Anda di halaman 1dari 23

EKSTRAKSI METALURGI

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Metalu
Metalurg
rgii di
dide
defi
fini
nisi
sikan
kan se
sebag
bagai
ai il
ilmu
mu dan te
tekn
knol
olog
ogii un
untu
tuk
k me
memp
mper
erol
oleh
eh sa
samp
mpai
ai
 pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih mineral,pemerolehan
(ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Berdasarkan
Berdasarkan tahapan rangkai
rangkaian
an kegia
kegiatannya,
tannya, metalurgi
metalurgi dibeda
dibedakan
kan menja
menjadi
di dua jenis
jenis,,
yaitu metalurgi
metalurgi ekstr
ekstraksi
aksi dan metal
metalurgi
urgi fisi
fisika.
ka. Metal
Metalurgi
urgi ekstraksi yang banyak melibatkan
melibatkan
 proses-proses kimia, baik yang temperatur rendah dengan cara pelindian maupun pada
temperatur tinggi dengan cara proses peleburan utuk menghasilkan logam dengan kemurnian
tertentu, dinam
tertentu, dinamakan
akan juga metalurgi kimia. Meski
Meskipun
pun sesun
sesungguhnya
gguhnya metalurgi
metalurgi kimi
kimiaa itu sendiri
mempunyai pengertian yang luas, antara lain mencakup juga pemaduan logam denagn logam
lain atau logam dengan bahan bukan logam. Beberapa aspek perusakan logam (korosi) dan cara-
caraa pena
car penanggu
nggulan
langann
gannya,
ya, pel
pelapi
apisan
san log
logam
am sec
secara
ara ele
elektr
ktroli
olit,d
t,dll.
ll. Ada
Adapun
pun pro
proses
ses-pr
-prose
osess dar
darii
ekstr
ekstraks
aksii met
metalu
alurgi
rgi / eks
ekstr
traks
aksii log
logam
am itu sen
sendir
dirii ant
antara
ara lai
lain
n ada
adalah
lah pyrometalurgy
 pyrometalurgy (proses
ekstra
ekstraks
ksii ya
yang
ng di
dila
laku
kukan
kan pa
pada
da tetemp
mpererat
atur
ur ti
ting
nggi
gi),
), hydrometalurgy
hydrometalurgy(pr
(prose
osess eks
ekstra
traksi
ksi yang
dilakukan pada temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan
electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan prinsip elektrokimia, baik pada
temperatur rendah maupun pada temperatur tinggi).
BAB II

PEMBAHASAN

TAHAPAN PROSES EKSTRAKSI METALURGI

2.1 Hidrometalurgi
Hidr
Hidrom
omet
etal
alur
urgi
gi meru
merupa
paka
kan
n caba
cabang
ng ters
tersen
endi
diri
ri dari
dari meta
metalu
lurg
rgi.
i. Seca
Secara
ra harf
harfia
iah
h
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan
menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi
adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu
zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan reagen
encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100º C. Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat
selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian
dipisahkan dari material yang tak diinginkan.
Peralatan yang dipergunakan adalah :
a. Electrolysis / electrolytic cell.
 b. Bejana pelindian (leaching box).

Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak mendapat perhatian
 peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah semisal jurnal kimia berskala
internasion
internasional
al yang memba
membahas
has peredu
pereduksian
ksian logam secar
secaraa hidrom
hidrometalu
etalurgi.
rgi. Logam-
Logam-logam
logam yang
 banyak mendapat perhatian adalah nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan:
1. Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan
Bijih melainkan hanya harus dihanc
dihancurkan
urkan menjadi bagian-bagian
bagian-bagian yang
lebih kecil.
2. Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus sebagai reduktor dalam
 jumlah besar dapat dihilangkan.
3. Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida, arsenik (III) oksida,
dan debu tungku dapat dihindarkan.
4. Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
5. Suhu prosesnya relatif lebih rendah.
6. Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.
7. Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian yang tinggi.

Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat disederhanakan


tergan
tergantun
tung
g pada log
logam
am yang ingin dim
dimurn
urnika
ikan.
n. Sal
Salah
ah sat
satu
u yan
yang
g saa
saatt ini banyak men
mendap
dapat
at
 perhatian adalah logam mangan dikarenakan aplikasinya yang terus berkembang terutama
sebagaii mater
sebaga material
ial sel katodi
katodik
k pada baterai isi ulang. Baterial
Baterial ion litium konvensional
konvensional telah lama
dikenal dan diketahui memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika
katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas penyimpanan energi baterai
tersebut menjadi jauh lebih besar.
Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi adalah :
1. Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.
2. Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan mudah dan murah.
3. Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses berikutnya.
4. Mineral-mineral
Mineral-mi neral pengganggu (gangue minerals)
minerals) janga
jangan
n terl
terlalu
alu banyak menyer
menyerap
ap (bere
(bereaksi)
aksi)
dengan zat pelarut yang dipakai.
5. Za t pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang.
Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung (clay minerals),
karena akan sulit memisahkannya.
6. Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar mudah (cepat)
 bereaksi pada suhu rendah.
7. Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and non-toxic), jadi
tidak membahayakan alat dan operator.

Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan organik.
2. Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.
3. Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.

Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang dapat
larut. Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam berharga dalam bijih dan
karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya bijih dilindi oleh reagen kimia tertentu. Secara
hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching, yaitu :
1. Leaching in Place (In-situ Leaching)
2. Heap Leaching
3. Vat Leaching /Percolation Leaching
4. Agitation Leaching
5. Autoclaving

Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan yang dipilih
diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu sendiri maupun produk hasil
oksidasinya.. Kebanya
oksidasinya Kebanyakan
kan redukt
reduktan
an yang diguna
digunakan
kan adalah kelompok monom
monomer er karbohi
karbohidrat,
drat,
turunan aldehid dan keton karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah
 proses reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:
C6H12O6 + 12MnO2 + 24H+ = 6CO2 + 12Mn2+ + 18H2O

Larutan hasil leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada tiga proses
 pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut dan presipitasi
(pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi adalah yang paling mudah dilakukan, juga lebih
cepat. Namun cara ini kurang efektif untuk metalurgi adalah :
• Pada PBG :
  bijih / mineral
 tetap mineral
 kadar logam rendah
 kadar logam tinggi
 sifat-sifat fisik dan kimia
 tak berubah

• Pada ekstraktif metalurgi :


  bijih / mineral
  jadi logam (metal)
 sifat-sifat fisik dan kimia
  berubah

Kominu
Kominusi
si ata
atau
u peng
pengeci
ecilan
lan uku
ukuran
ran mer
merupak
upakan
an tah
tahap
ap awa
awall dal
dalam
am pro
proses
ses PBG yan
yang
g
 bertujuan untuk :
a. Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya.
 b. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya.
c. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya
reagen flotasi.

