanggal 2
Desember 2003.
Dibidang komputer, superkonduktor digunakan untuk membuat suatu
superkomputer dengan kemampuan berhitung yang fantastis.

32
7) Sifat Kimia Super Konduktor
Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang
disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan
bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat
ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi
paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super.
Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan
lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu
mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol.
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan
terbentuknya zat jenis baru. Contoh sifat fisika antara lain mudah
terbakar, mudah busuk, mudah meledak , beracun, dan berkarat
(korosif).

8) Sifat Mekanis Superkonduktor;


Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat
adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya
perubahan itu tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan
dari bahan apa benda tersebut dibuat. Jika tidak ada gaya dari luar yang
bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada suatu benda:
1. Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena
benda mempunyai sifat kenyal (elastis).
2. Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal
ini hanya sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula
karena besar gaya yang bekerja melampaui batas kekenyalan
sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang.
3. Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena
besar gaya yang bekerja jauh melampaui batas kekenyalan
sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan
informasi spesifikasi bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh
besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan mulur, perpanjangan,
reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan
lain-lain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis,
perlu diperhatikan kekerasan (hardness) dan kemampuan menahan
goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang sering diperlukan adalah
berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur, dan
sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang
terhadap perubahan suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan

33
akibat reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada di
udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun,
kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan basa.

BAB III
SIFAT KELISTRIKAN, SIFAT THERMAL,
KONDUKTIVITAS, SIFAT FISIS, KIMIA DAN SIFAT
MEKANIS DARI BAHAN SEMIKONDUKTOR

Bahan yang telah dibentuk akan memiliki seperangkat sifat-sifat


seperti, kekuatan, kekerasan, daya hantar listrik, warnah dan sebagainya
yang memang diperlukan untuk persyaratan disain. Produk ini akan tetap
memiliki sifat-sifat tersebut, asalkan tidak ada perubahan struktur akibat
pemggunaanya, sebagai contoh mengapa karet akan bertambah keras
bila digunakan dalam waktu yang cukup lama, karena dipengaruhi
penyinaran cahaya dan pengaruh cuaca, mengapa aluminium tidak dapat
digunakan dalam pesawat ruang angkasa, mengapa suatu ligam akan
mengalami kelelahan selama pembebanan siklus, mengapa maknit akan
kehilangan polaritasnya dalam medan frekuensi radio dan mengapa suatu
semikonduktor dapat rusak karena karena pengaruh radiasi nuklir.
Ringkasnya seorang ahli tehnik harus pula mengetahui pengaruh
pemakaian produk atas struktur intern disamping persyaratan lainnya
dan mengkaitkan sifat-sifat bahan.
3.1 Sifat-Sifat Mekanik
Deformasi terjadi bila bahan mengalami gaya. Regangan (starain),
e adalah besar deformasi persatuan panjang, dan tegangan (stress), s,
adalah gaya persatuan luas.
Selama deformasi, bahan menyerap energi sebagai akibat adanya gaya
yang bekerja sepanjang jarak deformasi. Kekuatan (strength) adalah
ukuran besar gaya yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak
suatu bahan. Keuletan (ductility) dikaitkan dengan besarnya regangan
permanen sebelum terjadi perpatahan. Ketangguhan (toughness)
dikaitkan dengan jumlah energi yang diserap oleh bahan sampai terjadi
perpatahan.

34

Anda mungkin juga menyukai