Dalam dunia penerbangan, pengertian tentang QFE, QNH dan QFF digunakan untuk menggambarkan tekanan udara
untuk kepentingan tertentu
QFE : tekanan udara pada permukaan lapangan terbang.
QNH : tekanan udara pada permukaan lapangan terbang dijabarkan ke tekanan permukaan laut sesuai
spesifikasi dari atmosfer standar ICAO
QFF : tekanan udara pada permukaan lapangan terbang dijabarkan ke tekanan permukaan laut sesuai
spesifikasi
Terbang dengan altimeter di set pada 1013 hPa atau 29.92 in Hg di atas transition altitude
Pada waktu terbang dekat di atas pegunungan dan altimeter setting pada keadaan standard (29.92 in
Hg/1013 hPa) kita perlu memperhatikan local QNH karena jikalocal QNH kurang dari nilai standard maka
pesawat berada pada ketinggian yang lebih rendah daripada yang terbaca di altimeter.
Karena itu, nilai minimum seperti MEA, MORA dan lainnya harus kita tambahkan dengan nilai koreksi,
sehingga kita tahu seberapa jauh pesawat terbang di atas obstacle.
CASR part 91.121 membantu kita untuk memberikan tambahan nilai minimum tersebut dengan tabel
yang ada. Nilai tersebut secara legal sudah memadai tapi sebenarnya kita bisa menghitung nilai koreksi
tersebut berdasarkan nilai QNH yang ada. Rule of thumb di bawah ini adalah berdasarkan ICAO DOC
8168, Vol. 1, Part VI, Chapter 3.
1. Perbedaan OAT (Outside Air Temperature) sebanyak 10° C lebih rendah (lebih dingin) dari ISA
memberikan perbedaan 4% pada indikasi ketinggian.
Rule of thumb di atas bisa dipakai sampai suhu -15 °C. Di bawah suhu -15° digunakan tabel yang lain
yang akan diberikan di akhir tulisan.
ATC memberikan clearance untuk turun ke FL 150. ATIS memberikan data QNH di bandar udara Ngurah
Rai adalah 1003 hPa, dan OAT yang terbaca di pesawat adalah -25° C.
Perbedaan OAT (Outside Air Temperature) sebanyak 10° C lebih rendah (lebih dingin) dari ISA
memberikan perbedaan 4% pada indikasi ketinggian.
ISA temperature pada sea level= 15° C dan berkurang 2° C setiap naik 1000 kaki. Maka ISA temperature
pada 15000 feet (FL 150) adalah 15°C-30°C= - 15°C.
Maka koreksinya adalah: 135000 feet + 4% = 13500 feet + 540 feet =14040 feet.
MEA yang telah dikoreksi adalah 14340 dan kita terbang di FL 150 = SAFE. Kita masih berada di atas MEA
yang sudah dikoreksi berarti mempertahankan ketinggian tersebut adalah aman. Jika nilai koreksi MEA
berada di atas cruise level maka kita harus naik ke ketinggian yang lebih tinggi dari MEA yang telah di
koreksi .
Pada kasus di atas, pesawat kita terbang 15000-14340 = 660 feet di atas MEA. Jadi ketinggian pesawat
sesungguhnya adalah 13500 + 660= 14160 feet biarpun altimeter menunjukkan 15000 feet atau FL 150.
Tabel koreksi
Tabel koreksi di bawah digunakan untuk koreksi yang lebih akurat pada suhu yang sangat rendah
terutama yang kurang dari -15° C. Kemungkinan tabel ini tidak akan kita gunakan di Indonesia karena
suhu di Indonesia biasanya lebih dari +15° C.
Contoh penggunaan tabel:
Di sebuah aerodrome dilaporkan suhu -10°C dan elevasinya 1000 feet. Pada waktu melakukan approach:
Jangan lupa memberi tahu ATC bahwa anda memberikan koreksi pada altitude clearance yang diberikan.
Catatan: ATC di negara tertentu seperti Canada sudah memberikan koreksi terhadap suhu, jadi
penerbang tidak perlu menambahkan koreksi pada ketinggian.
TABEL QNH