Tahapan proses (process aims) pada metalurgi ekstraktif adalah :


a. Pemisahan (separation), yaitu pembuangan unsur, campuran atau material yang tidak diinginkan
dari bijih (sumber metal )
 b. Pembentukan campuran (compound foramtion), yaitu cara memproduksi material yang secara
struktur dan sifat-sifat kimianya berbeda dari bijihnya (sumbernya).
c. Pengambilan/produksi metal (metal production), yaitu cara-cara memperoleh metal yang belum
murni.
d. Pemurnian metal (metal purification), yaitu pembersihan, metal yang belum murni (membuang
unsur-unsur pengotor dari metal yang belum murni), sehingga diperoleh metal murni.
2.2 Pirometalurgi

Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang
hanya 50º - 250º C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000º C
(proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu
tersebut kebanyakan metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang
dalam fase gas.
Umpan
Umpa n yan
yang
g ba
baik
ik ad
adal
alah
ah ko
kons
nsent
entra
ratt de
deng
ngan
an ka
kadar
dar me
meta
tall ya
yang
ng ti
tingg
nggii ag
agar
ar da
dapa
patt
mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat juga dilakukan dengan
memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik (exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1. Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).
2. Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
3. Energi listrik.
4. Energi terselubung/te
terselubung/tersemb
rsembunyi,
unyi, panas buangan dipaka
dipakaii untuk pemana
pemanasan
san awal (prehe
(preheating
ating
 process).

Peralatan yang umumnya dipakai adalah :


1. Tanur tiup (blast furnace).
2. Reverberatory furnace.

Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :


1. Pierce-Smith converter.
2. Bessemer converter.
3. Kaldo cenverter.
4. Linz-Donawitz (L-D) converter.
5. Open hearth furnace.

Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu :

1. Dr
Dryi
ying
ng (P
(Pen
enger
gerin
inga
gan)
n)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material. Pengeringan biasanya
sering
sering te
terj
rjadi
adi ol
oleh
eh ko
kont
ntak
ak pa
pada
data
tan
n le
lemb
mbap
ap de
deng
nganp
anpem
embak
bakar
aran
an ga
gass ya
yang
ng pa
panas
nas ol
oleh
eh
 pembakaran bahan bakar fosil. Pada beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa
disediakan oleh udara panas gas yang secara tidak langsung memanaskan. Biasa Biasanya
nya suhu
 pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar 120ºC.pada kasus
k asus tertentu, seperti
 pengeringan air garam yang dapat larut, suhu pengeringan yang lebih tinggi diperlukan.
Dari stockpile,
stockpile, hasil tambang
tambang (ore) diangkut
diangkut menuju apron feeder.
feeder. Di apron
apron
feeder
feeder oremenga
oremengalami
lami penyaring
penyaringan
an dan pengatur
pengaturan
an beban
beban sebelum
sebelum diangkut
diangkut
dengan belt conveyormenuju dryer atau tanur pengering. Diruang pembakaran
tersebut terdapat alat pembakaryang menggunakan high sulphur oil atau yang
biasa disebut minyak residu sebagai bahanbakar. Dalam tahap pengeringan ini
hanya dilakukan penguapan sebagian kandungan air dalam bijih basa dan tidak
ada reaksi
reaksi kimia.
kimia. Ore kemudi
kemudian
an dihanc
dihancurk
urkan
an dan kemud
kemudian
iandik
dikump
umpulk
ulkan
an di
guda
gudang
ng biji
bijih
h keri
kering
ng (Dry
(Dry Ore
Ore Stor
Storag
age)
e).D
.Dim
iman
ana
a dryi
drying
ng atau
atau peng
penger
erin
inga
gan
n
dibutu
dibutuhka
hkan
n untuk
untuk mengur
menguran
angi
gi kadar
kadar moistu
moisture
re dalamb
dalambiji
ijih.
h. Biasa
Biasanya
nya kadar
kadar
moisture dalam bijih sekitar 30-35 % dan diturunkan dalam proses inidengan
rotar
rotary
y dryer
dryer menjad
menjadii sekita
sekitarr 23
23%
% (terga
(tergantu
ntung
ng desain
desain yang
yang dibua
dibuat).
t). Dalam
Dalam
rotarydr
rotarydryer
yer ini, pengerin
pengeringan
gan dilakukan
dilakukan dengan cara mengalir
mengalirkan
kan gas panas
panas
yang dihasilkan daripembakaran pulverized coal dan marine fuel dalam Hot Air
Generator (HAG) secara Co-Current (searah) pada temperature sampai 200 C

2. Ca
Calc
lcin
inin
ing
g (Kal
(Kalsi
sina
nasi
si))
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi hydrate seperti ferric
Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi
kalsium
kalsium oks
oksida
ida dan kar
karbon
bon dio
diosid
sidaa dan ata
atau
u bes
besii kar
karbona
bonatt men
menjad
jadii bes
besii oks
oksida
ida.Pr
.Prose
osess
kalsinasi membawa dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan
fluidized bed reactor.
 Tujuannya untuk menghilangkan
menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi
sebagiannikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Setelah proses drying,
bijih nikel yangtersimpan di gudang bijih kering pada dasarnya belumlah kering
secara
secara sempurna,
sempurna, karenaitu
karenaitulah
lah tahapan
tahapan ini bertujua
bertujuan
n untuk
untuk menghilan
menghilangkan
gkan
kandungan air bebas dan air kristal sertamereduksi nikel oksida menjadi nikel
logam. Proses ini berlansung dalam tanur reduksi. Bijihdari gudang dimasukkan
dalam
dalam tanur
tanur reduks
reduksii dengan
dengan kompo
komposis
sisii penca
pencampu
mpura
ran
n menggu
menggunak
nakanr
anrati
atio
o
tertentu untuk menghasilkan komposisi silika magnesia dan besi yang sesuai
dengan
denganope
operas
rasion
ional
al tanur
tanur listri
listrik.
k. Selai
Selain
n itu dimas
dimasukk
ukkan
an pula
pula batub
batubara
ara yang
yang
berfun
berfungsi
gsi sebaga
sebagaii bahanp
bahanpere
ereduk
duksi
si pada
pada tanur
tanur reduks
reduksii maupun
maupun pada
pada tanur
tanur
pelebur. Untuk mengikat nikel dan besireduksi yang telah tereduksi agar tidak
teroksidasi kembali oleh udara maka ditambahkanlahbelerang. Hasil akhir dari
prose
proses
s ini
ini diseb
disebut
ut kalsin
kalsin yang
yang bertem
bertemper
peratu sekitarr 700 0C. Tujuan
aturr sekita Tujuan utama
utama
proses ini adalah menghilangkan air kristal yang ada dalam bijih,air kristalyang
bias
biasa
a diju
dijump
mpai
ai adal
adalah
ah serp
serpen
enti
tine
ne (3Mg
(3MgO.
O.2S
2SiO
iO2.
2.2H
2H2O
2O)) dan
dan goet
goethi
hite
te
(Fe2O3
(Fe2O3.H2
.H2O).
O).Pro
Proses
ses dekomp
dekompos
osisi
isi ini dilaku
dilakukan
kan dalam
dalam Rotary
Rotary Kiln
Kiln dengan
dengan
tempet
tempetatu
aturr sampa
sampaii 850 oCmeng
oCmenggun
gunaka
akan
n pulver
pulverize
ized
d coal
coal secara
secara Counte
Counterr
Current. Reaksi dekomposisi air kristal yangterjadi adalah sebagai berikut:
a. SerpentineReaksi
SerpentineReaksi dekomposisi
dekomposisi dari serpentine adalah sebagai berikut:

3MgO.2SiO2.2H2O 3 MgO + 2 SiO2 + 2 H2O

Reak
Reaksi
si init
initer
erja
jadi
di pada
pada temp
temper
erat
atur
ur 460-
460-65
650
0 C dan
dan tergo
ergolo
long
ng reak
reaksi
si
endotermik
endotermik.. Pemanasa
Pemanasan
n lebih
lebih lanj
lanjut
ut MgO
MgO dan
dan SiO2
SiO2 akan
akan memb
memben
entu
tuk
k
forsterite dan enstatite yang merupakan reaksieksotermik.

2MgO + SiO2 2MgO.SiO 2MgO + SiO2 MgO.SiO2b.

b. GoethiteR
GoethiteReaksi
eaksi dekompo
dekomposisi
sisi dari
dari goethite
goethite adalah sebagai
sebagai berikut:
berikut:

Fe2O3.H2O Fe2O3+ H2O

Reak
Reaksi
si ini
ini terj
terjad
adii pada
pada 260C-330C
260C 330C dan merupa
merupakan
kan reaks
reaksii endote
endotermi
rmik.
k.
Disampingmenghilangkan air kristal, pada proses ini juga biasanya didesain
sudah terjadi reaksireduksi dari NiO dan Fe2O3. Dalam teknologi Krupp rent,
semua reduksi dilakukandalam rotary kiln dan dihasilkan luppen. Sedangkan
dalam technology Electric Furnace,hanya sekitar 20% NiO tereduksi secara
tidak langsung dalam rotary kiln menjadi Ni dan80% Fe2O3 menjadi FeO
sedangkan sisanya dilakukan dalam electric furnace. Produk dari rotary kiln
ini disebut dengan calcined ore dengan kandungan moisture sekitar 2%dan
siap dilebur dalam electric furnace

3. Roasting (Pemanggangan)
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan pada bijih yang
dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan ini tidak mencapai titik leleh
(didih).
Kegunaan Roasting adalah :
-Mengeluarkan sulfur, Arsen, Antimon dari persenyawaannya
- Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur 
2 ZnS + 3O2 2 ZnO + 2 SO4
- Membentuk material menjadi porous
- Menguapkan impurity yang foltair.

Dapur yang digunakan pada proses roasting, yaitu :


- Hazard Vloer Oven
- Suspensi roasting oven
- Fluiized bed roasting
Jenis-jenis roasting, yaitu :
a. Ok
Okssid
idaa Roa
Roast
stin
ing
g
Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida pada temperatur tinggi (direduksi
langsung). Pada temperatur rendah :
• sulfida logam dapat direduksi dengan Carbon membentuk CS dan CS2.
• Tidak dapat direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih stabil
 b. Reduksi Roasting
Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida mengalami proses reduksi oleh
suatu reduktor gas yang dimaksudkan
dimaksudkan untuk menurunkan
menurunkan deraj
derajat
at oksi
oksidasi
dasi suatu logam.
Peristiwa reduksi ini tidak dapat tercapai untuk suatu oksida yang sangat stabil.
c. Chl
Chlor Ro
Roas
asttin
ing
g
Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama senyawa klorida (CaCl2,NaCl)
atau dengan gas Cl2.
Tujuan chlor roasting adalah :
• Menghasilkan senyawa klorida logam dalam air (di ekstraksi)
• Mengha
Menghasil
silkan
kan sen
senyaw
yawaa klo
klorid
ridaa log
logam-
am-log
logam
am yang mud
mudah
ah men
mengua
guap
p agar dapa
dapatt
dipisahkan dari mineral-mineral pengganggu (Metalurgi Halida).
d. Fluor Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent F2.
e. Yo
Yodi
dium
um Roa
Roassti
ting
ng
Pemanggangan ini menggunakan reagent I2.

4. AGLOMERASI
 Tujuan nya Mengubah ukuran butiran bijih/ konsentrat mjd gumpalan yg relatif 
besar agar tdk menyumbat lubang2 pd tanur yg digunakan utk lewat gas2.
 Jenis :
1. Pembriketan (briqueting)
(briqueting)
cetak-tekan dgn bhn perekat ( kapur, semen, lempung, minyak residu, tar),
maup
maupun
un tanp
tanpa
a pere
pereka
kat,
t, dila
dilaku
kuka
kan
n pd temp
temper
erat
atur
ur kama
kamar/
r/ pema
pemana
nasa
san.
n.
Pemakaian terbatas, biaya mahal.
2. Nodulasi (nodulizing)
sepert
sepertii pd pembua
pembuatan
tan klinke
klinkerr semen
semen dgn
dgn cara
cara pemana
pemanasa
san
n di dlm tanur
tanur
putar, shg terbtk gumpalan2.
3. 3. Sinterisasi (sintering)
(sintering)
banyak
banyak digunakan
digunakan utk preparas
preparasii pelebura
peleburan
n pd tanur
tanur tiup (blast furnace)
furnace)..
Dilakukan dgn mesin khusus DLSM (dwight- lloyd sintering machine)
Proses :
• bijih besi dicampur 5% kokas dan 5-10% air serta kapur sbg bhn imbuh
• panaskan pd DLSM. Kokas akan terbakar temperatur naik 1200-1300 C
• aglomerasi tjd krn silikat dlm bijih meleleh / tjd pertumbuhan kristal dan
rekristalisasi.
rekristalisasi. Utk bijih2/ kosentrat sulfida ( PbS) dilakukan roast sintering
4. Peletisasi (peletizing)
umumnya dilakukan pd bijih / konsentrat yg sangat halus shg sulit disinter.
Proses:
• bijih/ konsentrat ditambah air dan bhn perekat (kapur, lempung, bhn2
organik) pd temp kamar dibentuk mjd bulatan pelet (gumpalan ukuran 1-
3 cm) di dlm drum atau piringan berputar
• pembak
pembakararana
ana pelet
pelet pd temp
temp 1200-1
1200-1300
300 C dlm tanur tegak
tegak atau
atau dgn
DLSM

5. Smelting
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam ,leleh dan
mecair setelah mencapai titik didihnya.

Untuk
Untuk meleb
melebur
ur kalsi
kalsin
n hasil
hasil kalsi
kalsinas
nasi/r
i/redu
eduksi
ksi sehin
sehingga
gga terben
terbentu
tuk
k fasa
fasa
lelehan
lelehan matte danSlag.
danSlag. Kalsin
Kalsin panas
panas yang keluar dari tanur
tanur reduksi
reduksi sebagai
umpan
umpan tanur
tanur pelebu
peleburr dimasu
dimasukka
kkanke
nkeda
dalam
lam surge
surge bin lalu
lalu kemud
kemudian
ian dibaw
dibawa
a
dengan transfer car ke tempat penampungan.Furnace bertujuan untuk melebur
kalsin hingga terbentuk fase lelehan matte dan slag.Dinding furnace dilapisi
deng
dengan
an batu
batu taha
tahan
n api
api yang
yang didi
diding
ngin
inka
kan
n deng
dengan
an medi
media
a air
air mela
melalu
luib
ibal
alok
ok
temb
tembag
aga.
a. Matt
Matte
e dan
dan slag
slag akan
akan terp
terpis
isah
ah berd
berdas
asar
arka
ka bera
beratt jeni
jenisn
snya
ya.. Slag
Slag
kemudiand
kemudiandiang
iangkut
kut kelokasi
kelokasi pembuanga
pembuangan
n dengan
dengan kendaraa
kendaraan
n khusus.P
khusus.Prose
roses
s
peleburan dalam electric furnace adalah proses utama dalam rangkaian proses
ini.Reaksi reduksi 80% terjadi secara langsung dan 20%secara tidak langsung
pada temperature sampai 1650 C.

Oven yang digunakan, yaitu :


a. Schacht Oven
 b. Scraal Oven (revergeratory Furnace
c. Elec
Electr
tric
ic Ov
Oven
en (E
(Ele
lect
ctri
ricc Furn
Furnac
ace)
e)

Dalam pemakaian oven yang perlu diperhatikan, yaitu :


a. Ket
Ketah
ahan
anan
an meka
mekani
niss dari
dari feedi
feeding
ng
 b. Kemurnian dari bahan bakar.

Smelting terbagi beberapa jenis, yaitu :


a. Re
Redu
duks
ksii sm
smel
elti
ting
ng
 b. Oksidasi smelting
c. Ne
Nettral sme
smelltin
ing
g
d. Se
Seme
ment
ntas
asii smelt
smeltin
ing
g
e. Sulf
Sulfid
idaa sm
smel elti
ting
ng
f. Pr
Pres
esip
ipit
itas
asii smel
smelti
ting
ng
g. Flash
Flash smelt
smelting
ing (pel
(pelebur
eburan
an sempr
semprot)
ot)
h. Eks
Ekstra
traksi
ksi timb
timbal
al dan seng
seng secara
secara simul
simultan
tan..

5. Refining (Pemurnian)
Pemuni
Pemunian
an adal
adalah
ah pem
pemind
indahan
ahan kot
kotora
oran
n dar
darii mat
materi
erial
al deng
dengan
an pro
proses
ses pan
panas.
as. Bertujuan
untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi diatas 75
pers
persen
en.. Matt
Matte
e yang
yang memi
memili
liki
ki bera
beratt jeni
jenis
s lebi
lebih
h besa
besarr dari
dari slag
slag dian
diangk
gkut
ut ke
tanurpemurni / converter untuk menjalani tahap pemurnian dan pengayaan. Proses
yang terjadidalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan penambahan sililka.
Silika ini akan mengikatbesi oksida dan membentuk ikatan yang memiliki berat
 jenis lebih rendah dari matte sehinggamenjadi
sehinggamenjadi mudah untuk dipisahkan.Pada
dipisahkan.Pada
proses ini yang paling utama adalah menghilangkan/memperkecil kandungansulfur
dalam
dalam crude
crude Fe-Ni
Fe-Ni dan sering
sering dis
disebu
ebutt Desulf
Desulfur
urisa
isasi.
si. Dilaku
Dilakukan
kannya
nya proses
proses ini
ini
berkaitan
berkaitandeng
dengan
an kebutuhan
kebutuhan proses
proses lanjutan
lanjutan yaitu
yaitu digunaka
digunakannya
nnya Fe-Ni sebagai
sebagai
umpan untuk pembuatan Baja dimana baja yang bagus harus mengandung Sulfur
maksimal 20 ppmsedangkan kandungan Sulfur pada Crude Fe-Ni masih sekitar 0,3% sehingga
 ji
 jika kandungansulfur tidak diturunkan maka pada proses pembuatan baja
membutuhkan kerja keras untuk menurunkan kandungan sulfur ini
Contoh Proses Ekstraksi Metaluri Secara Pirometalurgi

1. Peleburan Besi
Proses pembuatan besi baja berlangsung didalam Convertor. Plat baja tebal sebelah
dalam dilapisi
dilapisi refra
refractory
ctory asam (silikat).
(silikat). Pipa-
Pipa-pipa
pipa udara di bagian bawah 200 buah dengan
diameter 1-3 cm.
O2 dimasukan melalui pipa-pipa udara yang ada di bagian bawah convertor. Kemudia
O2 yang dihembuskan tersebut pada metal bad akan mengoksider logam-logam tertentu
untuk membentuk slag. Slag dan logam yang didapat dalam keadaan cair akan terpisah oleh
 berat jenis. Slag yang dihasilkan 10%.
Dampa
Dam pakk Ne
Negat
gatif
if dar
darii Es
Eskt
ktra
raks
ksii Meta
Metalu
lurg
rgii Seca
Secara
ra Pi
Piro
rome
meta
talu
lurg
rgii. Pencemaran
lingkungan yang terjadi adalah :
1. Panas yang terasa
terasa oleh para pekerj
pekerjaa yang berada di sekita
sekitarr peralata
peralatan
n lebur.
lebur.
2. Gas bua
buangan
ngan yang
yang menga
mengandu
ndung
ng racun
racun (CO,
(CO, NO2,
NO2, SO2,
SO2, dll)
dll)..
3. Debu dan pada
Debu padatan
tan yang bet
beterb
erbanga
angann di seki
sekitar
tar pabr
pabrik.
ik.
4. Terrak (sla
Te lag)
g) ya
yang
ng bi
bisa
sa menengo
gottor
orii at
atau
au mererus
usak
ak lah
ahan
an,, wa
wala
laup
upun
un da
dapa
patt jug
ugaa
dimanfaatkan sebagai material pengisi (land fill), pengeras jalan (road aggregate) dan
campuran beton ringan (light weight concrete a ggregate).

2.3 Elektrometalurgy
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik 
sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu
larutan sebagai hasil pelindian.

Prinsip Elektro Metalurgy


Untuk prinsip elektro metalurgy ini adalah suatu elektrolisa dimana penggunaan tenaga
listrik untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada salah satu elektrodanya.
Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :
1. Suatu elektrolisa di dalam larutan air,terbagi atas :
• Elektrowin
Elektrowinning,m
ning,merupaka
erupakann tahap pemerolehan
pemerolehan kembal
kembalii suatu logam dari larutannya dengan
menggu
menggunaka
nakan
n aru
aruss lis
listri
trik
k yang dib
diberi
erikan
kan dar
darii lua
luar.
r. Log
Logam
am yang dih
dihasi
asilka
lkan
n mur
murni,
ni, mak
makaa
 pengendapan dengan cara ini lebih disukai.
• Elektroref
Elektrorefining,
ining,untuk
untuk mengeks
mengekstraks
traksii logam-
logam-logam
logam sehin
sehingga
gga diper
diperoleh
oleh logam dengan tingka
tingkatt
kemurnian yang tinggi.
• Elektrodissolution
2. Elektrolisa di dalam larutan garam.
Biasanya digunakan untuk mengekstraksi logam-logam yan g sangat reaktif, seperti Al dan Mg.
3. Elektrolisa di dalam larutan zat organik.
4. Elektroplating dan Anodisasi.
5. Korosi logam dan teknik penanggulangannya.

Yang banyak digunakan pada elektrolisa metal adalah elektrolisa dalam larutan air dan
elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam larutan zat organik sedikit sekali
digunakan.
Pekerja
Pekerjaan
an ele
elektr
ktroli
olisa
sa ini ter
terdir
dirii ata
atass 2 ti
tingka
ngkatan
tan,, yai
yaitu
tu ele
elektr
ktro
o Win
Winnin
ning
g dan ele
elektr
ktro
o
Refinary. Hasil dari elektro Winning selanjutnya dimurnikan melalui elektro Refinery. Pekerjaan
di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC, dimana daerah elektrolisa positif disebut
anoda, sedangkan daerah elektrolisa negative disebut katoda. Banyaknya penempelan logam
 pada plat katoda adalah berbanding lurus dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet =
 joule coulomb.
Sifat Proses Elektro Metalurgy
1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan.
2. Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan.
Jika tidak terjadi keseimbangan, maka reaksi akan terjadi sebaliknya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Meta
Metalu
lurg
rgii di
dide
defi
fini
nisi
sikan
kan se
sebag
bagai
ai il
ilmu
mu dan te
tekn
knol
olog
ogii un
untu
tuk
k me
memp
mper
erol
oleh
eh sa
samp
mpai
ai
 pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih mineral,pemerolehan
(ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Tahapan proses ekstraksi metalurgi :
1. Hidrometalurgi
Hidr
Hidrom
omet
etal
alur
urgi
gi meru
merupa
paka
kan
n caba
cabang
ng ters
tersen
endi
diri
ri dari
dari meta
metalu
lurg
rgi.
i. Seca
Secara
ra harf
harfia
iah
h
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan
menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi
adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu
zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
2. Pirometalurgi
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang
hanya 50º - 250º C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000º C
(proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu
tersebut kebanyakan metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang
dalam fase gas.
3. Elektrometalurgy
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik 
sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu
larutan sebagai hasil pelindian.

EKSTRAKSI METALURGI
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Metalu
Metalurg
rgii di
dide
defi
fini
nisi
sikan
kan se
sebag
bagai
ai il
ilmu
mu dan te
tekn
knol
olog
ogii un
untu
tuk
k me
memp
mper
erol
oleh
eh sa
samp
mpai
ai
 pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih mineral,pemerolehan
(ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Berdasarkan
Berdasarkan tahapan rangkai
rangkaian
an kegia
kegiatannya,
tannya, metalurgi
metalurgi dibeda
dibedakan
kan menja
menjadi
di dua jenis
jenis,,
yaitu metalurgi
metalurgi ekstr
ekstraksi
aksi dan metal
metalurgi
urgi fisi
fisika.
ka. Metal
Metalurgi
urgi ekstraksi yang banyak melibatkan
melibatkan
 proses-proses kimia, baik yang temperatur rendah dengan cara pelindian maupun pada
temperatur tinggi dengan cara proses peleburan utuk menghasilkan logam dengan kemurnian
tertentu, dinam
tertentu, dinamakan
akan juga metalurgi kimia. Meski
Meskipun
pun sesun
sesungguhnya
gguhnya metalurgi
metalurgi kimi
kimiaa itu sendiri
mempunyai pengertian yang luas, antara lain mencakup juga pemaduan logam denagn logam
lain atau logam dengan bahan bukan logam. Beberapa aspek perusakan logam (korosi) dan cara-
caraa pena
car penanggu
nggulan
langann
gannya,
ya, pel
pelapi
apisan
san log
logam
am sec
secara
ara ele
elektr
ktroli
olit,d
t,dll.
ll. Ada
Adapun
pun pro
proses
ses-pr
-prose
osess dar
darii
ekstraks
ekstraksii met
metalu
alurgi
rgi / eks
ekstr
traks
aksii log
logam
am itu sen
sendir
dirii ant
antara
ara lai
lain
n ada
adalah
lah pyrometalurgy
 pyrometalurgy (proses
ekst
ekstra
raks
ksii ya
yang
ng didila
laku
kukan
kan papada
da tetemp
mper
erat
atur
ur ti
ting
nggigi),
), hydrometalurgy (prose
hydrometalurgy(pr osess eks
ekstra
traksi
ksi yang
dilakukan pada temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan
electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan prinsip elektrokimia, baik pada
temperatur rendah maupun pada temperatur tinggi).

BAB II

PEMBAHASAN

TAHAPAN PROSES EKSTRAKSI METALURGI

2.1 Hidrometalurgi
Hidr
Hidrom
omet
etal
alur
urgi
gi meru
merupa
paka
kan
n caba
cabang
ng ters
tersen
endi
diri
ri dari
dari meta
metalu
lurg
rgi.
i. Seca
Secara
ra harf
harfia
iah
h
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan
menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi
adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu
zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan reagen
encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100º C. Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat
selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian
dipisahkan dari material yang tak diinginkan.
Peralatan yang dipergunakan adalah :
a. Electrolysis / electrolytic cell.
 b. Bejana pelindian (leaching box).

Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak mendapat perhatian
 peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah semisal jurnal kimia berskala
internasion
internasional
al yang memba
membahashas peredu
pereduksian
ksian logam secar
secaraa hidrom
hidrometalu
etalurgi.
rgi. Logam-
Logam-logam
logam yang
 banyak mendapat perhatian adalah nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan:
1. Bijih
Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan
melainkan hanya harus dihanc
dihancurkan
urkan menjadi bagian-bagian
bagian-bagian yang
lebih kecil.
2. Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus sebagai reduktor dalam
 jumlah besar dapat dihilangkan.
3. Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida, arsenik (III) oksida,
dan debu tungku dapat dihindarkan.
4. Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
5. Suhu prosesnya relatif lebih rendah.
6. Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.
7. Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian yang tinggi.

Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat disederhanakan


tergan
tergantun
tung
g pada log
logam
am yang ingin dim
dimurn
urnika
ikan.
n. Sal
Salah
ah sat
satu
u yan
yang
g saa
saatt ini banyak men
mendap
dapat
at
 perhatian adalah logam mangan dikarenakan aplikasinya yang terus berkembang terutama
sebagaii mater
sebaga material
ial sel katodi
katodik
k pada baterai isi ulang. Baterial
Baterial ion litium konvensional
konvensional telah lama
dikenal dan diketahui memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika
katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas penyimpanan energi baterai
tersebut menjadi jauh lebih besar.
Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi adalah :
1. Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.
2. Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan mudah dan murah.
3. Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses berikutnya.
4. Mineral-mi
Mineral-mineral
neral pengganggu (gangue minerals)
minerals) janga
jangan
n terl
terlalu
alu banyak menyer
menyerap
ap (bere
(bereaksi)
aksi)
dengan zat pelarut yang dipakai.
5. Za t pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang.
Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung (clay minerals),
karena akan sulit memisahkannya.
6. Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar mudah (cepat)
 bereaksi pada suhu rendah.
7. Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and non-toxic), jadi
tidak membahayakan alat dan operator.

Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1. Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan organik.
2. Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.
3. Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.

Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang dapat
larut. Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam berharga dalam bijih dan
karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya bijih dilindi oleh reagen kimia tertentu. Secara
hidrometalurgi terdapat beberapa jenis leaching, yaitu :
1. Leaching in Place (In-situ Leaching)
2. Heap Leaching
3. Vat Leaching /Percolation Leaching
4. Agitation Leaching
5. Autoclaving

Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan yang dipilih
diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu sendiri maupun produk hasil
oksidasinya.. Kebanya
oksidasinya Kebanyakan
kan redukt
reduktan
an yang diguna
digunakan
kan adalah kelompok monom
monomer er karbohi
karbohidrat,
drat,
turunan aldehid dan keton karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah
 proses reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:

C6H12O6 + 12MnO2 + 24H+ = 6CO2 + 12Mn2+ + 18H2O

Larutan hasil leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada tiga proses
 pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut dan presipitasi
(pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi adalah yang paling mudah dilakukan, juga lebih
cepat. Namun cara ini kurang efektif untuk metalurgi adalah :
• Pada PBG :
  bijih / mineral
 tetap mineral
 kadar logam rendah
 kadar logam tinggi
 sifat-sifat fisik dan kimia
 tak berubah

• Pada ekstraktif metalurgi :


  bijih / mineral
  jadi logam (metal)
 sifat-sifat fisik dan kimia
  berubah

Kominusi
Kominu si ata
atau
u peng
pengeci
ecilan
lan uku
ukuran
ran mer
merupak
upakan
an tah
tahap
ap awa
awall dal
dalam
am pro
proses
ses PBG yan
yang
g
 bertujuan untuk :
a. Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya.
 b. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya.
c. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya
reagen flotasi.

Tahapan proses (process aims) pada metalurgi ekstraktif adalah :


a. Pemisahan (separation), yaitu pembuangan unsur, campuran atau material yang tidak diinginkan
dari bijih (sumber metal )
 b. Pembentukan campuran (compound foramtion), yaitu cara memproduksi material yang secara
struktur dan sifat-sifat kimianya berbeda dari bijihnya (sumbernya).
c. Pengambilan/produksi metal (metal production), yaitu cara-cara memperoleh metal yang belum
murni.
d. Pemurnian metal (metal purification), yaitu pembersihan, metal yang belum murni (membuang
unsur-unsur pengotor dari metal yang belum murni), sehingga diperoleh metal murni.

2.2 Pirometalurgi

Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang
hanya 50º - 250º C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000º C
(proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu
tersebut kebanyakan metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang
dalam fase gas.
Umpan
Umpa n yan
yang
g ba
baik
ik ad
adal
alah
ah ko
kons
nsent
entra
ratt de
deng
ngan
an ka
kadar
dar me
meta
tall ya
yang
ng ti
tingg
nggii ag
agar
ar da
dapa
patt
mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat juga dilakukan dengan
memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik (exothermic).
Sumber energi panas dapat berasal dari :
1. Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).
2. Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.
3. Energi listrik.
4. Energi terselubung/te
terselubung/tersemb
rsembunyi,
unyi, panas buangan dipaka
dipakaii untuk pemana
pemanasan
san awal (prehe
(preheating
ating
 process).

Peralatan yang umumnya dipakai adalah :


1. Tanur tiup (blast furnace).
2. Reverberatory furnace.

Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :


1. Pierce-Smith converter.
2. Bessemer converter.
3. Kaldo cenverter.
4. Linz-Donawitz (L-D) converter.
5. Open hearth furnace.

Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu :

1. Drying (Pengeringan)
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material. Pengeringan biasanya sering
terjadi oleh kontak padatan lembap denganpembakaran
terjadi denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran
pembakaran bahan
 bakar fosil. Pada
Pad a beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas
yang secara tidak langsung memanaskan.
Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar 120ºC.pada kasus
tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, suhu pengeringan yang lebih tinggi
diperlukan.
2. Calcining (Kalsinasi)
Kalsinasi adalah dekomp
Kalsinasi dekomposisi
osisi panas mater
material.
ial. Contoh
Contohnya
nya dekompo
dekomposisi
sisi hydrate seper
seperti
ti ferr
ferric
ic
Hidrok
Hidroksid
sidaa men
menjad
jadii fer
ferric
ric oks
oksida
ida dan uap air ata
atau
u dek
dekomp
omposi
osisi
si kal
kalsiu
sium
m kar
karbon
bonat
at men
menjad
jadii
kalsium oksid
kalsium oksidaa dan karbon diosi
diosida
da dan atau besi karbonat menjadi besi oksida.Proses
oksida.Proses kalsinasi
kalsinasi
membawa dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed
reactor.
3. Roasting (Pemanggangan)
Adal
Adalah
ah pe
pema
mana
nasa
san
n de
denga
ngan
n kel
keleb
ebih
ihan
an ud
udar
araa di
dima
mana
na ud
udar
araa di
dihem
hembu
busk
skan
an pa
pada
da bi
biji
jih
h ya
yang
ng
dipanaska
dipana skan
n dis
disert
ertai
ai pen
penamb
ambahan
ahan reg
regen
en kim
kimia
ia dan pem
pemana
anasan
san ini tid
tidak
ak men
mencap
capai
ai tit
titik
ik lel
leleh
eh
(didih).
Kegunaan Roasting adalah :
-Mengeluarkan sulfur, Arsen, Antimon dari persenyawaannya
- Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur 
2 ZnS + 3O2 2 ZnO + 2 SO4
- Membentuk material menjadi porous
- Menguapkan impurity yang foltair.

Dapur yang digunakan pada proses roasting, yaitu :


- Ha z a r d Vloer Ov e n
- Suspensi roasting oven
- Fluiized bed roasting

Jenis-jenis roasting, yaitu :


a. Oksida Roasting
Biasan
Biasanya
ya dil
dilakuk
akukan
an ter
terhada
hadap
p min
minera
eral-m
l-mine
ineral
ral sul
sulfid
fidaa pada tem
temper
peratu
aturr ti
tinggi
nggi (di
(dired
reduks
uksii
langsung). Pada temperatur rendah :
- sulfida logam dapat direduksi dengan Carbon membentuk CS dan CS2.
- Tidak dapat direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih stabil

 b. Reduksi Roasting


Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida mengalami proses reduksi oleh suatu
reduktor
reduktor gas yang dimaks
dimaksudkan
udkan untuk menuru
menurunkan
nkan derajat oksid
oksidasi
asi suatu logam
logam.. Peris
Peristiwa
tiwa
reduksi ini tidak dapat tercapai untuk suatu oksida yang sangat stabil.

c. Chlor Roasting

Dalam
Dalam pro
proses
ses ini
ini,, bij
bijih/
ih/kon
konsen
sentra
tratt dip
dipang
anggang
gang ber
bersam
samaa sen
senyawa
yawa klo
klorid
ridaa (Ca
(CaCl
Cl2,NaCl) atau
dengan gas Cl2.
Tujuan chlor roasting adalah :
-Menghasilkan senyawa klorida logam dalam air (di ekstraksi)
Menghasilkan senyawa klorida logam-logam yang mudah menguap agar dapat dipisahkan dari
mineral-mineral pengganggu (Metalurgi Halida).

d. Fluor Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent F2.

e. Yodium Roasting
Pemanggangan ini menggunakan reagent I2.

4. Smelting
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam ,leleh dan mecair 
setelah mencapai titik didihnya.
Oven yang digunakan, yaitu :
a. Schacht Oven
 b. Scraal Oven (revergeratory Furnace
c. Electric Oven (Electric Furnace)
Dalam pemakaian oven yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Ketahanan mekanis dari feeding
 b. Kemurnian dari bahan bakar.
Smelting terbagi beberapa jenis, yaitu :
a. Reduksi smelting
 b. Oksidasi smelting
c. Netral smelting
d. Sementasi smelting
e. Sulfida smelting
f. Presipitasi smelting
g. Flash smelting (peleburan semprot)
h. Ekstraksi timbal dan seng secara simultan.
5. Refining (Pemurnian)
Pemun
Pemuniian ad
adal
alah
ah pemi
pemind
ndah
ahan
an kottor
ko oran
an da
darri mat
ater
eriial dedengngan
an proses
proses pa
pana
nass.
Contoh Proses Ekstraksi Metaluri S eca ra Pirometalurgi

1. Peleburan Besi
Proses pembuatan besi baja berlangsung didalam Convertor. Plat baja tebal sebelah dalam
dilapisi refractory asam (silikat). Pipa-pipa udara di bagian bawah 200 buah dengan diameter 1-3
cm.
O2 dimasukan melalui pipa-pipa udara yang ada di bagian bawah convertor. Kemudia O2
yang
yang dih
dihemb
embusk
uskan
an ter
terseb
sebut
ut pad
padaa met
metal
al bad aka
akan
n men
mengoks
gokside
iderr log
logam-
am-log
logam
am ter
terten
tentu
tu unt
untuk 
uk 
membentuk slag. Slag dan logam yang didapat dalam keadaan cair akan terpisah oleh berat jenis.
Slag yang dihasilkan 10%.
Dampak Negatif dari Esktraksi Metalurgi Secara Pirometalurgi
Pencemaran lingkungan yang terjadi adalah :
1. Panas yang terasa oleh para pekerja yang berada di sekitar peralatan lebur.
2. Gas buangan yang mengandung racun (CO, NO2, SO2, dll).
3. Debu dan padatan yang beterbangan di sekitar pabrik.
4. Terak
Terak (s(slag
lag)) yang bis
bisaa men
mengot
gotori
ori ata
atau
u mer
merusa
usak
k lah
lahan,
an, wal
walaupu
aupunn dap
dapat
at jug
jugaa dim
dimanf
anfaat
aatkan
kan
sebagaii mater
sebaga material
ial pengisi (land fill
fill),
), pengera
pengerass jalan (road aggregate) dan campur
campuranan beton ringan
(light weight concrete aggregate).

2.3 Elektrometalurgy
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik 
sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu
larutan sebagai hasil pelindian.

Prinsip Elektro Metalurgy


Untuk prinsip elektro metalurgy ini adalah suatu elektrolisa dimana penggunaan tenaga
listrik untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada salah satu elektrodanya.
Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :
1. Suatu elektrolisa di dalam larutan air,terbagi atas :
• Elektrowin
Elektrowinning,m
ning,merupaka
erupakann tahap pemerolehan
pemerolehan kembal
kembalii suatu logam dari larutannya dengan
menggu
menggunaka
nakan
n aru
aruss lis
listri
trik
k yang dib
diberi
erikan
kan dar
darii lua
luar.
r. Log
Logam
am yang dih
dihasi
asilka
lkan
n mur
murni,
ni, mak
makaa
 pengendapan dengan cara ini lebih disukai.
• Elektroref
Elektrorefining,
ining,untuk
untuk mengeks
mengekstraks
traksii logam-
logam-logam
logam sehin
sehingga
gga diper
diperoleh
oleh logam dengan tingka
tingkatt
kemurnian yang tinggi.
• Elektrodissolution
2. Elektrolisa di dalam larutan garam.
Biasanya digunakan untuk mengekstraksi logam-logam yan g sangat reaktif, seperti Al dan Mg.
3. Elektrolisa di dalam larutan zat organik.
4. Elektroplating dan Anodisasi.
5. Korosi logam dan teknik penanggulangannya.

Yang banyak digunakan pada elektrolisa metal adalah elektrolisa dalam larutan air dan
elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam larutan zat organik sedikit sekali
digunakan.
Pekerja
Pekerjaan
an ele
elektr
ktroli
olisa
sa ini ter
terdir
dirii ata
atass 2 ti
tingka
ngkatan
tan,, yai
yaitu
tu ele
elektr
ktro
o Win
Winnin
ning
g dan ele
elektr
ktro
o
Refinary. Hasil dari elektro Winning selanjutnya dimurnikan melalui elektro Refinery. Pekerjaan
di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC, dimana daerah elektrolisa positif disebut
anoda, sedangkan daerah elektrolisa negative disebut katoda. Banyaknya penempelan logam
 pada plat katoda adalah berbanding lurus dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet =
 joule coulomb.
Sifat Proses Elektro Metalurgy
1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan.
2. Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan.
Jika tidak terjadi keseimbangan, maka reaksi akan terjadi sebaliknya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Meta
Metalu
lurg
rgii di
dide
defi
fini
nisi
sikan
kan se
sebag
bagai
ai il
ilmu
mu dan te
tekn
knol
olog
ogii un
untu
tuk
k me
memp
mper
erol
oleh
eh sa
samp
mpai
ai
 pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih mineral,pemerolehan
(ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.
Tahapan proses ekstraksi metalurgi :
1. Hidrometalurgi
Hidr
Hidrom
omet
etal
alur
urgi
gi meru
merupa
paka
kan
n caba
cabang
ng ters
tersen
endi
diri
ri dari
dari meta
metalu
lurg
rgi.
i. Seca
Secara
ra harf
harfia
iah
h
hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan
menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi
adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu
zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.
2. Pirometalurgi
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang
hanya 50º - 250º C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000º C
(proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500º - 1.600º C ; pada suhu
tersebut kebanyakan metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang
dalam fase gas.
3. Elektrometalurgy
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik 
sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu
larutan sebagai hasil pelindian.

Anda mungkin juga menyukai